Apa itu Konten? Ini Jenis-Jenis dan Contohnya

Zihan Berliana R
8 Min Read
Published:
August 21, 2024
Updated:
August 21, 2024

Pernahkah kamu scrolling konten di media sosial tanpa sadar sudah menghabiskan waktu berjam-jam? Atau mungkin pernahkah kamu menonton sebuah video berkali-kali karena begitu menariknya? Di balik fenomena ini, terdapat satu hal yang menjadi inti utama, yakni konten. 

Konten merupakan inti utama dari dunia digital yang kita huni saat ini. Mulai dari tulisan yang inspiratif, gambar yang memukau, hingga video yang menghibur, semuanya adalah bentuk dari konten. Sebuah konten dapat memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Konten yang baik mampu membangun koneksi emosional antara pembuat konten dengan audiensnya. 

Lalu, apa itu konten? Bagaimana sebuah konten dapat menjadi menarik dan efektif? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pengertian konten, jenis-jenis konten, dan apa yang harus diperhatikan dalam pembuatan konten. Simak selengkapnya!

Apa Itu Konten?

Melansir Justwords, konten adalah satuan informasi digital atau analog yang diproduksi, dipublikasikan, dan didistribusikan melalui berbagai media, baik itu media cetak, elektronik, atau digital. Tujuan akhir dari konten adalah memberikan semacam informasi, kesenangan, atau hiburan. 

Konten dapat berupa teks, gambar, audio, video, atau kombinasi dari semuanya. Secara fungsional, konten bertujuan untuk menyampaikan pesan, informasi, atau pengalaman kepada audiens tertentu. Dalam konteks pemasaran digital, konten seringkali digunakan sebagai alat untuk membangun brand awareness, meningkatkan keterlibatan, dan mendorong konversi.

Konten memiliki berbagai bentuk, misalnya konten tertulis, konten audio, atau konten visual. Dalam hal ini, kamu dapat mengonsumsi konten dalam berbagai cara, mulai dari media sosial, buku, website, surat kabar, video, serial, film, iklan, wawancara, artikel, infografis, lagu, musik, audiobook, dll. Terdapat beberapa elemen penting dalam konten:

  • Struktur: Organisasi logis dari elemen-elemen konten, seperti judul, subjudul, paragraf, visual, dan call to action. Struktur yang baik memudahkan audiens untuk memahami dan mencerna informasi.
  • Format: Bentuk fisik atau digital dari konten, seperti artikel, video, infografis, podcast, atau email. Pemilihan format tergantung pada tujuan konten dan preferensi audiens.
  • Metadata: Data tentang data, seperti judul, deskripsi, keyword, tanggal publikasi, dan penulis. Metadata membantu dalam pencarian, pengindeksan, dan pengelolaan konten.
  • Semantik: Makna yang terkandung dalam konten, baik secara eksplisit maupun implisit. Semantik sangat penting untuk memastikan bahwa konten relevan dengan kebutuhan dan minat audiens.

Baca juga: 15+ Contoh Konten Menarik di Youtube, TikTok, Instagram, X

Jenis-jenis Konten dan Contohnya

Berikut adalah klasifikasi jenis konten yang umum digunakan dalam pemasaran digital, beserta karakteristik dan implikasinya:

1. Konten Berdasarkan Format

Konten Teks

jenis konten teks

Artikel: Sebuah karya tulis yang disusun secara sistematis untuk menyampaikan informasi, gagasan, opini, atau hasil penelitian kepada pembaca. Artikel umumnya dipublikasikan melalui berbagai media, baik cetak maupun daring, seperti surat kabar, majalah, website, blog, dan platform media sosial.

Contoh: 

  • "5 Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja dari Rumah" 
  • "Review Smartphone Terbaru: Fitur dan Kelebihan" 
  • Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekosistem Laut" 
  • "Resep Kue Bolu Kukus Pandan yang Lembut dan Menggoda" 
  • "Tips Memilih Tanaman Hias Indoor untuk Pemula" 
  • "Perjalanan Solo Backpacker ke Bali: Itinerary dan Biaya"

Whitepaper: Sebuah dokumen resmi yang biasanya dikeluarkan oleh pemerintah atau organisasi untuk menjelaskan suatu kebijakan, masalah, atau keputusan secara terperinci. Dalam dunia bisnis, whitepaper sering digunakan sebagai alat pemasaran untuk memberikan informasi mendalam tentang suatu produk, layanan, atau solusi terhadap suatu permasalahan.

Contoh:

  • "Pengaruh Artificial Intelligence terhadap Industri Manufaktur" (whitepaper dari perusahaan teknologi)
  • "Strategi Pemasaran Digital untuk UMKM di Era Pandemi" (whitepaper dari konsultan pemasaran)

Case study: Sebuah studi kasus intensif terhadap suatu kejadian, individu, kelompok, atau situasi tertentu dalam konteks kehidupan nyata. Dalam studi kasus, peneliti berusaha untuk memahami secara mendalam mengapa suatu peristiwa terjadi dan apa implikasinya.

Contoh:

  • "Bagaimana Perusahaan X Meningkatkan Penjualan Online Sebesar 30% dalam 6 Bulan" (case study dari perusahaan e-commerce)
  • "Transformasi Digital di Perusahaan Y: Studi Kasus Sukses" (case study dari perusahaan konsultan)

Konten Visual

jenis konten visual

Infografis: Visualisasi data dari informasi atau data yang kompleks, disajikan dalam bentuk grafik, diagram, atau gambar yang mudah dipahami. Tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi secara cepat, efektif, dan menarik.

Contoh:

  • Infografis yang menyajikan data tentang peningkatan penggunaan smartphone di Indonesia dalam 5 tahun terakhir, dengan visualisasi berupa grafik garis dan ikon-ikon menarik.
  • Infografis yang menjelaskan langkah-langkah membuat akun media sosial baru, dengan diagram alur yang sederhana dan ikon yang mewakili setiap langkah.

Gambar: Representasi visual dari suatu objek, orang, tempat, atau ide. Gambar dapat berupa foto, ilustrasi, atau grafik.

Contoh:

  • Foto: Foto produk yang berkualitas tinggi untuk katalog online, media sosial, foto kegiatan perusahaan untuk laporan tahunan, atau foto suasana kantor untuk memperlihatkan budaya perusahaan.
  • Ilustrasi: Ilustrasi karakter lucu untuk memperkenalkan merek kepada anak-anak, ilustrasi proses produksi untuk menjelaskan cara pembuatan produk, atau ilustrasi infografis yang lebih kreatif.
  • Grafik: Grafik batang yang menunjukkan perbandingan penjualan produk, grafik pie yang menunjukkan distribusi pangsa pasar, atau grafik garis yang menunjukkan tren pertumbuhan bisnis.

Video: Rekaman bergerak yang menangkap gambar dan suara secara berurutan.

Contoh:

  • Tutorial: Video tutorial yang menunjukkan cara menggunakan aplikasi baru, cara memasak resep tertentu, atau cara memperbaiki kerusakan sederhana.
  • Demo produk: Video yang menampilkan fitur dan manfaat produk secara detail, seperti video unboxing atau video review produk.
  • Konten hiburan: Video animasi pendek yang menceritakan kisah merek, video behind-the-scenes pembuatan produk, atau video iklan yang menarik perhatian.

Konten Audio

jenis konten audio

Podcast: Serangkaian file audio digital yang dapat diunduh atau di-streaming melalui internet. Istilah "podcast" sendiri merupakan gabungan dari "iPod" dan "broadcast". Podcast biasanya berisi diskusi, wawancara, cerita, atau informasi tentang topik tertentu.

Contoh:

  • Podcast Deddy Corbuzier: Podcast yang mengundang berbagai tokoh terkenal untuk berdiskusi tentang berbagai topik menarik.
  • Turntable.fm: Podcast musik yang membahas tentang berbagai genre musik dan mewawancarai musisi.

Audiobook: Buku yang telah diubah menjadi format suara, sehingga pendengar dapat "membaca" buku tersebut dengan mendengarkannya.

Contoh:

Fiksi:

  • Seri Harry Potter karya J.K. Rowling
  • Novel-novel karya Pramoedya Ananta Toer

Non-fiksi:

  • Buku-buku pengembangan diri seperti "The 7 Habits of Highly Effective People" karya Stephen Covey.
  • Buku sejarah seperti "Sapiens: A Brief History of Humankind" karya Yuval Noah Harari.

2. Konten Informatif

Melansir One2Create, Konten informatif adalah jenis konten yang dirancang secara khusus untuk memberikan informasi kepada audiens. Informasi yang disampaikan bisa berupa fakta, data, penjelasan, atau panduan yang relevan dengan topik tertentu. Tujuan utama konten informatif adalah untuk mendidik, menginformasikan, dan meningkatkan pemahaman audiens.

Ciri-ciri Konten Informatif yang Efektif:

  • Akurat: Informasi yang disajikan harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
  • Relevan: Informasi harus relevan dengan kebutuhan dan minat audiens.
  • Jelas: Informasi harus disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan struktur yang logis.
  • Singkat dan padat: Hindari penggunaan kalimat yang berbelit-belit atau informasi yang tidak relevan.
  • Terpercaya: Sumber informasi harus jelas dan kredibel.

3. Konten Edukasi

Konten edukasi bertujuan memberikan informasi bermanfaat kepada audiens. Artikel yang kamu baca ini adalah contohnya. Jenis konten ini sangat efektif untuk membangun kepercayaan calon pelanggan, terutama untuk produk atau jasa baru. Dengan memberikan tips, panduan, atau penjelasan yang mendalam, kamu tidak hanya menarik minat audiens, tetapi juga memposisikan bisnis kamu sebagai sumber informasi yang kredibel.

4. Konten Marketing

Konten marketing adalah kunci sukses penjualan online. Alih-alih langsung menawarkan produk, konten marketing berfokus pada penyelesaian masalah konsumen. Dengan memberikan informasi yang bermanfaat dan solusi yang relevan, konten marketing secara efektif membangun kepercayaan dan mendorong calon pelanggan untuk memilih produkmu.

Baca juga: Contoh Content Marketing Menarik, Bisa buat Inspirasimu Nih!

5. Konten Interaktif

Konten interaktif dirancang untuk mengajak audiens berpartisipasi secara aktif. Fitur seperti kuis, giveaway, dan pertanyaan dapat meningkatkan interaksi dan engagement di media sosial. Selain itu, data yang diperoleh dari interaksi ini dapat digunakan oleh kamu untuk memahami minat audiens, sehingga kamu dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif.

6. Konten Review

konten review

Konten review adalah bukti nyata dari kepuasan pelanggan berupa ulasan dalam bentuk tulisan, foto, atau video. Ulasan positif dapat meningkatkan penjualan, sedangkan ulasan negatif dapat merusak reputasi bisnis. Untuk memaksimalkan dampak review, dorong pelanggan untuk memberikan ulasan yang disertai dengan foto atau video.

Baca juga: Cara Menjadi Content Creator TikTok: Hasilkan Cuan dan Viral!

Apa yang Mesti Diperhatikan dalam Membuat Konten?

Konten yang sukses tidak hanya tentang jumlah kata, tetapi juga kualitas dan relevansi bagi audiens. Melansir dari Copypress perhatikan faktor-faktor berikut untuk menciptakan konten yang efektif:

hal yang perlu diperhatikan saat membuat konten
  1. Panjang Konten: Sesuaikan panjang konten dengan topik dan audiens.
  2. Nilai Pembaca: Fokus pada memberikan manfaat bagi pembaca.
  3. Visual: Gunakan gambar dan infografis untuk meningkatkan daya tarik.
  4. Mobilitas: Pastikan konten mobile friendly,
  5. Keyword: Optimalkan penggunaan keyword untuk SEO.
  6. Kualitas Penulisan: Jaga ejaan, tata bahasa, dan format yang baik.
  7. Call to Action (CTA): Dorong pembaca untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

Nah, itulah dia berbagai jenis format konten yang bisa kamu manfaatkan untuk menyampaikan pesanmu, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Dengan memahami jenis-jenis konten ini, kamu bisa memilih format yang paling sesuai dengan tujuan dan audiensmu. 

Dengan tingginya kepopuleran konten digital saat ini, penting untuk membuat strategi konten yang efektif untuk membuat konten kamu dibaca oleh banyak orang. Ingin kontenmu dibaca oleh banyak orang? Saatnya level up! Belajarlagi siap membantu kamu dengan program-program intensif, seperti Social Media Bootcamp, SEO Bootcamp dan Fullstack Digital Marketing. Dengan program-program kami, kamu akan belajar cara membuat konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga efektif dalam mencapai tujuan bisnismu. 

Tunggu apa lagi? Cek sekarang juga!

FAQs

Jenis Konten Apa yang Paling Populer?

Menurut situs-situs ternama seperti Hubspot, video adalah bentuk konten paling populer di web. Konten berbasis video juga memiliki berbagai jenis, tetapi umumnya diklasifikasikan sebagai konten format pendek atau panjang. Konten ini bisa berupa berbagai genre, mulai dari video komedi di YouTube hingga video edukatif di situs kursus online seperti Udemy dan Skillshare.

Situs media sosial populer seperti TikTok dan Snapchat terutama berbasis penggunaan konten video. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif, TikTok adalah jaringan media sosial terbesar ketujuh. Ini menunjukkan betapa relevan dan diminati konten video di seluruh dunia.

Langkah Pertama Membuat Konten Apa?

Memilih format karya adalah langkah pertama dalam perencanaan/pembuatan konten. Saat melakukannya, penting untuk diperhatikan bahwa beberapa konsep lebih baik diilustrasikan secara visual dan mungkin cocok untuk infografis atau film. Teks biasa mungkin lebih sesuai untuk jenis konten lainnya.

Siapa Saja yang Bisa Menjadi Content Creator?

Secara definisi, siapa pun yang membuat konten digital adalah content creator. Namun, pembuat konten yang terampil adalah seseorang yang dapat membangun komunitas online, menghasilkan uang dari keahlian mereka, atau melakukan keduanya sekaligus. Tak hanya membuat konten, penting untuk menemukan niche untuk membuat konten lebih menarik.

Apakah Sulit Menjadi Content Creator?

Saat ini, mudah untuk mengembangkan dan mempublikasikan satu informasi (konten). Kesulitannya terletak pada menghasilkan konten yang berguna dan mudah dipahami. Konten membantu kamu membangun kepercayaan dengan audiens. Oleh karena itu, semakin berguna dan mudah dicerna, semakin besar kemungkinan kamu mendapatkan manfaatnya.

Apa Itu User-generated content (UGC)?

User-generated content (UGC) adalah konten apa pun yang dibuat oleh orang-orang, bukan merek, seperti teks, video, gambar, dan ulasan. Video dan gambar yang diposting oleh orang-orang di Instagram, YouTube, dan situs media sosial lainnya adalah beberapa bentuk konten yang dibuat pengguna yang populer.

Bagaimana Cara Menjadi Content Creator?

Untuk menjadi content creator, kamu perlu:

  • Memiliki minat dan passion: Pilih topik yang kamu sukai dan kuasai.
  • Belajar keterampilan dasar: Pelajari cara menulis, mengedit video, atau membuat desain grafis.
  • Membangun audiens: Promosikan konten di berbagai platform media sosial.
  • Konsisten: Buat konten secara teratur dan berkualitas.
  • Beradaptasi: Terus belajar dan beradaptasi dengan tren terbaru.

Apakah Ada Alat yang dapat Membantu dalam Membuat Konten?

Ada banyak alat yang dapat membantu kamu dalam membuat konten, seperti:

  • Alat penulisan: Grammarly, Hemingway Editor
  • Alat desain: Canva, Adobe Photoshop
  • Alat video editing: Adobe Premiere Pro, Final Cut Pro
  • Alat SEO: SEMrush, Ahrefs

#
Digital Marketing
#
Social Media
Belajarlagi author:

Zihan Berliana R

SEO Content Writer dengan 4 tahun pengalaman dalam menulis artikel dalam berbagai bidang, mulai dari news, entertainment, gaming, lifestyle, health, otomotif, edukasi, hingga bisnis. Ia memiliki passion khusus di bidang SEO.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.