Ini Lho Brand-brand Indonesia yang Sukses Menerapkan Foreign Branding!

2 mins
Marketing Theory
Content

La fonte ini salah satu brand yang menggunakan strategi "foreign branding" bikin orang ngira kalau brand ini berasal dari Prancis, bukan asli Indonesia kalau dilihat dari namanya.

Menarik dibahas strategi foreign branding ini, dimana menurut penelitian bisa meningkatkan daya beli konsumen terhadap produk.

Nama “brand luar” mempengaruhi citra brand

contoh brand yang menggunakan foreign branding
Produk-produk La Fonte

Dikutip dari jurnal "Foreign Branding and Its Effects on Product Perceptions and Attitudes", penulisnya melakukan 3 kali percobaan.

Pada percobaan pertama, nama merek menggunakan bahasa asing bisa mempengaruhi persepsi hedonisme produk. Percobaan kedua merek bahasa asing tapi dicampur sedikit bahasa lokal ngasih pengaruh persepsi hedonisme yang lebih rendah dibanding percobaan pertama. Percobaan ketiga menyimpulkan kalau persepsi orang bisa berubah ketika brand pake foreign branding, meskipun udah cobain rasanya.

Dari sini kita belajar, persepsi orang bisa berubah cuman karena tau nama brand nya aja.

Inilah kenapa di strategi branding, nama brand harus dipikirkan dengan matang karena mempengaruhi citra, perasaan, atau emosi tertentu terhadap brand tersebut.

Brand Indonesia yang sukses mengadopsi foreign branding 

Contoh brand lain ada Hoka Hoka Bento. Orang awam akan mengira brand ini asli dari Jepang. Terlebih branding yang mereka bawa sangat otentik dengan makanan khas Jepang. Minjar pernah bahas tentang strategi foreign branding yang dilakukan oleh Hoka-Hoka Bento di sini. 

Begitu juga coklat Silverqueen dari namanya keliatan premium. Ini bikin orang ngira brand ini bukan dari Indo. Sejauh ini berbagai brand yang menggunakan foreign branding ini cukup sukses di Indonesia.

Mungkin ini juga sejalan dengan behavior orang Indonesia yang senang dengan brand premium.

Ada contoh lain, brand yang pake strategi ini justru sukses bersaing melawan brand dunia yaitu JCO & Excelso. Keduanya asli Indonesia, tapi sukses memperketat pasar kopi premium. Kalau seandainya keduanya nggak pake strategi ini, bisa aja Starbucks jadi "penguasa" di Indonesia.

Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan kanal X @belajarlagiHQ

Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajarinya lagi, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas umum maupun kelas spesialisasi branding di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas, ya!

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences