Apa itu Marketing? Beragam Jenis, Contoh, hingga Pentingnya untuk Bisnis

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
June 26, 2024
Updated:
July 1, 2024

Setelah memahami pengertian marketing, sudahkah Teman Belajar mengetahui tujuan marketing yang utama bagi sebuah bisnis? Selain memasarkan produk dan jasa, ternyata marketing punya banyak tujuan dan manfaat berkelanjutan, lho.

Kali ini, Tim Belajarlagi sudah merangkum penjelasan lengkap seputar tujuan hingga manfaat dari aktivasi marketing untuk perusahaan maupun bisnis. Yuk, simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini!

Apa itu Marketing?

Sebelum masuk ke topik tujuan marketing, mari ingat kembali pengertian marketing. Dikutip dari Forbes, marketing atau pemasaran adalah segala aktivitas untuk menyakinkan calon konsumen menjadi pelanggan yang puas dan bahagia.

Marketing sudah mencakup segala hal, mulai dari analisis pasar bisnis hingga periklanan. Sebelum menjalankan kegiatan pemasaran, langkah pertama yang harus kita ketahui adalah four Ps of marketing yang meliputi:

  • Product: Apa yang ingin kamu tawarkan? Bentuknya dapat berupa produk fisik, jasa, maupun pengalaman. Setelah menentukan product, barulah kamu bisa menemukan keunikannya dibandingkan produk lain.
  • Price: Berapa harga yang kamu berikan untuk sebuah produk? Tentukan lewat penghitungan produksi dan persentase nilai tambah untuk menemukan margin profit yang sesuai.
  • Place: Di mana kamu akan menjual produk tersebut? Apakah melalui e-commerce atau distribusi secara offline?
  • Promotion: Bagaimana caramu mempromosikan produk yang ingin dijual? Umumnya, promotion akan memanfaatkan berbagai strategi marketing, termasuk content marketing, e-mail marketing, dan sebagainya.

Baca Juga: Mengenal Marketing Agency dan Peran Pentingnya Untuk Bisnis

Apa Tujuan Marketing untuk Bisnis?

Meningkatkan awareness

Tujuan awal dari marketing adalah menangkap perhatian dari target market/prospek bisnis. Mungkin terlihat sederhana, tapi sebenarnya butuh strategi yang tepat untuk mempromosikan bisnismu. 

Pasti sangat disayangkan kalau kamu menargetkan anak muda, namun memakai gaya bahasa yang terlalu formal, bukan?

Dalam hal awareness, marketing juga bertujuan memberikan insight segmentasi target pasar baru. Hal ini berlaku ketika nyatanya produk yang kamu tujukan untuk ibu-ibu ternyata disukai juga oleh anak perempuan di rentang usia 18-24 tahun. Misalnya kesuksesan brand kecantikan Indonesia yang menggunakan idol Kpop untuk mempromosikan produknya. Menarik, kan?

Mengedukasi prospek bisnis

Lewat edukasi seputar produk atau jasa bisnis, calon pelanggan dapat menentukan keputusan pembelian dengan lebih mudah. Kuncinya adalah memfasilitasi mereka untuk memecahkan masalah dengan produkmu.

Tunjukkan bahwa kamu adalah ahlinya. Jika tidak ada bukti dan informasi yang tepat, mereka akan beralih ke kompetitor dengan mudah juga. Berikan pengetahuan yang relevan dan sebanyak mungkin tentang hal-hal yang kamu jual ke mereka. Kamu bisa melakukan analisis kompetitor agar bisa memetakan dengan terperinci.

Mengubah prospek menjadi pelanggan

Marketing melibatkan berbagai aspek bisnis, seperti product development, periklanan, sales, dan distribusi. Tujuan marketing adalah mendorong banyak orang supaya lebih tertarik pada produk atau jasa sebuah bisnis.

Melalui market research, kamu dapat menentukan pelanggan dengan karakter yang ideal untuk bisnis. Dengan begitu, kegiatan pemasaran akan jauh lebih optimal karena berhasil menargetkan calon pelanggan dengan tepat.

Menjaga dan meningkatkan customer retention

Di dunia bisnis, salah satu kunci pertumbuhan yang berkelanjutan adalah pelanggan yang puas. Lewat kepuasan, pelanggan terdorong untuk bersikap loyal dan mengulangi siklus pembelian.

So, hasil akhir marketing tidak hanya berhenti sampai penjualan saja dan mengakuisisi pelanggan baru setiap hari, ya. Ini bisa dilakukan lewat strategi CRM. Strategi marketing yang benar, baik konvensional maupun digital marketing berpotensi menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada sebelumnya.

Memberikan nilai tambah dari produk dan jasa 

Selain dari segi target pasar, tujuan marketing yang tidak kalah penting adalah mendukung produk dan jasa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. 

Contoh nyatanya bisa kita perhatikan dari kehidupan sehari-hari, yaitu update aplikasi. Adanya update aplikasi diadaptasi dari preferensi dan beragamnya masalah yang ingin dipecahkan untuk memudahkan kehidupan.

Menaikkan grafik penjualan

Marketing adalah salah satu “alat” untuk menyukseskan manajemen bisnis. Pelanggan baru maupun lama memiliki posisi penting untuk menghabiskan stok barang atau memenuhi keperluan dengan jasa.

Semakin tinggi awareness, semakin tinggi kesadaran target market untuk mengingat dan kembali kepada bisnismu. 

Baca Juga: Macam-macam strategi marketing bisnis retail di Indonesia

Manfaat Marketing untuk Bisnis

Dengan mengetahui tujuan marketing, kamu akan memperoleh berbagai manfaat yang berguna bagi masa depan bisnis, seperti:

Membangun interaksi langsung dengan target pasar

Marketing bermanfaat untuk memahami kebutuhan dan kekhawatiran calon pembeli. Kamu dapat memiliki gaya komunikasi terbaik dan berpotensi “meracuni” mereka agar beralih sebagai pembeli.

Interaksi yang baik akan berkembang menjadi trust. Peran customer relationship officer yang mumpuni ternyata menjadi supporter dan memegang peranan dalam tingkat kepercayaan masyarakat.

Tidak perlu menghabiskan budget dengan cara yang salah

Kamu akan jauh-jauh dari pemborosan uang karena tidak perlu mengaktifkan iklan atau campaign tanpa objektif yang jelas. Kamu sudah tahu persis ranah bisnis yang mau dituju melalui SWOT analysis dan mampu memprioritaskan anggaran marketing dengan tepat.

Ketika target market lebih banyak merespon bisnis melalui media sosial, misalnya. Hal ini membantumu mengambil keputusan untuk menganggarkan budget ads digital dengan nominal lebih besar.

Kemudahan mengambil keputusan dan menentukan tujuan marketing

Di zaman yang modern seperti sekarang, marketing cenderung menjadi aktivitas yang detil dan kompleks. 

Kalau marketing konvensional melibatkan produsen dan pelanggan saja, pebisnis masa kini harus cerdas menentukan pendekatan yang pas kepada target pasar sekaligus bersaing dengan kompetitor.

Strategi marketing dapat memberikan data dalam bentuk yang efektif dan terukur sebagai objektif dalam pengambilan keputusan tertentu.

Manajemen reputasi

Setujukah kamu kalau konsumen masa kini cenderung cerdas ketika ingin membeli produk atau jasa? Mereka betah melakukan riset mendalam supaya mendapatkan hasil terbaik bagi kebutuhannya.

Reputasi bisnis yang positif memungkinkan potensi sales lebih besar. Sikap yang transparan dan interaktif cenderung menaikkan persona bisnis secara positif. Selain keahlian, testimoni dari user juga menentukan reputasi suatu brand. 

Baca Juga: Saatnya Brand Menjadi Lebih Manusiawi

Apa Saja Jenis-jenis Marketing?

Berdasarkan target audiens

jenis marketing berdasarkan target audiens

B2B marketing

B2B adalah singkatan dari “business to business” yang berarti suatu bisnis menargetkan bisnis atau perusahaan lainnya. Siklusnya jauh lebih panjang karena produk atau jasanya membutuhkan preferensi konsumen akhir yang mempertimbangkan pembelian matang-matang.

B2C marketing

Merupakan singkatan dari “business to consumer” atau marketing dengan target pasarnya konsumen langsung dari suatu produk dan jasa. Siklusnya cenderung lebih singkat karena proses pengambilan keputusan dilakukan langsung oleh konsumen.

Berdasarkan marketing konvensional

jenis marketing berdasarkan konvensional

1. Telemarketing

Tujuan marketing dari jenis pemasaran yang satu ini adalah menghubungi individu melalui jaringan telepon. Sebelum melakukan komunikasi, perusahaan biasanya memanfaatkan database untuk menghubungi calon customer yang potensial.

Baca Juga: Intip Langkah Customer Relations ala HMNS Perfume

2. Outbound marketing

Sesuai namanya, strategi dilakukan secara outbound. Suatu bisnis biasanya menyampaikan pesan secara luas kepada audiens, misalnya melalui billboard atau pamflet berukuran cukup besar. Bisnis bisa menggunakan strategi 3D billboard untuk menarik perhatian, loh.

3. Public relations marketing

PR marketing umumnya berupa kerja sama antara bisnis dengan media atau kanal berita untuk menghasilkan liputan seputar bisnis tersebut.

Jenis marketing ini diaplikasikan ketika perusahaan me-launching produk baru atau mengumumkan ekspansi. Bagi bisnis B2B, PR marketing dapat menjadi alat bantu untuk memantau perkembangan kompetisi di ranah industri tertentu.

4. Word of mouth marketing

Tipe marketing ini mengandalkan pelanggan yang sudah ada untuk mempromosikan produk secara tidak langsung. Umumnya, pelanggan lama akan merekomendasikan suatu bisnis kepada teman maupun kerabat di sekitarnya.

Disini letak kenaikan awareness terjadi. Sebagai nilai tambah, kamu dapat memberikan insentif atau promo menarik bagi pelanggan yang berniat mereferensikan bisnismu.

5. Stealth marketing

Jenis marketing ini tergolong unik dan mindblowing. Kamu harus menjual produk dan jasa tanpa membuat audiens menyadari bahwa mereka dipromosikan sesuatu. Contoh nyatanya adalah product placement di iklan, acara televisi atau display barang trending TikTok di etalase toko.

6. Brand marketing

Termasuk jenis marketing jangka panjang karena tujuan marketing brand building ini adalah menjadi bisnis yang dikenal sekaligus membangun reputasi baik. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan, seperti pemilihan logo, warna, maupun gaya komunikasi.

Baca juga: Corporate Branding: Jenis, Contoh, dan Cara Ampuhnya

7. Cause marketing

Strategi yang satu ini cenderung lebih spesifik dan fokus. Perusahaan harus memilih untuk mendukung isu atau tujuan tertentu dalam memperkuat value dari brand. Contohnya, bisnis yang peduli dan memperjuangkan isu-isu lingkungan.

8. Event marketing

Salah satu tujuan dari event marketing adalah memfasilitasi pengalaman memakai produk atau menikmati kepuasan jasa secara langsung. Melalui pengalaman, mereka dapat membuktikan sendiri kualitas dan keahlian yang kamu tawarkan. Misalnya cara Pepsodent yang sukses menggunakan event marketing dengan cara masuk ke sekolah-sekolah dan daerah pelosok demi edukasi tentang kesehatan gigi.

Berdasarkan digital marketing

jenis marketing berdasarkan digital

1. Inbound marketing

Kebalikan dari outbound marketing yang sifatnya membawa calon pelanggan masuk ke ranah bisnis. Contohnya berupa optimasi konten digital di media sosial atau website perusahaan menggunakan standar SEO checklist.

2. SEO marketing

Strategi SEO marketing ini menggunakan kinerja mesin pencari, seperti Google, didukung dengan optimasi kata kunci dan iklan berbayar (Paid per click).

Baca juga: Berikut 15 Alasan SEO Dibutuhkan untuk Bisnis!

3. Content marketing

Aktivasinya berupa edukasi melalui media sosial, pembuatan e-book, dan webinar. Tujuan content marketing adalah mendapatkan interaksi lebih banyak dengan calon pelanggan.

4. Social media marketing

Media sosial akan menjadi platform utama dari penyebaran pesan suatu bisnis. Jenis social media marketing ini lebih banyak dipakai bisnis yang berbasis di e-commerce.

5. Email marketing

Sebuah bisnis dapat menjangkau audiens secara online dengan cara mengirimkan pesan ke laman e-mail. Hasilnya lebih memungkinkan untuk diukur kemudian diambil segmentasi yang merespon sebagai target utama dari pemasaran.

6. User-generated marketing

Tipe marketing ini memanfaatkan perkembangan dunia konten media sosial. Marketing ini mendorong partisipasi audiens yang memengaruhi pertumbuhan KPI digital marketing seperti, engagement dan brand awareness di dunia digital.

Baca Juga: Kumpulan Case Study Marketing Brand yang Sukses

Apa Pentingnya Ilmu Marketing?

Dalam mencapai tujuan marketing di ranah bisnis dan perusahaan, penting untuk mempelajari perkembangan dunia pemasaran yang semakin cepat. Apalagi, kita memasuki era Marketing 5.0 yang merupakan kombinasi dari strategi dengan kemajuan teknologi.

Berikut seberapa penting bagi Teman Belajar untuk mendalami ilmu marketing yang cukup luas dan beragam:

  • Tujuan yang ditargetkan akan lebih mudah mengikuti perkembangan zaman
  • Bisa menciptakan community triggers agar lebih dekat dengan masyarakat
  • Mampu menambah value dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen
  • Berpengaruh positif terhadap hardskill dan softskill tim internal bisnis
  • Menjadi bisnis yang lebih relevan dan mampu menganalisis permasalahan masyarakat
  • Membangun koneksi dengan stakeholder sehingga bisa berkolaborasi di masa depan

Kesimpulan

Melalui penjelasan tujuan marketing di atas, aktivitas marketing dan jenis-jenisnya tergolong cukup luas. Melalui marketing, suatu bisnis dapat mengenalkan keahlian dan kemampuannya untuk mengatasi masalah target market.

meningkatkan skill marketing karyawan dengan pelatihan

Jika kamu mempunyai bisnis dan ingin melakukan optimasi digital marketing sesuai perkembangan zaman, pelatihan intensif dapat menjadi alternatif scale up secara internal melalui Corporate Training Belajarlagi.

Alternatif efektif lainnya adalah mempercayakan urusan digital marketing kepada Belajarlagi Digital Agency. Kamu akan mendapatkan paket lengkap, mulai dari social media handling hingga digital ads untuk mengoptimalkan jangkauan bisnismu. Yuk, daftar sekarang juga!

Sumber:

https://www.forbes.com/advisor/business/what-is-marketing/

https://asana.com/resources/types-of-marketing 

https://www.wix.com/blog/types-of-marketing

https://bigredcloud.com/benefits-of-good-marketing/ 

#
Marketing
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.