Kalau kamu mahasiswa atau pekerja akademisi yang sering berkutat dengan tugas mereview jurnal atau membaca penelitian panjang, pasti tahu berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk memahami isi jurnal tersebut.
Nah, untungnya sekarang ada berbagai tools AI yang bisa bantu meringankan pekerjaan ini! Saya akan merekomendasikan 10 tools AI yang nggak hanya bisa membantu kamu mereview jurnal dengan lebih cepat, tapi juga bisa bikin ringkasan otomatis, lho! Yuk, simak daftar lengkapnya biar pekerjaanmu jadi lebih mudah dan efisien.
Tools AI untuk Review Jurnal Terbaik
AI Belajarlagi
Menggunakan AI Belajarlagi sebagai tools AI untuk review jurnal sangat bisa dilakukan karena dalam website AI ini menyediakan berbagai gabungan dari tools AI terbaik. Kita bisa mulai berlangganan dengan aplikasi AI dari Indonesia ini dengan harga yang lebih murah daripada harus berlangganan satu-satu karena AI Belajarlagi sudah mengintegrasikan ChatGPT, Perplexity, Gemini dan masih banyak lagi. Ayo subscribe sekarang!
1. Scholarcy
Scholarcy adalah salah satu tool paling handal yang sering saya gunakan saat ingin cepat memahami isi jurnal atau artikel ilmiah. Begitu kamu upload file jurnal (bisa PDF atau Word), Scholarcy akan langsung membaca, menganalisis, dan mengekstrak informasi penting.
Tools ini secara otomatis memecah bagian-bagian jurnal seperti latar belakang, metode, hasil, hingga kesimpulan, lalu menampilkannya dalam bentuk ringkasan. Selain itu, Scholarcy juga meng-highlight referensi penting yang relevan dengan topik jurnal tersebut, sehingga mempermudah kamu saat ingin menggali sumber tambahan.
Kelebihan:
- Menyediakan ringkasan per bagian (abstrak, metode, hasil, dll).
- Bisa digunakan untuk berbagai format (PDF, Word, HTML).
- Memberikan insight penting dengan highlight langsung.
Kekurangan:
- Fitur lanjutan seperti ekspor ringkasan hanya tersedia di versi premium.
2. QuillBot
QuillBot bukan sekadar tool untuk parafrase, tapi juga memiliki fitur summarizer yang sangat efektif. Saya sering menggunakan QuillBot saat harus cepat memahami poin-poin inti dari jurnal yang panjang.
Kamu bisa memasukkan teks atau langsung menempelkan link artikel yang ingin diringkas. Tool ini akan memberikan pilihan ringkasan singkat atau lebih detail, tergantung kebutuhanmu. Yang saya suka dari QuillBot adalah cara AI-nya merangkai ulang kalimat tanpa menghilangkan makna utama dari teks.
Kelebihan:
- Mode parafrase dan summarizer dalam satu tool.
- Sangat cepat dan responsif.
- Mudah digunakan untuk berbagai jenis dokumen.
Kekurangan:
- Kapasitas teks yang bisa diringkas terbatas di versi gratis.
Baca Juga: 16 Daftar Aplikasi AI Gratis yang Bisa Kamu Coba!
3. Paperpile
Paperpile lebih dikenal sebagai tool manajemen referensi, tapi yang membuat saya kagum adalah kemampuannya dalam membantu mereview jurnal secara lebih mendalam.
Setelah kamu menambahkan jurnal ke Paperpile, ia otomatis mengelola referensi dan mengintegrasikan AI untuk membantu memahami inti penelitian. Fitur ini sangat membantu ketika saya harus menyusun tinjauan literatur.
Selain itu, Paperpile juga mempermudah pembuatan kutipan langsung dari hasil ringkasan, sehingga kamu bisa lebih cepat menyusun laporan.
Kelebihan:
- Integrasi langsung dengan Google Docs dan Word untuk mempermudah kutipan.
- Manajemen referensi yang efektif.
- Bisa menganalisis jurnal dan memberikan insight relevan.
Kekurangan:
- Fitur AI masih terbatas dibandingkan tool yang lebih fokus pada summarizing.
4. SummarizeBot
SummarizeBot adalah tool AI yang menurut saya sangat praktis, terutama karena mendukung berbagai format dokumen. Dari PDF, Word, hingga file audio, tool ini bisa mengolah dan mengekstrak informasi kunci untuk membuat ringkasan.
SummarizeBot bekerja dengan teknologi Natural Language Processing (NLP) dan machine learning untuk mengidentifikasi bagian-bagian penting dari jurnal. Saya sering menggunakannya saat perlu menyaring banyak informasi dari sumber yang beragam.
Kelebihan:
- Mendukung berbagai jenis format, termasuk audio dan web pages.
- Memiliki deteksi keyword dan frasa penting.
- Sangat berguna untuk menganalisis dokumen panjang dengan cepat.
Kekurangan:
- Beberapa hasil ringkasan kadang terlalu umum dan butuh editing manual.
Baca Juga: 4 Perbedaan AI dan Machine Learning? Ini Jawabannya!
5. Scribbr Paraphrasing Tool
Awalnya, Scribbr lebih dikenal sebagai platform untuk membantu proofreading dan manajemen referensi. Namun, belakangan mereka juga menambahkan tool paraphrase dan summarizing.
Scribbr Paraphrasing Tool sangat membantu saya ketika ingin lebih memahami inti dari suatu jurnal dengan cara mengubah kalimat panjang menjadi lebih sederhana. Tool ini juga menawarkan fitur meringkas dengan menjaga konteks asli dari penelitian tersebut.
Kelebihan:
- Sangat cocok untuk para mahasiswa atau akademisi yang perlu bantuan dalam referensi.
- Fitur parafrase dan ringkasan yang menjaga konteks asli.
- Bisa membantu memperbaiki gaya bahasa akademik.
Kekurangan:
- Fitur ringkasannya kurang canggih dibandingkan tool lain yang fokus di AI summarization.
6. Trinka AI
Trinka AI adalah tool yang dikembangkan khusus untuk memperbaiki penulisan akademik. Namun, salah satu fitur unggulannya adalah kemampuannya dalam membantu memahami dan mereview jurnal dengan memberikan saran tentang kesesuaian konten serta grammar.
Trinka bisa mendeteksi kesalahan tata bahasa, menyarankan perbaikan, dan membantu membuat ringkasan singkat dari jurnal yang sedang kamu baca. Saya sering menggunakan tool ini untuk memastikan teks jurnal yang saya review tersusun dengan baik dan rapi.
Kelebihan:
- Fokus pada penulisan akademik dan tata bahasa.
- Menyediakan saran perbaikan teks secara otomatis.
- Bisa membuat ringkasan singkat yang efektif.
Kekurangan:
- Lebih fokus pada proofreading daripada summarization.
Baca Juga: 20+ Daftar Tools AI Selain ChatGPT yang Bisa Kamu Gunakan
7. EndNote
EndNote adalah tool yang sangat populer di kalangan peneliti untuk mengelola referensi. Namun, EndNote juga memiliki fitur AI yang membantu melakukan analisis otomatis terhadap jurnal yang sedang kamu baca. Fitur ini mempermudah saya untuk dengan cepat menemukan bagian-bagian penting dari jurnal, sehingga saya tidak perlu membacanya secara keseluruhan.
Gak hanya itu, integrasi EndNote dengan perangkat lunak lain seperti Microsoft Word membuat proses penulisan laporan penelitian menjadi lebih efisien.
Kelebihan:
- Fitur manajemen referensi yang sangat kuat.
- Bisa mengidentifikasi bagian penting dari jurnal secara otomatis.
- Mendukung integrasi dengan banyak software lain.
Kekurangan:
- Kurang optimal sebagai tool ringkasan dibandingkan dengan tool lain yang lebih khusus.
8. Ref-N-Write
Ref-N-Write adalah tool yang dikhususkan untuk penulisan akademik, tetapi memiliki fitur yang sangat membantu dalam memahami jurnal.
Dengan "phrasebank" atau bank ungkapan yang disediakan, kamu bisa menemukan frasa-frasa yang sering digunakan dalam bidang penelitian. Jujur saja, ini membantu saya memahami bagaimana sebuah penelitian dipresentasikan, terutama dalam konteks yang sangat teknis. Tool ini juga mampu melakukan parafrase otomatis dan meringkas bagian penting dari jurnal.
Kelebihan:
- Phrasebank untuk bidang penelitian tertentu sangat membantu.
- Sangat efektif dalam memahami struktur penulisan akademik.
- Memiliki fitur parafrase yang rapi.
Kekurangan:
- Fitur summarizing tidak sekuat tool lain.
Baca Juga: Cara Menggunakan ChatGPT lewat Laptop dan Ponsel, Simak Ya!
9. Cortical.io
Cortical.io adalah tool AI yang dirancang untuk memahami teks secara semantik, artinya tool ini fokus pada pemahaman makna teks secara keseluruhan. Dengan menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami, Cortical.io dapat mengidentifikasi konsep utama dari sebuah jurnal.
Saya sering menggunakan tool ini ketika harus membaca beberapa jurnal sekaligus dalam waktu singkat. Tool ini membantu saya memahami konteks penelitian dengan lebih cepat dan efisien.
Kelebihan:
- Fokus pada pemahaman semantik teks, bukan hanya keyword.
- Sangat berguna untuk analisis cepat banyak jurnal.
- Menyediakan insight mendalam tentang konsep utama.
Kekurangan:
- Tidak memiliki fitur summarizing yang sangat mendetail.
10. DeepAI Text Summarizer
DeepAI adalah tool AI sederhana namun sangat efektif dalam meringkas teks. Dengan hanya memasukkan teks jurnal ke dalam tool ini, kamu akan mendapatkan ringkasan otomatis yang padat dan to the point.
Walaupun tidak memiliki fitur tambahan yang canggih seperti beberapa tool lain, DeepAI Text Summarizer selalu menjadi andalan saya saat butuh ringkasan cepat. Tool ini cocok bagi kamu yang menginginkan tool ringkas tanpa ribet.
Kelebihan:
- Sangat mudah digunakan, cukup copy-paste teks.
- Ringkasan yang cepat dan padat.
- Gratis dan tidak memerlukan registrasi.
Kekurangan:
- Tidak ada fitur analisis mendalam atau pengolahan referensi.
Nah, jika kamu tertarik untuk lebih mendalami bagaimana AI bekerja dan ingin meningkatkan pemahaman serta keterampilanmu dalam memanfaatkan teknologi AI, Belajarlagi punya solusi yang tepat untuk kamu! Kami menyediakan Mini Bootcamp AI yang dirancang khusus untuk pemula hingga level menengah.
Di bootcamp ini, kamu akan mempelajari konsep-konsep dasar AI, cara kerja machine learning, serta berbagai aplikasi AI dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana AI bisa membantu produktivitas akademis seperti yang kita bahas dalam artikel ini.
Bootcamp ini tidak hanya teori, tapi juga praktik langsung menggunakan tools AI yang relevan, sehingga kamu bisa langsung mengaplikasikannya. Materi yang disajikan mudah dimengerti, dengan pendampingan dari instruktur berpengalaman, dan yang paling penting, kamu bisa belajar sesuai ritme waktu yang nyaman untukmu.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memperkaya skill AI kamu. Yuk, daftar sekarang di Mini Bootcamp AI Belajarlagi dan mulai perjalananmu menjadi ahli di bidang AI!
Klik di sini untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran: Mini Bootcamp AI Belajarlagi