Kita pasti cukup familiar dengan apa itu kode referral. Dalam berbelanja atau bertransaksi, kita pernah menggunakannya untuk memperoleh potongan harga atau cashback tertentu. Baik itu di marketplace, layanan jasa online, dan lain-lain.
Pada dasarnya, kode referral merupakan salah satu strategi pemasaran yang biasanya mendorong konsumen baru untuk berbelanja. Penggunaan kode referral sendiri juga berdampak positif ke penjualan. Bahkan, tingkat kesuksesan strategi ini bisa lebih tinggi daripada campaign digital marketing lainnya.
Untuk lebih memahami apa itu kode referral, yuk kita sama-sama pelajari ulasan lengkapnya dari Tim Belajarlagi berikut ini. Kita sekalian bisa mencermati cara kerja dari kode referral beserta manfaatnya bagi perusahaan. Yuk, simak!
Pengertian kode referral dan contoh sehari-hari
Kode referral adalah rangkaian atau kombinasi huruf, angka, atau bahkan keduanya yang unik dan diberikan oleh perusahaan ke calon konsumen baru. Saat para pelanggan baru memakai kode referral, mereka akan mendapatkan potongan harga tertentu saat berbelanja. Strategi ini sangat efektif untuk menjaring konsumen baru sekaligus promosi produk.
Contoh cara menggunakan kode referral di kehidupan sehari-hari kita:
- Saat menggunakan aplikasi Gojek, kita dapat memasukkan kode referral tertentu agar memperoleh diskon. Misalnya: GOJEKINAJA.
- Ketika hendak menggunakan aplikasi Grab untuk memesan makanan, sering kali ada kode referral tertentu yang bisa dipakai. Misalnya: GRABFOOD10.
- Belanja di marketplace menjadi lebih hemat saat kita memperoleh kode refferal dan memasukkannya saat hendak checkout. Misalnya: SHOPPEEMALL5.
Strategi referral marketing semacam ini biasanya melibatkan influencer tertentu. Jadi, pelanggan baru dapat memperoleh kode referral dari influencer dan bisa langsung digunakan untuk bertransaksi. Nantinya influencer juga akan mendapatkan sejumlah kredit dari kode referral yang dipakai pelanggan.
Secara umum, strategi referral marketing ini pun dapat mendorong pertumbuhan bisnis secara signifikan. Melalui influencer, sebuah brand tidak hanya mempromosikan produk, tetapi juga berkesempatan melibatkan banyak audiens baru untuk nantinya jadi pelanggan.
Bahkan, kode referral adalah strategi tepat untuk menghadirkan pelanggan dari berbagai segmen. Selama produk itu menarik dan kuat dalam brand, bukan tidak mungkin perusahaan juga memperoleh calon-calon konsumen loyal di masa depan.
Berikut beberapa alasan mengapa sebuah brand perlu mempertimbangkan strategi kode referral dalam marketing:
- Akuisisi pelanggan baru. Menjaring pelanggan baru sering kali butuh biaya tidak sedikit. Kode referral mampu mendatangkan pelanggan baru sekaligus memasarkan produk dengan cara lebih sederhana.
- Meningkatkan loyalitas konsumen. Kode referral bukan cuma bermanfaat bagi pelanggan baru. Para konsumen lama pun dapat membagikan kode referral yang nantinya berdampak ke peningkatan loyalitas.
- Efektivitas biaya. Makin banyak kode referral tersebar, makin besar peluang keuntungan perusahaan. Ini hampir sama seperti pemasaran dari mulut ke mulut yang secara biaya jelas lebih hemat.
Baca juga: Affiliate Marketing: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Plus Minusnya
Cara kerja kode referral sebagai strategi marketing

Setelah memahami apa itu kode referral, sekarang kita mendalami bagaimana cara kerjanya sebagai strategi digital marketing. Pada dasarnya, kode referral bisa hadir dalam bentuk. Misalnya, kode referral dari influencer dan dibuat terbatas dengan kuota tertentu atau bisa pula kode referral antarpelanggan.
Ketika bekerja sama dengan influencer, brand akan menyiapkan kode referral tertentu dan meminta bantuan influencer untuk mempromosikannya. Kuota untuk kode refferal tersebut bisa dibatasi, itu artinya ada urgensi dari audiens untuk segera menggunakan sebelum habis.
Sementara, kode referral antarpelanggan juga layak dijadikan strategi karena efektif juga menjaring pelanggan baru. Misalnya, berikan kode referral khusus ke pelanggan dan memintanya membagikan kode tersebut ke orang lain agar memperoleh potongan harga lebih banyak.
cara kerja kode referral umumnya seperti ini:
1. Siapkan program kode referral
Langkah pertama adalah menentukan format, syarat, ketentuan, beserta insentif program kode referral secara umum. Tentukan sasaran atau target dengan baik agar penggunaan kode referral pun bisa tepat guna.
Ingat, kode referral ini strategi marketing yang cukup efektif dalam meningkatkan kredibilitas dan jumlah pelanggan. Jadi, sasaran serta ketentuan penggunaannya mesti jelas terlebih dahulu.
2. Buat kode referral dan sebarkan
Selanjutnya, perusahaan langsung membuat kode referral yang unik dan menyebarkannya ke pengguna. Penyebaran kode ini bisa bekerja sama dengan influencer ataupun mempromosikannya di aplikasi atau website.
Hal penting yang harus diperhatikan saat membuat kode referral:
- Persentase potongan harga dan berapa kuotanya
- Jangka waktu kode berlaku
- Syarat dan ketentuan jelas
3. Pelacakan dan hadiah
Saat kode referral sudah tersebar dan terpakai oleh pelanggan, perusahaan mesti melacaknya dan mendistribusikan hadiah (misalnya potongan harga atau cashback) secara tepat. Kode-kode yang terpakai juga akan masuk ke tahap verifikasi untuk mengakumulasi seberapa banyak penggunanya.
Jika kode referral tersebut merupakan kerja sama dengan influencer, perusahaan juga akan menghitung berapa total kredit yang bisa influencer peroleh. Kredit atau komisi yang diberikan pun harus sesuai dengan ketentuan yang disepakati.
Baca juga: 10 Strategi Content Marketing Efektif untuk Keberlangsungan Bisnismu
Benefit kode referral

Strategi marketing berupa kode referral pada dasarnya mampu memberikan keuntungan, baik bagi perusahaan maupun konsumen. Bahkan, influencer yang diajak kerja sama pun bisa memperoleh manfaat pula.
Bagi perusahaan
Strategi kode referral bisa perusahaan gunakan saat ingin menaikkan kesadaran merek ke audiens, bahkan ke orang-orang yang belum mengenal brand. Penyebaran kode referral juga tergolong lebih sederhana dan dapat memanfaatkan berbagai platform. Mulai dari website, aplikasi, media sosial, sampai kerja sama dengan influencer.
Inilah benefit kode referral bagi perusahaan:
- Meningkatkan akuisisi pelanggan dengan biaya lebih hemat
- Menjangkau audiens lebih banyak
- Menaikkan loyalitas pelanggan yang sudah ada
- Menjadi strategi marketing yang efektif untuk menumbuhkan brand sekaligus sejalan dengan tren pasar saat ini
Bagi konsumen
Tentunya kode referral pun memberi keuntungan langsung buat konsumen, apalagi jika kaitannya dengan pengalaman belanja. Beberapa benefit bagi konsumen:
- Mendapatkan potongan harga ataupun cashback sesuai ketentuan
- Memperoleh akses ke banyak promosi (sekalipun jumlahnya terbatas)
- Berpeluang mendapatkan hadiah tambahan
- Mendapatkan produk atau layanan yang terpercaya (karena efek influencer)
Baca Juga: 70+ Contoh Call to Action yang Bikin Bisnis Laku dan Banyak Pembeli
Tipe-tipe kode referral
Kode referral memiliki berbagai tipe atau jenis yang tujuannya juga beragam. Saat hendak menjalankan strategi kode referral, perusahaan mesti tahu apa yang menjadi tujuannya. Berikut beberapa jenis kode referral yang umum kita jumpai:
One-Way Incentives Referrer
Jenis kode referral ini hanya memberikan insentif kepada pemberi kode, sementara penerima kode tidak akan memperoleh manfaat apa pun.
Contoh: Kita berbelanja di marketplace menggunakan kode referral tertentu dan berhasil mengajak teman untuk ikut mendaftar. Kita memperoleh potongan harga dari kode referral tersebut, tetapi teman kita tidak mendapatkannya.
Kode referral tipe ini efektif untuk mendorong pengguna terus berbelanja dan aktif membagikannya ke orang lain. Hanya saja, ini tentu saja kurang menarik bagi penerima kode.
One-Way Incentives Referral (Penerima)
Tipe kode referral berikutnya ini hanya memberi insentif kepada penerima kode, tetapi tidak pada pemberi kode.
Contoh: Kita sebagai pelanggan lama menemukan info kode referral berupa diskon 10% bagi pengguna baru. Saat kita membagikannya ke teman, maka hanya teman itu yang memperoleh benefit.
Strategi ini jelas menarik minat para pelanggan baru, tetapi kurang efektif untuk meningkatkan loyalitas pelanggan lama.
Two-Way Incentives Referral
Nah, kode referral ini memberikan insentif alias manfaat untuk kedua belah pihak. Baik itu pemberi kode referral maupun penerimanya.
Contoh: Seorang influencer membagikan kode referral cashback 150K untuk pembeli pertama produk di sebuah brand tertentu. Saat konsumen memakai kode referral tersebut, influencer pun otomatis menerima kredit dari pemakaian itu.
Strategi ini dinilai paling efektif karena jelas menguntungkan semua pihak. Ini juga mendorong lebih banyak pelanggan baru berdatangan sekaligus berbelanja. Hanya saja, perusahaan juga harus mempertimbangkan biaya insentif yang diberikan karena akan cukup tinggi.
Kode Referral Berbasis Poin
Jenis kode referral ini mampu memberikan poin kepada pemberi dan penerima kode. Nantinya poin tersebut dapat ditukarkan dengan benefit lainnya. Misalnya, potongan harga, cashback, hadiah, dan lain-lain.
Contoh: Setiap menggunakan kode referral untuk belanja, kita memperoleh 20 poin. Ketika kita membagikannya ke orang lain, orang tersebut bisa mendapat 10 poin dari pembelanjaannya. Poin yang kita peroleh tersebut bisa kita tukarkan dengan voucher belanja produk tertentu.
Kelebihan strategi ini adalah mendorong pelanggan untuk berbelanja demi mengumpulkan poin lebih banyak. Itu artinya, potensi keuntungannya pun besar.
Kode Referral Eksklusif
Ada juga jenis kode referral yang sifat eksklusif, maksudnya hanya diberikan ke pelanggan atau pengguna tertentu. Mulai dari konsumen yang loyal, peserta program khusus, hingga influencer.
Contoh: Karena sering berbelanja produk dari suatu brand, kita memperoleh kode referral eksklusif yang dapat memberikan potongan harga sebesar 30% untuk pembelian produk tertentu.
Adanya kode referral eksklusif ini sangat membantu meningkatkan loyalitas pelanggan sekaligus meningkatkan keterlibatan pelanggan yang terpilih.
Kode Referral untuk Transaksi
Tipe berikutnya ini memberikan batasan tertentu bagi pemberi kode referral dan penerimanya. Batasan itu bisa berupa jumlah transaksi, jumlah potongan harga, dan lain-lain.
Contoh: Sebuah marketplace memberikan kode referral berupa cashback 15% bagi pengguna dan diskon 10% bagi penerima kode referral yang pertama kali berbelanja di situ.
Secara umum, strategi ini dapat mendorong transaksi secara langsung dan berpotensi menguntungkan. Hanya saja transaksinya hanya berlaku untuk syarat dan kondisi tertentu, jadi serba terbatas.
Kode Referral Berbasis Waktu
Ada juga kode referral yang memiliki batas waktu pemakaian sehingga mendorong urgensi pembeli. Biasanya strategi ini dipakai untuk promosi tertentu yang sifatnya jangka pendek.
Contoh: Layanan jasa antar barang memberikan kode referral berupa potongan ongkos kirim 10% ke pengguna selama bulan Ramadan.
Meski hanya jangka pendek, kode referral berbasis waktu efektif untuk meningkatkan penjualan di musim tertentu. Konsumen pun menjadi segera melakukan pembelian sebelum berakhir batas waktunya.
Contoh kode referral
Dari ulasan lengkap mengenai apa itu kode referral, kita jadi memiliki gambaran manfaat dari penggunaan kode tersebut. Kode referral sendiri paling umum kita jumpai dari sosok influencer. Dengan menggunakan kode referral dari influencer, kita bisa memperoleh benefit tertentu saat berbelanja (diskon, cashback, hadiah, dan lain-lain.
Nah, Belajarlagi juga punya kode referral yang bisa ktia pakai untuk mengikuti kelas-kelas menarik di sana. Mulai dari Full Stack Digital Marketing, Bootcamp SEO, Bootcamp Social Media Organic, Mini Bootcamp, dan lain-lain.
Gunakan kode referral ini: WEBBELAJARLAGI. Nantinya kita bakal dapat potongan harga sebesar 5% untuk kelas-kelas yang kita ikuti. Yuk, langsung meluncur ke website Belajarlagi!
Baca Juga: 10 Strategi Digital Marketing 2025, Wajib Paham Nih