6 Alasan Oatside Sukses Jadi Susu Alternatif di Indonesia

3 mins
Marketing Theory
Content
Creative

Sekarang sudah mulai banyak alternatif susu, mulai dari brand hingga bahan bakunya. Salah satunya yang lagi growing kencang yaitu Oatside, sebuah produk susu olahan nabati dengan bahan baku oat sebagai alternatif susu sapi. Viralnya produk ini dimulai dari banyak kafe yang punya opsi non-dairy Oatside. Jadi, hal pertama yang diingat para konsumen terkait produk ini ya bahan baku utama campuran kopi susu di kafe. 

Yang bikin kaget, banyak orang mengira kalau produk ini berasal dari luar negeri, padahal pabriknya ada di Bandung.

Kenapa brand Oatside cepat dikenal masyarakat?

Hanya butuh 3 tahun, Oatside bisa expand ke 15 negara dan jadi susu kepercayaan Starbucks. Coba kita bahas ya, Teman Belajar!

1. Innovation in market saturation

Oatside jadi viral karena banyak konsumen millenial yang terus membicarakan produk ini. Konsumen yang sudah mulai bosan sama susu sapi membuat kehadiran Oatside disambut baik. Kehadiran susu oat dengan harga terjangkau ini jadi diferensiasi di pasar, terutama buat minuman milk based. 

Kehadiran susu berbasis nabati ini tentu mempertimbangkan kebutuhan market. Laporan Mordor Intelligence menyebutkan kalau di Australia saja, susu nabati ini banyak dikonsumsi karena pertimbangan kesehatan dan konsumen menjadi lebih rajin membaca label info gizi pada kemasan. Citra “susu sehat” inilah yang dibingkai oleh media sosial dan tersebar ke seluruh dunia. Dengan begitu, pasar susu nabati ini diproyeksikan bertumbuh mencapai 700,75 juta dollar pada 2029 mendatang. 

2. Millenial vibes

Tampilan media sosial Oatside yang sesuai dengan persona generasi milenial.

Oatside mulai ramai menjadi bahan perbincangan ketika Starbucks yang mulai menggunakan susu ini di setiap produk nya. Dan kabarnya ini jadi rahasia kopi mereka yang enak. Dari sini Oatside mulai digunakan di berbagai cafe lain untuk membuat berbagai olahan kopi susu. Karena mayoritas pengunjung cafe adalah anak muda yang melek media sosial nongkrong atau work from cafe, pilihan bahan baku lebih sehat ini juga turut mendongkrak popularitas brand ini. 

Apalagi ini didukung sama brand persona yang memberi kesan minimalis tapi  premium. Keliatan dari penggunaan brand font yang santai dengan jenis sans serif.

Selain itu segi packaging juga minimalis, kelihatan seperti brand mahal. Minim ilustrasi/gambar tapi kemasannya tetap informatif. Nggak hanya itu, dari media sosial mereka juga menarik, interaktif, dan cheerfull sesuai sama karakter anak muda.

Beberapa hal ini semakin membuktikan, kalau Oatside memang mau diingat brand yang "asik" & dikenal baik di kalangan anak muda.

3. Pentingnya menggandeng brand ambassador

Oatside menunjuk Maudy Ayunda sebagai BA mereka. Ini berawal dari Maudy yang mengalami kondisi lactose sensitive.

Pemilihan BA ini terbilang sangat tepat. Maudy bisa menggambarkan karakter anak muda yang cerdas. Pembawaan karakter BA nantinya bisa ngaruh ke karakter konsumennya.

4. Pabrik susu oat pertama di Indonesia

Meskipun asalnya Singapura, tapi Oatside sudah investasi dengan bikin pabrik Bandung buat mengolah produk mereka. Kabarnya ini jadi pabrik oat pertama di Indonesia.

Bahan baku gandumnya memang diimpor dari Australia, tapi kemudian diroasting dan diproduksi di Bandung.

5. Rainforest Alliance Certified

Susu Oatside yang beredar di Indonesia kebanyakan brand dari Eropa. Jadi, wajar kalau harganya lumayan mahal.

Tapi hadirnya Oatside yang berani memberi harga terjangkau jadi gebrakan baru. Kualitas produknya juga ngga kalah sama brand luar lainnya. Nah, untuk meningkatkan brand trust mereka, produk susu nabati ini sudah terdaftar dalam Rainforest Alliance,  sebuah NGO internasional untuk standarisasi bahan baku pertanian berkelanjutan. Artinya, gandum yang digunakan oleh produk Oatside, telah diproduksi sesuai dengan prinsip menjaga alam dan bermitra positif dengan petani.

6. Susu nabati siap minum 

Buat expand market, Oatside bikin packaging ready to drink nya. Hal ini mempermudah para calon konsumen untuk mau mencoba tanpa membeli kemasan 1 liter atau harus pergi ke cafe dulu. Selain itu, kemasan ini juga lebih praktis dibawa, kalau lagi ingin tinggal beli ke minimarket terdekat, deh.

Nah, itu tadi alasan dan upaya yang sudah dilakukan Oatside untuk mendongkrak popularitasnya. Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan kanal X @belajarlagiHQ

Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajari brand persona dan branding, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas mini bootcamp brand building di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas, ya!

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences