Staging: Pengertian, Manfaat, dan Contoh Penggunaannya‍

Jessica Dima
8 Min Read
Published:
March 6, 2025
Updated:
March 6, 2025

Staging adalah salah satu istilah yang umum kita jumpai pada bidang website dan pemrograman. Jika kita bekerja di bidang web development, pengujian produk secara ketat mesti dilakukan sebelum diluncurkan. Nah, staging ini merupakan salah satu bagian terpenting.

Dengan adanya staging, kita dapat meminimalisasi risiko kesalahan hingga meningkatkan peluang kepuasan pengguna. Tentu kita tidak mau ‘kan website yang sudah dikerjakan dan disiapkan malah menghasilkan banyak kendala.

Karena staging adalah proses penting dalam pengembangan website, sekarang yuk sama-sama belajar lebih mendalam tentang apa itu staging. Mulai dari pengertian, manfaat, sampai proses tahapannya. Tim Belajarlagi sudah menyiapkan ulasan lengkapnya berikut ini!

Apa itu staging?

Staging adalah kondisi lingkungan untuk menguji kesiapan sebuah website sebelum rilis. Ibaratnya, staging ini merupakan pra-produksi yang menjadi tempat untuk melakukan berbagai penyesuaian akhir sekaligus memecahkan masalah tertentu sebelum diluncurkan.

Kita tahu menyiapkan sebuah website tidaklah mudah. Bahkan setelah rilis pun sering kali muncul banyak kendala di pengguna. Staging merupakan langkah terakhir dalam proses penerapan website dan biasanya pada fase ini dilakukan pengujian pada pengembangan ide atau fitur baru. Harapannya, risiko-risiko dapat dihindari melalui staging ini.

Jika bicara website untuk klien, staging pada dasarnya penting untuk dilakukan, baik dari segi teknis maupun klien. Menurut CommonPlaces, staging dapat menjadi momen “di belakang layar” untuk meninjau apa yang perlu diperbaiki dan dikembangkan dari website.

Secara teknis, staging memungkinkan kita untuk memecahkan suatu masalah pada website. Sementara dari sisi klien, staging dapat menjadi media komunikasi ke web development sebelum website resmi rilis. Andai ditemukan masalah, kesalahan, atau hal lainnya, klien dapat menyampaikannya terlebih dahulu.

Apa saja manfaat staging?

Apa saja manfaat staging

Berdasarkan definisi staging tadi, kita dapat melanjutkan mempelajari apa manfaat dari proses tersebut. Secara umum, staging memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Mengurangi risiko kesalahan

Sebelum sebuah sistem atau website dioperasikan secara langsung, kita harus memastikan semua prosesnya berjalan lancar. Dengan melakukan pengujian website di lingkungan staging, kita bisa meminimalisasi risiko kesalahan yang berpotensi merusak sistem.

Ingat, adanya kesalahan atau error pada website sangat berpengaruh pada kepercayaan pengguna. Selain itu, reputasi perusahaan bisa terkena dampaknya juga. Maka, di sinilah pentingnya peran lingkungan staging untuk memastikan tidak adanya risiko kesalahan.

2. Menaikkan kualitas sistem atau aplikasi

Dalam pengujian di lingkungan staging, ada kalanya muncul kesalahan atau masalah tertentu. Karena website belum resmi rilis, kita masih punya kesempatan memperbaiki masalah tersebut.

Proses staging dapat kita jadikan pengecekan ulang untuk memastikan website atau sistem yang kita buat dapat berjalan baik. Dengan begitu, kinerja atau performa website saat rilis nanti pun menjadi lebih berkualitas karena minim kesalahan.

3. Meningkatkan kepuasan pengguna

Ketika meluncurkan website, kita tentu punya harapan dapat memberikan kepuasan ke pengguna. Alur website yang sulit dan berkali-kali muncul error rentan membuat pengguna jengkel.

Sebelum hal buruk itu terjadi, pengujian di lingkungan staging dapat mendorong kita untuk melakukan perbaikan tepat demi meningkatkan kepuasan pengguna. Staging memastikan tidak ada lagi hambatan teknis yang menjengkelkan pengguna.

4. Hemat biaya dan efisiensi operasional

Andai kita menemukan masalah atau kerusakan saat website sudah diluncurkan, besar kemungkinan kita akan mengeluarkan biaya untuk perbaikan. Nah, adanya pengujian di lingkungan staging dapat menekan biaya-biaya perbaikan yang tak terduga tersebut.

Perbaikan di lingkungan staging jauh lebih hemat daripada perbaikan saat website sudah berproduksi atau beroperasi. Selain itu, perbaikan selama proses staging cenderung tidak membutuhkan waktu terlalu lama daripada saat sudah rilis.

5. Mempermudah pemeliharaan

Semua pengujian yang kita lakukan saat staging dibuat sangat mirip dengan lingkungan produksi sehingga proses debugging pun menjadi lebih efektif. Pada akhirnya, kita dapat lebih berfokus pada fitur dan pengembangan.

Selain itu, staging memungkinkan kita lebih mudah dalam mengelola pengembangan dan pemeliharaan website di masa mendatang. Kita sudah lebih memahami seluk-beluk website sehingga kelak saat muncul masalah pun kita lebih cepat mengatasinya.

Baca juga: Apa itu Redirect? Jenis, Cara, dan Manfaatnya untuk SEO!

Apa tujuan dari staging?

Secara umum, staging memiliki beberapa tujuan utama sebagai berikut:

  • Validasi fungsi fitur. Melalui staging, kita dapat mencoba fungsi dari berbagai fitur yang disiapkan dalam website. Ini penting untuk memastikan website tersebut sudah berjalan lancar dan memang memenuhi kebutuhan atau tujuan pengguna.
  • Deteksi masalah sejak awal. Ini adalah tujuan terpenting dari staging karena kita bisa memperbaiki bug serta masalah sebelum website betul-betul beroperasi. Kita menjaga dan mengusahakan kepuasan pengguna sedari awal.
  • Memperlihatkan sistem ke pemangku kepentingan. Staging dapat menjadi media menampung umpan balik dari stakeholder sebelum website resmi rilis. Jadi, kita punya waktu untuk melakukan penyesuaian tertentu.

Dalam digital marketing, website memang punya peran penting dalam pengembangan bisnis. Kesiapan website untuk diakses pengguna juga sebaiknya diimbangi dengan SEO yang bagus. Pasalnya, SEO yang bagus berpotensi meraih ranking teratas pada mesin pencari.

Mengembangkan SEO secara organik merupakan strategi untuk menjangkau audiens website lebih banyak, terutama yang berasal dari pengguna mesin pencari. Oleh sebab itu, mempelajari SEO dapat menjadi pilihan baik bagi kita yang ingin meningkatkan skill digital marketing.

Yuk, ikut SEO Bootcamp dari Belajarlagi buat mengembangkan keterampilan kita di bidang SEO! Kelas ini menawarkan pelatihan yang super lengkap karena kita bakal belajar SEO dari dasar-dasarnya sampai ke praktik langsung. Mulai dari content marketing, SEO writing, sampai optimasinya.

Dengan dilatih oleh instruktur yang sudah jago di dunia SEO, kita akan dibekali banyak skill yang bermanfaat banget untuk karier. Dijamin siap jadi SEO Specialist terbaik!

Informasi lebih lengkap mengenai SEO Bootcamp bisa dicek langsung di website Belajarlagi, ya! 

Bagaimana proses dan tahapan staging?

Bagaimana proses dan tahapan staging

Sementara, tahapan-tahapan dalam staging meliputi proses berikut ini:

1. Persiapan lingkungan staging

Lingkungan staging harus kita siapkan semirip mungkin dengan lingkungan produksi. Dalam hal ini cakupannya antara lain database, jaringan, server, hingga konfigurasi perangkat lunak yang mirip. Poin penting dalam staging adalah memastikan website berada di lingkungan yang menyerupai lingkungan saat rilis nanti.

Tujuannya agar staging seolah-olah mewakili kondisi nyata ketika website rilis. Dengan begitu, kita bisa memprediksi kendala atau masalah apa yang sangat mungkin bisa muncul.

2. Deployment sistem

Ketika lingkungan staging sudah siap, sistem yang akan kita uji coba akan kita pasang di situ. Cakupan dari deployment sistem ini meliputi pemindahan database, kode, serta konfigurasi dari lingkungan pengembangan ke staging.

Sebelum dipindahkan ke lingkungan staging, kita wajib memastikan semua komponen pada sistem telah teruji secara menyeluruh. Meski baru ada di lingkungan staging, setiap komponen harus sudah siap.

3. Pengujian

Selanjutnya, tahapan pada staging juga meliputi pengujian. Nah, beberapa pengujian yang kita lakukan antara lain:

  • Fungsi: Memastikan semua fitur bekerja sesuai yang kita harapkan.
  • Kinerja: Menguji bagaimana kinerja sistem di berbagai kondisi, termasuk saat beban kerjanya tinggi.
  • Integrasi: Memastikan setiap komponen dalam sistem bekerja sama dengan baik.
  • Keamanan: Memverifikasi sistem aman dan bebas dari ancaman yang bisa merusak data.
  • Regresi: Memastikan adanya perbaikan atau perubahan baru tidak akan merusak atau menimbulkan masalah baru pada fitur yang telah ada.

4. Analisis hasil uji

Dari berbagai pengujian yang ada, kita dapat melanjutkan ke analisis. Masing-masing pengujian kita amati dengan cermat. Jika ada masalah, kita dapat memperbaikinya dan melakukan pengujian ulang.

Tujuan dari analisis hasil uji adalah untuk memastikan sistem benar-benar siap beroperasi sebelum deployment ke produksi. Ini nantinya juga merupakan gambaran kesiapan untuk rilis website.

5. Deployment ke produksi

Saat setiap masalah yang muncul sudah dapat terselesaikan dan dipastikan tidak ada kendala di pengujian ulang, maka sistem siap masuk ke deployment produksi. Pada tahap ini, sistem tidak lagi berada di lingkungan staging dan mulai beralih ke lingkungan produksi.

Itu artinya, website sudah siap untuk digunakan oleh pengguna akhir. Tahapan staging yang sudah kita lakukan adalah untuk memastikan website bisa berjalan sebagaimana mestinya dengan minim risiko. Selama proses staging sudah berjalan baik, bisa dipastikan website yang rilis nanti pun berjalan sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Apa Saja Target dari Menggunakan SEO? Ini Jawabannya!

Contoh penerapan staging dalam suatu website

WordPress merupakan salah satu content management system (CMS) yang paling familiar dipakai. Proses staging menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pembaharuan yang ada tidak mengganggu sistem website yang sedang berjalan.

Pertama, kita perlu menyiapkan lingkungan staging. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan plugin staging dari WordPress. Beberapa plugin yang populer antara lain: WP Staging, Duplicator, dan WP Engine.

Setelah lingkungan staging siap, kita bisa melakukan pengujian pada perubahan atau pembaharuan tertentu. Katakanlah ada pembaharuan dari WordPress. Di lingkungan staging, kita perbaharui WordPress core, tema, atau plugin ke versi terbaru. Periksa apakah website masih bisa berjalan baik dan identifikasi jika ada masalah yang muncul.

Cek bagaimana hasilnya. Apakah perubahan tema yang ada berdampak ke kinerja dari fitur-fitur yang sebelumnya sudah ada atau tidak? Apakah ada kerusakan setelah ada pembaharuan WordPress? Jika ada, segera lakukan perbaikan dan lanjutkan ke pengujian ulang sampai hasilnya benar-benar baik.

Tahap berikutnya kita berlanjut ke deployment produksi. Kita bisa menggunakan WP Staging atau Duplicator untuk memindahkan dari lingkungan staging ke lingkungan produksi.

Dengan melakukan staging pada CMS seperti WordPress, kita dapat menekan terjadinya downtime akibat adanya pembaharuan. Tanpa staging, bisa jadi ada masalah yang ditemukan pengguna ketika berkunjung ke website.

Selain itu, staging pada WordPress memungkinkan kita memiliki media tersendiri untuk melakukan perubahan desain tanpa mengganggu proses produksi. Segala pembaharuan pada fitur dapat kita coba untuk memastikan kesiapannya.

Baca Juga: Panduan Belajar SEO On Page, Lengkap dan Cocok buat Pemula!

Dari ulasan ini, kita makin paham bahwa staging adalah proses penting dalam persiapan website sebelum diluncurkan. Semoga informasi ini makin memperkaya keterampilan kita dalam digital marketing, ya.

Jangan lupa untuk terus perlengkapi kemampuan digital marketing dengan mengikuti kelas-kelas dari Belajarlagi. Persiapkan diri untuk menjadi digital marketer andal di masa depan!

#
SEO
Belajarlagi author:

Jessica Dima

Freelance SEO content writer yang 5+ berpengalaman menulis artikel dengan berbagai topik: pekerjaan, gaya hidup, edukasi, dan kesehatan mental. Selain SEO, ia mempunyai passion khusus pada storytelling.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.