Shrinkflation Strategy: Ketika Jajanan Lama Ukurannya Kok Makin Kecil Aja

2 mins read
Sales
Marketing Theory

Ngerasa ga sih, kalau momogi sekarang makin kecil? Ini momogi nya yang makin kecil atau tangan kita yang makin besar? Inilah "shrinkflation strategy" yang udah biasa dipake banyak brand Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Yuk kita bahas!

Apasih Shrinkflation Strategy itu? 

Shrinkflation adalah usaha brand untuk mengurangi ukuran produk mereka secara perlahan sebagai bentuk upaya dari penyesuaian biaya produksi. Biasanya brand menggunakan strategi ini karena faktor inflasi atau kenaikan harga bahan baku. Hal bisa terjadi di sektor usaha mana saja baik otomotif, FnB, maupun yang lainnya. 

Sebenarnya mudah bagi brand untuk mengatasi mahal nya bahan baku. Mereka tinggal menaikkan harga jual produk mereka, selesai. Tapi, sayangnya bakal muncul masalah baru, yaitu psikologis konsumen yang sensitif terhadap harga suatu produk.

Ini bikin konsumen lari ke kompetitor yang berani ngasih harga produk lebih murah. Nah buat mengakali hal ini, shrinkflation jadi strategi terbaiknya. Konsumen secara ga sadar kalau produk yang ia beli makin lama makin sedikit, apalagi konsumen banyak yang ga ngeh sama besar produk.

Bisnis FMCG sudah gak asing lagi dengan shrinkflation strategy

Coba kita absen jajan mana aja yang sering kita konsumsi saat masih bocah dan membandingkan dengan jajan yang sama pada masa kini. Contohnya momogi, astor, bette, beng-beng yang sekitar 10 tahun lalu, ukurannya terlihat besar banget. Tapi kita lihat sekarang justru ukurannya makin menyusut, bahkan jadi separuh dari ukuran awalnya.

 

Contoh lain dari shrinkflation strategy adalah brand Pepsi mengurangi ukuran botol minuman Cool Blue Gatoride untuk menekan harga jualnya. Minuman yang populer memiliki harga rata-rata 1,59 dollar untuk botol ukuran 32oz mereka. Titik harga turun sedikit — berpotensi untuk mengantisipasi penyusutan — menjadi  1,53 dollar dari November 2021 hingga Januari 2022. Pada bulan Februari, PepsiCo memperkenalkan botol ukuran 28oz ke pasar.

Saat botol 28oz memperoleh momentum di pasar, botol ini menggantikan harga konsumen botol 32oz sebelumnya sebesar 1,42 dollar. Sementara itu, saat PepsiCo menghapus botol 32oz, kami mencatat kenaikan harga yang signifikan menjadi 1,76 dollar.

Inilah fenomena shrinkflation yang sebenarnya sering banget dilakuin brand FMCG, cuman kita ga sadar aja. Dulu makan momogi 1 bungkus puas banget, skrng cuman sekedar lewat di mulut doang kek permen. Iya gak, Teman Belajar?

Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan twitter @belajarlagiHQ

Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajarinya lagi, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas umum maupun kelas spesialisasi digital marketing di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas!

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences