HokBen Produk Luar? Kenali Strategi Foreign Branding

Marketing Theory
Creative

Banyak yang mengira Hoka-Hoka Bento (HokBen) ini asalnya dari Jepang. Padahal merek ini dibangun di Indonesia tahun 1985 dan berjuang dari nol buat membesarkan brand ini. Semua hal diperhatikan, mulai dari market sampai produknya diperhatiin kualitasnya dengan baik dan sesuai khas Jepang.

HokBen disangka produk luar negeri gara-gara strategi foreign branding

Gerai HokBen

Jaringan makanan cepat saji ini berdiri sejak 1985 dimana saat itu masih jarang japanese food di Indonesia. Perjuangannya pun nggak mudah. Tapi, mereka terus fokus meningkatkan kualitas dan pelayanannya. Selain itu, Hokben jadi salah satu pionir dalam perkembangan Japanese food di Indonesia.

Penggunaan nama yang mirip dengan kosa kata Jepang ini memberikan kesan produk yang mendunia. Strategi ini sering disebut sebagai foreign branding. Singkatnya, penggunaan nama produk luar negeri ini bertujuan untuk menunjukkan persepsi dan preferensi pasar terhadap sebuah produk. Berkat nama, produk bisa dicitrakan sebagai produk yang branded, higienis, enak, atau yang lain. 

Kemasan HokBen yang sesuai dengan target market

1. Fokus target market

‍HokBen tidak hanya berfokus pada nama saja, mereka juga berfokus pada target marketnya juga sangat luas. Hokben berusaha untuk menyajikan produknya yang bisa dinikmati berbagai kalangan, dari anak anak sampai dewasa. Mereka menyediakan paket makan dari kids bento sampai family pack.

2. Customer experience

Selain itu, aspek lain yang benar-benar diperhatikan adalah customer experience. Meskipun restoran fast food, mereka tetap ngasih experience sesuai sajian makanan Jepang. Contoh paling nyata yang terlihat adalah food tools yang lengkap ala Jepang. 

3. Unique Selling Point

Kalau biasa makan di Hokben, tentu gak asing sama menu ekkado. Keliatan nama Jepang, padahal ini nama paten yang dibuat Hokben sendiri. Ekkado ini dari kata egg & kado yang artinya telur dibungkus seperti kado. Produk otentik ini sukses menanamkan brand image di pikiran konsumennya.

Teman Belajar bisa juga loh mengintip lebih banyak lagi ulasan mengenai digital marketing dan studi-studi kasus lainnya di website belajarlagi.id dan twitter @belajarlagiHQ

Kalau kamu ingin lebih intensif mempelajarinya lagi, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas umum maupun kelas spesialisasi branding di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas!

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.

Cookie preferences