Purpose-driven marketing kini telah menjadi strategi branding yang semakin relevan. Alih-alih sekadar menjual produk, banyak brand berfokus pada membangun relasi dengan konsumen melalui misi sosial atau nilai tertentu yang diangkat dalam setiap campaign iklan mereka. Mengutip Harvard Business Review, pendekatan ini tidak hanya membuat brand lebih dekat dengan konsumen, tetapi juga menciptakan dampak yang signifikan pada bisnis, terutama jika pesan yang disampaikan benar-benar relevan dan dekat dengan audiens mereka.
Semakin besar purpose atau tujuan sebuah brand maupun perusahaan, maka semakin besar sebuah bisnis bertumbuh untuk menjawab permasalahan konsumen.
Teori tentang purpose-driven marketing mendapat perhatian besar dari banyak pakar dan institusi karena terbukti memperkuat loyalitas dan keterlibatan konsumen serta mendorong inovasi di dalam perusahaan. Salah satu artikel Deloitte menyebutkan bahwa perusahaan yang berorientasi pada tujuan memiliki tingkat inovasi 30% lebih tinggi dan retensi karyawan 40% lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak berfokus pada tujuan jangka panjang. Tujuan perusahaan di sini bukan sekedar aspek pemasaran, tetapi nilai-nilai yang benar-benar dijalankan dalam seluruh proses bisnis, mulai dari produk hingga hubungan dengan konsumen dan komunitas.
Menurut studi dari Harvard Business Review, perusahaan yang fokus pada tujuan bukan hanya menghasilkan keuntungan finansial tetapi juga lebih efektif dalam membangun brand yang relevan secara sosial. Setidaknya, brand kerap menggunakan isu sosial dan lingkungan sebagai arah untuk mengambil sikap dan menentukan keberpihakan. Contoh nyata datang dari Luxia With Love. Brand ini tidak hanya menjual sepatu, tetapi juga memposisikan dirinya sebagai pendukung isu-isu yang dialami perempuan sehari-hari, mulai dari perjuangan di dunia karier, tantangan sebagai generasi sandwich, hingga berbagai perasaan kompleks yang seringkali sulit diekspresikan. Lewat konten yang konsisten menyuarakan hal ini di media sosial, Luxia With Love berhasil menciptakan kedekatan emosional yang berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis mereka. Data dari marketplace menunjukkan, berkat strategi ini, penjualan mereka kini mencapai ribuan pasang sepatu per bulan.
Berikut adalah tiga faktor utama yang mendukung keberhasilan Luxia With Love dalam menjalankan strategi purpose-driven marketing, sekaligus memperkuat brand positioning mereka di industri women’s footwear:
Luxia With Love berhasil membangun pilar konten yang benar-benar relate dengan audiens mereka: representasi dari career women, peran perempuan di publik dan hal-hal semacamnya. Pesan kampanye mereka tidak hanya dikemas secara humanis, tetapi juga berlandaskan riset. Ini membuat konten mereka terasa relevan dan autentik, bukan sekadar marketing kosong. Sebagai contoh, konten video mereka di media sosial menggambarkan perjalanan perempuan dalam karier dan kehidupan pribadi dengan sentuhan yang relatable dan empatik.
Untuk mencapai positioning yang tepat, Luxia With Love telah melalui proses panjang trial and error. Di awal, positioning mereka kurang fokus dan terkesan “mengerjakan semua kategori” tanpa arah yang jelas. Namun, seiring waktu, mereka mempersempit fokus produk dan memilih target pasar yang lebih spesifik, yaitu perempuan dewasa dengan karakteristik matang dan elegan. Positioning ini memberikan panduan yang lebih terarah dalam pengembangan produk maupun strategi pemasaran mereka.
Pada awalnya, brand message Luxia With Love adalah “Walk with Confidence.” Namun, seiring perkembangan mereka dalam memahami segmen audiens, pesan ini dirasa kurang mencerminkan nilai yang mereka ingin sampaikan. Oleh karena itu, mereka mengubah brand message menjadi “Just Keep Walking,” yang dianggap lebih tepat untuk target pasar yang tengah berjuang menghadapi berbagai tantangan hidup. Brand message ini menjadi landasan yang konsisten mereka bawa ke setiap kampanye, menciptakan identitas yang dapat dirasakan dan diingat oleh pelanggan.
Melalui tiga faktor di atas, Luxia With Love berhasil memperkuat posisi mereka di industri women’s footwear sekaligus menjalankan campaign iklan yang terarah. Dengan strategi endorsement yang tepat dan pilihan sosok yang relevan bagi target pasar, Luxia With Love menjadi brand yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga menghadirkan pesan kuat yang membangun hubungan emosional antara brand dan pelanggan. Pendekatan purpose-driven marketing mereka membuktikan bahwa pemasaran yang didasari nilai dan tujuan dapat memberikan dampak yang signifikan baik dari sisi brand engagement maupun pertumbuhan bisnis.
Nah, itu tadi alasan dan upaya yang sudah dilakukan Luxia untuk menjalankan strategi purpose driven marketing . Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan kanal X @belajarlagiHQ!
Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajari brand persona dan branding, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas mini bootcamp brand building di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas, ya!