SEO menjadi salah satu poin krusial bagi perusahaan B2B, terutama pada zaman serba digital seperti sekarang. Melalui SEO yang tepat, perusahaan dapat membidik audiens atau target market dengan lebih spesifik. Dengan begitu, proses pemasaran pun dapat berjalan lebih efektif sekaligus efisien.
Sebelumnya, Teman Belajar mesti paham dulu apa perbedaan antara perusahaan B2B dan perusahaan B2C. Perusahaan B2B menjual produk atau jasa kepada pebisnis lain, sementara perusahaan B2C menjualnya langsung ke konsumen. Hal inilah yang kemudian menjadikan strategi SEO untuk B2B dan B2C juga ikut berbeda.
Pada artikel kali ini, Teman Belajar akan mengenali sekaligus mencermati hal-hal yang berkaitan dengan SEO B2B. Mulai dari cara kerja dari SEO sampai strategi penerapannya dalam pemasaran. Simak baik-baik ya!
Kenali Seluk-Beluk SEO Dulu
Sebelumnya, kamu mesti paham dulu nih seperti apa itu SEO? Dan bagaimana sebuah website bisa muncul pada mesin pencari, terutama hasil teratas?
Pada dasarnya, terdapat beberapa aspek yang menjadi kunci penting dari SEO. Aspek-aspek tersebut antara lain riset kata kunci, technical SEO, off page SEO, on page SEO, dan algoritma SEO. Sebagai pemula, kamu dapat mempelajari kelima aspek tersebut secara teori dulu.
Riset Kata Kunci
Mencari tahu topik populer apa yang pengguna cari adalah poin Fundamental SEO. Maka, melakukan riset kunci memang bertujuan untuk menjaring audiens dengan kemungkinan lebih besar. Lalu, bagaimana cara kamu memperoleh kata kunci yang tepat untuk topik konten?
Banyak tools yang membantu kegiatan riset kata kunci menjadi lebih mudah. Sebut saja Google Tren, Google Keyword Planner, LSI Keywords, Semrush, Ahrefs, UbberSuggest, dan lain-lain. Tools tadi akan memberikanmu banyak data akan berbagai kata kunci yang nantinya bisa kamu sesuaikan dengan target audiens.
Hal-hal yang mesti kamu perhatikan saat riset kata kunci antara lain:
- Jumlah pencarian (search volume): seberapa banyak kata kunci yang kamu pakai dicari para pengguna
- Tingkat persaingan kata kunci (keyword difficulty): seberapa besar kata kunci yang kamu pakai juga digunakan oleh kompetitor lain
- Saran kata kunci lain (keyword suggestion): saran penggunaan kata kunci yang mirip atau sejenis yang bisa kamu pakai
Technical SEO
Dalam pengelolaan sebuah website, langkah optimasi pasti sangat perlu kamu lakukan. Bagaimana pun juga, tujuan dari strategi SEO adalah menaikkan ranking hingga berada pada posisi teratas dalam mesin pencari.
Nah, technical SEO merupakan langkah optimasi dari segi teknis dalam website. Tujuan besarnya adalah agar infrastruktur dalam website lebih SEO friendly saat ada pengembangan. Beberapa hal yang jadi pertimbangan dalam technical SEO antara lain:
- Struktur website
- Kecepatan website
- Responsivitas website
- Keamanan website
- Layout serta navigasi website
- XML sitemap
Off Page SEO
Selain technical SEO, langkah optimasi selanjutnya adalah off page SEO. Dalam hal ini, kamu akan melakukan optimasi dari luar website. Cara ini akan membantu Google untuk lebih bisa memahami relevansi antara website milikmu dengan website lain.
Optimasi off page SEO yang biasanya dilakukan antara lain:
- Brand mention
- Guest blogging (menulis konten pada website lain dan menaruh backlink ke website sendiri)
- Link building (memasukkan link dari website lain)
- Promosi lewat media sosial (membagikan konten ke berbagai media sosial)
On Page SEO
Kebalikan dari off page SEO, on page SEO adalah cara optimasi SEO dari dalam website. Tujuannya agar mesin pencari lebih mudah menemukan kontenmu sehingga audiens atau pengguna pun makin bertambah.
Langkah on page SEO sangat penting kamu lakukan karena pada dasarnya Google rutin melakukan pembaharuan algoritma. Dengan cara ini, kamu dapat memastikan optimasi dalam website sudah sesuai atau belum.
Makin baik optimasimu, peluang menaikkan traffic website pun ikut meningkat. On page SEO juga merupakan cara untuk membantu mesin pencari (misalnya Google) dalam menyediakan konten tepat buat pengguna.
Beberapa cara optimasi on page SEO antara lain:
- Menggunakan permalink sederhana
- Menulis konten menarik
- Membuat judul dan deskripsi menarik pada konten
- Penggunaan LSI Keyword
- Mengoptimalkan heading dan sub heading pada konten
- Menyisipkan outbound link dan internal link
Algoritma SEO
Nah, aspek algoritma SEO sebenarnya bukan sesuatu yang benar-benar bisa kamu kontrol. Algoritma SEO merupakan sebuah sistem yang ada pada Google guna menentukan ranking website.
Karena sering berubah-ubah, kamu tidak bisa menggunakan satu algoritma SEO yang sama untuk jangka waktu panjang. Jadi, penting juga buatmu untuk mengikuti perkembangan algoritma SEO ini. Paling aman sih rutin melakukan optimasi website, baik secara off page SEO, on page SEO, ataupun technical SEO.
Pengertian SEO B2B
Setelah membekali diri dengan belajar SEO, kini waktunya kamu mulai belajar mengenali konsep SEO untuk B2B. Menurut Semrush, SEO B2B adalah strategi untuk untuk menaikkan traffic dan ranking website pada Google secara organik. Itu artinya, kamu nantinya akan banyak bergelut dengan optimasi SEO seperti yang sebelumnya sudah kamu pelajari.
Langkah untuk strategi B2B ini mirip dengan aspek-aspek tadi (technical SEO, off page SEO, on page SEO, dan lain-lain). Namun ingat, target dari bisnis B2B adalah menjual jasa atau produk ke pebisnis. Jadi, kamu mesti memerhatikan audiensnya.
Beda audiens, maka beda pula persiapan pembuatan kontennya. Habit atau kebiasaan konsumen pastilah berbeda dengan kebiasaan perusahaan atau pebisnis. Hanya dengan menerapkan strategi yang tepat, pemasaran B2B pun dapat sukses.
Baca Juga: Tips Memilh Jasa SEO Agency untuk Bisnis Kamu
Perbedaan SEO B2B dan B2C
Biar lebih jelas, yuk pelajari perbedaan pilar strategi SEO antara perusahaan B2C dan B2B. Karena target market alias audiensnya berbeda, hal ini kemudian menjadi dasar bagaimana sebuah strategi akan berjalan. Ada empat hal yang bisa kamu cermati, yakni kompleksitas sales funnels, search volume, konversi, serta tipe konten.
Kompleksitas Sales Funnels
Secara umum, sales funnels perusahaan B2B akan jauh lebih kompleks daripada perusahaan B2C. Seperti kamu tahu, perusahaan B2B menjual produk atau jasa pada sesama pebisnis alias perusahaan lain. Kamu bisa bayangkan betapa keputusan pembelian produk tersebut akan butuh banyak persetujuan, terutama stakeholder.
Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan B2C yang menjual produk langsung ke konsumen. Bisnis B2C bisa cukup berfokus pada kebiasaan konsumen dalam belanja untuk menentukan target market yang pas. Maka, secara tidak langsung area pemasaran dari perusahaan B2C tampak lebih luas juga.
Seorang marketer pada perusahaan B2B mesti memiliki keahlian untuk menganalisis secara mendalam. Harus benar-benar paham, apa sih yang audiens (dalam hal ini perusahaan) butuhkan. Karena pengambilan keputusan pembelian produk bisa lama dan panjang, marketer B2B semestinya mahir juga mengelola dan membuat konten marketing yang menarik.
Search Volume Keywords Rendah
Berkaca dari audiens yang jauh berbeda, maka bisnis B2B dan B2C punya kebutuhan riset kata kunci yang tak sama pula. Dengan audiens yang jauh lebih luas, maka bisnis B2C harus mencari kata kunci yang bervolume tinggi alias banyak dicari. Sebaliknya, bisnis B2B akan menggunakan kata kunci dengan volume lebih rendah.
Para SEO B2B specialist biasanya memiliki kemampuan riset yang dalam dan tepat. Mereka mesti beradaptasi dengan audiens atau perusahaan yang menjadi target market. Selain itu, butuh keahlian untuk menggali minat audiens pada kueri pencarian sehingga kata kunci yang hendak dipakai jauh lebih tepat.
Intinya, semua berhubungan dengan ketepatan menentukan kata kunci bervolume rendah guna menjaring perusahaan atau pebisnis yang benar-benar sesuai. Dengan begitu, para calon pembeli dapat lebih mudah “terpengaruh” untuk melakukan pembelian produk atau jasa dari perusahaan B2B.
Konversi Rendah
Perbedaan selanjutnya adalah terkait dengan konversi. Bisnis B2C cenderung memiliki tingkat konversi jauh lebih tinggi daripada bisnis B2B. Mengapa demikian? Lagi-lagi kembali ke faktor bahwa banyak pertimbangan yang dilakukan perusahaan sebelum membeli produk B2B.
Maka, sebuah konten bagus dan berkualitas tidak lantas menjadi jaminan menghasilkan konversi tinggi. Ada hal lain yang tak serta-merta bisa perusahaan B2B kontrol. Oleh sebab itu, konversi rendah juga bukanlah sebuah indikator strategi yang dijalankan buruk.
Menurut Semrush, strategi SEO B2B yang sukses sebenarnya berfokus pada menarik audiens yang tepat terhadap produk yang perusahaan tawarkan. Kenali masalah audiens secara dalam dan tunjukkan pada audiens bahwa perusahaan memberikan solusi paling tepat. Asalkan sudah tepat sasaran, itu sudah cukup.
Tipe Konten
Dengan kebutuhan audiens yang berbeda, maka ini berpengaruh pada tipe atau bentuk konten. Bisnis B2C cenderung membutuhkan konten yang sedang hangat dan banyak diperbincangkan. Bahkan, tidak jarang SEO B2C specialist mesti selalu update pada berbagai trending topic.
Sebaliknya, bisnis B2B harus menyiapkan konten yang sifatnya lebih profesional. Ingat, audiens bisnis ini lebih spesifik dan banyak orang berkepentingan yang turut serta dalam pengambilan keputusan.
Konten untuk SEO B2B setidaknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Spesifik dan jelas
- Informatif dan tidak bias
- Harus berdasarkan pada data yang sifatnya kredibel
Perbedaan Target Audiens SEO B2B dan B2C
1. Proses Pengambilan Keputusan:
- B2B: Melibatkan banyak pihak dan memerlukan riset mendalam serta persetujuan dari berbagai tingkatan dalam perusahaan.
- B2C: Biasanya keputusan pembelian dilakukan secara individu dan lebih cepat.
2. Jenis Konten
- B2B: Konten yang informatif dan edukatif seperti whitepapers, studi kasus, dan webinar.
- B2C: Konten yang menarik dan menghibur seperti ulasan produk, blog, dan video.
3. Panjang Siklus Pembelian
- B2B: Siklus pembelian lebih panjang karena melibatkan evaluasi dan pembandingan produk atau layanan.
- B2C: Siklus pembelian lebih pendek, sering kali pembelian impulsif.
4. Tujuan Pencarian
- B2B: Fokus pada peningkatan efisiensi bisnis dan ROI (Return on Investment).
- B2C: Fokus pada kebutuhan pribadi dan kepuasan konsumen.
5. Kata Kunci yang Digunakan
- B2B: Kata kunci yang spesifik dan teknis sesuai industri.
- B2C: Kata kunci yang lebih umum dan berorientasi pada produk.
6. Hubungan dengan Pelanggan
- B2B: Hubungan jangka panjang dan lebih formal.
- B2C: Hubungan lebih transaksional dan informal
Baca Juga: Sedang Naik Daun, Berikut 15 Alasan SEO Dibutuhkan untuk Bisnis!
Strategi SEO B2B
Meski sekilas tidak semudah bisnis B2C, bukan berarti bisnis B2B lebih buruk loh. Dengan tingkat konversi yang lebih rendah, perusahaan B2B harus menerapkan strategi tersendiri. Ya setidaknya, audiens yang perusahaan jaring benar-benar tepat sasaran bukan?
Nah, berikut ini beberapa langkah yang bisa menjadi landasan dalam SEO B2B. Simak dan cermati baik-baik ya!
Buatlah Buyer Persona
Sebenarnya, buyer persona itu apa sih? Buyer persona merupakan penggambaran abstrak dari pelanggan ideal berdasarkan data kualitatif, kuantitatif, serta riset terhadap audiens. Nantinya, gambaran dari data tersebut akan memengaruhi strategi pada pemasaran dan penjualan.
Andai tak memahami audiensnya, jelas mustahil bisa merumuskan rencana pemasaran. Perusahaan B2B tidak boleh mengabaikan pentingnya buyer persona secara rinci dan memasukkannya dalam strategi. Dan inilah langkah awal sekaligus paling penting dalam menyusun SEO.
Makin banyak yang perusahaan B2B tahu tentang audiens beserta kebutuhannya, makin mudah perusahaan menargetkan audiens. Ingat juga bahwa tiap jenis bisnis memiliki buyer persona beragam. Sangat krusial untuk mau memahami bisnis atau perusahaan mana saja yang ditargetkan, apa masalah mereka, seperti apa kebiasaan beli mereka, dan lain-lain.
Pada akhirnya, membuat buyer persona sangat membantu perusahaan B2B dalam memecah strategi menjadi bagian-bagian yang lebih efektif. Beberapa manfaat buyer persona antara lain:
- Bagian product development dapat menyusun product roadmaps yang sesuai dengan data
- Tim marketing dapat meningkatkan strategi pemasaran dengan lebih tepat
- Tim sales dapat memakai data yang ada untuk memoles promosi
- Bagian customer service mendapat gambaran cukup untuk meningkatkan kualitas layanan
Pahami Sales Funnel
Ini salah satu poin penting sebelum terburu-buru melakukan riset kata kunci. Kamu mesti paham dulu bagaimana cara kerja sales funnel guna mendapatkan hasil yang diinginkan. Sementara, tidak semua marketer terbiasa menganalisis sales funnel.
Dalam hal ini, strategi SEO B2B harus banyak mengandalkan diskusi atau kolaborasi dengan tim sales alias penjualan. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
- Luangkan waktu berdiskusi dengan tim sales. Minta mereka menjelaskan tentang sales funnel, cara kerjanya, serta poin krusialnya ada di mana.
- Menggali lebih dalam mengenai data penjualan dan analisislah. Coba perkirakan bagaimana cara audiens bisa menemukan produk atau bisnis perusahaan B2B.
- Dapatkan statistik penting, misalnya lifetime value pelanggan, rata-rata waktu kegiatan konsumen dalam belanja, serta alasan kenapa konsumen beralih ke perusahaan lain.
Dari kegiatan tersebut, kamu akan mendapatkan data-data pendukung untuk riset kata kunci. Memahami sales funnel dari sudut pandang tim penjualan akan mempermudahmu dalam menentukan kata kunci yang tepat.
Lakukan Riset Kata Kunci
Melakukan riset kata kunci secara rinci menjadi tulang punggung penting dalam B2B SEO. Penelusuran serta pemilihan kata kunci yang tepat membantu perusahaan B2B dalam menemukan audiens yang paling sesuai. Pada akhirnya, pertumbuhan SEO website secara organik pun dapat terpenuhi.
Ingat, aturan utama dalam riset kata kunci adalah mencari topik pencarian bervolume rendah. Jangan sampai kamu justru menggunakan kata kunci bervolume tinggi karena itu lebih bekerja pada bisnis B2C, bukan B2B.
Menentukan kata kunci bervolume rendah memang tidak mudah. Kamu mungkin akan menemukan beberapa kesulitan, mengingat kebiasaan para audiens pun berbeda-beda. Gunakan beberapa pertanyaan panduan berikut ini untuk membantumu dalam riset kata kunci:
- Masalah apa yang dihadapi audiens berdasarkan buyer persona?
- Bagaimana biasanya para audiens mencari jalan keluar dari masalah mereka?
- Solusi apa yang bisa kamu tawarkan?
- Apa yang jadi fitur utama dari produk atau jasa yang kamu tawarkan?
- Kata kunci apa yang kerap dipakai audiens?
Buat dan Optimasi Landing Page
Strategi riset kata kunci yang tepat memungkinkan kontenmu berada pada ranking teratas di mesin pencarian, misalnya Google. Meskipun itu pertanda baik, kamu tetap butuh langkah selanjutnya. Ingat, tujuan utamanya adalah melakukan penjualan untuk mendapatkan pembelian.
Itu artinya, kamu juga perlu memastikan laman website ataupun landing page sudah berjalan baik. Lakukan optimasi elemen landing page untuk memberikan kenyamanan pada pengguna saat mengunjungi website. Pada tahap ini, perhatikan copywriting, gambar, susunan langkah penjualan, serta user experience pengguna.
Buatlah laman landing page yang benar-benar “menjual” produk atau jasa dari perusahaan B2B. Pastikan pengguna bisa berada dalam landing dalam waktu cukup sampai akhirnya terdorong menekan tombol call to action (CTA).
Siapkan Konten yang Relevan
Selain riset kata kunci, menyiapkan konten yang relevan sesuai content pillar buat audiens juga tidak kalah penting. Ini menjadi kunci dasar dalam kesuksesan SEO B2B. Pastikan konten-konten yang ada sudah sesuai dengan kebutuhan para audiens dan jadi solusi buat mereka.
Pemasaran dalam bisnis B2B cenderung berbeda dengan bisnis B2C. Kamu perlu mencoba berbagai bentuk konten profesional untuk menjaring audiens lebih tepat. Contohnya:
- Blog post
- Studi kasus
- Ebooks
- Webinar
- Video
- Newsletter
- Podcast
Jenis-jenis konten tadi bukan hanya berfokus pada kenaikan ranking di mesin pencari, melainkan juga mendorong partisipasi audiens. Dengan begitu, potensi pembelian pun dapat terjadi akibat adanya koneksi antara audiens dengan konten.
Promosi Konten
Backlink tetaplah menjadi strategi SEO paling jitu. Sebagai informasi, backlink menjadi satu dari tiga faktor terbesar kesuksesan SEO website. Maka, manfaatkanlah backlink dalam konten-konten yang sudah kamu buat.
Menautkan konten ke situs web lain mendorong jangkauan konten makin luas. Dengan begitu, secara tidak langsung pun konten tersebut sudah kamu promosikan.
Pemberian backlink dapat kamu lakukan dengan beberapa cara. Misalnya, menautkan dengan link referensi artikel atau bekerja sama dengan organisasi atau media untuk mempromosikan perusahaan.
Promosi konten juga bisa kamu lakukan lewat media sosial, asalkan menggunakan platform yang tepat. Untuk bisnis B2B, platform LinkedIn bisa dibilang paling pas. Pertimbangkan juga mempromosikan konten pada influencer profesional yang selaras dengan produk B2B.
Haruskah Bisnis Kita Menggunakan Strategi B2B SEO?
Menurut penelitian dari CMO Council, 87% pembeli B2B mengatakan bahwa konten online memiliki dampak besar atau sedang pada vendor yang mereka pilih untuk dibeli. Ini menunjukkan bahwa strategi SEO B2B sangat penting untuk bisnis Anda, karena dapat membantu meningkatkan visibilitas dan menarik audiens yang tepat.
1. Meningkatkan Kesadaran Merek
SEO membantu bisnis B2B muncul di halaman pencarian, meningkatkan kesadaran merek di kalangan audiens yang lebih luas. Sebuah studi dari HubSpot menemukan bahwa 61% pemasar mengatakan bahwa meningkatkan SEO dan kehadiran organik mereka adalah prioritas utama dalam pemasaran inbound (HubSpot).
2. Menargetkan Audiens yang Tepat
Melalui riset kata kunci, Anda dapat menargetkan kata kunci spesifik yang relevan dengan industri Anda, sehingga menarik calon pelanggan yang tepat. Menurut Demand Gen Report, 47% pembeli B2B melihat 3-5 konten sebelum menghubungi sales, menekankan pentingnya konten yang relevan.
3. Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas
Konten yang informatif dan relevan tidak hanya menarik pengunjung tetapi juga membangun kredibilitas dan kepercayaan pada bisnis Anda. Edelman Trust Barometer melaporkan bahwa 63% konsumen mempercayai pencarian online dibandingkan dengan sumber informasi lainnya.
4. Penghematan Biaya
SEO adalah strategi jangka panjang yang lebih hemat biaya dibandingkan dengan iklan berbayar. Menurut Search Engine Journal, SEO menghasilkan 14.6% conversion rate, sementara iklan berbayar hanya 1.7%.
Baca Juga: Rekomendasi SEO Agency untuk Bisnis B2B dan Strategi Memilihnya
Kesimpulan
Untuk menunjang kesuksesan SEO B2B, perusahaan butuh strategi yang tepat. Menaikkan jangkauan secara organik memang tidaklah sederhana, namun sangat mungkin asal paham triknya. Kuncinya ada pada memahami kebutuhan audiens, dalam hal ini adalah pebisnis atau perusahaan lain.
SEO B2B tidak bisa lepas dari kebiasaan audiens yang jauh berbeda dengan konsumen biasa. Gunakan kata kunci bervolume rendah untuk menjaring pengguna yang tepat sasaran. Gali dan pahami masalah audiens, lalu berikanlah solusi lewat produk atau jasa B2B.
Perlu kamu ingat juga bahwa konten untuk SEO B2B sifatnya harus profesional dan pastinya kredibel. Contoh konten kreatif yang bisa kamu buat misalnya blog post, studi kasus, ebook, newsletter, video, hingga podcast. Makaperlu adanya jasa SEO agency untuk memastikan itu semua. Kamu bisa menggunakan Belajarlagi Digital Agency untuk membantu strategi SEO B2B berjalan lancar.