‍Manfaat dan Ancaman Artificial Intelligence dalam Pendidikan

Zihan Berliana R
8 Min Read
Published:
August 21, 2024
Updated:
September 3, 2024

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, khususnya kecerdasan buatan (AI), telah merambah ke berbagai sektor kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Teknologi ini menawarkan berbagai manfaat, mulai dari personalisasi pembelajaran hingga otomatisasi tugas-tugas administratif. Dengan AI, materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan. 

Selain itu, AI juga dapat membantu guru dalam mengelola kelas, memberikan umpan balik, dan mengevaluasi kinerja siswa. Namun, di balik segala kelebihannya, AI juga membawa sejumlah tantangan. Seperti yang diungkapkan oleh Tjahyanti dkk. (2022), meskipun teknologi pendidikan terus berkembang, masih banyak lembaga pendidikan yang belum memanfaatkannya secara optimal.

Ketergantungan yang berlebihan pada AI dapat mengurangi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, masalah privasi data dan kesenjangan digital juga menjadi isu yang perlu diperhatikan dalam implementasi AI dalam pendidikan. Berikut penjelasan lengkap manfaat dan ancaman Artificial Intelligence dalam pendidikan.

Manfaat Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan

Implementasi kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan dapat dilakukan melalui dua pendekatan utama. Pertama, AI dapat mengambil alih peran guru dalam memberikan instruksi yang dipersonalisasi kepada setiap siswa, seperti yang telah diterapkan dalam sistem tutor cerdas (Moolenar, 2021). 

Kedua, AI dapat berperan sebagai asisten guru, membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran .Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan AI dalam bidang pendidikan.

1. Pembelajaran Sesuai Kebutuhan Siswa

Melansir dari Digiexam, salah satu perubahan paling signifikan yang dibawa oleh kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan adalah kemampuannya untuk memberikan pengalaman belajar yang sangat personal bagi setiap siswa. Tidak lagi ada lagi pendekatan satu ukuran untuk semua. Dengan memanfaatkan kekuatan AI, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan, gaya belajar, dan kecepatan masing-masing individu.

2. Tugas Administratif yang Otomatis

Salah satu manfaat dari AI dalam dunia pendidikan adalah otomatisasi tugas-tugas administratif yang rutin dan memakan waktu. Dengan kemampuannya untuk memproses data dalam jumlah besar dan melakukan tugas-tugas berulang dengan cepat dan akurat, AI telah merubah lanskap pekerjaan bagi para pendidik.

Tugas-tugas apa saja yang dapat diotomatisasi oleh AI?

  • Penilaian Tugas: AI dapat digunakan untuk menilai tugas-tugas sederhana seperti soal pilihan ganda, isian singkat, dan bahkan esai dengan tingkat akurasi yang tinggi. Ini memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang lebih cepat kepada siswa dan memfokuskan waktu mereka pada tugas-tugas yang lebih kompleks, seperti memberikan bimbingan individual.
  • Pengambilan Kehadiran: Sistem AI dapat melacak kehadiran siswa secara otomatis melalui berbagai metode, seperti pemindaian wajah, kartu identitas, atau aplikasi seluler. Data kehadiran ini dapat diakses secara real-time oleh guru dan administrator sekolah.
  • Penjadwalan: AI dapat membantu dalam menyusun jadwal pelajaran, ujian, dan kegiatan ekstrakurikuler yang efisien dan fleksibel. Sistem dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti ketersediaan ruang kelas, preferensi guru, dan konflik jadwal siswa.
  • Administrasi Nilai: AI dapat secara otomatis menghitung nilai akhir siswa berdasarkan berbagai komponen penilaian, seperti tugas, ujian, dan proyek. Sistem juga dapat menghasilkan laporan nilai yang komprehensif untuk siswa, orang tua, dan administrator sekolah.
  • Pelaporan Data: AI dapat mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber, seperti sistem manajemen pembelajaran (LMS) dan platform penilaian, untuk menghasilkan laporan yang informatif tentang kinerja siswa, efektivitas program, dan tren dalam pendidikan.

3. Tutoring 24/7 

Dengan AI, belajar menjadi lebih fleksibel dan mudah. Siswa dapat mengakses tutor AI kapan saja dan di mana saja untuk mendapatkan bantuan dengan tugas sekolah, penjelasan konsep yang rumit, atau sekadar mengulang materi pelajaran. Ini berarti siswa tidak lagi terikat pada jadwal kelas atau harus menunggu waktu konsultasi dengan guru.

AI memberikan siswa akses 24/7 ke tutor pribadi. Bayangkan memiliki seorang guru yang selalu siap membantu, menjawab pertanyaan, dan memberikan penjelasan yang jelas kapan pun dibutuhkan. Dengan tutor AI, siswa dapat belajar dengan ritme mereka sendiri, mengulang materi yang belum dipahami, dan menggali lebih dalam topik yang menarik minat mereka.

4. Pembelajaran Adaptif

Pembelajaran adaptif menggunakan teknologi AI memungkinkan siswa untuk menganalisis data dan memberikan pengalaman belajar yang lebih personal. Misalnya, jika seorang siswa kesulitan memahami suatu konsep, sistem akan memberikan latihan tambahan atau penjelasan yang lebih sederhana.

Salah satu fitur yang bisa digunakan adalah practice sets di Google Classroom, fitur ini dapat menunjukkan bagaimana teknologi dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal. Meskipun belum umum di Indonesia, fitur ini sangat potensial untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

5. Penilaian Otomatis

Penilaian tugas secara tradisional, yang umumnya dilakukan secara manual oleh guru, merupakan proses yang memakan waktu dan rentan terhadap subjektivitas. Namun, dengan hadirnya kecerdasan buatan (AI) dan khususnya natural language processing (NLP), proses penilaian ini mengalami transformasi yang signifikan.

AI dapat mengevaluasi berbagai jenis tugas, mulai dari soal pilihan ganda hingga esai yang kompleks. Dalam hal ini, AI menggunakan NLP untuk memahami struktur kalimat, makna kata, dan konteks keseluruhan dari sebuah teks.

Selain itu, sistem AI dapat menganalisis konten tugas siswa, membandingkannya dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan, dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan dalam jawaban siswa. Berbeda dengan manusia yang mungkin terpengaruh oleh faktor subjektif seperti tulisan tangan atau gaya penulisan, AI dapat memberikan penilaian yang lebih objektif berdasarkan data.

Baca juga: 20 Aplikasi AI Gratis untuk Mendukung Pekerjaanmu (2024)

Ancaman Artificial Intelligence (AI) dalam Pendidikan

Selain berbagai manfaat yang memberikan segala kemudahan dalam pendidikan, AI juga memberikan dampak buruk dan juga ancaman dalam dunia pendidikan. Melansir dari Digiexam, berikut ini berbagai ancaman Artificial Intelligence dalam pendidikan.

ancaman AI dalam pendidikan

1. Risiko Kesalahan dan Bias 

Sistem AI dapat rentan terhadap kesalahan dan bias. Jika data mengandung bias, AI dapat melanjutkan bias ini, menghasilkan hasil yang tidak adil atau tidak akurat. Audit dan pembaruan rutin sangat penting untuk meminimalkan risiko ini dan memastikan keadilan dan akurasi.

Contoh Bias: Jika sistem penilaian esai dilatih pada esai yang ditulis dengan gaya formal tertentu, sistem mungkin akan memberikan nilai yang lebih rendah pada esai yang ditulis dengan gaya yang lebih informal atau kreatif, meskipun kontennya sama baiknya.

Dampak: Membatasi kreativitas siswa dan mendorong mereka untuk menulis dengan gaya yang seragam, bukan berdasarkan ide-ide orisinal mereka.

2. Ketergantungan pada Teknologi 

Terlalu mengandalkan AI dalam pendidikan dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa. Kegagalan teknologi dapat mengganggu proses pembelajaran secara signifikan. Penting untuk menyeimbangkan penggunaan AI dengan metode pembelajaran tradisional. Ketergantungan berlebihan pada AI dapat membuat siswa kurang mandiri dan kurang mampu menghadapi tantangan yang tidak terduga.

Contoh: Siswa selalu menggunakan chatbot AI untuk mencari jawaban atas pertanyaan tugas mereka tanpa mencoba mencari tahu sendiri terlebih dahulu.

Dampak: Siswa menjadi kurang terlatih dalam mencari informasi secara mandiri, mengevaluasi sumber, dan berpikir kritis untuk menemukan solusi. Mereka juga akan kesulitan ketika tidak ada akses internet atau ketika chatbot AI tidak dapat memberikan jawaban yang akurat.

3. Kebocoran Data Privasi

Sistem AI seringkali membutuhkan akses ke sejumlah besar data pribadi, termasuk kinerja dan perilaku siswa. Penggunaan AI ini dapat menimbulkan risiko kebocoran data pribadi siswa. Informasi sensitif seperti nilai dan perilaku siswa dapat disalahgunakan jika tidak diproteksi dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi privasi siswa.

Contoh: Data pribadi siswa, seperti nomor identitas dan alamat, dicuri dan digunakan untuk melakukan penipuan identitas.

Dampak: Siswa dan keluarga mereka dapat mengalami kerugian finansial dan kesulitan dalam memulihkan identitas mereka.

4. Kurangnya Interaksi Manusia 

Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dalam pendidikan, tetapi pengurangan interaksi manusia akibat penggunaan AI dapat berdampak pada kualitas pembelajaran secara keseluruhan. Hubungan interpersonal yang kuat antara guru dan siswa merupakan faktor penting dalam motivasi belajar dan pengembangan keterampilan sosial.

Selain itu, terlalu banyak menggunakan AI dalam belajar bisa membuat siswa jadi kurang berinteraksi dengan teman-temannya, sehingga perkembangan sosialnya jadi terhambat.

Contoh: Kegiatan kelompok yang melibatkan diskusi dan kolaborasi dapat berkurang jika siswa lebih sering mengerjakan tugas secara individu dengan bantuan AI.

Dampak: Interaksi dengan orang lain sangat penting untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kerjasama, dan empati. Kurangnya interaksi ini dapat membuat siswa kesulitan dalam bersosialisasi dan berkolaborasi dengan orang lain.

5. Risiko Kecurangan 

Implementasi AI dalam pendidikan telah membuka celah baru bagi praktik kecurangan akademik. Alat AI generatif dapat menghasilkan teks, kode, dan bahkan karya seni yang sulit dibedakan dari karya manusia, sehingga sulit untuk mendeteksi plagiarisme. Hal ini telah menjadi masalah nyata saat siswa menggunakan AI untuk menghasilkan karya yang tampak asli.

Contoh: Siswa dapat menggunakan alat AI seperti ChatGPT untuk menghasilkan esai yang lengkap dan koheren berdasarkan topik yang diberikan. Esai ini sulit dibedakan dari tulisan manusia, sehingga sulit bagi guru untuk mendeteksi plagiarisme.

Dampak: Siswa yang mengandalkan AI untuk menyelesaikan tugas akan kehilangan kesempatan untuk memahami konsep secara mendalam dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Itulah penjelasan lengkap mengenai manfaat dan ancaman Artificial Intelligence dalam pendidikan. Penting bagi kita untuk memahami bahwa AI bukanlah pengganti guru, melainkan alat bantu yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan pemanfaatan yang tepat, AI dapat menjadi mitra yang berharga dalam dunia pendidikan. Namun, kita juga harus waspada terhadap potensi negatifnya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalisir risiko.

AI belajarlagi

Namun, seperti teknologi lainnya, AI juga membawa tantangan yang perlu kita hadapi bersama. AI Belajarlagi hadir untuk membantu kamu menggunakan AI secara mudah untuk berbagai pekerjaanmu. Dengan platform all-in-one website, kamu akan mendapatkan akses premium ke beragam model AI terkini yang membuat pekerjaanmu lebih efektif.

Jika kamu tertarik untuk mempelajari AI dan penerapannya, jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti mini bootcamp AI dari Belajarlagi. Klik di sini untuk mendaftar!

#
Teknologi
#
akademik
Belajarlagi author:

Zihan Berliana R

SEO Content Writer dengan 4 tahun pengalaman dalam menulis artikel dalam berbagai bidang, mulai dari news, entertainment, gaming, lifestyle, health, otomotif, edukasi, hingga bisnis. Ia memiliki passion khusus di bidang SEO.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.