Ketika semua brand FnB berlomba bikin outlet sebanyak mungkin, tapi Haus malah pake strategi jadul, yaitu "Peddler Marketing" buat cari konsumennya.
Kadang ngerasa kasian sama penjualnya, di sisi lain juga penasaran seberapa efektif mereka menggunakan strategi ini. Sebenarnya, efektif atau tidaknya sebuah strategi bergantung sama banyak faktor. Meskipun ini strategi lama, tetep bisa efektif jika diterapkan dengan baik.
Peddler marketing adalah strategi pemasaran yang mirip dengan konsep sales tradisional, di mana marketer berperan aktif untuk "menjual" produk atau layanan kepada konsumen secara langsung, baik itu secara fisik maupun melalui platform digital. Konsep ini berasal dari metode penjualan lama di mana pedagang (peddler) akan menjajakan barang dagangan mereka langsung kepada konsumen, sering kali dari door to door.
Biasanya peddler marketing ini butuh ekstra karena pendekatannya harus super personal, melakukan tawaran secara langsung, dan interaksi yang aktif. Pendekatan yang personal dan tepat sasaran tersebut bisa menghasilkan konversi yang lebih tinggi, lho!
Selain karena ningkatin sales, Haus berani ambil strategi ini karena 2 faktor, yaitu different value & engagement value. Mari kita bahas!
Sebagai bisnis minuman yang tergolong red ocean, persaingan tentu sangat ketat. Banyak banget brand minuman yang positioning nya mirip kayak si Haus ini, powder drink rasa-rasa yang udah banyak banget beredar di Indonesia.
Ini bikin mereka harus terus putar otak jadi "innovate maker", punya different value dibanding kompetitor mereka. Ketika Haus berani promote gerobak keliling nya, waktu itu sempat ramai karena bikin Haus semakin dekat sama konsumennya.
Brand yang dekat sama konsumennya bisa ningkatin engagement nya. Konsumen bakal lebih sering menemukan gerobaknya dan konsumen bisa bebas menikmati Haus kapan aja. Kalau dilihat dari track record peddler marketing, udah banyak brand yang sukses dengan strategi ini. Contohnya Yakult dengan Lady Yakult yang tersebar seantero Indonesia.
Yakult puluhan tahun di Indonesia, bertahan dengan strategi ini nyatanya sukses jadi ujung tombak sales mereka.
Kita pernah bahas strategi yang juga diterapkan oleh Yakult, baca di utas lengkapnya di sini!
Haus tampaknya benar-benar serius dan ngegas buat bertahan di industri FnB ini. Mereka ngga mau kehilangan konsumen atau bahkan outlet nya sepi seperti kompetitornya. Dengan berbagai gebrakan inovasinya, masuk akal kalau brand minuman ini masuk top 5 minuman yang paling banyak dikonsumsi.
Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan X @belajarlagiHQ!