Kenapa Mie Sedap jadi Nomor Dua?

2 mins
Marketing Theory
Creative

Mie Sedaap kayaknya susah ngalahin “sang raja” Indomie di pasar Mie Indonesia.

Bersaing sama market leader emang ga mudah, tapi dari Mie Sedaap kita belajar. Tanpa harus jadi seleramu, Mie Sedaap memang terasa sedapnya rebut hati konsumen. Yuk kita bahas kenapa persaingan mie di Indonesia raya ini terus berlanjut.

1. Added Value

Sejak awal Mie Sedaap berusaha mengalahkan Indomie yang cukup populer di Indonesia. Tapi tentu ga mudah kalau “ngikut” strategi yang diterapkan Indomie.

Di awal, Mie Sedaap coba strategi dengan ngasih harga yang sedikit lebih rendah dari Indomie.

Strategi ini sukses menaikkan brand Mie Sedaap dalam waktu singkat, penjualannya selalu berada di belakang Indomie. Sayangnya, mereka belum berhasil mengalahkan Indomie.

Ini karena Indomie dari segi inovasi produk yang lebih baik (punya 60+ Jenis mie instan) dibanding Mie Sedaap.

2. Second Choice Brand

Memang fakta kalau Indomie sudah terlalu perkasa buat jadi top brand mie instan di Indonesia.

Data TBI bilang Indomie menguasai top brand Indonesia sampe 72,9%, sedangkan Mie Sedaap 15,5%. Cukup jauh selisihnya.

Tapi Mie Sedaap selalu konsisten berada dibawah Indomie paling tidak 5 tahun terakhir ini.

Meski sulit mengejar Indomie, setidaknya Mie Sedaap selalu jadi pilihan kedua konsumen ketika Indomie sulit ditemukan di pasaran.

3. Packaging Marketing

Ada di setiap produk Mie Sedaap selalu terlihat gambar semangkok mie yang kelihatan enak.

Ini adalah strategi agar kamu jadi lebih tergiur buat makan mie tsb. Meskipun gambar tersebut keliatan terlalu berlebihan.

4. Branding “Sedaap”

Ini nih, kenapa kita gak boleh ngeremehin namanya “branding”. Hal kayak gini bisa membentuk persepsi konsumen terhadap brand tsb.

Strategi ini diterapkan sama Mie Sedaap buat membentuk persepsi kalau Mie Sedaap itu bener bener rasanya “sedap”.

Akhirnya beberapa konsumen beropini kalau Mie Sedaap itu lebih enak dari Indomie. Ntah dari segi bumbu atau tekstur mie.

Terlepas selera konsumen yang beda beda, ini jadi strategi Mie Sedaap mengalahkan Indomie. Meskipun masih banyak strategi lain yang harus diperhatiin.

5. Logo & Tagline

Kalau diperhatiin, logo Mie Sedaap & tagline nya selalu ada di setiap mie instan mereka dan bentuk logonya selalu sama. Strategi ini ningkatin ingatan konsumen terhadap Mie Sedaap, orang ga bingung cari produk Mie Sedaap dari berbagai kompetitor mie instan.

Selain itu, tagline “jelas terasa sedapnya” selalu ada di setiap produk mie instan nya. Lagi lagi bertujuan menekankan rasa produk nya yang “sedap”.

Branding “sedap” terus dikuatkan oleh mereka dari nama hingga tagline, yang akhirnya membentuk persepsi rasa “sedap” di konsumen.

6. Expand market

Meskipun jadi pilihan kedua di negeri sendiri, jangan remehin Mie Sedaap di pasar luar negeri. Mereka ekspor produknya ke berbagai negara di dunia.

Sayangnya baru-baru ini kena masalah kandungan produknya yang berbahaya, yang akhirnya produknya ditarik dari pasar.

Kira kira strategi apa nih yang bisa bikin Mie Sedaap bersaing ngalahin Indomie?

Teman Belajar juga bisa loh membaca insight-insight tentang studi kasus marketing lainnya di website belajarlagi.id ya! Bagi kamu yang tertarik mendalami ilmu-ilmu digital marketing, yuk buruan daftarkan diri kamu di kelas-kelas digital marketing yang tersedia di BelajarlagiHQ. Sampai jumpa di kelas!

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences