Contek 3 Copywriting yang Efektif Buat Materi Iklan

2 mins
Copywriting
Creative

Formula copywriting udah jadi elemen penting buat semua orang yang terjun di dunia marketing. Dari brand besar sampai UKM, semua butuh copywriting yang efektif buat menyampaikan pesan ke target audience. Tapi, buat menghasilkan copy yang powerful, nggak cukup hanya mengandalkan kreativitas aja. Di balik setiap copy yang sukses, ada formula yang dirancang secara strategis buat mencapai goals tertentu, entah itu meningkatkan penjualan, memperkuat brand awareness, atau membangun engagement.

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah banyak copywriter atau marketer langsung nulis tanpa menentukan formula yang tepat. Padahal, formula copywriting itu kayak blueprint yang bisa nentuin apakah pesan yang disampaikan bakal efektif atau malah sekedar jadi noise di tengah konten yang bertebaran di internet.

Spinwheel formula copywriting yang bisa kamu contoh

3 Copywriting efektif yang sering digunakan oleh penulis wara

Nah, di sini Minjar bakal bahas beberapa formula copywriting yang bisa jadi senjata kamu buat bikin copy lebih impactful, terutama buat kamu yang pengen bawa copywriting ke level yang lebih strategis.

1. CAP (Curiosity, Action, Persuasion)

CAP adalah formula yang fokus pada menciptakan rasa penasaran (Curiosity) di awal, mengarahkan ke inti pesan atau penawaran (Action), dan diakhiri dengan dorongan kuat supaya pembaca ngambil tindakan yang diinginkan (Persuasion). Formula ini biasanya dipakai buat hard-selling, di mana tujuan utamanya adalah memicu tindakan cepat, kayak pembelian atau registrasi.

Kenapa CAP bisa efektif? Karena di era digital ini, attention span audiens itu pendek banget. Kamu harus bisa menarik perhatian mereka dalam beberapa detik pertama, dan cara terbaik buat ngelakuin itu adalah dengan memicu rasa penasaran. Begitu mereka tertarik, baru deh kamu bisa sampein inti dari penawaran kamu dan akhirnya, persuade mereka buat ngambil action.

Contoh penerapan CAP:

"Mau Internetan sepuasnya cuma goceng?" (Curiosity)
"Dengan paket A, kamu bisa internetan sepuasnya tanpa takut kuota habis!" (Action)
"Beli sekarang, karena promo ini hanya berlaku hari ini!" (Persuasion)

Di sini, hook yang bikin penasaran ada di awal (penasaran, kan, gimana caranya internetan cuma bayar Rp5.000?). Setelah itu, informasi penawaran disampaikan secara jelas, dan diakhiri dengan urgensi buat beli sekarang.

2. PPT (Picture, Promise, Testimonials)

Kalau kamu lagi berusaha meyakinkan audiens bahwa produk atau jasa kamu bisa menyelesaikan masalah mereka, formula PPT ini bisa jadi pilihan yang tepat. Formula ini terdiri dari tiga elemen: gambarkan masalah atau kebutuhan audiens (Picture), beri janji atau solusi yang brand kamu tawarkan (Promise), dan akhiri dengan testimoni untuk membuktikan klaim kamu (Testimonials).

Kenapa PPT sering dipakai? Karena audiens sekarang cenderung lebih percaya pada solusi yang didukung oleh bukti nyata, dan testimonial dari pengguna lain bisa jadi faktor penentu keputusan mereka.

Contoh penerapan PPT:

"Cuma X-Care yang bisa bikin kulit wajahmu glowing dalam sekejap!" (Picture)
"Dengan kandungan niacinamide yang terbukti bikin kulit cerah dan sehat." (Promise)
"Raisa udah ngerasain manfaatnya, dan ini hasilnya!" (Testimonials)

Di sini, kamu nggak cuma jualan janji kosong. Kamu tunjukkin bahwa solusi kamu efektif, dibuktikan dengan testimonial dari orang lain. Hal ini bikin audiens merasa lebih yakin buat nyoba produk atau jasa yang kamu tawarkan.

3. PAS (Problem, Agitate, Solution)

PAS adalah formula yang paling fleksibel dan sering dipakai dalam berbagai jenis copywriting. Ini karena PAS efektif banget buat ngebangun narasi yang mengidentifikasi masalah yang dialami audiens (Problem), bikin audiens merasa masalah itu penting dan butuh segera diatasi (Agitate), lalu kasih solusi yang relevan (Solution). Formula ini nggak cuma bisa dipakai buat jualan produk, tapi juga bisa diterapkan di email marketing, landing page, bahkan post media sosial.

Kenapa PAS powerful? Karena audiens cenderung lebih engaged kalau mereka merasa brand kamu memahami masalah yang mereka hadapi. Dengan menggali emosi mereka lewat agitate, kamu bisa memperkuat urgensi buat segera menyelesaikan masalah tersebut dengan solusi yang kamu tawarkan.

Contoh penerapan PAS:

"Wajah kamu terasa kusam dan lelah setelah seharian beraktivitas?" (Problem)
"Hati-hati, kalau dibiarkan bisa bikin penuaan dini lebih cepat!" (Agitate)
"Gunakan pelembab X-Care yang bikin wajah kamu cerah, segar, dan bebas dari tanda-tanda penuaan dini." (Solution)

Dengan ngebahas masalah yang relevan, kamu nggak cuma menarik perhatian audiens, tapi juga membangun trust bahwa brand kamu bener-bener peduli dan punya solusi yang tepat buat mereka.

Kesimpulan

Itu dia tiga formula copywriting yang bisa kamu jadikan panduan buat menghasilkan copy yang lebih efektif. Penerapan formula ini nggak cuma bantu kamu dalam menyusun kata-kata, tapi juga bikin kamu lebih strategis dalam mengarahkan audiens buat ngambil tindakan sesuai goals brand kamu. Dan yang penting, tiap formula punya karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda, jadi kamu bisa pilih mana yang paling sesuai dengan campaign atau tujuan marketing kamu.

Buat kamu yang pengen lebih paham teknik copywriting secara mendalam, kamu bisa masuk waiting list Mini Bootcamp Copywriting buat next cohort, loh! Jadi, siapa yang udah nggak sabar buat join dan upgrade skill copywriting kamu ke next level?

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences