Cara Follow Up Lamaran Kerja secara Langsung, Email, maupun WA

Jessica Dima
8 Min Read
Published:
July 18, 2024
Updated:
July 18, 2024

Bagaimana sih cara follow up lamaran kerja yang baik dan tepat? Sebagai pencari kerja, pertanyaan ini mungkin sering muncul di kepalamu. Maklum saja, tidak sedikit pelamar kerja yang merasa di-”ghosting” HR setelah proses rekrutmen karena tidak memberi kabar lanjutan.

Follow up lamaran kerja merupakan langkah penting dalam proses rekrutmen. Apalagi jika kamu merasa belum menerima informasi setelah beberapa hari menjalani proses wawancara. Sangat wajar kalau kamu butuh tahu kelanjutan prosesmu, apakah lolos atau tidak.

Tim Belajarlagi membantu merangkumkan cara follow up lamaran kerja agar kamu tidak galau lagi. Beberapa cara ini bisa kamu praktikkan setelah menjalani wawancara, entah secara langsung, lewat email, maupun lewat WA. Simak dan cermati baik-baik, ya!

Pentingnya follow up lamaran kerja

Menurut Indeed, menindaklanjuti proses rekrutmen justru harus dilakukan oleh para pelamar kerja. Selama mengikuti proses rekrutmen, pelamar kerja berhak kok untuk tahu hasil dari tes ataupun wawancara. Jadi, jangan merasa sungkan saat kamu perlu memastikan lolos tidaknya dirimu dalam proses rekrutmen.

Selain itu, sebenarnya sudah menjadi tugas HR untuk memberi kabar tentang hasil wawancara. Baik itu lolos maupun tidak, HR semestinya menghubungi para kandidat mengenai hasilnya.

Hanya saja, kesibukan HR dengan berbagai pekerjaan sering kali membuat mereka lupa akan hal ini. Maka, menindaklanjuti lamaran adalah solusi terbaik. Andai HR belum memberi kabar, tidak ada salahnya kamu menjemput bola.

Nah, yang sering menjadi kendala adalah bagaimana cara follow up lamaran kerja tersebut. Kamu tidak bisa mengontrol bagaimana reaksi HR ketika kamu menghubungi mereka. Bisa jadi jawaban mereka terkesan cuek atau dingin.

Jika hal tersebut terjadi, jangan buru-buru menyalahkan HR. Ada kemungkinan cara menindaklanjuti proses wawancara juga kurang tepat.

Apakah kamu menghubungi HR terlalu sering? Apakah kamu menelepon mereka di jam-jam terlalu sibuk? Apakah kamu sudah menggunakan tata bahasa yang benar dan sopan?

Cara follow up lamaran kerja secara langsung

Pertama, kamu pelajari dulu cara follow up lamaran kerja secara langsung. Dalam hal ini, media yang paling sering digunakan adalah lewat telepon. Di zaman sekarang, sangat jarang sekali berbicara langsung face to face mengingat pesatnya kecanggihan teknologi.

Contoh follow up proses rekrutmen ini dibagi menjadi dua, yakni sebelum interview dan setelah interview.

Sebelum interview

Ketika kamu lolos tes dan mendapatkan kesempatan lanjut ke proses wawancara, HR biasanya langsung menghubungi dan memberi tahu apa saja yang mesti disiapkan. Misalnya, waktu wawancara, dokumen yang dibawa, dan lain-lain.

Sering kali undangan panggilan wawancara kerja ini dikirimkan HR lewat email. Biasanya di email tersebut diberikan nomor kontak HR yang bisa kamu hubungi jika ada pertanyaan. Cermati, apakah HR memberi info dapat menerima telepon atau hanya WA saja.

Ketika ada hal yang perlu kamu tanyakan sebelum wawancara, jangan ragu untuk mengontak HR. Contoh menindaklanjutinya bisa seperti ini:

“Selamat siang, Bu Hana. Saya Andrea yang melamar di PT XYZ untuk posisi desainer grafis.”

“Pagi, Pak Andrea. Ya, gimana?”

“Begini, Bu. Saya sudah menerima undangan wawancara lewat email. Saya hanya ingin mengonfirmasi tentang portofolio yang mesti saya bawa. Apakah harus hard file atau soft file saja cukup, Bu?”

“Untuk portofolio bisa soft file atau jika ada website-nya lebih baik, Pak.”

“Oh, baik. Terima kasih untuk informasinya, Bu Hana.”

“Ya, sama-sama.”

Setelah interview

Selepas wawancara, HR biasanya berkata akan memberi informasi maksimal dua minggu setelah proses. Andai waktu yang ditentukan sudah berlalu dan belum mendapat kabar, kamu boleh mengontak HR untuk memastikannya.

“Selamat siang, Bu Hana. Saya Andrea, kandidat desainer grafis PT XYZ yang sekitar dua minggu lalu mengikuti proses wawancara.”

“Oh, iya! Siang, Pak Andrea.”

“Untuk kelanjutan proses rekrutmen saya bagaimana ya, Bu? Saya belum mendapatkan informasi lagi dari Ibu Hana.”

“Oh iya, mohon maaf sebelumnya, Pak. Ada keterlambatan mengenai hasil wawancara karena user sedang project di luar kota sampai besok. Kami akan memberikan informasi maksimal minggu depan ya, Pak.”

“Baik. Terima kasih untuk informasinya, Bu. Nanti hasil wawancaranya akan diberikan lewat apa ya, Bu?”

“Email, Pak. Nanti silakan cek email, ya.”

“Baik. Sekali lagi terima kasih untuk konfirmasinya. Maaf mengganggu waktu Ibu.”

“Ya, sama-sama, Pak…”

Baca Juga: Contoh Isi Email Lamaran Kerja Fresh Graduate dan Jobseeker yang Benar

Cara follow up lamaran kerja via email

Cara follow up lamaran kerja lewat email

Media kedua yang lazim dipakai untuk menindaklanjuti proses rekrutmen adalah email. Zaman sekarang, hampir semua proses rekrutmen menggunakan email. Oleh sebab itu, kamu wajib rajin mengecek email jika memang tengah menjadi pencari kerja aktif.

Berikut contoh cara follow up lamaran kerja lewat email yang tepat:

Sebelum interview

Jika kamu melamar ke sebuah lowongan, kamu bisa memastikan apakah lamaranmu sudah diterima atau belum. Ini dapat menjadi cara efektif agar kamu lebih dilihat oleh HR sekaligus membuka peluang agar lolos ke tahap wawancara.

Subjek: Follow Up Lamaran Pekerjaan - (Posisi yang dilamar)

Halo, Bapak/ Ibu HR PT. ABC.

Perkenalkan saya Anabela Agnira. Saya telah mengirimkan lamaran ke perusahaan di pada (tanggal) untuk posisi Sales Representative.

Saya ingin mengonfirmasi apakah lamaran saya tersebut sudah Bapak/ Ibu terima serta memastikan bagaimana kelanjutan proses rekrutmennya. Dengan (cantumkan kemampuan atau pengalaman yang pernah dimiliki), saya berharap bisa turut berkontribusi untuk kemajuan PT. ABC ke depannya.

Jika Bapak/ Ibu membutuhkan kelengkapan dokumen lainnya, silakan hubungi saya lewat nomor kontak 081xxxxxx.

Terima kasih.

Anabela Agnira

Setelah interview

Jangan lupa setelah wawancara pun kamu bisa menindaklanjuti proses rekrutmen ke HR. Terutama ketika HR tidak menghubungi kembali perihal lolos tidaknya kamu.

Subjek: Follow Up Wawancara HR dan User - (Posisi yang dilamar)

Halo, Bapak/ Ibu HR PT. ABC.

Perkenalkan saya Anabela Agnira. Dalam proses rekrutmen di PT. ABC, saya telah mengikuti wawancara untuk HR dan user pada (tanggal) untuk posisi Sales Representative.

Sebelumnya terima kasih atas kesempatan yang diberikan sehingga saya diperkenankan mengikuti wawancara. Melalui email ini, saya hendak menindaklanjuti mengenai hasil dari proses wawancara kemarin. Besar harapan saya untuk bisa bergabung dan turut berkontribusi di PT. ABC.

Terkait hal-hal yang berhubungan dengan proses rekrutmen, Bapak/ Ibu juga bisa menghubungi saya lewat nomor kontak 081xxxxxx.

Terima kasih.

Anabela Agnira

Cara follow up lamaran kerja via WA

Selain melalui email, cara follow up lamaran kerja yang juga banyak dipakai adalah melalui pesan WA. Beberapa rekruter memang menghubungi para pelamar lewat pesan WA agar lebih cepat mendapat respon. Berikut contoh menindaklanjuti lamaran kerja sebelum wawancara dan sesudahnya:

Sebelum interview

Setelah memproses CV dan lamaranmu, HR biasanya akan mengontakmu jika kamu termasuk dalam kandidat yang memenuhi persyaratan. Lewat pesan WA, HR juga bisa mengundangmu untuk hadir di tahap wawancara.

Katakanlah ternyata kamu ada sedikit halangan di hari wawancara. Kemungkinan kamu datang terlambat karena harus menemani orang tua kontrol di rumah sakit. Kamu mesti menindaklanjuti wawancara dengan izin dulu ke HR seperti berikut:

Selamat siang, Ibu Arina.

Saya Boby Utama, kandidat untuk posisi Video Editor di Manakala Agency. Kemarin saya menerima undangan untuk interview User pada (tanggal) pukul (jam).

Mohon maaf sebelumnya, ternyata di jam tersebut saya masih harus menemani ayah saya kontrol di rumah sakit. Apakah memungkinkan jika jadwal wawancara diundur menjadi pukul (jam)?

Saya tunggu konfirmasinya dan atas perhatian Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Setelah interview

Jika HR sudah terbiasa menjalin relasi denganmu melalui pesan WA, kamu pun bisa melakukan follow up hasil wawancara lewat WA. Yang terpenting adalah pastikan tata bahasamu sopan, jelas, dan mudah dipahami.

Selamat siang, Ibu Arina.

Saya Boby Utama, kandidat untuk posisi Video Editor di Manakala Agency yang dua minggu lalu mengikuti tahap wawancara User.

Melalui WA ini, saya berkeinginan untuk menindaklanjuti lolos atau tidaknya saya dari hasil wawancara kemarin. Besar harapan saya untuk bisa memberikan kontribusi terbaik saya bagi Manakala Digital Agency.

Atas perhatian Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Baca Juga: Apa Itu ATS, Cara Kerja, dan Fungsinya di Proses Rekrutmen

Tips follow up lamaran kerja

cara Follow up lamaran kerja

Selain memahami cara follow up lamaran kerja secara langsung, lewat email, dan melalui WA, kamu juga mesti paham etika dalam melakukannya. Ingat, pekerjaan HR begitu banyak dan kamu bukan satu-satunya pelamar yang mereka proses.

Melansir dari Indeed, berikut beberapa tips untuk follow up lamaran kerja yang baik:

1. Hubungi HR di waktu yang tepat

HR biasanya menjanjikan info kelanjutan proses rekrutmen dalam rentang waktu tertentu. Maka, sebaiknya kamu menghubungi mereka ketika waktu yang ditentukan telah lewat. Ini sangat penting agar kamu pun tidak terkesan “memburu” kepastian dari HR.

Namun, perhatikan pula di jam berapa kamu akan menghubungi mereka, terutama jika lewat telepon. Daripada menghubungi pagi hari, cobalah untuk melakukannya di siang atau sore hari. Hindari jam-jam sibuk di pagi hari karena kemungkinan kamu “mengganggu” rutinitas awal hari mereka.

2. Pertimbangkan opsi lewat email

Selain lewat telepon, pertimbangkan juga mengontak HR melalui email. Tindak lanjut lewat email terkesan lebih resmi dan lebih mudah bagi HR. Selain itu, lebih mudah bagi HR untuk melacak komunikasi dengan pelamar jika lewat email.

Bisa dibilang, email merupakan ruang ternyaman bagi HR untuk berhubungan langsung dengan pelamar. Jadi, upayakan untuk follow up lamaran lewat email, ya.

3. Gunakan bahasa yang sopan

Ini merupakan aturan paling umum dalam berkomunikasi dengan HR, apalagi jika kaitannya dengan melamar pekerjaan. Mau memakai media apa pun, gunakan bahasa yang sopan dan benar. HR biasanya malas merespon pelamar yang tidak paham tata bahasa yang baik dan terkesan kurang sopan.

4. Jangan follow up berlebihan

Wajar jika kamu merasa membutuhkan kepastian akan hasil proses rekrutmen. Siapa pun tentu tidak suka jika tidak memperoleh kabar lanjutan dari HR.

Namun, pastikan kamu tidak menghubungi HR secara berlebihan alias terus-menerus. Saat HR tidak meresponi, beri jeda dua sampai tiga hari dulu. Kamu hanya perlu mengingatkan perihal hasil wawancara, tetapi bagaimana cara mereka merespon itu ada di luar kontrolmu.

Baca Juga: Mengapa Surat Lamaran Kerja Sangat Penting untuk Melamar Pekerjaan?

Agar sukses di wawancara kerja, pastikan kamu membekali dirimu dengan kemampuan dan keterampilan yang cukup. Persaingan kerja zaman sekarang cukup sengit, lho. Tanpa berusaha upgrade skill, akan susah juga untukmu bisa lolos tahap wawancara.

Biar kemampuanmu makin berkembang, yuk ikutan bootcamp online yang ada di Belajarlagi. Pilihan bootcamp-nya beragam, mulai dari Fullstack Digital Marketing, SEO Bootcamp, Media Social Organic Bootcamp, dan mini bootcamp lainnya.

Dengan instruktur berpengalaman, kamu akan belajar mulai dari teori sampai praktik. Pokoknya bakal berguna banget deh buat bekerja nanti. Untuk informasi selengkapnya, silakan cek langsung di website Belajarlagi!

Kesimpulan

Meski media untuk cara follow up lamaran kerja itu berbeda-beda, kesamaannya hanya satu: gunakan bahasa yang baik, sopan, dan benar. Perhatikan pula etika dalam berkirim pesan, baik itu lewat email maupun WA.

Tidak ada yang salah dengan meminta tindak lanjut hasil proses rekrutmen. Sebagai pelamar kerja, kamu berhak kok tahu kelanjutan prosesmu. Jadi, jangan takut atau sungkan untuk menghubungi HR, ya!

#
Karir
Belajarlagi author:

Jessica Dima

Freelance SEO content writer yang 5+ berpengalaman menulis artikel dengan berbagai topik: pekerjaan, gaya hidup, edukasi, dan kesehatan mental. Selain SEO, ia mempunyai passion khusus pada storytelling.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.