Di Synchronize Fest 2024 kemarin, publik heboh dengan kemunculan almarhumah Nike Ardilla yang "bernyanyi" di atas panggung menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) metahuman. AI metahuman ini mirip banget sama hologram, tapi yang bikin beda AI metahuman adalah konsep yang menggabungkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi pemodelan 3D, animasi, dan rendering untuk menciptakan representasi virtual manusia yang sangat realistis.
Ini menjadi salah satu contoh nyata bagaimana AI tidak hanya menjadi alat, tetapi juga membuka potensi baru di berbagai industri, khususnya hiburan.
Tidak heran kalau AI sekarang dianggap sebagai salah satu pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat (fastest growing job) dan menjadi prioritas utama dalam program reskilling perusahaan. AI makin sering dibahas sebagai teknologi yang berkembang pesat, yang tidak hanya mengubah cara kita bekerja tetapi juga menciptakan peluang baru.
Namun, seiring dengan itu, muncul pula narasi bahwa AI bisa menggantikan banyak pekerjaan di berbagai industri. Ini bukanlah ancaman, melainkan tantangan untuk beradaptasi. Dengan pendekatan yang tepat, seperti reskilling dan upskilling, pekerja dapat tetap relevan dalam pasar kerja yang terus berubah.
Hadirnya AI sebenarnya membuka peluang besar bagi mereka yang mau belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Sama seperti bisnis yang harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar (market fit), individu juga perlu fit in dengan industri untuk bertahan di era disrupsi.
Menurut laporan World Economic Forum (WEF) pada 2023, banyak perusahaan kini mulai fokus pada reskilling dan upskilling tenaga kerja mereka. Investasi terbesar diarahkan ke pengembangan keterampilan di bidang AI dan Big Data. Hal ini penting karena diprediksi bahwa pada 2027, sekitar 44% keterampilan inti (core skills) yang dibutuhkan di dunia kerja akan berubah.
Reskilling adalah proses mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan perubahan industri atau kebutuhan pasar kerja. Kuncinya adalah adaptasi: ketika industri berubah, keterampilan yang dibutuhkan juga berubah.
Contohnya, keterampilan di bidang AI dan analisis Big Data kini menjadi prioritas banyak perusahaan. Bukan hanya karena teknologi ini sedang tren, tetapi juga karena perannya yang semakin vital di berbagai sektor. Dengan mempersiapkan diri lewat reskilling dan upskilling, pekerja tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga tumbuh dalam ekosistem kerja yang terus berkembang.
Baca juga: Manfaat dan Ancaman Artificial Intelligence dalam Pendidikan
Menurut laporan Accenture pada titik perubahan sekarang, sangat penting bagi bisnis untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan skala bisnis dan bisa achieve target. Tercatat 84 persen Business Executives percaya bahwa mereka perlu menggunakan AI untuk mencapai tujuan pertumbuhan bisnis. Namun, masih banyak (76 persen) yang kesulitan dengan bagaimana cara mengoptimalkan AI untuk bisnis mereka.
Mungkin kamu bisa mulai memikirkan bidang yang relevan untuk di-reskill atau di-upskill. Bidang seperti:
Jika kamu ingin memulai perjalanan reskilling di bidang AI dengan langkah yang mudah dan praktis, Belajarlagi punya program baru mini Bootcamp AI Prompting & Automation. Program ini dirancang untuk membantu Teman Belajar memahami bagaimana memanfaatkan AI secara efektif dalam pekerjaan sehari-hari. Dengan durasi singkat dan materi yang aplikatif, kamu bisa langsung menguasai dasar-dasar AI untuk berbagai kebutuhan.
Tertarik? Yuk, eksplor lebih lanjut dan pastikan kamu siap menghadapi transformasi industri yang semakin dinamis.