Grabfood sukses mengambil market share di Indonesia dibandingkan kompetitornya. Lagi-lagi perusahaan asal Singapura merajai pasar Asia Tenggara selama tiga tahun berturut-turut. Layanan pesan- antar makanan ini berhasil mengakuisisi pasar Indonesia sebesar 49 persen. Kok bisa, sih? Nah, ini dia 3 analisis strategi marketing grab sampai berhasil bersaing dengan kompetitornya.
Grabfood punya UI yang ramah konsumen & relevan sama makanan favorit orang Indonesia. Ini karena mereka memodifikasi aplikasi menyesuaikan tiap negara ekspansi nya. Ini bikin Grab dapet nilai 45 persen dari konsumen berdasarkan survei dari Tempo Data Science.
Artificial Intelligence sekarang jadi salah satu value menarik yang mampu memanjakan konsumennya. Ini dilakukan sama grabfood ke konsumennya dengan ngasih rekomendasi ketika konsumen bingung milih makanan, ngasih alternatif merchant kalau pesanan habis, dll.
Tampilan UI/UX yang menarik dan up to date bikin gak bosen karena berpengaruh ke psikologi konsumen. Hal ini yang bikin Grab mendapat nilai 4,16 lebih tinggi dari kompetitor di kemudahan & kenyamanan aplikasi.
Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan twitter @belajarlagiHQ!
Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajarinya lagi, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas umum maupun kelas spesialisasi digital marketing di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas!