10 Teknik Marketing untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
July 1, 2024
Updated:
July 1, 2024

Teman Belajar, tahukah kita kalau kesuksesan penjualan bisnis juga bergantung pada teknik marketing yang digunakan? Dengan memfokuskan strategi di bidang pemasaran, gak heran kalau hasilnya untuk conversion juga lebih optimal.

Kali ini, Tim Belajarlagi akan membantu kita merangkum teknik-teknik jitu marketing supaya bisnismu semakin melesat. Simak selengkapnya melalui penjelasan di bawah ini, ya!

Apa Itu Teknik Marketing?

Suatu bisnis menggunakan teknik marketing untuk berkomunikasi dengan konsumen. Melalui teknik marketing, kita dapat mengubah prospek menjadi pelanggan. Tidak berhenti disitu, pembeli “satu kali” akan berpotensi menjadi konsumen yang loyal.

Secara garis besar, teknik pemasaran akan mendorong target audiens untuk melakukan pembelian sehingga meningkatkan keuntungan perusahaan. 

Nah, masalahnya tidak semua teknis dan strategi itu efektif untuk bisnis. Penting untuk menemukan yang terbaik dan sesuai dengan misi perusahaan sekaligus mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Kenali karakteristik calon customer bisnismu. Calon customer adalah mereka yang secara spesifik mampu dan mau membeli produk atau jasa milikmu. Identifikasikan target pelanggan dengan memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
  • Tentukan marketing mix yang tepat. Marketing mix adalah kombinasi tools marketing yang dipakai bisnis dalam mencapai tujuan pemasaran. Beberapa diantaranya termasuk 4P, yaitu product, price, promotion, dan place.
  • Evaluasi dan optimalkan strategi yang digunakan sebagai kelanjutan dari marketing mix. Gunakan untuk menjangkau target market, baik secara konvensional maupun digital. Pertimbangkan untuk memakai kembali strategi yang sudah jelas berhasil bagi kemajuan bisnis.

Baca Juga: 10 Strategi Pemasaran UMKM di Era Digital, Tingkatkan Penjualan

Teknik Marketing untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis

1. Lakukan A/B testing

Tujuan dari teknik ini adalah menaikkan conversion rate dengan mengetes variabel aset yang tersedia. Melalui A/B testing, kita dapat memberikan variasi elemen yang berpeluang besar menarik perhatian audiens.

a/b testing untuk marketing

Setiap bisnis memiliki kelompok audiens yang berbeda sehingga tidak ada formula paten dalam merancang sebuah teknis marketing untuk semua. Dikutip dari 99firms, sebanyak 58% perusahaan menggunakan A/B testing untuk mengoptimalkan conversion rate.

Berikut adalah contoh-contoh elemen A/B testing yang dapat diterapkan ke dalam strategimu:

  • Headline: Elemen penting yang menangkap perhatian dari audiens dan merangkum produk atau jasa secara ringkas. Siapkan 15-20 versi headline berbeda kemudian variasikan juga dengan pemilihan warna teks dan ukurannya.
  • Call to Action: Mampu mengarahkan audiens dari satu section menuju customer journey berikutnya. Perhatikan aspek peletakan, kontras background bila ada, serta kata-kata yang akan digunakan.
  • Panjang pendek suatu page: Sebagian menyukai page yang panjang dan kaya akan experience menarik, sebagian lagi lebih nyaman dengan page yang simpel. Behavior kunjungan audiens menjadi target utama dari A/B testing.
  • Video, teks, atau gambar? Jika teks yang dominan bisa membantu mendeskripsikan produk, gambar dan video dapat membantu audiens mengimajinasikannya dengan baik.

2. Lakukan Segmentasi audiens

Di dunia digital yang semakin cepat, menggunakan cara marketing yang tidak relevan akan sulit menarik perhatian. Dalam mempromosikan sesuatu kepada orang yang tepat, kita membutuhkan detail mengenai segmentasi audiens. Maka perlu melakukan market research hingga analisis pasar bisnis kita.

Pisahkan basis data audiens menjadi kelompok-kelompok spesifik dan mudah dipetakan. Contohnya, berdasarkan demografi, psikografis, dan perilaku mereka. Ada beberapa manfaat segmentasi yang bisa kita dapatkan:

  • Menciptakan komunikasi yang lebih personal
  • Peluang Return of Investment lebih besar
  • Melayani pelanggan secara lebih baik
  • Bisnis bisa menentukan fokus dan tujuan utamanya di bidang penjualan
  • Memahami kebutuhan dan keinginan audiens
  • Efisiensi alokasi waktu dan sumber daya
  • Tingkat kepuasan dan customer retention lebih tinggi

Dilansir dari Notify Visitors 49% konsumen akan membeli sesuatu secara impulsif apabila mereka menerima pesan yang personal. Lebih menarik lagi, segmentasi yang tepat dapat membantu perusahaan menghemat 30% biaya pemasaran yang sudah dianggarkan, lho!

3. Luncurkan testimoni ke berbagai platform

Teknik marketing berikutnya membutuhkan partisipasi pelanggan yang telah merasakan produk dan jasa secara langsung. Testimoni dapat mendorong tingginya tingkat kepercayaan terhadap bisnismu.

Teman Belajar tentu sudah sering berbelanja di marketplace, bukan? Salah satu behavior penting yang harus diperhatikan adalah memeriksa ulasan sebelum melakukan check out.

Menurut BrightLocal, 77% selalu membaca ulasan dan testimoni saat melakukan penelusuran terhadap suatu brand lokal. Testimoni pelanggan bisa datang dari berbagai bentuk, seperti review lengkap di media sosial maupun rating dari platform tertentu.

Baca Juga: Marketplace Marketing: Definisi, Manfaat, dan Jenis-jenisnya

4. Guerilla marketing

Tujuan dari guerilla marketing adalah mendapatkan exposure secara kreatif dengan budget pemasaran yang rendah. Biasanya, guerilla marketing dilakukan secara offline sehingga cenderung bias untuk mengukur metriksnya.

Namun, jika tiba-tiba produk guerilla marketing kita tersebar luas di media sosial, itu artinya kita berhasil mempraktikkannya. Beberapa jenis guerilla marketing dapat berupa:

  • Stealth marketing: Biasa disebut juga dengan pemasaran tersembunyi atau pemasaran yang tidak terlalu kentara. Contohnya, product placement di film.
  • Ambient marketing: Gunakan lokasi atau objek yang tidak biasa sebagai ruang untuk menampilkan iklan.

Berdasarkan statistik Market Splash, 86% konsumen lebih mudah mengingat campaign guerilla marketing ketimbang iklan konvensional. Instalasi dan pop-up event bisa menimbulkan perbincangan dan mampu mengarahkan audiens menuju penjualan.

5. Search engine optimization (SEO)

SEO merupakan teknik marketing yang wajib dikembangkan oleh bisnis. Jika dijalankan dalam jangka waktu yang lama, bisnis bisa mendapatkan berbagai manfaat. Mulai dari peningkatan web traffic sampai pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun.

teknik marketing SEO

Dari mana pendapatan ini datang? Ketika konten pemasaranmu mendapatkan peringkat tertinggi dalam mesin pencarian, tentu klik pada halaman ikut terkonversi. Semakin banyak traffic, semakin besar kuantitas prospek yang berkualitas dan sesuai target market.

Teknik SEO sudah mencakup serangkaian strategi seperti, 

  • Riset keyword: Proses ini adalah fundamental SEO untuk menemukan berbagai pilihan kata yang sesuai dengan kebutuhan target audiens.
  • Optimasi konten: Menaikkan performa konten dengan memasukkan kata kunci yang telah ditemukan. Tujuannya menyediakan konten informatif dan bermanfaat bagi audiens.
  • Internal links optimization: Menautkan halaman lain yang relevan ke dalam konten. Hal ini dapat membantu mesin pencari menemukan halaman lebih cepat dan menaikkan peringkat lebih cepat.

6. Iklan pay-per-click (PPC)

Teknik marketing berikutnya merupakan jenis aktivasi dan optimasi iklan digital yang lebih hemat biaya. Sederhananya, kita hanya akan membayar bisa audiens mengklik iklan tersebut. Namun, pengaplikasiannya tetap membutuhkan banyak detail.

Melalui iklan PPC, kita dapat memilih penargetan sesuai opsi berikut:

  • Placement targeting: Berdasarkan website yang diinginkan untuk menampilkan iklan.
  • Keyword targeting: Memberi kata kunci kemudian dipakai menemukan konten yang relevan bagi penempatan iklan.
  • Topic targeting: Memilih daftar topik yang disediakan lalu menargetkannya berdasarkan audiens.

Tahapan yang dapat diterapkan untuk menyukseskan teknik pemasaran ini, yaitu:

  • Melakukan riset keywords
  • Memasang anggaran untuk menentukan cost per click (CPC) yang baik untuk setiap iklan
  • Bangun landing page menarik untuk menjual produk atau jasa
  • Analisis campaign iklan untuk menentukan tingkat keberhasilan
  • Jangan lupa, lakukan A/B testing!

Baca juga: Panduan Lengkap Belajar Digital Ads untuk Pemula Berikut Ini!

7. Diskon dan promosi spesial

Teknik marketing untuk bisnis yang ampuh selanjutnya yakni dengan promosi diskon, dimana sudah pasti jadi yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Diskon dapat menarik perhatian pelanggan dengan menawarkan potongan harga dalam jangka waktu tertentu.

Dilansir dari Convince and Convert, 30% orang melakukan pembelian untuk memperoleh sesuatu, sedangkan yang 70% bermaksud menyelesaikan masalahnya melalui produk atau jasa.

Bentuk diskon yang populer dijumpai adalah flash sale, diskon gajian, hingga potongan harga setelah sign up di website bisnis. Ada beberapa kelebihan dari marketing dalam bentuk diskon, antara lain:

Lebih cepat mencapai target penjualan karena bersifat insentif dan mudah mendorong terjadinya tindakan tertentu (pendaftaran, persetujuan, pembelian). Kesempatan pertumbuhan user base berupa rekomendasi yang diberikan customer kepada relasi di sekitarnya. Mudah melacak ROI lewat sistem yang terpasang untuk mengklaim diskon produk dan jasa.

8. Aktivasi social media advertising

Social media marketing menjadi teknik selanjutnya untuk menaikkan penjualan. Ketika memasarkan bisnis melalui media sosial, tentu kita akan membuat postingan yang sifatnya menjalin relasi dan mengedukasi audiens sebagai prospek.

Hampir semua platform media sosial menyediakan fasilitas untuk beriklan. Diantaranya Facebook Ads, Instagram, X, dan LinkedIn. Ada tips khusus yang bisa dipraktikkan supaya hasil beriklan di media sosial jadi jauh lebih maksimal, yaitu:

  • Pahami objektif yang ingin dicapai. Inilah langkah kritis yang meyakinkan kita memilih jejaring sosial paling cocok dengan tipe bisnis. Bahkan, kesesuaian akan menuntun kita menentukan strategi kreatif yang tepat pula.
  • Target audiens yang ideal. Ketahui siapa saja yang mau kita jangkau secara pasti. Targeting yang maksimal akan berdampak pada ROI. Jika punya bisnis offline, manfaatkan geofencing yang menargetkan calon pelanggan terdekat dari lokasi toko.

Baca Juga: Panduan Lengkap Belajar Social Media Ads, Cocok untuk Pemula!

9. Praktik omnichannel marketing

Konsumen masa kini terbiasa dibombardir dengan marketing yang disebarluaskan oleh suatu brand. Dampaknya, mereka jadi makin selektif dengan bisnis yang diyakini selaras dengan tujuan mereka.

Walau tidak sederhana, teknik marketing omnichannel diyakini mampu memberikan banyak manfaat, seperti:

  • Menciptakan user experience yang lebih baik. Omnichannel fokus pada pengalaman di seluruh perangkat, bukan channel. Terjadi retensi dan kenaikan penjualan lewat sistem yang lebih baik.
  • Muncul strategi dan brand identity yang berkaitan. Bisnis dapat membangun image dan tone yang mudah diidentifikasi oleh audiens.
  • Distribusi data jauh lebih baik. Dengan melacak keterlibatan audiens di berbagai channel, bisnis akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang customer journey hingga jenis campaign yang mengkonversikan hasil.

Omnichannel marketing juga sempat sukses dilakukan oleh strategi Alfamart yang memanfaatkan beragam trend untuk diadaptasikan. Contohnya adalah sistem pengambilan barang di toko offline setelah melakukan pemesanan secara online untuk menghemat ongkos pengiriman barang.

10. Optimasi landing page

optimasi landing page

Salah satu fungsi utama landing page adalah menjadi tujuan akhir dari aktivasi PPC. Misi dari optimasi atau peningkatan performa landing page adalah menaikkan konversi, memperbaiki user experience, serta mengundang visitor menjadi customer.

Selain membantu menaikkan konversi, landing page yang berhasil akan memangkas biaya pemasaran secara efektif. Alasannya karena berbagai bentuk periklanan telah diarahkan ke laman yang khusus menjelasan tentang produk atau jasa.

Perhatikan elemen penting landing page dalam teknik marketing berikut:

  • Value proposition: Buat judul yang jelas, menarik, dan relevan dengan keywords PPC.
  • Copy: apakah copywriting yang disusun membuat pengunjung ingin membaca lebih lanjut? Tulis deskripsi dan kalimat penjualan secara ringkas dan yakinkan customer dengan value yang kita tawarkan. 
  • CTA: Call to action harus menarik dan dapat diklik. Gunakan warna kontras dan pesan yang jelas membantu mencapai tujuan utama setiap landing page.
  • Gambar: visual yang tepat dapat memperkuat pesan landing page dengan desain yang tetap mudah dipahami, menarik, profesional, dan konsisten dengan brand.
  • Indikator kepercayaan: Testimoni hingga tautan ke kebijakan privasi dan keamanan membantu mengatasi masalah kepercayaan umum yang dimiliki pengunjung terhadap landing page.

Itulah ragam teknik marketing yang dapat membantu meningkatkan value dan penjualan bisnismu. Tidak hanya fokus pada pemasaran secara blak-blakan, tetapi juga menerapkan soft-selling secara berkelanjutan untuk menjaga brand awareness dihadapan target market.

Sebuah bisnis atau UMKM pasti membutuhkan marketing agency agar bisa menentukan strategi yang tepat sesuai produk dan target pasarnya. bisa mempercayakan berbagai strategi pemasaran dengan digital agency Belajarlagi. Digital ads sudah mencakup Social Media Ads dan Google Ads (SEM) yang cocok untuk berbagai kebutuhan bisnis. Konsultasikan bersama Belajarlagi sekarang!

Sumber:

https://99firms.com/blog/ab-testing-statistics/

https://www.optimonk.com/what-elements-to-a-b-test/

https://www.thomsondata.com/infographics/segmentation-statistics.php 

https://persuasion-nation.com/guerrilla-marketing-statistics

https://blog.hootsuite.com/social-media-advertising/ 

#
Marketing
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.