Ternyata ada, lho cara mendaftar UMKM secara online yang dapat mempermudah kita dalam menjalankan bisnis. Meski skala bisnis belum terlalu besar, kita tetap butuh mendaftarkan legalitas usaha. Apalagi banyak manfaat bisa kita peroleh dengan mendaftarkan UMKM secara resmi.
Nah, tidak banyak orang tahu bahwa proses mendaftarkan UMKM sebenarnya bisa dilakukan secara daring. Selama ini banyak pelaku UMKM berpikir bahwa mendaftarkan bisnis itu repot dan memerlukan banyak waktu. Padahal, pemerintah sebenarnya telah memiliki alur pendaftaran UMKM yang lebih cepat.
Kali ini Tim Belajarlagi sudah menyiapkan ulasan mengenai cara mendaftar UMKM secara online beserta persyaratan apa saja yang harus disiapkan. Ada pula info mengenai pentingnya mendaftarkan UMKM secara resmi dan dampaknya ke bisnis. Yuk, pelajari bersama-sama!
Apa itu UMKM dan bagaimana kriterianya
Sebelum kita membahas bagaimana cara daftar UMKM, ada baiknya kita pahami kembali apa pengertian dari UMKM itu sendiri. Melansir dari Kontrak Hukum, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah usaha milik perorangan atau kelompok yang memenuhi kriteria Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021.
UMKM dapat dikelompokkan berdasarkan kriteria modal usaha serta kriteria penjualan hasil penjualan tahunan.
Berdasarkan kriteria modal usaha, berikut pembagiannya:
- Usaha Mikro: Modal usaha sampai dengan paling banyak 1 miliar rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
- Usaha Kecil: Modal usaha lebih dari 1 miliar rupiah sampai 5 miliar rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
- Usaha Menengah: Modal usaha lebih dari 5 miliar rupiah sampai 10 miliar rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
Berdasarkan kriteria penjualan hasil tahunan, berikut pembagiannya:
- Usaha Mikro: Hasil penjualan tahunan sampai paling banyak 2 miliar rupiah
- Usaha Kecil: Hasil penjualan tahunan lebih dari 2 miliar rupiah sampai 15 miliar rupiah
- Usaha Menengah: Hasil penjualan tahunan lebih dari 15 miliar rupiah sampai 50 miliar rupiah
Menurut Liputan 6, UMKM juga bisa diklasifikasikan berdasarkan tingkat risiko usaha karena hal tersebut bisa berdampak ke proses pendaftaran UMKM. Berikut pembagiannya:
- Risiko rendah: Hanya perlu melakukan pendaftaran untuk memperoleh Nomor Izin Berusaha (NIB).
- Risiko menengah rendah: Memerlukan NIB dan Sertifikasi Standar (pernyataan bahwa pelaku usaha memenuhi standar usaha dalam berbisnis).
- Risiko menengah tinggi: Memerlukan NIB dan Sertifikasi Standar yang diterbitkan berdasarkan verifikasi pemenuhan standar kegiatan berusaha.
- Risiko tinggi: Memerlukan NIB dan Izin (persetujuan pemerintah untuk melakukan kegiatan usaha).
Melalui pengertian dan kriteria yang ada, kita bisa menentukan nih apakah bisnis atau usaha yang tengah kita jalankan tergolong UMKM. Jika memang masuk ke kriteria yang ada, maka selanjutnya kita mesti menyiapkan diri buat mendaftar UMKM.
Baca juga: 15 Contoh Usaha UMKM yang Bisa Kamu Coba, Cocok untuk Pemula!
Persyaratan mendaftar UMKM
Sebelum bicara cara daftar UMKM secara online, kita perlu simak dan persiapkan dulu beberapa persyaratan berikut ini:
- Status Warga Negara Indonesia
- Memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan) sah
- Menyiapkan Surat Keterangan Usaha jika alamat KTP berbeda dengan lokasi bisnis
- Dokumen yang dibutuhkan:
- KTP pemilik usaha
- NPWP pribadi atau perusahaan (jika ada)
- Surat Izin Usaha (jika sudah ada: SIUP, TDP, atau NIB)
- Foto atau scan dokumen usaha
- Data usaha (nama usaha, alamat, jenis usaha, omzet)
Cara mendaftar UMKM secara online
Setelah menyiapkan dokumen yang diperlukan, berikut cara mendaftar UMKM secara online:
- Buka situs resmi Online Single Submission (OSS) https://oss.go.id/
- Klik “Daftar” dan ikuti petunjuk membuat akun baru
- Pilih skala UMKM sesuai kriteria (mikro, kecil, menengah)
- Lengkapi formulir pendaftaran dan klik “Daftar” setelah selesai
- Cek email yang didaftarkan, lalu klik link aktivasinya
- Login ke OSS, pilih menu “Perizinan Berusaha”, klik “Permohonan Baru”
- Isi data-data yang diperlukan
- Upload dokumen yang diperlukan
- Setelah selesai, klik “Selanjutnya”
- Baca pernyataan mandiri, beri tanda centang untuk menyetujuinya
- Tinjau ulang untuk memastikan data yang dimasukkan sudah sesuai
- Klik “Submit” dan tunggu proses verifikasi sampai terbitnya izin UMKM
Dengan kemudahan mendaftar secara daring, kita tidak perlu terlalu repot seperti yang dibayangkan. Yang terpenting adalah memastikan persyaratan dan dokumen sudah siap. Proses verifikasi sendiri biasanya butuh beberapa hari dan kita akan mendapatkan informasi melalui email atau SMS.
Mengapa perlu mendaftar UMKM?

Kenapa sih bisnis yang skalanya belum terlalu besar seperti UMKM ini perlu kita daftarkan? Ternyata ada banyak manfaat bisa kita dapatkan ketika memilih mendaftarkan bisnis skala kecil ini, lho. Berikut penjelasannya:
1. Legalitas
Saat mendaftarkan UMKM ke pemerintah, secara langsung kita pun memperoleh legalitas dalam berbisnis. Dengan begitu, hal tersebut memberikan perlindungan hukum terhadap operasional usaha hingga aset usaha.
Status resmi dalam usaha kita akan sangat berguna jika sewaktu-waktu tersandung masalah hukum atau sengketa tertentu. Setidaknya bisnis kita secara hukum sudah sah dan diakui pemerintah.
2. Akses ke pendanaan lebih mudah
Dalam menjalankan bisnis UMKM, ada kalanya kita butuh pendanaan lebih. Nah, dengan terdaftar secara resmi, kita pun memperoleh akses ke pendanaan secara lebih mudah. Baik itu dari bank ataupun lembaga keuangan lainnya.
Beberapa program kredit khusus UMKM, misalnya Kredit Usaha Rakyat, biasanya mensyaratkan status resmi bisnis agar dapat mengajukan pinjaman. Jadi, tidak ada salahnya ‘kan mendaftarkan usaha kita secara resmi guna memperoleh kemudahan ini.
3. Mendapat program pelatihan
Pemerintah sering mengadakan pelatihan dan pembinaan untuk para pelaku UMKM secara berkala. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan daya saing sekaligus kapasitas UMKM agar mampu bertahan di tengah banyak persaingan dengan bisnis lain.
Nah, program pelatihan dan pembinaan tersebut biasanya difokuskan bagi pengusaha UMKM yang sudah secara resmi mendaftarkan bisnisnya. Tentu ini menjadi salah satu alasan penting mengapa harus mendaftar UMKM secara online terlebih dahulu.
4. Menaikkan kepercayaan konsumen
Sebuah usaha yang memiliki status resmi, apalagi dari pemerintah, tentu lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Sekalipun skalanya masih kecil, citra dan reputasi bisnis pun ikut naik saat UMKM sudah terdaftar resmi.
Berawal dari kepercayaan konsumen, UMKM pun bisa memperoleh loyalitas lebih tinggi. Pada akhirnya, hal tersebut sangat membantu dalam pengembangan usaha di masa-masa mendatang.
Baca Juga: 20 Contoh Usaha UMKM di Desa yang Berpotensi Menguntungkan
5. Punya koneksi kemitraan
Status resmi UMKM dapat membantu kita dalam memperoleh kemitraan lebih luas, baik itu dengan lembaga pemerintah maupun perusahaan. Dengan adanya kemitraan, bisnis UMKM pun berpeluang dikenal lebih luas. Jadi, mendaftarkan UMKM secara resmi memang penting, ya.
6. Berpotensi mengembangkan bisnis
Setelah mendapatkan kepercayaan konsumen dan memiliki kemitraan luas, maka potensi mengembangkan UMKM pun kian terbuka lebar. Status resmi UMKM membantu kita memperoleh kredibilitas di mata konsumen. Alhasil, bisa jadi ada investor atau mitra bisnis yang melirik untuk kerja sama.
Meski skalanya tidak besar, UMKM tetap punya potensi menjadi makin berkembang dari waktu ke waktu. Langkah awal terbaik yang bisa dilakukan ya mendaftarkannya secara resmi.
7. Berkontribusi ke perekonomian negara
Pada akhirnya, UMKM dapat turut berkontribusi pada perekonomian negara dengan mendaftarkan UMKM. Setelah mendapat status resmi, data kita sebagai pelaku UMKM pun sudah tercatat. Itu artinya, pemerintah pun bisa turut merumuskan kebijakan yang tepat sasaran untuk para pelaku UMKM.
Tips mengembangkan UMKM

Di tengah persaingan yang begitu ketat, baik dari merek besar maupun kompetitor usaha kecil yang sejenis, UMKM jelas menghadapi banyak tantangan. Risiko mengalami kerugian atau bahkan gulung tikar tetap ada.
Untuk bisa bertahan dari berbagai tantangan, UMKM mesti berupaya mengembangkan bisnis yang relevan dengan kebutuhan zaman. Berikut beberapa tips sederhana dalam mempertahankan UMKM:
1. Mulai beranjak ke pemasaran digital
Suka tidak suka, kebiasaan konsumen dari waktu ke waktu pasti terus berubah. Salah satu yang paling jelas adalah cara konsumen berbelanja. Dibandingkan berbelanja secara langsung, pembelian online kini meningkat pesat. Tak hanya itu, cara berjualan pun ikut bergeser.
Metode pemasaran secara digital kini harus kita lirik sebagai upaya untuk mengembangkan UMKM. Setidaknya kita sebagai pelaku bisnis kecil mulai memanfaatkan media sosial untuk pemasaran. Misalnya melalui Facebook, Instagram, hingga TikTok.
Strategi pemasaran digital UMKM juga membantu produk UMKM makin dikenal luas. Apalagi jika produk tersebut punya target market yang sesuai dengan pengguna media sosial.
2. Memberikan pelatihan ke karyawan
Selain mengembangkan pemasaran secara digital, kita perlu memikirkan juga bagaimana terus mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Meski jumlahnya terbatas, pelatihan UMKM untuk karyawan atau pegawai UMKM harus terus dibekali keterampilan-keterampilan yang mendukung pekerjaan.
Ingat, sumber daya manusia yang berkualitas akan berdampak besar ke kualitas UMKM. Maka, tidak ada salahnya kita mengadakan pelatihan tertentu ke karyawan secara periodik.
Baca Juga: Apa itu Digitalisasi UMKM? Ini Manfaat dan Cara Membuatnya!
Corporate Training dari Belajarlagi dapat menjadi solusi terbaik bagi UMKM dalam memberikan pelatihan ke karyawan. Jenis program pelatihan yang ditawarkan pun cukup beragam, mulai dari Digital Skill, Sales Skill, Soft Skill, hingga Management Skill. Keterampilan karyawan pun bisa meningkat dan nantinya pasti berdampak pula ke pengembangan UMKM.
Belajarlagi dapat membantu UMKM dalam menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan. Materi yang diberikan pun tidak sekadar teori, melainkan juga praktik langsung. Sangat bermanfaat dan menyenangkan, deh!
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Corporate Training, bisa cek langsung di website Belajarlagi, ya!
3. Mengamati kompetitor dan berinovasi
Bersaing dengan kompetitor bukan berarti mengabaikan apa yang dilakukan kompetitor. Sebagai pelaku UMKM, kita justru perlu mengamati bagaimana kompetitor menjalankan bisnisnya. Entah itu dari segi produk, pemasaran, pembuatan konten, dan lain-lain.
Tujuan dari analisis kompetitor adalah untuk menemukan ide baru dalam mengembangkan bisnis. Bukan artinya meniru kompetitor ya, melainkan berinovasi agar bisa lebih unggul dari kompetitor.
Ya, inovasi adalah kunci penting dalam mempertahankan usaha. Tanpa inovasi, UMKM sering kali mudah ditinggalkan oleh konsumen. Maka, sangat penting untuk terus mengembangkan produk yang memang relevan dengan kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu.
Nah, itulah tadi ulasan mengenai cara daftar UMKM secara online. Semoga informasi dalam artikel ini dapat menjadi pedoman buat kita yang sedang mengembangkan bisnis UMKM. Tetap semangat dan jangan berhenti memperkaya keterampilan agar terus maju!