Contoh dan Poin Penting dari Brand Collaboration

3 mins
Creative
Marketing Theory
Sales

Pernah denger istilah brand collaboration? Ini bukan sekadar dua brand kerja bareng loh, Teman Belajar, tapi mereka bikin sesuatu yang baru dengan ngegabungin kekuatan masing-masing. Salah satu contohnya? Oreo dan Ritz—dua brand snack beda rasa yang sama-sama hits banget. 

Gimana ceritanya bisa kolab? Yuk, kita bahas!

Contoh produk hasil brand collaboration

Kolaborasi Oreo & Ritz

Oreo terkenal dengan rasa manisnya, sedangkan Ritz dikenal dengan crackers asinnya. Keduanya diproduksi oleh perusahaan yang sama, Mondelez International. Nah, di sinilah serunya. Mereka gak cuma sekadar kolaborasi buat bikin produk baru, tapi menambahkan strategi limited edition

Apa efeknya? Jelas bikin orang panik beli karena takut kehabisan, alias kena sindrom FOMO (Fear of Missing Out). Bayangin, siapa sih yang gak pengen nyobain kombinasi rasa yang unik,  ini jadi kesempatan langka buat nyobain snack yang gak bakal muncul tiap hari.

Strategi FOMO Pengen Beli

Oreo dan Ritz gak cuma jualan snack, mereka jual pengalaman. Strategi limited edition ini sukses bikin orang rela buru-buru beli biar gak ketinggalan. Bahkan sebelum produknya rilis, media sosial udah rame bahas dan bikin orang makin penasaran.

Produk-produk limited ini sering banget viral di kalangan foodies atau kolektor yang seneng ngumpulin barang-barang edisi terbatas. Ini juga bikin kesan kalau mereka yang berhasil dapetin produk ini adalah bagian dari “klub eksklusif.” Di sinilah poin penting dari brand collaboration: bikin hype!

Chitato & Indomie, Kolaborasi yang Bikin Orang Laper Mata

Kalau kita bandingin sama kolaborasi Chitato dan Indomie, strateginya sedikit beda tapi tetap jitu. Mereka gak pakai strategi limited edition, tapi main di display product marketing. Jadi, produknya ditaruh di rak-rak supermarket persis di sebelah Indomie. Misalnya, kamu yang awalnya mau beli Indomie doang, tiba-tiba liat Chitato rasa Indomie goreng yang ter-display di sebelahnya. Laper mata deh!

Strategi ini berhasil banget buat bikin orang penasaran. Rasa yang familiar dari Indomie goreng, tapi dalam bentuk keripik? Tentu banyak yang gak tahan buat nyoba! Display marketing ini gak cuma narik perhatian, tapi juga jadi taktik buat cross-selling, alias ngebantu brand lain jual produknya lewat exposure yang tepat.

Kenapa Brand Harus Kolaborasi?

Brand collaboration bukan cuma soal nyatuin dua produk jadi satu. Ada banyak alasan kenapa ini jadi salah satu strategi favorit banyak brand besar, terutama di kalangan milenial dan Gen Z:

  1. Dapet Audiens Baru: Dengan kolaborasi, brand bisa saling ‘pinjam’ audiens dari brand partner. Oreo dapet exposure dari penggemar Ritz, begitu juga sebaliknya.
  2. Meningkatkan Awareness: Kolaborasi bikin brand jadi lebih sering dibicarakan. Hasilnya? Makin banyak orang tahu, makin besar kemungkinan mereka beli.
  3. Inovasi Cepat: Kolaborasi bikin brand bisa lebih kreatif tanpa harus mulai dari nol. Mereka bisa memanfaatkan keahlian atau teknologi dari partner buat ngeluarin produk yang inovatif.

Kunci Sukses Brand Collaboration

Biar brand collaboration sukses, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan:

1. Relevansi Produk: Pastikan kolaborasi ini make sense buat kedua brand. Kombinasi manisnya Oreo dan asinnya Ritz, misalnya, menciptakan harmoni rasa yang unik. Ini bikin kolaborasi mereka relevan dan menarik.

2. Strategi Marketing yang Tepat: Mau limited edition kayak Oreo-Ritz atau display marketing kayak Chitato-Indomie, yang penting pilih strategi yang sesuai sama audiens kamu. Jangan sampai hype-nya cuma di awal doang.

3. Timing: Waktu peluncuran juga krusial. Produk limited edition bakal lebih sukses kalau diluncurkan di waktu yang pas, misalnya mendekati event besar atau musim liburan.

Kesimpulannya

Kolaborasi antara Oreo & Ritz, atau Chitato & Indomie, membuktikan kalau brand collaboration adalah salah satu trik paling jitu buat naikin awareness, ngasih pengalaman baru, dan tentunya menarik audiens baru. Selain seru buat konsumen, strategi ini bisa jadi game changer buat brand yang pengen ngejar engagement lebih besar.

Jadi, gak heran kalau makin banyak brand yang tertarik buat berkolaborasi dan bikin produk yang gak cuma unik, tapi juga bikin orang ngiler buat nyoba!

Kalau Teman Belajar pernah nyobain brand collab apa aja, nih?

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences