Bisnis franchise terutama makanan itu banyak banget tantangannya. Mulai dari kualitas rasa, legal hukum, bagi hasil, sampai supply chain. Peliknya masalah Subway yang harus dijual hanya senilai 10 juta dollar dan menutup 571 outlet mereka.
Di Indonesia juga sekarang udah nggak seramai dulu. Apakah Subway berpotensi tutup outlet (lagi) disini?
Kabar ini tersebar luas di portal berita Amerika, mengabarkan kalau pemilik mencoba menjual Subway dengan harga yang tak sampai 10 juta dollar.
Dibawah sang CEO John Chidsey, penjualan kepemilikan Subway ini dilakukan karena mereka mau melakukan perombakan bisnis. Apalagi di beberapa tahun terakhir ini, penjualan Subway menurun hingga beberapa franchisee mereka memutuskan untuk berhenti berjualan Subway.
Bahkan ada isu terkait bahan baku tuna mereka yang kabarnya bukan tuna asli dan isu lainnya yang bikin citra mereka menurun.
Di Indonesia sendiri, setelah comeback sekarang punya puluhan outlet tersebar di berbagai daerah.
Outlet mereka sempat ramai membludak karena konsumen FOMO mau mencoba setelah lama cabut dari Indonesia. Tapi sekarang di beberapa outlet udah nggak seramai dulu lagi.
Semoga Subway bisa awet di Indonesia. Resto fast food disini saingannya ketat, ada Burger King yang punya ratusan outlet di Indonesia.
Dengan USP mereka "sandwich fastfood", masih kurang menarik hati konsumen indonesia. Tapi let's see kalau mereka coba menerapkan strategi baru.
Kayaknya untuk tetap bertahan, Subway kudu coba bikin outlet seperti McD yang menyesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia mengingat gak semua orang Indonesia suka makan sandwich. Ya meskipun banyak yang suka burger ya. Tapi, yang sejenis sandwich subway ini diminati di kelas tertentu
Pada akhirnya subway disini harus melakukan diversifikasi produk yang dijual untuk bisa bertahan, tentu ada batasan dari franchisor yang akan menjadi hambatan.
Ingin tahu tentang treatment bisnis FnB? Baca juga case study marketing atau ulasan lainnya di kanal X @belajarlagiHQ!