3 Cara Penting untuk Mengasah Public Speaking

3 mins
Creative
Content

“Storytelling is the most powerful way to put ideas into the world today.”- Robert McKee

Salah satu skill yang sangat berguna dalam kehidupan, baik secara personal maupun dalam pengembangan karir, adalah public speaking.

Pentingnya storytelling dalam public speaking

Teman Belajar mungkin berpikir hanya pejabat atau manajer yang perlu menguasai kemampuan ini, tapi nyatanya public speaking juga penting untuk siapapun yang ingin meningkatkan pengaruhnya dalam komunikasi sehari-hari. Tapi, apakah public speaking ini hanya sekadar pandai berbicara di depan umum? Tentu tidak, dong! Public speaking adalah kemampuan membahasakan cerita atau sering kita pahami sebagai storytelling. Jika data, fakta, dan pengalaman yang Teman Belajar miliki disampaikan dengan cara bercerita, 90 persen audiens akan lebih mudah mengingat hal yang kamu sampaikan. Lebih jauh lagi, kemampuan bercerita dalam public speaking juga bisa mempengaruhi 65 persen audiens untuk melakukan sesuatu, misalnya subscribe, melakukan pembelian, dan lain sebagainya.  

Kali ini Minjar ingin berbagi tiga “resep” kunci agar kamu bisa berbicara di depan umum dengan lebih lancar. Yuk, kita bahas!

1. Clear - Kejelasan pesan yang disajikan

Untuk menjadi public speaker yang baik, kejelasan adalah aspek utama. Aristoteles menjelaskan bahwa kejelasan erat kaitannya dengan logos, atau argumen yang logis dan mudah dicerna oleh audiens. Jadi, pastikan bahwa kamu paham inti pokok pesan yang ingin kamu sampaikan dan selalu mengutamakan kejelasan ini.

Tips Praktis:

  • Buat catatan poin-poin penting sebelum berbicara. Ini membantumu tetap on track dan tidak terlalu banyak menyimpang dari topik utama.
  • Jika takut terdengar bertele-tele, pertimbangkan untuk menggaris bawahi poin utama dan kalimat penutup. Ini akan membantumu membangun kesan bahwa kamu tahu apa yang ingin disampaikan tanpa berlarut-larut.

2. Concise - Ringkas dan tepat sasaran

Ketepatan dalam menyampaikan pesan adalah kunci untuk mempertahankan perhatian audiens. Menurut Narrative Paradigm dari Walter Fisher, cerita yang menarik dan ringkas jauh lebih mudah diterima daripada informasi yang terlalu bertele-tele. Menjaga pesan agar tetap ringkas mengurangi risiko kebosanan di antara audiens.

Tips Praktis:

  • Hindari kata-kata yang berlebihan, seperti “sangat,” “sungguh,” atau “teramat,” karena biasanya menambah panjang kalimat tanpa mengubah makna.
  • Fokuskan pada pesan inti dan pastikan audiens paham mana poin utama yang kamu tekankan.

3. Consistent - Konsisten menyampaikan pesan

Konsistensi adalah kunci dalam public speaking. Setiap pengulangan yang tidak perlu hanya akan mengaburkan pesan. Kredibilitas bisa diperkuat dengan konsistensi, karena audiens akan melihat kamu sebagai orang yang paham apa yang kamu sampaikan dan tidak mudah berubah pendapat.

Tips Praktis:

  • Usahakan menghindari pengulangan kecuali jika itu adalah poin utama yang ingin kamu tekankan.
  • Jika perlu mengulang, coba gunakan frasa atau pendekatan berbeda yang tetap membuat poinnya mudah dimengerti tanpa terasa monoton.

Baca juga: Kenali manfaat, tujuan, dan cara meningkatkan public speaking!

Praktik secara konsisten!

Kamu bisa menerapkan ketiga konsep di atas dengan terus berlatih. Seperti kata pepatah, “Practice makes perfect,” latihan adalah salah satu cara terbaik agar kita terbiasa menyampaikan pesan dengan jelas, ringkas, dan konsisten. Cobalah berlatih di depan cermin, merekam diri sendiri, atau berbicara di depan teman untuk mengasah kemampuanmu. Selamat mencoba, Teman Belajar!

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences