Teman Belajar, bagi kamu yang merupakan pengguna aplikasi Gojek, kalian merasa nggak kalau Gojek itu seperti brand yang terkesan “manusia” banget? Seakan-akan, iklan dan media sosialnya dekat sekali dengan kita. Bahkan, desain UI/UX aplikasi ini juga menggunakan gaya bahasa kita sehari-hari.
Ternyata, ini sebenarnya bentuk dari penerapan sebuah strategi marketing loh, Teman Belajar. Gojek menggunakan sebuah strategi yang disebut "Anthropomorphic Marketing".
Hah, apa itu Anthropomorphic Marketing? Yuk, kita bahas bersama-sama!
Antropomorfis marketing merupakan proses humanisasi yang membuat merek seperti manusia. Tujuannya, agar tercipta "engagement” atau keterikatan dan “interaction" atau interaksi dengan konsumen.
Strategi ini yang membuat brand menciptakan persona merek seperti manusia. Diharapkan, brand yang diciptakan memiliki persona yang cenderung friendly dan tidak kaku.Brand dengan persona yang friendly akan membuat pengguna nyaman ketika menggunakan brand tersebut.
Gojek adalah salah satu brand yang memiliki persona santai dan friendly dengan konsumennya. Pengguna Gojek pasti juga tidak asing dengan gaya bahasa yang digunakan Gojek di semua lini produk dan promosi-promosi yang dikeluarkan Gojek.
Tak hanya Gojek, Tokopedia pun telah membentuk diri sebagai brand yang memiliki persona friendly. Dan sebenarnya, sudah banyak brand yang mencoba menerapkan strategi Anthropomorphic Marketing ini. Hanya saja, masih jarang ada brand yang benar-benar total menerapkannya sampai ke produk dan pelayanannya.
Ada alasan penting mengapa saat inilah adalah saatnya brand mulai beralih ke persona yang lebih manusiawi. Alasan itu adalah karena saat ini adalah era meningkatkan engangement atau keterikatan dengan konsumennya. Dengan mengubah persona merek menjadi lebih manusia, maka engagement pun bisa diraih.
Demikian, Teman Belajar, ulasan mengenai salah satu strategi marketing yaitu Anthropomorphic Marketing. Seru, kan?
Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya tentang pemasaran di website belajarlagi.id dan twitter @belajarlagiHQ! Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajarinya lagi, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas umum maupun kelas spesialisasi digital marketing di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa lagi!