Teman Belajar, salah satu rahasia kesuksesan brand seperti Apple adalah memberikan harga yang mahal untuk produk Iphone-nya. Ini namanya pricing strategy. Tapi kok bisa ya, harganya mahal tapi justru membuat sukses brand tersebut?
Nah, apa yang terjadi pada Apple adalah penerapan dari salah satu pricing strategy. Sebenarnya jenis-jenis pricing strategy itu cukup banyak, Teman Belajar.
Ada price skimming strategy, standard markup pricing, introductory price dealing, segmented pricing, dan lain-lain. Yuk, kita bedah satu per satu!
1- Price Skimming Strategy
Price skimming strategy adalah strategi yang menerapkan harga yang mahal pada produk yang baru, dan menurunkannya secara perlahan seiring berjalannya waktu.
Apple adalah salah satu brand yang menerapkan strategi ini, Teman Belajar. Ketika produk Iphone terbaru diluncurkan, produk tersebut memiliki harga yang mahal. Namun, harganya kemudian diturunkan ketika akan muncul Iphone generasi terbaru.
2- Standard Markup Pricing
Standard markup pricing adalah strategi dengan menaikkan harga produk yang penjualannya rendah dan menetapkan harga rendah pada produk yang penjualannya tinggi. Strategi ini banyak digunakan oleh retail atau supermarket seperti Transmart, Hypermart, dll.
Cara menghitungnya bisa menggunakan rumus di bawah ini:
3- Introductory Price Dealing
Standard markup pricing adalah strategi memotong harga pada produk saat baru launching, sehingga menarik minat konsumen untuk segera membelinya. Biasanya strategi ini diterapkan di produk smartphone yang menjual harga flash sale atau harga perkenalan saat baru launching dengan kurun waktu tertentu.
Iklan ponsel Xiaomi Redmi 8A Pro ini merupakan contohnya.
4- Segmented Pricing
Segmented pricing adalah strategi membuat macam-macam produk dengan harga yang berbeda-beda pada merek dan jenis produk yang sama sesuai dengan segmentasi pasarnya.
Salah satu brand yang menerapkan strategi ini adalah sabun cuci baju, Rinso. Rinso memiliki berbagai macam produk dan harga yang berbeda-beda menyesuaikan dengan segmentasi pasarnya.
Nah, Teman Belajar, itu tadi ulasan singkat mengenai pricing strategy yang Teman Belajar bisa pelajari. Kalau Teman Belajar masih penasaran tentang studi kasus marketing lainnya, kamu bisa membaca beberapa artikel yang ada di website Belajarlagi.id dan twitter @belajarlagiHQ ya!
Jika Teman Belajar ingin belajar lebih lanjut dan memperdalam pengetahuan dan ilmu digital marketing, segera daftarkan diri kamu di kelas umum dan kelas spesialisasi digital marketing di BelajarlagiHQ! Sampai jumpa!