Banyak jajanan sekarang yang menyusut karena “shrink flation”, tapi Beng-beng tetap dengan ukurannya.
Minjar pernah membahas shrink flation saat membicarakan: Ketika Jajanan Lama Ukurannya Makin Kecil Aja
Beng-Beng menggunakan “Grow Static Strategy”, dengan mempertahankan atau justru memperbesar ukuran produknya. Yuk kita bahas di artikel ini!
Secara umum grow statistic adalah strategi untuk meningkatkan ukuran dan nilai sebuah produk atau sebuah bisnis. Nah, Beng-Beng ini salah satu snack lawas yang masih bertahan, bahkan masih eksis sampai sekarang. Padahal doi ini dulu jadi snack yang laris sama kayak Top atau Chocolatos. Ini berkat induknya Mayora.
Inovasi jadi salah satu faktornya. Beng beng terus bertahan karena marketing & distribusi yg tetap gencar dilakukan.
Selain itu, mereka pakai “Growstatic Strategy” buat mempertahankan bentuk produknya agar tidak mengecil dan tetap berusaha mempertahankan ukurannya dari dulu.
Meskipun harganya juga ikut naik, tapi justru strategi ini bikin mereka bertahan tetap eksis dan bisa dijumpai dimana-mana. Kemasan produk yang gak berubah makin memperkuat brandingnya di benak konsumen.
Siapa nih yg masih suka beli beng-beng? Rasanya masih sama kayak dulu kan yaa?
Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan X @belajarlagiHQ!
Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajarinya lagi, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas umum maupun kelas spesialisasi digital marketing di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas, ya!