Kompetitor Analisis: Pentingnya Memetakan Posisi Para Pesaing Bisnis

Belajarlagi Writer
8 Min Read
Published:
November 28, 2022
Updated:
October 17, 2024

Teman Belajar, tahukah kamu kalau hal pertama yang bisa kamu lakukan agar “jadi diri sendiri” dan unik ketika memulai sebuah bisnis adalah mengelola informasi para pesaing bisnis. Untuk itulah kompetitor analisis diperlukan guna memetakan para pesaing sekaligus mengetahui posisi bisnis kita. Dilansir dari beberapa sumber, kompetitor analisis merupakan serangkaian penelitian strategi bisnis yang komprehensif mulai dari pengumpulan data dan verifikasi informasi mengenai perusahaan kompetitor. 

Menganalisis kompetitor bisa kita bayangkan sebagai cara mempelajari pergerakan lawan dalam olahraga. Pemain atau pelatih akan meluangkan waktu untuk melakukan penelitian melalui cuplikan pertandingan, mengkategorikan kekuatan dan kelebihan atlet, kemudian menyusun strategi dan laporan agar atletnya bisa tampil lebih optimal. 

Dalam sebuah tulisan, Michael E. Porter menulis bahwasanya strategi yang apik bertumpu pada aktivitas dan perpaduan ide-ide yang unik. Pastikan strategi bisnis kamu berbeda dan memiliki value yang jelas dibanding dengan kompetitor agar bisnismu tetap jaya di tengah persaingan dari segala arah, ya!

Kenapa Harus Melakukan Kompetitor Analisis untuk Eksekusi Strategi Digital Marketing?

Alasan kuat untuk melakukan kompetitor analisis dimulai dengan menjawab pertanyaan mendasar “di mana posisi bisnis kita sekarang?” Memulai bisnis agar berjalan atau bahkan hingga berjaya adalah upaya buat tahan panjang-panjangan nafas dengan para kompetitor. Gimana kita bisa bersaing di pasaran kalau gak tau siapa saja lawan kita, apa saja yang sudah mereka lakukan termasuk mengetahui harga dan siapa aja pembelinya dengan data yang lebih terukur serta spesifik, mengingat persaingan bisnis semakin ketat. 

Coba kita lihat industri peralatan rumah tangga yang mendunia seperti IKEA. Di tengah persaingan perabotan rumah tangga yang sudah jadi dan siap angkut, IKEA konsisten dengan keunikan cara jualan (Unique Selling Point) dengan membebaskan konsumen untuk merakit furniture mereka sendiri. 

Pelibatan konsumen untuk merakit peralatan secara mandiri yang mereka sebut dengan democratic design justru memperkaya kisah konsumen bersama dengan brandnya. Sebuah gagasan yang belum dilakukan oleh pesaing ritel perabotan rumah tangga lainnya. Democratic design yang diusung IKEA sejak 1943 memberi batasan yang jelas antara kewenangan IKEA sebagai produsen dan distributor, sedangkan perakitan dilakukan oleh konsumen. Keduanya bisa saling menghemat uang, sehingga produk dengan jaminan kualitas yang baik, modis, dan harga murah bisa menjangkau pasar lebih luas. Strategi tersebut barangkali jadi sebuah keputusan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. 

Saat ini IKEA mempekerjakan ratusan ribu orang di lebih dari 45 negara di seluruh dunia. Sebagai bisnis ritel perabotan rumah tangga dari Swedia yang mendunia ini tumbuh dari usaha membangun jaringan pemasaran global yang terorganisir dengan baik mulai dari produksi hingga distribusi.  Seluruh strategi yang dilakukan oleh IKEA hingga saat ini bisa memberikan keunggulan kompetitif untuk menarik konsumen perabotan rumah tangga.

Pemetaan posisi pesaing bisnis melalui kompetitor analisis bisa dilakukan dengan mengelaborasi beberapa pertanyaan yang relevan seperti contoh dari beberapa industri di bawah ini. Apakah produk relevan dengan kebutuhan konsumen? Bagaimana kebiasaan konsumen dalam pemakaian barang? Apa saja kemungkinan konsumen beli produknya kompetitor?

Ingat, melakukan riset kompetitor tidak melulu harus merasa tersaingi dengan pesaing bisnis, loh. Beberapa pertanyaan seperti dalam tabel dari Harvard Business Review di atas bisa jadi panduanmu untuk melakukan riset kompetitor melalui internal perusahaan agar produk yang kamu keluarkan tetap relevan dengan kebutuhan konsumen sekaligus tuntutan zaman.

Keuntungan Melakukan Kompetitor Analisis buat Bisnis

Banyak banget manfaat yang bisa diperoleh ketika pelaku bisnis bisa melakukan kompetitor analisis secara berkala, mulai dari mengetahui benchmarking, mengetahui trend industri dan pasar, hingga mengantisipasi kesalahan pemasaran.

  1. Melalui kompetitor analisis kamu bisa memahami kekuatan dan kelemahan bisnis yang sedang dijalankan. Dengan mengetahui hal tersebut, kamu bisa menyampaikan brand positioning atau posisi bisnis di pasaran dan meyakinkan calon konsumen untuk menggunakan produk brand tersebut. Selain itu, kamu juga bisa merancang strategi untuk mengembangkan kualitas produk, layanan, atau layanan setelah penjualan untuk mengungguli pesaing. 
  2. Memahami pangsa pasar dan mengetahui celahnya: Dengan melakukan kompetitor analisis yang menyeluruh, kamu dapat mengetahui apa yang ditawarkan oleh pesaing dan siapa saja target pasar mereka. Jika menemukan celah, kamu bisa memanfaatkan kelemahan kompetitor untuk memperluas tawaran produk guna memenuhi kebutuhan konsumen. 
  3. Update trend industri ≠ FOMO: Berbekal data yang digunakan untuk analisis kompetitor, kamu bisa melihat lanskap pemasaran dengan sudut pandang yang lebih luas. Hal tersebut kemudian bisa digunakan untuk melihat arah trend industri bisnis yang serupa. Namun, update trend industri ini tidak bisa serta-merta dilakukan karena ingin langsung ikut trend yang lagi naik daun aja. Butuh pertimbangan yang matang dan value yang kuat agar keputusan tersebut dapat menguntungkan bisnis dalam jangka waktu yang panjang. 
  4. Menetapkan Benchmarking: Saat menetapkan benchmarking, kamu bisa menggunakan patokan bisnis atau industri serupa yang lebih besar dan lebih kecil dibandingkan bisnis yang kamu jalankan. Kenapa minimal harus dua bisnis serupa dengan strata yang berbeda? Alasannya, dengan melihat dan mempelajari kompetitor bisnis yang lebih besar, kamu bisa melihat contoh sukses dan referensi untuk membandingkan serta memproyeksi bisnis kamu masa mendatang. 

Selain melihat brand-brand gede biar bisnis kamu bisa secemerlang mereka itu penting, tapi menaruh perhatian ke pendatang baru juga sama pentingnya. Jadi, coba peka dan jeli untuk memantau pergerakan pendatang baru ini, apakah jadi ancaman bisnis masa mendatang karena produknya mirip dan target market nya sama? Sekaligus jangan lupa untuk ditulis dan direview secara berkala, ya. 

Idealnya, kompetitor analis dilakukan sebelum merilis bisnis ke pasar atau ketika akan membuat perubahan strategis bisnis yang lebih menguntungkan. Idealnya, kompetitor analisis dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan kalau analisis kompetitor dilakukan tiap bulan atau pertiga bulan sekali, tergantung dengan kebutuhan masing-masing bisnis. 

3 Kategori Kompetitor: Keep Your Friend Close and Your Enemy Closer

Ini pepatah lama dari cuplikan film The Godfather yang relevan untuk melihat persaingan bisnis. Nah, setelah tahu manfaatnya, kamu bisa mulai mengkategorikan kompetitor dalam tiga jenis. Dengan memperlakukan pesaing selayaknya teman, kamu bisa lebih leluasa untuk mengulik lebih jauh tentangnya.

Kompetitor langsung (direct competitors):

Adalah mereka yang menjual produk atau layanan yang serupa. Bisa jadi produk nya sama, cara jualannya sama, target market nya sama. Misalnya saja bisnis minuman bersoda Coca-cola yang mungkin menganggap Pepsi dan Sprite sebagai kompetitor langsung. 

Kompetitor tidak langsung (indirect competitors):

biasanya menjual produk atau layanan yang berbeda, tapi target market nya sama. Misalnya saja kategori makanan cepat saji KFC dengan Pizza Hut dan McDonald yang sama-sama mentargetkan produknya untuk kalangan sosial menengah atas. 

Kompetitor bayangan (replacement competitors):

punya produk atau jasa yang berbeda, tapi bisa saling menggantikan dan memungkinkan untuk dipilih pelanggan. Misalnya saja produk burger yang bisa digantikan dengan layanan streaming netflix yang sama-sama bikin konsumen merasa bahagia. 

Pengelompokan kompetitor berdasar tiga kategori tersebut kemudian bisa digunakan sebagai dasar perbandingan beberapa hal untuk mengetahui posisi bisnis kita dalam diagram perceptual mapping. Perceptual mapping bisa juga diartikan sebagai alat memvisualisasikan persepsi konsumen terhadap produk atau brand. Hal-hal yang dapat digunakan sebagai perbandingan meliputi harga, jumlah penjualan, kualitas, serta keuntungan yang bisa dinikmati oleh konsumen seperti gambar di bawah ini. 

Tahapan Melakukan Analisis Kompetitor

Analisis kompetitor barangkali merupakan proses panjang yang dilakukan oleh digital marketer sebelum merilis sebuah produk atau brand. Tapi, Teman Belajar bisa membaca tahapan melakukan kompetitor analisis ini pelan-pelan, kok. Simak aspek-aspek utamanya, ya. 

1. Identifikasi Kompetitor dan Riset Market Melalui Jejak Digital

Kalau kamu yakin strategi bisnis dapat bekerja secara maksimal di ranah digital, maka kamu perlu mengetahui siapa saja kompetitor dan perkembangan digital mereka. Dengan begitu kamu bisa mengumpulkan data dan membandingkannya dari saluran-saluran digital yang dimiliki oleh bisnis tersebut. 

Agar dapat memahami pasar produk secara lebih detail, kamu bisa mengumpulkan data secara primer maupun sekunder yang meliputi;

a. Latar belakang perusahaan kompetitor.

b. Profil konsumen kompetitor yang bisa dilihat dari apa pesan yang disampaikan oleh brand kepada konsumen mereka, bagaimana mereka berinteraksi, kelas sosial, demografi konsumen, dan lain sebagainya. Singkatnya, membuat profil konsumen dalam digital marketing merupakan tahapan untuk membuat Segmentation, Targeting, Positioning (STP).  Dengan mengetahui profil konsumen, kamu akan bisa memahami jenis konsumen seperti apa yang dijangkau oleh produk kompetitor. 

Karena banyak informasi yang bisa diperoleh melalui profil konsumen, pastikan kamu teliti untuk mencatat perbedaannya, ya. Siapa tahu target market mereka adalah target market bisnis yang sedang kamu kerjakan juga. 

c. Selain itu, kamu bisa melakukan riset pasar secara primer dengan cara berdiskusi, wawancara, ataupun survey yang ditujukan langsung kepada konsumen. 

2. Fokus pada Product, Price, Promotion, Place (4P)

Setelah kamu mendapat data melalui riset market dan mengidentifikasi target market kompetitor, kini saatnya kamu melihat bagaimana mereka menjangkau segmen pasar tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan variabel kompetitor ketika mereka mengenalkan produk ke pasar, atau juga bisa disebut dengan Marketing Mix. Marketing Mix yang dikenalkan oleh Neil Borden tersebut meliputi product, price, promotion, dan place (4P). Mari kita ulas satu per satu. 

Product

  • Apa yang dijual?
  • Fitur apa saja yang ditawarkan dalam produk atau layanan yang ditawarkan?
  • Gimana kemasannya, atau apa yang paling menarik bagi konsumen terkait produk pesaing?

Price

  • Penetapan harganya seperti apa, tiap pembelian atau bisa berlangganan?
  • Punya tawaran diskon gak?
  • Gimana perbandingan antara harga dan kualitas yang ditawarkan?

Promotion

  • Gimana cara brand tetangga nyebarin informasi produknya, pakai iklan digital, media sosial, iklan konvensional?
  • Apa yang menjadi Value Proposition dan Unique Selling Point mereka?
  • Apa brand story dan bagaimana cara mengkomunikasikan kepada konsumen?

Place

  • Barangnya dijual online atau offline
  • Apakah mereka jualan langsung atau bekerja sama dengan para reseller?

Pertanyaan Marketing Mix atau 4P tersebut bisa dijadikan sebagai titik awal buat kompetitor analisis. Teman Belajar juga bisa mengembangkan pertanyaan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing, ya. 

Jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas akan merujuk pada banyak informasi yang bisa kamu peroleh, agar kamu tidak kewalahan, coba buat poin-poin pendek yang mudah diingat. Meskipun tidak harus, cantumkan juga data kuantitatif seperti persentase dan angka-angka lainnya agar riset semakin terukur.

3. Banding-bandingin dan Analisis Minat Penelusuran Permintaan Pasar

Lanjut, kami beri contoh kasus saja. Misalnya, saat pandemi COVID-19 kita dapat menilai seberapa tingginya permintaan pasar untuk kategori susu. Dengan bantuan tools market research, kita bisa melihat tren penelusuran keseluruhan produk dan persaingan dari waktu ke waktu, serta menganalisis brand susu mana yang banyak dicari oleh masyarakat. Jika kamu jeli mengamati data penelusuran tersebut, kamu bisa menemukan kompetitor tertentu yang mungkin belum pernah kamu pertimbangkan sebelumnya. Selamat, kamu jadi selangkah lebih waspada!

4. Memeriksa Lanskap Kompetisi Digital Marketing Secara Berkala

Yeay, kamu sudah di tahap akhir! Tahapan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi potensi ancaman persaingan dan pemain baru. Dengan cara ini, kamu dan tim bisa cepat tanggap bereaksi terhadap perubahan lanskap kompetisi dan menemukan akar penyebabnya dengan lebih cermat. 

Jenis Framework yang Sering Digunakan untuk Kompetitor Analisis

Ternyata banding-bandingin kompetitor kompetitor analisis gak bisa asal tebak loh, Teman Belajar. Ada ilmunya berupa model kerangka dan alat bantu pemasaran secara lebih profesional. Framework ini memudahkan kita untuk membandingkan strategi digital marketing kita dengan bisnis sebelah. 

framework analisis kompetitor

1. Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT)

Kita bicarakan dari yang paling sederhana, tapi bermakna. Sesuai singkatannya, analisis SWOT merangkum kelebihan dan kekurang sebagai faktor internal yang mempengaruhi bisnis, sedangkan peluang dan ancaman sebagai faktoreksternal yang bisa mempengaruhi sebuah bisnis. 

2. Porter’s Five Forces

Framework kompetitor analisis yang ditawarkan oleh Michael E. Porter ini membantu melihat seberapa banyak tekanan yang kita hadapi dari berbagai arah, mulai dari intensitas persaingan, ancaman ditinggal kabur sama customer, ketar-ketir ditinggal supplier, ancaman digantiin sama usaha sebelah, sampai pendatang baru yang mungkin bisa menggeser keberadaan bisnis kita. 

Dengan melihat berbagai ancaman dari luar, kita bisa mengantisipasi dan memberikan label aman, agak aman, atau bahkan gawat agar bisa segera ditindak. 

3. Strategic Group Analysis

Sesuai namanya, analisis ini bikin "geng" untuk mengatur kompetitor berdasar kesamaan strateginya. Ada yang masuk kelompok taktik pemasaran, strategi penetapan harga, atau bahkan rangkaian penawaran produk. Dengan menggunakan framework ini kita sadar, siapa kompetitor yang ada di depan mata.

4. Growth Share Matrix

Growth Share Matrix menggunakan cara pengelompokan berdasar produk bisnis dengan lanskap kompetisi bisnis secara luas. Metode ini membandingkan antara cepat atau lambatnya pertumbuhan produk dibanding dengan tinggi-rendahnya pangsa pasar.  

 

Misalnya saja, apakah produk bisnis tumbuh cepat dan banyak konsumen yang menginginkannya? Jika iya, kamu bisa berinvestasi lebih untuk mengembangkan produk tersebut. Namun sebaliknya ketika pertumbuhannya rendah dan pangsa pasarnya pun rendah, coba pertimbangkan untuk memposisikan ulang atau bahkan mengganti produk agar tidak sampai boncos.

4. Perceptual Mapping

Seperti yang telah disinggung di atas, perceptual mapping dapat membantu memvisualisasi pemetaan posisi produk atau bisnis kita dengan para kompetitor. 

Framework ini merupakan salah satu cara kompetitor analisis yang sederhana dan efisien mengingat kita dapat dengan mudah mengetahui celah pasar dan tren, sehingga bisa melakukan penyesuaian dengan cepat.

5. Business Model Canvas

Kerangka analisis BMC jadi salah satu framework yang cukup rumit untuk diisi. Pasalnya, banyak elemen yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk kompetitor analisis.

Butuh banyak waktu untuk menempatkan 9 elemen pembanding pada posisi yang tepat. 

6. Customer Journey Map

Customer journey map barangkali jadi framework kompetitor analisis paling komprehensif, sebab tak hanya melibatkan brand dan produk saja melainkan juga mengumpulkan pengalaman konsumen baik di toko offline maupun toko digital. 

Namun, penggunaan framework ini memerlukan pemahaman terhadap persona pembeli serta pemahaman matriks keterlibatan konsumen dengan brand yang mumpuni.

Memanfaatkan customer journey map dapat menguntungkan kamu ketika kamu ingin mengetahui permasalahan  yang sering dihadapi konsumen dan bagaimana cara memperbaikinya di channel distribusi untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan.

Pakai Bantuan Tools ini Agar Riset Kompetitor Makin Sat-Set

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, fungsi dari kompetitor analisis adalah salah satu cara untuk mengetahui posisi produk maupun brand kita dibanding dengan brand lain. Karena data yang tersebar di internet luar biasanya banyak dan besar, ada beberapa rekomendasi tools nih buat Teman Belajar agar pengumpulan data lebih efektif dan proses analisis semakin cepat.

1. Ahrefs

Karena lagi sama-sama belajar buat kompetitor analisis, kami pinjam cerita Michael Pecanek untuk menjelaskan tools ini. Ahrefs merupakan SEO tools yang cukup populer bagi digital marketer untuk menghimpun data tentang konten yang telah dibuat oleh kompetitor, meliputi backlink, keywords, dan lain-lain. Keunggulan tools ini adalah untuk menemukan celah konten antara bisnis yang sedang kamu jalankan dengan kompetitor. Dengan harga $82 per bulan, kamu bisa mendapatkan data secara menyeluruh.

Kamu bisa melihat penjelasan lebih detail nya di sini.

2. SimilarWeb

SimilarWeb jadi salah satu platform market intelligence yang menyajikan data secara komprehensif untuk kompetitor analisis. Dengan menggunakan tools ini, kamu bisa mengetahui trend pasar global dan perilaku para pengguna dengan akurat berdasarkan berbagai platform digital yang digunakan. 

Salah satu keunggulan SimilarWeb adalah tawaran analisis customer journey yang lebih lengkap pada bagian research intelligence. Data customer journey yang presisi dapat digunakan sebagai bahan analisis strategi kompetitor dan metrik kinerja dari seluruh tahapan marketing funnel (awareness-consideration-conversion).

3. Semrush

Mirip dengan Ahrefs, Semrush juga menyediakan layanan riset kompetitor secara menyeluruh berikut dengan analisis dan visual yang apik. Kali ini, kami pinjam cerita Brian Dean untuk menjelaskan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Semrush. Dengan berlangganan sebesar $119,95 per bulan, kamu bisa menikmati fitur lengkap mulai dari riset pasar, audit situs website, analisis trafik baik dari Google maupun tautan lain, dan lain sebagainya. 

Kompetitor Analisis Bisa Jadi Proyeksi Kesuksesan Sebuah Bisnis

Ternyata, melakukan kompetitor analisis jadi salah satu aspek yang penting banget dalam bidang marketing. Tanpanya, ibarat kapal tanpa nahkoda alias gak tau channel mana yang akan dituju atau gimana mengatur strategi seperti apa yang bisa diterapkan untuk mencapai tahap konversi yang memuaskan. 

Menyelesaikan rangkaian panjang kompetitor analisis adalah tahapan awal dari perencanaan strategis dalam bisnis. Coba gunakan data-data yang telah dianalisis tersebut sebagai panduan membuat strategi digital marketing maupun pengambilan keputusan bisnis yang sedang kamu jalani.

kelas intensive digital marketing bersertifikat

Ingin memperdalam strategi Digital Marketing? Bergabunglah dengan Fullstack Digital Marketing Bootcamp kami di Belajarlagi. Kelas intensive dan bersertifkat. Pelajari SEO, SEM, Social Media Marketing, dan banyak lagi dari para ahli industri. Daftar hari ini dan mulailah perjalanan Anda menuju sukses! Kuota Terbatas!

Jadi Teman Belajar, kamu siap kan buat belajar lebih banyak lagi?

Referensi:

https://blog.hubspot.com/marketing/competitive-analysis-kit 

https://hbr.org/2007/11/mapping-your-competitive-position 

https://hbr.org/2015/06/a-better-way-to-map-brand-strategy 

https://ahrefs.com/blog/competitor-analysis-tools/ 

https://www.semrush.com/blog/how-to-do-competitor-analysis-in-digital-marketing/ 

https://www.semrush.com/blog/competitive-analysis/ 

http://www.guillaumenicaise.com/wp-content/uploads/2013/10/Borden-1984_The-concept-of-marketing-mix.pdf 

#
Digital Marketing
Belajarlagi author:

Belajarlagi Writer

Tim penulis Belajarlagi yang profesional dan berdedikasi untuk memberi informasi berkualitas demi Teman Belajar

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.