Teman Belajar merasa gak sih kalau rasa wafer Tango yang jadi “camilan adat” sejak masih kecil, kini makin turun? Wafer Tango yang melegenda sejak medio akhir 90an kalah sama Nabati yang itungan nya pemain baru.
Kalau melihat perbandingan dua wafer tersebut di laman Top Brand Index, berkat inovasi baru, wafer rasa keju, Richeese Nabati sukses tikung Tango hari ini. Kok bisa, ya Nabati selalu masuk 3 besar brand yang sukses menggaet atensi warga?
Minjar coba analisis pakai Porter Diamond Model nih. Teori manajemen strategi yang dibuat oleh Michael E. Porter ini bertujuan untuk mengetahui faktor dan ciri-ciri brand yang bikin mereka lebih sukses daripada yang lain.
Ada empat bagian dalam teori ini: ada factor conditions, demand conditions, related and supporting, Strategy, Structure and Rivalry.
Kita coba kupas satu per satu, ya
Ini menganalisis soal sumber daya mereka. Tango lebih unggul dari segi experience, karena sudah lama jualan wafer. Kualitas produknya pasti terbaik. Tapi sayangnya, Tango kalah gercep dengan Nabati soal inovasi produk yang bikin beraneka rasa yang baru dan unik.
Dari segi permintaan, sebenarnya konsumen ingin wafer yang murah, tapi tetap dengan rasa yang melimpah alias flavourful. Hal ini dilakuin sama Nabati dengan memaksimalkan salesnya merata ke semua daerah Indonesia. Bahkan rela investasi sampai 7 triliun untuk operasional pabriknya.
Strategi sukses dari Nabati yang bikin kerja sama dengan Mobile Legends. Hal ini tentu bikin banyak anak-anak kecil makin tertarik untuk beli wafernya. Branding dan sales Nabati meningkat pesat di kalangan anak-anak yang merupakan salah satu target pasar mereka.
Gencar promosi dengan produk yang tersedia di berbagai daerah jadi kunci suksesnya strategi milik Nabati. Apalagi dengan harga yang terjangkau dan pilihan ukuran produk yang bervariasi bikin konsumen jadi leluasa memilih produk mereka sesuai selera.
Menurut Teman Belajar, apalagi strategi Richeese Nabati yang bikin sukses mengalahkan kompetitornya?
Teman Belajar, jangan lewatkan juga ya ulasan-ulasan menarik lainnya tentang studi kasus marketing di website Belajarlagi.id dan twitter @belajarlagiHQ!
Jika kamu ingin memperdalam ilmu digital marketing, yuk segera daftarkan diri kamu di kelas umum dan kelas spesialisasi digital marketing di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa di kelas!