Mendapatkan uang dari Facebook ternyata bisa kita lakukan dengan cara upload video. Mungkin belum banyak orang yang tahu bahwa membuat konten di Facebook dapat menghasilkan uang. Cara ini juga umum kita kenal dengan sebutan monetisasi video di Facebook.
Minat pengguna media sosial akan konten berubah begitu cepat, setidaknya dalam lima tahun terakhir ini. Pengguna media sosial kini lebih menyukai konten video karena lebih menarik. Nah, Facebook sendiri mendorong para kreator untuk lebih banyak memproduksi video di platform tersebut.
Lalu, bagaimana sih cara mendapatkan uang dari Facebook dengan upload video? Tim Belajarlagi sudah membuat rangkuman ulasan tentang monetisasi video lengkap dengan cara optimasinya. Pelajari sama-sama, yuk!
Monetisasi video di Facebook
Menurut Gumlet, monetisasi video merupakan proses bagi para pengguna atau kreator untuk menghasilkan uang dari mengunggah video di Facebook. Dalam hal ini, Facebook juga memiliki kebijakan tersendiri yang mesti kreator patuhi. Tujuannya untuk menjaga ekosistem bagi pengiklan dan penonton dengan memastikan kontennya memang menarik.
Beberapa prinsip yang Facebook terapkan dalam monetisasi video antara lain:
- Kepatuhan terhadap standar komunitas: Guna menjaga interaksi aman dengan penonton, Facebook sangat menghindari video yang berbau hasutan, kekerasan, hingga dorongan menyakiti diri sendiri.
- Keaslian: Facebook menghargai video asli yang autentik. Ini juga termasuk menghindari konten yang sekadar click bait.
- Konten menarik: Pengiklan akan lebih suka pada konten yang melibatkan pemirsa dalam jangka waktu lama.
- Kepatuhan terhadap ketentuan pembayaran: Kreator mesti menghormati ketentuan pembayaran yang ada dan memastikan keuangan transparan. Uang yang kreator dapatkan merupakan pembagian dengan hitungan tertentu yang juga melibatkan pengiklan.
Bagi kreator sendiri, monetisasi video dapat memberikan beberapa keuntungan seperti:
- Menjadi sumber penghasilan tambahan.
- Memiliki dorongan untuk membuat konten video berkualitas.
- Meningkatkan kreativitas kreator.
- Menjangkau penonton lebih luas sehingga menjadi lebih dikenal.
- Memperoleh dukungan dari Facebook berupa analitik, panduan, dan dukungan teknis.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjadi Content Creator dan Apa Saja Tugasnya?
Syarat untuk monetisasi video di Facebook
Sebagai kreator, kita perlu memahami syarat apa saja untuk bisa monetisasi video di Facebook. Syarat ini Facebook berikan guna menjaga kualitas konten dan ekosistem berkreasi tetap baik:
- Mematuhi kebijakan monetisasi Facebook, termasuk kebijakan konten dan iklan.
- Memiliki halaman Facebook yang aktif.
- Mempunyai setidaknya 10.000 pengikut.
- Mampu mencapai 30.000 penayangan pada video berdurasi 1 menit dalam 60 hari terakhir.
Intinya, syarat monetisasi video tidak sekadar bicara tentang angka, melainkan juga tentang kualitas dan kepatuhan akan kebijakan. Facebook terus berusaha menciptakan ekosistem nyaman pagi penonton dan kreator melalui konten yang berkualitas. Saat kita memahami syarat-syarat tadi, kita pun dapat melakukan monetisasi video di Facebook dengan tepat.
Cara monetisasi video
Untuk bisa mendapatkan yang dari Facebook dengan upload video, kita bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
In-streams ads
Iklan pendek akan diputar di video kita, tampilannya mirip dengan iklan-iklan yang sering kita lihat di televisi. Langkah-langkahnya:
- Akses Facebook Creator Studio.
- Pada bagian kiri, klik “Monetization”.
- Pada bagian opsi, pilih “In-streams ads”.
- Pelajari kebijakan in-streams ads yang ada untuk memastikan kepatuhan akan kebijakan.
- Pilih video mana yang akan dimasukkan in-streams ads. Sebaiknya pakai konten paling populer.
- Facebook biasanya dapat otomatis menempatkan posisi iklan, tetapi kita sebagai kreator bisa mengaturnya sendiri sesuai kebutuhan.
- Periksa performa konten secara teratur untuk mengembangkan strategi berikutnya.
Brand collabs
Kreator dapat bekerja sama dengan brand tertentu untuk membuat konten bersponsor. Dalam hal ini, kreator juga akan dibayar oleh brand untuk mempromosikan produk mereka. Langkah-langkahnya:
- Pastikan halaman Facebook kita memiliki akses ke Brand Collabs Manager.
- Cari merek yang relevan dengan konten sekaligus audiens kita.
- Jangkau calon brand untuk bekerja sama dan jelaskan secara rinci tentang kolaborasi yang ditawarkan.
- Saat ada brand yang tertarik, ajukan persyaratan, dan produksilah konten.
Subscription
Fitur subscription memungkinkan pengguna atau audiens menikmati konten eksklusif kita dengan cara berlangganan berbayar setiap bulan. Ini juga merupakan langkah bagus dalam membangun komunitas. Langkah-langkahnya:
- Pada Facebook Creator Studio, klik “Monetization”.
- Pilih “Fan Subscription” untuk mengatur model langganan.
- Tentukan biaya bulanan dan serta manfaat ekslusif yang bisa audiens terima saat berlangganan.
- Pakai video unggahan untuk mempromosikan subscription ke audiens.
- Unggah video eksklusif secara reguler agar pelanggan tetap bertahan.
Facebook stars
Ini merupakan fitur yang memungkinkan audiens memberikan bintang ke kreator selama live streaming sebagai cara mendukung kreator. Setiap bintang mewakili nominal uang tertentu untuk diberikan ke kreator. Langkah-langkahnya:
- Aktifkan fitur “Stars” pada “Monetization”.
- Mulai live streaming dan pastikan memberikan info ke audiens untuk memberikan bintang.
- Saat audiens memberikan bintang, bisa pula mereka mengirimkan pesan. Luangkan waktu untuk membaca dan ucapkan terima kasih ke audiens.
- Periksa secara berkala berapa banyak bintang yang diperoleh. Facebook membayar $0.01 untuk setiap bintang yang diterima.
- Setelah mencapai ambang batas tertentu, kreator bisa menarik penghasilannya.
Baca juga: 15+ Contoh Konten Menarik (Berbagai Media Sosial)
Strategi optimasi konten video untuk monetisasi

Membuat video untuk monetisasi tentu butuh strategi tersendiri. Berikut beberapa cara optimasi konten video yang bisa kita lakukan:
1. Kenali dan pahami audiens
Analitik dari Facebook dapat membantu kita mengetahui usia, jenis kelamin, lokasi, sampai minat target audiens. Ini dapat menjadi cara terbaik untuk memahami seperti apa kebiasaan audiens yang mampir ke konten kita.
Selain dari analitik Facebook, kita dapat pula mengenali karakter audiens dari jenis komentar dan feedback yang mereka tinggalkan di komentar. Cari tahu apa yang audiens sukai dan apa yang tidak. Dari situ, kita bisa memproduksi konten video yang relevan dengan mereka.
2. Konten relevan dan menarik
Video yang kita buat sebaiknya memang relevan bagi audiens atau menonjolkan hal yang sedang tren. Tipe video yang seperti itu berpotensi menarik lebih banyak perhatian. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah memastikan kualitas video baik (audio dan visual).
Jangan lupa untuk pertimbangkan durasi video. Durasi yang terlalu panjang rentan membuat audiens bosan. Untuk konten biasa, coba buat berdurasi 2-5 menit aja. Jika ingin konten lebih mendalam, barulah bisa memakai durasi lebih panjang.
3. Optimasi judul, thumbnail, serta deskripsi
Judul yang provokatif biasanya memang lebih menarik bagi audiens. Namun, hati-hati agar tidak sekadar bermain dengan judul menarik. Ingat, judul video harus sesuai dengan isinya dan benar-benar bermanfaat bagi audiens.
Selain judul, kita bisa mengoptimalkan thumbnail yang mencolok beserta deskripsi video yang tepat. Masukkan kata kunci tertentu agar visibilitas video kita pun makin tinggi. Dengan begitu, peluang menjangkau lebih banyak audiens menjadi lebih tinggi.
Tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai pembuatan konten? Yuk, ikut Bootcamp Full-Stack Digital Marketing dari Belajarlagi! Kelas ini akan banyak mengembangkan skill digital marketing, terutama dalam content creation.
Kurikulum dalam Full-Stack Digital Marketing juga lengkap, seperti brand building, social media marketing, copywriting, dan lain-lain. Dengan instruktur berpengalaman, kita pun akan belajar secara komprehensif, baik teori maupun praktik. Pokoknya jadi bekal super lengkap untuk kita yang ingin mengembangkan karier digital marketing, deh.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai Full-Stack Digital Marketing, bisa cek langsung di website Belajarlagi, ya!
4. Promosikan video
Mempromosikan video adalah salah satu cara tepat untuk optimasi konten monetisasi. Kita dapat membagikannya di Facebook atau laman lainnya. Facebook juga menawarkan iklan berbayar atau FB Ads jika kita membutuhkan menjangkau audiens lebih banyak.
5. Bangun interaksi dengan penonton
Guna meningkatkan engagement, kita bisa rutin membalas komentar yang masuk ke konten. Interaksi semacam ini akan membuat audiens lebih dekat dengan kita. Pertimbangkan juga melakukan live streaming sebagai sarana mempromosikan video-video kita.
6. Konsisten
Kunci terpenting dalam optimasi video adalah konsisten. Kita mesti rutin mengunggah konten, bahkan akan jauh lebih baik jika terjadwal. Kuncinya adalah tidak terlalu sering ataupun sebaliknya. Yang terpenting adalah mengenali frekuensi dan waktu tepat yang mana di momen tersebut audiens sedang ramai.
Baca Juga: 80+ Ide Konten YouTube yang Populer Dari Berbagai Niche!
Jenis ad breaks di Facebook
Ad breaks merupakan fitur yang memungkinkan kreator menyisipkan iklan dalam video. Nah, penghasilan kita sebagai kreator pun berasal dari penayangan iklan tersebut. Beberapa jenis ad breaks di Facebook antara lain:
- Pre-roll ads: Iklan ini muncul sebelum video kita dimulai, durasi sekitar 5-15 detik.
- Mid-roll ads: Iklan yang muncul di tengah video dan biasanya berupa jeda alami selama 15 detik sampai beberapa menit.
- Post-roll ads: Iklan ini muncul setelah video selesai berdurasi 5-15 detik.
- Image ads: Iklan berupa gambar statis yang muncul saat jeda, biasanya hanya beberapa detik.
- Video ads: Iklan berupa video pendek yang muncul ketika jeda berdurasi 5-15 detik.
- Poll ads: Iklan berupa pertanyaan interaktif ke penonton, durasinya beberapa detik saja.
- Swipe up ads: Iklan yang memungkinkan penonton untuk menggeser ke atas untuk memperoleh info lebih lanjut.
- Branded content ads: Iklan yang menampilkan konten bersponsor dari brand tertentu.
Baca juga: Ingin Optimasikan Iklan Facebook? Yuk, Simak Tipsnya!
Cara optimasi penempatan ad breaks

Meletakkan ad breaks dengan tepat dapat meningkatkan kenyamanan audiens saat menonton video kita. Cara yang bisa kita lakukan antara lain:
1. Pahami durasi video
Untuk video berdurasi pendek (kurang dari 3 menit), sebaiknya gunakan pre-roll ads atau post-roll ads yang berdurasi singkat, yaitu 5-15 detik saja. Sementara, video berdurasi sedang (3-10 menit) bisa menggunakan 1-2 ad breaks pada jeda alami. Video panjang (10-15 menit) bisa menggunakan 3-5 ad breaks, tetapi perhatikan struktur konten agar tidak mengganggu kenyamanan penonton.
2. Tentukan titik jeda alami
Meski Facebook bisa secara otomatis menyisipkan ad breaks, ada baiknya kitalah yang menentukan jedanya. Temukan titik yang tepat, misalnya setelah pengantar, setelah poin penting konten, atau saat pergantian adegan. Yang penting hindari memotong bagian video yang penting dengan iklan.
3. Pikirkan pengalaman menonton
Pengalaman menonton audiens harus menjadi fokus utama. Jangan terlalu sering menyisipkan ad breaks karena tidak semua penonton betah melewatkan waktu dengan menonton iklan. Penempatan ad breaks untuk video durasi pendek dan panjang pun pasti akan berbeda.
4. Analisis performa
Untuk mengetahui posisi ad breaks mana yang terbaik, kita dapat melakukan uji coba dan melihat hasilnya. Cek apakah penonton berhenti menikmati video setelah ad breaks atau tetap lanjut. Evaluasi juga pendapatan yang diperoleh dari setiap penayangan iklan.
5. Libatkan penonton sebelum ad breaks
Untuk menghindari menghilangnya penonton di saat ad breaks, kita dapat memberi tahu audiens terlebih dahulu. Misalnya, gunakan kata-kata: “Jangan pergi dulu, ya. Setelah iklan, kita bakal lanjut bahas tips menarik lainnya!” Audiens pun akan paham bahwa masih ada hal-hal penting lain setelah iklan.
Semoga informasi seputar cara mendapatkan uang dari Facebook dengan upload video tadi dapat menjadi referensi bagi kita dalam membuat konten. Jangan lupa terus asah skill digital marketing agar makin mahir membuat konten-konten berkualitas!