Apa yang bikin Blue Band tetap Sukses Meski Berubah Pemilik?

Creative
Marketing Theory
Sales

Siapa sangka, salah satu produk ikonik Unilever, Blue Band, dilepas dengan nilai fantastis Rp 2,9 triliun ke perusahaan investasi Amerika pada tahun 2018. Meskipun sudah tidak berada di bawah payung Unilever, Blue Band tetap jadi top of mind dan bahkan mengekspor produk ke belasan negara. Yuk, kita kupas tuntas perjalanan Blue Band!

Blue Band telah hadir di Indonesia sejak 1934, langsung diproduksi oleh PT Unilever. Namun, pada sekitar tahun 2009, Blue Band mulai menghadapi tantangan ketika banyak konsumen beralih ke mentega. Penjualan margarin pun merosot 6%, sementara penjualan mentega justru naik 7%. Keputusan Unilever untuk melepas Blue Band bukanlah tanpa pertimbangan. Mereka mencari perusahaan yang dapat membangun pabrik khusus untuk memproduksi margarin ini.

Perubahan Pemilik

Top brand kategori margarin

Akhirnya, pada tahun 2018, Blue Band diakuisisi oleh perusahaan investasi KKR & Co., dan pabrik khusus produksi Blue Band, PT Upfield, pun didirikan. Di sana, tidak hanya Blue Band yang diproduksi, tetapi juga berbagai merek margarin lainnya seperti Minyak Samin Cap Onta dan Frytol.

Strategi Sukses Pasca Akuisisi

Sejak diakuisisi, Blue Band mengalami pertumbuhan double-digit berkat beberapa strategi marketing yang brilian:

1. Campaign Marketing

Dengan tagline "Apapun makanannya, Blue Band adalah rahasia lezatnya", Blue Band menegaskan posisinya sebagai satu-satunya margarin yang mengandung omega 3 & 6, yang sangat baik untuk anak-anak aktif. Ini membuat target pasar mereka semakin jelas dan kuat.

2. B2B dan Program Pemberdayaan

Kerja sama dan program pemberdayaan

Blue Band juga meluncurkan program pemberdayaan perempuan, membantu para ibu untuk sukses secara ekonomi dengan menjalankan bisnis kudapan seperti Ina Cookies di Bandung, Bolu Meranti di Medan, dan Pie Susu di Bali. Dukungan dari chef, food consultant, dan sales consultant secara rutin membantu mereka menciptakan menu dan mendistribusikan produk. Hal ini membentuk komunitas loyal yang menjadikan Blue Band sebagai pilihan utama mereka.

3 .Sub Brand

Selain Blue Band, PT Upfield juga memproduksi margarin lainnya, yaitu Minyak Samin Cap Onta dan Frytol, yang dikenal sebagai "sleeping giants". Keduanya berpotensi masuk ke segmen retail untuk pasar rumah tangga.

Dilepasnya Blue Band oleh perusahaan raksasa justru membuat brand ini semakin meroket. Tidak mungkin produk sekelas Blue Band akan dilepas begitu saja tanpa strategi matang, apalagi produk ini telah lama menguasai pasar dan terkenal di masyarakat. 

Ingin tahu lebih banyak tentang strategi branding dan kesuksesan produk lainnya? Kunjungi Belajarlagi dan eksplorasi berbagai studi kasus inspiratif yang bisa membantu kamu dalam memahami dunia branding dan marketing lebih dalam!

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences