Teman Belajar, salah satu hal yang penting di bidang pemasaran digital adalah landing page. Landing page merupakan sebuah halaman situs yang dibuat khusus untuk promosi atau iklan dalam sebuah campaign.
Fungsi landing page sendiri sangat penting untuk memasarkan sebuah produk yang dikemas dalam iklan dan campaign. Sementara, landing page yang baik dan bagus mampu meningkatkan sales produk hingga 10 kali lipat, lho.
Jadi, penting banget kan, Teman Belajar? Oleh sebab itu, kita perlu nih, memperhatikan apa saja elemen yang harus ada dalam sebuah halaman situs ini. Setidaknya, ada lima elemen yang perlu kita perhatikan saat membuat landing page yang menarik.
Lima elemen itu antara lain Unique Selling Points (USP) atau keunikan produk yang ditawarkan, Value Proposition atau nilai dari produk yang ditawarkan, dan Social Proof atau testimonial atau cerita pengalaman dari orang-orang yang pernah membeli produk.
Lalu, Hero Image yang merupakan gambar utama yang dapat menarik perhatian. Nah, yang terakhir adalah Call-To-Action (CTA) yang merupakan dorongan kepada audiens untuk berbuat sesuatu setelah melihat landing page kita.
Secara umum, mungkin Teman Belajar telah mendapatkan gambaran umum dari masing-masing kelima elemen. Tapi, biar lebih jelas lagi, Minjar bahas satu per satu ya!
Bagian ini akan berisikan hal-hal yang menjelaskan keunikan produk yang ditawaekan dibanding produk lain. Dalam sebuah landing page, USP bisa diletakkan di bagian atas (header), tengah, atau bawah.
Sebagai gambaran, berikut ini adalah potongan dari landing page yang bisa kamu jadikan contoh untuk penerapan USP. Ini adalah potongan landing page dari salah satu student Belajarlagi.
Dalam landing page tersebut, student Belajarlagi memberikan USP yang berbunyi: "Bisnis makanan burger yang memberikan penyajian berbeda setiap bulan”.
Baca Juga: 3 Unique Selling Point dari Susu Murni Nasional
Value Propositions adalah manfaat yang menjawab kebutuhan dari konsumen kita. Kita bisa mengenalkan produk kita sebagai solusi dari masalah konsumen.
Dalam sebuah landing page, Value Propositions bisa kita letakkan pada bagian atas, maupun tengah landing page.
Berikut ini adalah contoh peletakan Value Propositions, yang juga diambil dari landing page student Belajarlagi:
Dalam potongan landing page tersebut, student Belajarlagi menuliskan Value Proposition yang berbunyi: “Nugas atau ngerjain Skripsi itu berat, sini biar tim Bantu Dong Min bantu agar lebih cepat dan pastinya menghemat waktu kalian.”.
Baca Juga: Tahapan Belajar Digital Marketing untuk Pemula
Social proof adalah testimoni dari konsumen, rating, reviews, celebrity endorsement, atau pengalaman siapa pun yang pernah membeli produk yang ditawarkan. Ini adalah satu bagian paling penting dalam landing page, karena ini dapat memberikan kredibilitas dari produk atau brand kamu.
Berikut ini adalah contoh penerapan social proof pada sebuah landing page.
Hero image adalah gambar terbaik dan paling dominan di landing page kamu. Karena gambar ini menjadi gambar yang paling besar atau dominan, kamu harus bisa memilih gambar yang paling menarik dan paling stand out.
Hero image bisa ditampilkan dalam beberapa bentuk. Jika produk kamu adalah online service, maka kamu bisa memakai sebuah video demo yang berukuran besar dan berkualitas baik.
Jika produk kamu adalah sebuah produk fisik, kamu bisa menggunakan foto penggunaan atau foto produk. Lalu, jika produk kamu adalah sebuah Ebook, kamu bisa menggunakan preview konten.
Berikut adalah contoh Hero Image yang juga diambil dari landing page bikinan student belajar lagi.
Eits, ada satu tip menarik nih tentang hero image dari CEO BelajarlagiHQ, Faiz Ghifari. Menurutnya, hero image yang baik dan efektif mengundang perhatian audiens adalah hero image yang menampilkan sosok orang yang berekspresi senyum. Wah, bisa dijajal nih!
Call-To-Action adalah satu frasa yang mengandung tujuan spesifik. Beberapa contoh CTA adalah “Unduh sekarang!”, “Klik di sini”, “Follow “, “Buy Now”, dan lain-lain.
Berikut adalah contoh-contoh landing page yang juga digarap oleh teman-teman student Belajarlagi.
Di halaman ini, student memilih “Yuk Ngobrol” sebagai CTA.
Sementara, di halaman ini, student memilih “Try for FREE!” sebagai CTA.
Nah, gimana Teman Belajar? Menarik kan pembahasan kali ini? Semua contoh landing page di atas berasal dari assignment Full Stack Digital Marketing bootcamp Belajarlagi Cohort-4 loh!
Kepengen belajar membuat landing page kayak student-student di atas? Yuk daftarkan diri kamu di kelas-kelas umum maupun kelas spesialisasi digital marketing yang tersedia di BelajarlagiHQ! Jangan lupa juga intip bacaan-bacaan lainnya soal digital marketing di website Belajarlagi.id dan twitter @belajarlagiHQ ya! Sampai jumpa, Teman Belajar!