Belakangan ini, kursus atau bootcamp digital marketing menjaring banyak minat anak muda, terutama para generasi Z. Tak jarang nih, mereka semangat mengikuti bootcamp setelah ataupun jelang lulus kuliah. Tak cuma itu, para karyawan kantoran pun tertarik belajar digital marketing sebagai pengisi waktu luang.
Tren menjamurnya bootcamp digital marketing sebenarnya sangat wajar terjadi. Coba deh, kamu kilas balik beberapa tahun belakang ini. Banyak pebisnis maupun perusahaan yang mulai memanfaatkan digital marketing sebagai media pemasaran efektif. Itu artinya, sumber daya yang ahli dalam bidang tersebut sangat banyak dibutuhkan bukan?
Masalahnya, digital marketing bukan sesuatu yang mudah orang dapatkan saat berada di bangku kuliah. Secara tidak langsung, bidang ini masihlah sangat baru buat banyak orang. Itu sebabnya kehadiran kursus digital marketing menjadi solusi paling tepat.
Nah, apakah Teman Belajar juga tertarik mendalami dunia digital marketing lewat kursus yang komprehensif? Berikut ini ada beberapa tips untuk memilih bootcamp digital marketing yang tepat buatmu. Namun, sebelumnya pelajari dulu ulasan tentang serba-serbi digital marketing ya!
Kenalan dengan Digital Marketing
Melansir dari HubSpot, digital marketing merupakan jenis pemasaran online yang memanfaatkan layanan internet. Beberapa saluran digital yang biasa pebisnis pakai antara lain media sosial, email, website, dan lain-lain. Lewat saluran-saluran tersebut, pebisnis akan terhubung dengan para calon konsumen.
Penggunaan internet yang semakin tinggi membuat pebisnis mau tidak mau harus terjun ke digital marketing. Saat ini, sebuah bisnis atau perusahaan akan mendapat kepercayaan tinggi asalkan punya website. Bayangkan, apa jadinya jika sebuah bisnis masa sekarang sama sekali tidak menyentuh ranah digital marketing?
Melalui digital marketing, perusahaan dapat lebih mudah menjangkau banyak pelanggan. Bahkan, target market pun bisa lebih tepat dan akurat lewat cara ini. Beberapa manfaat digital marketing bagi sebuah bisnis antara lain sebagai berikut:
- Mempermudah pebisnis berfokus pada calon konsumen yang benar-benar sesuai target market
- Lebih efektif daripada pemasaran konvensional
- Membuka peluang bersaing dengan brand atau kompetitor yang lebih besar
- Digital marketing sifatnya dapat terukur dan terevaluasi
- Membantu beradaptasi dengan tren dan lebih fleksibel terhadap strategi pemasaran
- Meningkatkan konversi dan leads
- Mendekatkan diri ke pelanggan tanpa harus temu muka langsung
Bekal Skill untuk Digital Marketing
Pada dasarnya, digital marketing itu cukup kompleks dan cakupannya sangat luas. Namun, digital marketing juga memungkinkan kamu untuk mempelajari banyak hal baru. Kamu tidak akan stuck pada satu kemampuan, tetapi ada kesempatan meningkatkan kemampuan lain. Seru kan?
Melansir dari Ahrefs, seseorang yang ingin menjadi digital marketer setidaknya punya bekal beberapa skill terlebih dahulu. Tidak mesti harus menjadi expert, tetapi paling tidak punya minat belajar kemampuan tersebut. Ini nih bekal skill buat yang ingin kerja di digital marketing:
Literasi Data
Digital marketing tidak akan bisa lepas dari data. Apa yang nantinya kamu kerjakan semuanya berbasis data, pengambilan keputusan juga dari data, analisis pemasaran berdasarkan data, dan lain-lain. Sebelum memutuskan ikut bootcamp digital marketing, renungkan lagi: seberapa kuat kamu akan bersinggungan dengan banyak data?
Bentuk data dalam digital marketing tak melulu berupa angka-angka kok. Data bisa tersaji dalam ragam bentuk, misalnya grafik, statistik, tren, dan lain-lain. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memiliki kemampuan literasi data dalam digital marketing.
Sebagai digital marketer, kamu akan sering berhadapan dengan hal-hal berikut:
- Laporan terdahulu, misalnya menghitung konversi penjualan terhadap langganan berbayar
- Analisis masa kini, misalnya menghitung lifetime value konsumen
- Memprediksi tren masa depan, misalnya konten seperti apa yang kelak diminati pelanggan
- Perbandingan dengan kompetitor, misalnya menganalisis kata kunci yang kompetitor pakai
Jelas kan bahwa bidang ini sangat butuh ketahanan terhadap data. Namun, ingat ya kamu tidak mesti menjadi seorang data scientist untuk bisa mempelajari ini. Kamu cukup belajar cara mengumpulkan, membaca, dan mengkomunikasikan data.
Kemampuan Memahami Marketing Channels
Hal yang tak kalah penting adalah punya bekal mengerti dasar-dasar marketing channel. Pasalnya, tiap marketing channel biasanya punya karakteristik berbeda-beda. Pada akhirnya, konten yang dibuat pun akan menyesuaikan tiap platform tersebut.
Meski kamu tidak ahli dalam berbagai marketing channel, penting untuk memahaminya karena:
- Ada kemungkinan kamu mesti bekerja dengan memegang berbagai marketing channel
- Audiens atau calon konsumen menggunakan berbagai platform
- Kamu butuh meningkatkan komunikasi dengan tim lain
- Memudahkanmu membuat keputusan marketing
Dalam pemasaran digital, perusahaan akan menggunakan banyak marketing channel. Entah itu berupa email marketing, media sosial, website, ads, dan lain-lain. Apa jadinya jika kamu sama sekali tidak punya dasar wawasan yang cukup akan karakteristik tiap platform?
Jangan kaget kalau dunia digital marketing terkadang “menuntut” seseorang tahu akan banyak hal. Kamu tidak mungkin membatasi diri dengan menjadi expert atas satu hal saja.
Copywriting
Dalam digital marketing, copywriting boleh dikatakan sebagai “jantung” sebuah konten. Dengan copywriting yang menarik, kesempatan menjaring lebih banyak konsumen akan makin tinggi. Maka, kamu pun wajib membekali diri dengan kemampuan copywriting ini.
Kalau kamu suka menulis atau sudah familiar dengan hal-hal berbau tulisan, tentu tak ada masalah. Namun, apa jadinya jika kamu sama sekali tak terbiasa dengan kepenulisan?
Sekalipun kamu tak suka menulis, cobalah untuk mengikuti kursus atau kelas copywriting. Ingat, copywriting menjadi bagian penting dalam komunikasi dengan pelanggan. Keterampilan menulis yang baik akan memudahkan dekat dengan pelanggan.
Sekali lagi, tidak perlu langsung menjadi expert. Kamu hanya perlu memahami dasar-dasar copywriting dan trik untuk membangun copywriting yang menarik. Percaya deh, menulis untuk kebutuhan pemasaran itu menyenangkan kok!
Mahir Memakai Digital Marketing Tools
Digital marketing merupakan salah satu bidang pekerjaan yang memerlukan banyak tools. Penggunaan tools sangat membantu para digital marketer bekerja lebih efektif, terutama dalam hal komunikasi dan waktu.
Sederhananya, digital marketing tools merupakan aplikasi-aplikasi yang dapat mempermudah keperluan pemasaran. Pengelolaan materi atau konten marketing menjadi lebih sederhana guna mencegah risiko-risiko tak diinginkan.
Nah, digital marketing tools sendiri ada yang gratis, tetapi ada juga yang berbayar. Untuk saat ini, kamu dapat belajar dari yang gratis dulu saja. Sebut saja produk-produk Google seperti Google Trends, Google Keyword Planner, Google Analytics, dan lain-lain.
Banyaknya jenis digital marketing tools memang sudah sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, Trello (manajemen kerja tim), Canva (desain grafis), Mailchimp (email marketing), Buffer (pengelolaan media sosial), dan lain-lain. Sebelum terjun jadi digital marketer, ada baiknya kamu mengenal beberapa jenis tools tadi ya.
Kemampuan Adaptasi
Kenapa adaptasi begitu penting? Suka tidak suka, hal-hal mengenai digital marketing sangat mudah berubah. Ingat nggak dulu Facebook begitu booming, kemudian dalam beberapa tahun tergantikan oleh Instagram? Bahkan, pemasaran lewat TikTok kini juga tidak kalah populer dari Instagram.
Itu menjadi bukti bahwa perubahan adalah yang amat pasti dalam digital marketing. Dalam satu minggu, pekerjaan yang nantinya kamu kerjakan bisa berbeda-beda. Misalnya, minggu ini kamu berfokus membuat konten blog. Lusa bisa jadi kamu mesti lebih banyak fokus pada pemasaran lewat media sosial.
Pola pikir mesti sejalan dengan banyaknya perubahan. Belum tentu ada rumus pasti untuk digital marketing karena yang terpenting adalah kemauan untuk belajar sekaligus bertumbuh. Tanpa bersikap adaptif, kamu rentan mengalami stres cukup tinggi.
Saat banyak hal berubah dengan cepat, jangan cuma fokus pada hasilnya. Ikuti saja ritmenya dan bergembiralah tiap memulai belajar hal baru. Dengan begitu, kamu bisa lebih menikmati bekerja di digital marketing.
Berpikir Kritis
Pemasaran digital selalu dipenuhi dengan berbagai opsi, kemungkinan, dan risiko. Suatu strategi marketing yang tepat untuk brand A belum tentu akan bekerja sama baiknya untuk brand B. Maka, soft skill berupa berpikir kritis amat dibutuhkan dalam bidang ini.
Tidak ada ide yang benar-benar bagus atau buruk, semuanya relatif. Bahkan, ide yang benar-benar baru pun sesungguhnya amat tidak mungkin. Yang ada hanyalah adaptasi dan modifikasi. Lagi-lagi, kemampuan berpikir kritis mesti jadi modal utama jika ingin bekerja pada digital marketing.
Kamu mungkin merasa tidak memiliki sikap seperti ini. Namun, berpikir kritis sebenarnya bisa dilatih kok. Salah satunya adalah dengan lebih banyak membaca. Selain itu, melatih kepekaan dalam mendengarkan cerita atau pendapat orang juga dapat melatih berpikir kritis.
Rasa Ingin Tahu
Seperti yang sudah kamu ketahui sebelumnya, dunia digital marketing akan senantiasa berubah. Pasti akan muncul tren pemasaran baru, teknologi baru, algoritma baru, regulasi baru, dan lain-lain. Guna menunjang sikap adaptif dan berpikir kritis, kamu mesti menumbuhkan rasa ingin tahu.
Ada platform media sosial baru? Cobalah pelajari dan gali secara mendalam. Ada topik yang sedang trending dan banyak dibicarakan orang? Cari tahulah topik tersebut sampai kamu bisa membuat konten yang relevan buat produkmu.
Agar bisa bertahan di bidang ini, kamu mesti punya ketahanan cukup kuat terhadap perubahan. Makin kamu ingin tahu akan banyak hal, makin besar pula peluangmu bertahan. Lagipula, banyaknya hal-hal baru justru membuat digital marketing terasa asyik buat kamu jalani loh.
Memahami Coding
Kemampuan ini memang tidak harus dimiliki semua digital marketer, apalagi untuk para pemula. Namun, cepat atau lambat, kamu pasti akan berkenalan dengan bahasa pemrograman. Sesuatu yang terasa amat asing, tetapi sebenarnya penting.
Memahami coding bisa jadi membutuhkan waktu agak lama. Tapi, tidak ada salahnya loh kamu mulai mencari tahu tentang bidang ini sejak sekarang. Tidak harus dengan kursus khusus, sering-seringlah berbincang dengan rekan atau teman yang paham bahasa pemrograman.
Meski terkesan sulit, bidang ini ada sisi menariknya kok. Ketika kamu mulai terbiasa, kamu lama-lama akan tertarik mengikuti kursusnya juga. Dengan begitu, skill digital marketing-mu akan bertambah. Seru kan!
Kenapa Mesti Ikut Bootcamp Digital Marketing?
Digital marketing bootcamp merupakan mini-school di mana seseorang dapat belajar semua hal tentang pemasaran digital. Banyak materi akan diajarkan secara lebih singkat, padat, dan ringkas. Durasi waktu dari kursus digital marketing juga beragam, bisa beberapa minggu atau bahkan bulan.
Dalam beberapa tahun belakang ini, kelas lengkap digital marketing lebih banyak hadir secara daring alias online. Jam belajarnya pun sudah ditentukan dan para peserta akan hadir sesuai jam tersebut. Layaknya sekolah, digital marketing bootcamp juga biasanya memberikan tugas kepada para peserta untuk memperdalam pemahaman akan materi yang ada.
Beberapa skill yang biasanya diajarkan dalam bootcamp digital marketing antara lain:
- Strategi marketing: bagaimana cara melakukan riset sekaligus pengembangan marketing secara online
- Analisis dan laporan: bagaimana menganalisis matriks penting dalam digital marketing dan mengukur efektivitasnya
- SEO: bagaimana melakukan optimasi pada berbagai kata kunci guna menaikkan traffic website secara organik
- Content marketing: bagaimana memanfaatkan masing-masing channel marketing untuk menjaring audiens yang tepat dan lebih banyak
- Social media marketing: bagaimana menggunakan media sosial dalam membangun brand awareness dan meningkatkan kedekatan dengan pelanggan
- Email marketing: bagaimana menggunakan email marketing untuk membuat campaign yang sesuai dengan sales funnels
- Paid marketing: bagaimana cara menjalankan campaign secara lebih efektif
Dengan mengikuti bootcamp digital marketing, kamu setidaknya memiliki bekal yang cukup untuk berkarier di dunia pemasaran digital. Kamu selangkah lebih dekat untuk mengenal serunya digital marketing. Pilihan belajar yang paling tepat sih karena bukan cuma duduk diam mendengarkan materi, melainkan juga mempraktikkannya lewat tugas.
Tips Memilih Boot Camp Digital Marketing
Setelah mengetahui pentingnya bootcamp digital marketing, apakah kamu sudah siap buat mengikutinya? Memang sih kelihatannya seru banget ya! Makin nggak sabar belajar hal-hal baru yang berhubungan dengan pemasaran digital.
Namun, ada baiknya kamu melakukan riset dan mencari tahu banyak informasi dulu sebelum memilih bootcamp. Berikut beberapa tips buatmu:
Riset Bootcamp Digital Marketing yang Terpercaya
Berbagai jenis bootcamp untuk digital marketing sudah banyak, bahkan amat menjamur. Dari sekian banyak pilihan, kamu harus jeli menentukan tempat mana yang sesuai kebutuhanmu. Yang tidak kalah penting, pastikan tempat tersebut sudah terpercaya alias bukan abal-abal.
Paling mudah sih cek saja review dari para peserta atau alumni yang pernah mengikuti bootcamp tersebut. Jika perlu, cermati juga pencapaian apa yang para alumni alami pasca lulus dari bootcamp. Hal-hal tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan untuk menilai apakah tempat bootcamp tersebut oke atau tidak.
Jangan lupa teliti track record dari penyelenggara bootcamp. Lihat saja, sudah berapa bootcamp berhasil mereka lakukan. Cari tahu apakah masing-masing bootcamp berjalan sukses atau tidak.
Cek Kurikulum Apa Saja yang Tersedia
Setelah memastikan beberapa bootcamp yang terpercaya, langkah selanjutnya mencermati kurikulum bootcamp-nya. Tidak semua bootcamp digital marketing bisa menawarkan kurikulum yang sama persis. Jadi, penting bagimu untuk mengecek satu per satu materi yang mereka sediakan.
Pastikan materi-materi yang terdapat dalam bootcamp sudah sesuai dengan tujuan kamu belajar. Biasanya cakupan materi dari bootcamp digital marketing sangat luas, mulai dari SEO, copywriting, desain, media sosial, dan lain-lain.
Makin padat jenis materi yang ada, itu tandanya makin bagus. Kamu berkesempatan mempelajari lebih banyak hal. Yang terpenting adalah jangan lupa siapkan komitmen untuk belajar sepanjang waktu yang ditentukan ya.
Pahami dan Kenali Siapa Saja Mentornya
Selain mencermati kurikulum, cek juga para mentor yang mengajar di bootcamp tersebut. Kredibilitas mentor dapat menjadi cermin bagus tidaknya bootcamp loh. Dalam hal ini, kamu nggak boleh hanya memandang nama si mentor terkenal atau tidak.
Cek rekam jejak para mentor di bidangnya masing-masing. Apa saja latar belakang mereka, terutama dalam pekerjaan di digital marketing. Coba cari tahu juga, apakah ada video atau rekaman saat mereka menjadi narasumber atau pengajar.
Paduan antara kurikulum dan mentor dapat menjadi dasar pertimbangan penting sebelum menentukan bootcamp. Bandingkan saja antara bootcamp satu dengan yang lain lewat dua hal tersebut. Kira-kira, mana yang lebih menarik buatmu.
Pelajari Metode Pembelajaran yang Ditawarkan
Langkah berikutnya adalah memahami metode pembelajaran yang penyelenggara tawarkan. Kebanyakan bootcamp digital marketing saat ini dijalankan secara online. Itu artinya, para peserta dapat fleksibel mengikutinya dari tempat masing-masing tanpa harus tatap muka.
Cermati waktu belajar yang diberikan bootcamp tersebut, lalu cek dengan jadwal harianmu. Jika kamu merasa cukup sibuk dari pagi sampai sore, pilihan belajar di malam hari bisa jadi solusi. Atau kamu bisa cari kelas yang menawarkan kursus pada akhir pekan jika ingin lebih leluasa.
Cari tahu juga apakah bootcamp tersebut menyediakan rekaman video kelas andai suatu saat nanti kamu berhalangan hadir. Cek apakah ada konsekuensi dari keterlambatan atau ketidakhadiran karena hal mendesak.
Terakhir, sebuah bootcamp digital marketing yang baik biasanya memberikan tugas bagi para peserta. Tujuannya untuk memperdalam materi yang sudah peserta pelajari. Nah, pastikan hal ini juga ada dalam bootcamp yang kamu pilih ya!
Pastikan Bootcamp Digital Marketing Memberi Sertifikat
Sertifikasi dari bootcamp digital marketing itu tidak kalah penting loh. Itu dapat kamu masukkan ke portofolio ataupun resume saat hendak berkarier di digital marketing. Maka, penting untuk kamu pastikan apakah bootcamp tersebut memberikan sertifikat setelah kelas atau tidak.
Pemberian sertifikat biasanya bukan hanya berdasarkan tingkat kehadiran selama kelas. Kamu juga mesti mengerjakan semua tugas yang ada untuk memperoleh sertifikat. Jelas ya, kamu harus bersungguh-sungguh mengikuti bootcamp jika ingin lulus dengan hasil terbaik.
Sesuaikan dengan Bujet yang Ada
Untuk mengikuti sebuah bootcamp digital marketing, kamu mesti menyediakan dana terlebih dahulu. Jadi, tidak ada salahnya kamu menabung dulu jika memang belum punya bujet yang mumpuni. Atau bisa juga kamu mencari mini bootcamp yang biasanya memiliki harga lebih ramah kantong.
Pilihlah bootcamp yang sesuai dengan bujet mu. Ingat, proses belajar ini memakan waktu cukup lama dan butuh niat tinggi untuk menyelesaikannya. Jangan sampai sudah mahal-mahal bayar, eh kamu malah berhenti di tengah jalan.
Kesimpulan
Digital marketing memegang peranan penting dalam pemasaran pada era sekarang. Kebutuhan internet konsumen yang tinggi membuat para pebisnis beralih dari pemasaran konvensional ke digital. Maka, perusahaan pun makin banyak pula memerlukan sumber daya manusia berkualitas di bidang ini.
Untuk berkecimpung di digital marketing, kamu harus punya bekal beberapa kemampuan yang cukup. Misalnya, literasi data, memahami marketing channels, copywriting, adaptasi, berpikir kritis, dan lain-lain.
Tidak semua hard skill digital marketing bisa kamu dapatkan di bangku kuliah. Maka, mengikuti bootcamp digital marketing menjadi solusi terbaik buatmu. Ini akan menjadi proses belajar yang sanggup membekalimu hingga menjadi digital marketer andal.
Dalam memilih bootcamp digital marketing yang tepat, pastikan kamu melakukan riset terlebih dahulu. Lalu, pelajari kurikulum dan mentor dalam bootcamp tersebut, apakah sudah selaras dengan tujuan kamu belajar. Sesuaikan waktu untuk bootcamp dengan waktu, aktivitas, hingga bujet mu juga ya. Pastikan juga bootcamp tersebut menyediakan sertifikasi yang nantinya bisa kamu manfaatkan untuk mengisi portofolio.