Ada cara tersendiri untuk cek tulisan hasil dari AI. Zaman sekarang, manfaat AI sudah sangat mempermudah pekerjaan manusia, terutama dalam hal penulisan. Meski tulisan yang AI hasilkan bisa menyerupai pekerjaan manusia, tetap saja ada beberapa bagian harus kita sunting agar tak terkesan seperti “tulisan robot”.
Sementara, penggunaan AI untuk penulisan juga dapat menjadi masalah. Terutama untuk tulisan-tulisan yang bersifat ilmiah atau profesional seperti makalah, tugas akhir, jurnal, dan lain-lain. Oleh sebab itu, banyak editor ataupun profesional akademis cukup mengkritisi tulisan yang sekadar meng-copy paste hasil tulisan AI tanpa penyuntingan.
Pertanyaannya, bagaimana sih cara cek tulisan AI? Beberapa tools berikut ini dapat kita manfaatkan untuk mengenali tulisan yang hampir seluruhnya dikerjakan oleh AI. Yuk, simak dan pelajari bersama-sama!
AI: teknologi yang mempermudah pekerjaan menulis
Selama ini mungkin kita tidak sadar bahwa hampir setiap pekerjaan membutuhkan keterampilan berkomunikasi secara tertulis. Menulis itu bukan hanya bagian pekerjaan dari content writer ataupun copywriter. Dalam dunia profesional, cakupan menulis itu sangat luas, mulai dari menulis email, menulis dokumen, menulis deskripsi kerja, dan lain-lain.
Sementara, tidak semua orang memiliki keterampilan menulis yang baik. Bahkan, kegiatan menulis dapat memakan waktu hingga berjam-jam karena orang menganggapnya sulit. Nah, artificial intelligence (AI) hadir memberikan solusi dari masalah tersebut.
Salah satu platform AI yang paling banyak kita kenal dalam menulis adalah ChatGPT. Cukup menuliskan perintah secara spesifik, ChatGPT akan segera memberikan hasil tulisan dalam waktu singkat. Kita tak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis.
Alhasil, teknologi AI berdampak besar pula ke efektivitas dan produktivitas dalam bekerja. Maka, tidak heran jika kemudian banyak profesi memanfaatkan penggunaan AI untuk penulisan. Misalnya, content writer, copywriter, social media specialist, SEO specialist, dan lain-lain.
Saya sendiri merasa sangat terbantu dengan adanya AI. Rutinitas pekerjaan sebagai content writer memang cukup menyita waktu. Bayangkan, untuk satu artikel saja saya butuh banyak tahapan. Mulai dari melakukan riset, menentukan topik yang diangkat, membuat kerangka tulisan, sampai ke penulisannya.
Dengan menggunakan AI, setidaknya saya bisa memangkas beberapa tahapan kerja menjadi lebih singkat. Saya pun menjadi lebih punya banyak fokus untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas dan meningkatkan kapasitas saya sebagai content writer.
AI Belajarlagi merupakan platform terbaik yang sejauh ini saya pakai untuk membantu pekerjaan. Cukup dengan satu akun, saya bisa terhubung ke beberapa platform AI yang tersedia (bukan hanya ChatGPT!). Selain hasil prompt yang bagus, AI Belajarlagi ini cenderung mudah digunakan dan harganya masih ramah kantong. Cocok deh buat para pemula!
Buat yang tertarik mencoba menggunakan AI Belajarlagi, bisa cek harga berlangganannya di website, ya!
Baca juga: Cara Membuat Prompt AI agar Perintahmu Jelas dan Spesifik
Bagaimana cara cek tulisan AI?
Meskipun AI dapat mempermudah pekerjaan menulis, bukan berarti kita bisa menyadur hasil tulisan AI secara “mentah”. Kita harus ingat bahwa tulisan yang kita buat bertujuan untuk dibaca oleh manusia. Sementara, sering kali hasil tulisan AI masih terkesan agak kaku sehingga tidak mampu membangun koneksi dengan pembaca.
Selain itu, meningkatnya penggunaan AI sejalan pula dengan naiknya penyalahgunaan AI dalam berbagai kasus. Misalnya, penipuan, plagiarisme tulisan, pencantuman informasi tanpa sumber resmi, dan lain-lain.
Sementara, tidak banyak dari kita yang betul-betul mengetahui cara untuk cek sebuah tulisan merupakan hasil AI atau bukan. Tulisan AI dan tulisan manusia rasanya nyaris sama. Kita tidak mampu mengidentifikasi mana yang 100% tulisan AI dan mana yang masih ada sentuhan manusia di dalamnya.
Menurut Capitol Technology University, ada cara yang bisa kita lakukan untuk cek tulisan AI. Setidaknya ada beberapa indikator yang bisa kita cermati:
Tidak konsisten dan sering terjadi pengulangan
Tanda paling jelas dari tulisan AI adalah munculnya kata atau kalimat yang tidak konsisten dan cenderung ambigu. Bisa jadi mendadak melompat topik dengan pergeseran gaya dan nada tulisan yang mencolok. Alhasil, tulisan yang dihasilkan justru cenderung tidak masuk akal.
Selain tidak konsisten, tulisan AI juga rentan mengalami repetisi alias pengulangan. Frasa atau struktur kalimat yang berkali-kali terulang menunjukkan bahwa tulisan AI merupakan sebuah pola yang bisa kita baca. Inilah yang kemudian membuat sebuah tulisan tidak nyaman kita baca.
Konten dan konteks tidak sesuai
Kita dapat juga melakukan cek tulisan hasil AI dengan mencermati konteks pada setiap kalimatnya. Jika sebuah tulisan berisi banyak informasi dan sebenarnya tidak terlalu relevan dengan konteksnya, kemungkinan besar itu merupakan hasil dari AI.
Tulisan yang mengandung sentuhan tangan manusia biasanya memiliki konteks cukup kuat. Konteks tersebut erat kaitannya dengan personalisasi yang menjadi ciri khas manusia, salah satunya empati. Ya, ini sesuatu yang sangat sulit dikerjakan oleh robot secanggih apa pun.
Penggunaan kata kunci berlebihan
Penulisan artikel SEO menuntut kita untuk memasukkan dan menyebarkan kata kunci tertentu ke dalam tulisan. Teknologi AI dapat melakukan hal tersebut, sayangnya penyebaran kata kuncinya bisa menjadi sangat berlebihan. Akibatnya, tulisan menjadi kurang nyaman dibaca karena ada banyak kalimat yang terkesan “memaksa” memasukkan kata kunci.
Tidak ada pencantuman sumber yang jelas
Untuk tulisan seperti artikel ilmiah, pencantuman sumber kredibel menjadi poin penting. Sekalipun AI dapat membantu menulis artikel ilmiah, AI tidak mampu memberikan sumber yang jelas. Ini tentunya akan menjadi masalah tersendiri karena mungkin saja ada potensi plagiarisme yang dilakukan AI jika kita tidak mengeceknya terlebih dahulu.
Baca Juga: Deretan AI untuk Merangkum Video YouTube, Pernah Mencobanya?
Cara cek tulisan AI dengan berbagai platform
Untuk cara cek sebuah tulisan apakah 100% hasil AI atau bukan, kita mesti menggunakan beberapa platform berikut. Simak juga cara-caranya, ya:
1. GPTZero
Platform GPTZero dapat mendeteksi orisinalitas sebuah tulisan dengan cukup baik. GPTZero dapat menunjukkan hasil dalam bentuk persen: benar-benar ditulis manusia, campuran, dan AI.
Berikut langkah-langkah dalam menggunakan GPTZero:
- Buka https://gptzero.me/
- Masukkan teks atau tulisan yang hendak kita cek ke kolom yang tersedia (kita dapat meng-copy paste tulisan agar lebih cepat)
- Klik “Scan for AI”
- Tunggu sebentar, kemudian GPTZero akan memperlihatkan hasil analisisnya sebagai berikut
Indikator akan berwarna hijau jika tulisan yang kita masukkan tidak banyak mengandung unsur AI. Dari contoh di atas, GPTZero mendeteksi bahwa tulisan yang di-input 95% ditulis manusia, 1% campuran, dan 4% terdeteksi AI.
GPTZero dapat kita akses secara gratis dengan maksimal 5.000 karakter saja. Untuk penggunaan lebih banyak, kita mesti berlangganan mulai dari $10 sampai $23 per bulan.
2. Writer AI Content Detector
Selanjutnya, cara cek tulisan hasil AI adalah dengan menggunakan platform Writer AI Content Detector. Kita tidak cuma bisa meng-copy paste tulisan ke platform ini, melainkan juga dapat langsung menyematkan tautan artikel di website tertentu.
Caranya adalah sebagai berikut:
- Buka https://writer.com/ai-content-detector/
- Masukkan link artikel yang ingin kita cek di kolom “Add a URL”
- Klik “Analyze Text”
- Hasilnya pun akan langsung keluar
Dari contoh tersebut, artikel yang sudah tayang di website 99% ditulis oleh manusia. Itu artinya, konten tersebut tidak banyak menggunakan AI dalam pengolahannya.
Kabar baiknya, platform ini bisa kita pakai secara gratis untuk maksimal tulisan dengan 5.000 kata. Wah, lumayan banyak juga, ya!
3. ZeroGPT
Melansir dari Capitol Technology University, tingkat akurasi dari ZeroGPT ini bisa sampai 98%. Itu sebabnya platform ini paling banyak dipakai oleh berbagai praktisi dan profesional akademisi. Terutama jika tulisannya berhubungan dengan tugas akhir, jurnal, dan lain-lain.
Berikut langkah memakai ZeroGPT:
- Buka https://www.zerogpt.com/
- Masukkan tulisan yang akan dicek di kolom tersedia
- Klik “Detect Text”
- ZeroGPT akan mengecek tulisan tersebut dan memberikan hasil yang cukup akurat
Platform ini akan menunjukkan kisaran berapa banyak sebuah tulisan mengandung unsur AI. Jika tulisan tersebut masih dinilai baik, indikatornya akan berwarna hijau.
Untuk bisa menggunakan ZeroGPT secara gratis, kita dibatasi maksimal 15.000 karakter per tulisan. Jika ingin memakai lebih banyak, harus berlangganan mulai dari $8.29 sampai $21.99 per bulan.
Baca juga: 20+ Tools AI Selain ChatGPT yang BIsa Kita Gunakan
Belajar menggunakan AI dengan bijak
Ketiga tools tadi dapat membantu kita dalam menemukan cara untuk cek sebuah tulisan merupakan hasil AI atau bukan. Sebagai pengguna AI, alangkah lebih baik jika kita sejak awal tidak mengambil hasil tulisan AI secara “mentah”. Sebagai profesional, kita tidak mau ‘kan jika tulisan kita sama sekali tidak menggugah hati pembaca?
AI sifatnya hanya membantu atau meringankan proses menulis, jadi tidak sepenuhnya menggantikan tugas kita. Bisa jadi AI bermanfaat untuk mempersingkat waktu riset atau memberikan gambaran besar ke kita tentang isi tulisan. Selanjutnya, kita harus tetap mengolah tulisan AI tersebut dan menyuntingnya sampai menjadi tulisan lebih baik.
Beberapa hal yang bisa kita perhatikan dalam menyunting tulisan AI:
- Perhatikan gaya tulisannya. Apakah sudah sesuai dengan ciri khas kita? Apakah terlalu kaku?
- Cek tata bahasanya. Hasil tulisan AI tidak selalu menghasilkan tata bahasa yang benar sesuai KBBI, lho.
- Cermati logika berpikirnya. Apakah terlalu banyak informasi yang diutarakan berulang? Apakah hubungan antarkalimat sudah tepat?
Nah, untuk memperdalam keterampilan dalam menggunakan AI, kita bisa mengikuti kelas dari Belajarlagi: Mini Bootcamp AI Prompting & Automation. Kurikulumnya lengkap, mulai dari pengenalan AI, pemahaman mendalam tentang ChatGPT, penggunaan berbagai jenis AI, sampai praktik dari Case Study.
Dengan instruktur yang sudah berpengalaman di bidangnya, kita akan mempertajam keterampilan AI yang bakal berguna banget di pekerjaan. Untuk informasi lebih lengkap seputar jadwal dan kelasnya, bisa cek langsung di website Belajarlagi, ya!
Baca Juga: AI Copywriting: Revolusi Baru dalam Dunia Penulisan
Kesimpulan
Penyalahgunaan AI untuk membuat tulisan berisiko menimbulkan masalah besar seperti plagiarisme. Oleh sebab itu, pastikan kita selalu menggunakan cara tepat untuk cek sebuah tulisan merupakan hasil AI atau bukan.
Poin penting untuk mendeteksi tulisan AI antara lain bisa dilihat dari inkonsistensi penyampaian info atau justru memunculkan frasa sama berulang kali. Selain itu, cek apakah konteks tulisan sudah sesuai atau belum. Yang paling mudah dideteksi adalah keluarnya kata kunci terlalu sering, bahkan kurang tepat penggunaannya dalam sebuah kalimat.