CPM Artinya: Cara Kerja, Kelebihan, dan Manfaatnya

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
August 7, 2024
Updated:
August 7, 2024

Teman Belajar, tahukah kamu kalau menggunakan CPM artinya kamu mempraktikkan salah satu teknik marketing? Tujuan utamanya adalah menaikkan awareness yang dinilai penting dalam aspek customer journey. Tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut?

Kali ini, Tim Belajarlagi menyajikan informasi lengkap mengenai CPM. 

Artikel berikut ini akan membantumu mendalami CPM dalam menyiapkan diri sebagai seorang expertise di dunia digital marketing. Simak selengkapnya, yuk!

Apa Itu CPM?

Di dunia digital marketing, CPM (cost per mile) artinya biaya yang harus dibayar pengiklan untuk mendapatkan 1.000 impressions.

Cost per mile adalah salah satu model pembiayaan iklan yang dapat dikembangkan pengguna lewat berbagai cara. Tidak hanya soal pentingnya CPM, kamu harus memahami cara kerjanya secara tepat. Jika berhasil, CPM dapat menjadi tools terbaik untuk meningkatkan kapasitas page milikmu.

Impression disini berarti matriks yang mengukur suatu iklan sebagai elemen dari web page akan ter-loading dan menerima konversi view. Walau hanya sekilas dibuka oleh audiens, hal ini cukup membantu suatu page mendapatkan awareness dan impression.

CPM biasanya digunakan oleh campaign yang dirancang untuk menargetkan ribuan orang. Untuk menentukan CPM, kamu perlu menerapkan rumus berikut:

CPM = (cost : impression) x 1.000

CPM juga dikenal sebagai salah satu model online marketing tradisional. Contoh perusahaan besar yang menggunakan sistem CPM adalah Google (Google Ads). Perlu diingat, impression dalam CPM berbeda dengan page views.

Baca juga: Apa Itu PPC? Ini Jenis, Kelebihan, dan Cara Kerjanya

Pengertian Impression Dalam Online Advertising

Dilansir dari Mail Chimp, impression dalam online advertising mengindikasikan bahwa iklan, secara spesifik di suatu page, telah termuat dan muncul di laman pengguna. 

Berbeda dengan page views yang dihitung ketika website memuat keseluruhan page melalui browser kemudian user melakukan klik ke halaman lain.

Dengan bergantung pada platform yang digunakan dan pengaturan lain yang dipilih marketer, impression berperan sebagai matriks potensial. Contohnya, ketika pengguna baru masuk ke laman tertentu dari website. Impression akan menghitung dan menambahkannya sebagai page view.

Walau begitu, iklan yang sama bisa jadi tidak muncul dari kunjungan tersebut. Inilah penyebab adanya perbedaan perhitungan impression dan page view. Pemakaian CPM artinya kamu berupaya untuk menaikkan traffic menuju website.

Bagaimana Cara Kerja CPM?

Iklan CPM bekerja dengan menghitung impression dari digital ads, yaitu matriks yang dikenal menghitung jumlah tampilan dari suatu konten. Suatu website akan mengenakan harga kepada pengiklan setiap 1.000 iklan yang muncul di website.

Beberapa platform menawarkan CPM sebagai acuan harga dan opsi bidding. Sebagian besar campaign di Facebook mengoperasikan pembiayaan CPM, walau kamu menargetkan matriks berbeda untuk optimasi.

Perbedaan CPM, CPC, CPA

Sebelum menganalisis perbedaannya, ketahui CPC dan CPA terlebih dahulu.

CPC

Cost per click (CPC) juga dikenal sebagai pay per click (PPC). CPC adalah biaya yang hanya dibayarkan ketika user mengklik suatu iklan. Berbeda dengan CPM, CPC memastikan bahwa pengguna masuk dan menjelajahi iklan.

Kapan CPC digunakan? Umumnya, strategi ini cocok untuk funnel consideration menengah hingga conversion rendah. CPC akan memfasilitasi pengiklan dengan insight untuk membangun iklan yang lebih efektif.

Dengan melakukan optimasi CPC, tandanya kamu bisa menghemat budget untuk mendorong seseorang mengklik iklan. Salah satu trik untuk mengoptimalkan CPC adalah menempatkan iklan di website, tepatnya di area search bar yang paling banyak diklik oleh user.

CPA

Cost per acquisition (CPA) menghitung biaya yang dibutuhkan untuk setiap user conversion. Artinya, sudah termasuk action yang berupa pengisian form, coba gratis, dan sebagainya.

CPA merupakan kelanjutan dari CPC karena kamu hanya membayar ketika seseorang melakukan action funnel. Ketika ada yang mengklik dan cuma melihat, kamu tidak akan ditarik biaya.

Cara kerjanya dan output strateginya mungkin sama dengan CPM dan CPC, namun tujuan akhirnya tetaplah conversion. Salah satu kekurangan CPA adalah sulitnya mendapatkan insight menuju mid-to-top funnel.

Perbedaan diantara ketiganya terangkum lewat tabel di bawah ini:

perbedaan cpm cpc cpa

Baca juga: Kenali Performance Marketing, Jurus Jitu Jalankan Kampanye Pemasaran

Mengapa CPM Penting?

Memanfaatkan CPM artinya kamu paham betul fungsi awareness yang krusial bagi traffic pengunjung. Selebihnya, perhatikan juga manfaat CPM berikut:

Mengedukasi pengguna tentang brand dan produknya

CPM membantu perusahaan atau perseorangan, seperti Digital Marketer untuk menaikkan daya awareness. Hal ini disebabkan angka potential leads yang signifikan untuk melihat suatu iklan.

Traffic ikut meningkat, baik melalui media fisik maupun digital. Lewat CPM, kamu bisa mengenalkan produk secara lebih lengkap dan membangun hubungan lebih personal dengan calon pelanggan. 

Dengan menjangkau lebih banyak orang, tentu banyak pertanyaan yang masuk dan bisa dijawab dengan kelebihan atau manfaatnya. Apalagi, kalau iklan tersebut muncul di website yang terpercaya, trust dari pengunjung juga melonjak.

Upaya pemasaran yang lebih efisien

Sebagai marketer, CPM memungkinkan kamu untuk memilih opsi marketing sesuai budget yang sudah disiapkan. Cocok untuk kamu yang ingin berhemat, namun ingin mengusahakan digital marketing dengan akumulasi biaya cukup terjangkau.

Contohnya, ketika kamu mengetahui bahwa budget untuk beriklan di media sosial dua kali lebih mahal daripada website. Sebelum diversifikasi, tentu akan bijaksana untuk memakai budget marketing sementara untuk beriklan melalui media website.

Memungkinkan terjadinya sales

Konversi merupakan perubahan dari leads menjadi konsumen. Dalam sales, leads yang tertarik akan berkomunikasi dengan kamu sebagai representasi dari produk atau jasa. Memakai CPM artinya membuka peluang terjadinya decision making seorang calon pelanggan.

CPM meningkatkan konversi lewat dua alasan. Pertama, adanya leads yang masuk akan menghimpun potensi pelanggan menuju ke tahapan funnel berikutnya. Kedua, CPM menyediakan deskripsi spesifik soal produk kemudian mengarahkan leads menuju layanan komunikasi.

Baca juga: Simak Panduan Lengkap Belajar Digital Ads untuk Pemula Berikut Ini!

Kekurangan CPM

kekurangan CPM

1. Kualitas traffic tidak diketahui

Kekurangan pertama dari CPM adalah kualitas traffic yang mudah dipertanyakan. Susah menentukan suatu iklan perform dengan baik atau tidak. Kondisi ini berlaku pada semua jenis website, termasuk yang punya traffic cukup tinggi.

CPM bisa membuat kamu bertanya-tanya ke mana larinya budget yang sudah disediakan. Sistem CPM berbeda dengan CPC yang paham betul jumlah audiens yang engaged dengan iklan.

2. Risiko penipuan dan statistik kurang akurat

Penipuan yang dimaksud adalah impression abal-abal ketika sebuah iklan tampil di laman user yang sama selama beberapa kali. Menggunakan sistem CPM artinya kamu siap atas kemungkinan keterbatasan tracking iklan yang sudah muncul.

Hasilnya? Kamu memperoleh hasil statistik yang tidak akurat ketika mengukur hasil CPM. Namun tenang saja, teknologi yang berkembang juga diikuti dengan pembaruan sistem CPM menjadi lebih baik.

3. Tidak bisa mengukur action atau klik

Keterbatasan lainnya adalah ketidakmampuan menghitung hasil action atau klik dengan angka pasti. Inilah penyebab CPM tidak direkomendasikan untuk iklan yang punya call to action atau termasuk funnel conversion.

Alternatif yang bisa dilakukan adalah aktivasi iklan dengan CPC atau CPA. Sebaliknya, hasil CPM masih memungkinkan untuk kegiatan yang bersifat menyebarkan informasi seputar brand agar lebih mudah diketahui oleh kelompok-kelompok audiens digital.

4. Hasilnya lebih bagus di website high-traffic

Kekurangan ini biasanya dirasakan oleh website, aplikasi, atau platform penyedia CPM. Pendapatan dengan nilai tinggi lebih dirasakan oleh situs dengan traffic tinggi. Mereka harus mempertahankan nilai traffic tinggi setiap bulannya supaya tetap menerima keuntungan.

Baca Juga: 10+ Cara Memulai Digital Marketing bagi Pemula dan Tipsnya

Tips dan Trik Kesuksesan CPM

Tentukan budget dan risiko yang bisa terjadi

Sebelum memulai, lebih baik tetapkan nominal CPM yang bisa kamu keluarkan untuk beriklan. Segala bentuk online advertisement tentu punya risiko dan keterbatasan. Pahami kembali beberapa kekurangan di atas.

CPM tergolong aktivasi yang cost-effective. Kamu bisa menyesuaikan dan menambah budget di angka tertentu bila membutuhkan. Bahkan, kamu bisa melakukan testing di awal kemudian mematok budget kecil terlebih dahulu.

Pemilihan platform untuk beriklan

Banyak pertimbangan yang harus dibuat ketika menentukan ad platform. Sebagian besar platform memang sudah menyediakan layanan marketing agar kamu bisa menampilkan informasi brand melalui interface-nya.

Ketika ingin beriklan lewat media sosial, misalnya. Cek dulu ketersediaan dan fasilitas sistem yang diberikan oleh aplikasi terkait. Tentu akan beruntung bagi kamu kalau bisa menemukan platform yang cocok dan punya layanan lengkap sesuai keperluan.

Iklan yang sesuai diikuti tracking performa

Selain aspek teknik, memulai strategi CPM artinya memperhatikan elemen dari iklan itu sendiri. Lakukan riset mengenai tipe iklan yang secara spesifik bisa berhasil. Yang punya performa bagus di satu industri belum tentu bisa dipraktikkan dalam industri lainnya.

Sesuaikan juga dengan platform yang telah ditentukan. Format, tata bahasa, dan pesan sangat penting karena setiap platform juga punya ketentuan untuk dipatuhi.

Setelah launching, iklan juga harus menjalani masa tracking. Rangkum data dan insight yang disediakan oleh CPM. Lakukan evaluasi dari hasil iklan terakhir sebelum melangkah menuju aktivasi berikutnya.

Kesimpulan

Setelah memahami serangkaian informasi di atas, tentu kamu paham kalau CPM artinya biaya yang perlu dikeluarkan untuk setiap 1.000 impression pada iklan. Walau ada keterbatasan, CPM banyak disarankan untuk berbagai aktivasi yang berkaitan dengan awareness dan distribusi pengetahuan seputar brand melalui dunia online.

Pastikan kamu mampu mempraktikkan cara kerja CPM sebagai Digital Marketer kompeten. Daftarkan dirimu di Bootcamp Fullstack Digital Marketing dari Belajarlagi. Tidak hanya teori, kamu akan dibekali dengan praktik langsung untuk maksimalkan potensimu. Sampai jumpa di kelas, Teman Belajar!

Sumber:

https://www.pathlabs.com/blog/cpm-vs-cpc-vs-cpa

https://www.investopedia.com/terms/c/cpm.asp

https://www.adroll.com/digital-advertising/cost-per-mille

https://epom.com/blog/ad-server/cpm-cpc-cpa-complete-guide

#
Performance Marketing
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.