Mengutip Investopedia, business development artinya proses yang bertujuan untuk mengembangkan perusahaan dan menjadikannya lebih sukses. Ini melibatkan tugas dan proses untuk mengembangkan dan menerapkan peluang pertumbuhan di dalam dan antar organisasi.
Meski sudah tak asing lagi, namun masih banyak orang yang sering mengira bahwa business development adalah bagian dari tim marketing atau sales.
Nyatanya bukan seperti itu, lho. Sebenarnya, apa sih tugas dari business development? Jurusan apa yang cocok agar dapat bekerja di bidang bizdev? Dan apa perbedaan business development dan sales?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu wajib baca informasi di bawah ini!
Mengenal Business Development
Masih dari Investopedia menjelaskan, business development dapat diartikan sebagai aktivitas apa pun yang dilakukan oleh organisasi kecil atau besar, perusahaan nirlaba atau nirlaba yang bertujuan untuk 'mengembangkan' bisnis dengan cara tertentu.
Istilah atau kegiatan ini mencakup cakupan luas ide, aktivitas, dan inisiatif yang diterapkan oleh pemilik dan manajemen bisnis dengan tujuan menjadikan bisnisnya lebih baik.
Sebagian orang masih beranggapan bahwa business development merupakan pekerjaan seorang sales. Padahal, kenyataannya bukan begitu. Business development adalah sebuah proses menciptakan nilai jangka panjang untuk perusahaan melalui pelanggan, pasar, dan juga relasi bisnis.
Jadi, seseorang yang bekerja sebagai business development adalah orang yang bertanggung jawab untuk mencari cara supaya interaksi dari ketiga saluran tersebut (pelanggan, pasar, dan relasi bisnis) bisa menciptakan peluang bagi perusahaan untuk terus tumbuh.
Nilai jangka panjang atau yang biasa disebut long-term-value sendiri sederhananya yaitu uang, keuntungan, image, atau apa saja yang menjadi tujuan utama sebuah perusahaan berkembang.
Namun, orang yang bertanggung jawab atas business development bukan hanya mengusahakan keuntungan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat.
Mereka juga harus memikirkan strategi dan taktik dalam jangka panjang demi berkembangnya perusahaan tersebut. Dengan kata lain, seorang business development harus memutar uang terus-menerus agar perusahaan selalu untung.
Unsur dalam Business Development
Ada tiga unsur vital yang terkait dengan Business Development, yaitu pasar, pelanggan, dan relasi bisnis. Berikut penjelasannya.
1. Pasar
Pasar atau target market harus ditentukan sejak memulai bisnis. Maka penting untuk melakukan market research. Tujuannya supaya perusahaan dapat mempersiapkan produk yang tepat dan dibutuhkan oleh pasar.
Menariknya, target market akan terus berkembang sesuai situasi ekonomi. Dalam hal ini,bBusiness development adalah orang yang memastikan produk masih relevan dengan market yang baru.
2. Pelanggan
Pelanggan merupakan elemen yang tak kalah penting dalam sebuah perusahaan. Tanpa pelanggan yang loyal, bisnis tidak akan berkembang dengan baik.
Karena itu, seorang business development harus bisa mengetahui kebutuhan para pelanggan dan memenuhinya melalui produk yang dijual.
3. Relasi Bisnis
Business development juga harus membangun relasi yang baik dengan para pelanggan atau klien.
Relasi bisnis tersebut dibangun berdasarkan kepercayaan dan saling menghargai untuk kepentingan bersama. Didukung oleh relasi bisnis yang baik, perusahaan bisa lebih berkembang.
Perbedaan Business Development dengan Sales dan Marketing
Agar bisa memahami perbedaan Business Development dengan Marketing, pertama-tama kita perlu mendefinisikan kedua profesi ini terlebih dahulu.
Marketing merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan minat dan kesadaran serta memfasilitasi penjualan produk kepada calon konsumen. Selain itu, pemasar juga perlu memahami siapa target audiens mereka.
Sebagai seorang Marketer, tentu kamu perlu menguasai beberapa skill atau kemampuan, seperti:
- Penguasaan bahasa asing sehingga bisa berkomunikasi dengan orang asing.
- Kemampuan komunikasi sehingga dapat bersosialisasi dengan baik.
- Mampu berpikir strategis sehingga dapat melihat peluang yang ada.
- Mampu melakukan riset pasar sehingga bisa melakukan ekspansi.
Business development merupakan penciptaan nilai jangka panjang melalui ide, aktivitas dan inisiatif dalam hubungan, pelanggan, dan pasar. Selain itu, business development juga berperan dalam membangun strategi kemitraan bisnis.
Sebagai seorang business development, kamu dituntut untuk memiliki wawasan yang luas tentang dunia bisnis. Selain itu, kamu juga harus pintar melihat kelemahan dari kompetitor dan mencari strategi untuk mengunggulinya.
Adapun skill atau kemampuan yang umumnya dicari dari profesi business development, yaitu:
- Kemampuan bernegosiasi sehingga bisa bekerja sama.
- Keterampilan komunikasi sehingga bisa bersosialisasi.
- Problem solving sehingga bisa mengatasi masalah yang ada.
- Business intelligence sehingga bisa menganalisis data.
- Mudah beradaptasi karena kamu akan bertemu dengan orang baru.
Dengan kata lain, kedua profesi ini bekerja secara bersama-sama. Marketing berperan untuk menghasilkan minat dari calon pelanggan.
Sedangkan Business Development berperan untuk memastikan agar calon pelanggan tidak hilang dan menjaganya tetap menjadi pelanggan.
Baca Juga: Perbedaan Marketing vs Sales: Beda Peran, Satu Tujuan!
Skill Wajib Seorang Business Development
Sebagai seorang business development artinya harus memiliki beberapa skill yang wajib dimiliki agar kinerjanya lebih maksimal.
Berikut ini beberapa skill yang dibutuhkan oleh tenaga business development:
1. Keterampilan Komunikasi
Salah satu skill penting yang dibutuhkan oleh business development adalah keterampilan komunikasi.
Ini merupakan kemampuan yang sangat diperlukan oleh seorang profesional pengembangan bisnis. Sebab, kamu akan berhubungan dengan banyak orang selama bekerja.
Apalagi, tanggung jawab seorang business development adalah menjaga hubungan baik dengan klien sehingga kerja sama yang dilakukan berjalan langgeng.
Jadi, kamu harus mampu beradaptasi dan mengembangkan solusi untuk kebutuhan klien dengan komunikasi yang jelas dan tegas.
2. Fokus pada Tujuan
Skill selanjutnya yang perlu kamu miliki untuk dapat menjadi seorang business development adalah fokus terhadap tujuan.
Tujuan yang perlu dicapai oleh seorang business development ialah menarik klien baru dan membangun bisnis baru. Untuk dapat meraih itu semua, dibutuhkan fokus yang baik sehingga tujuan dapat tercapai.
Seorang pengembangan bisnis profesional harus menunjukkan bahwa mereka menjaga hubungan jangka panjang dan memiliki kemampuan untuk memenuhi target maupun tujuan perusahaan secara tepat waktu.
Dalam hal ini, tentunya diperlukan juga strategis yang tepat agar tujuan bisa dicapai dengan cepat. Jadi, tentukanlah visi dan misi yang jelas.
Selain itu, business development juga harus mampu menanggapi tuntutan perubahan pasar dan pemangku kepentingan, sehingga mereka tetap dapat mencapai tujuan.
3. Keterampilan Negosiasi
Keterampilan negosiasi termasuk dalam skill selanjutnya yang dibutuhkan oleh business development.
Mengutip laman E2E Cloud, pengembang bisnis harus diplomatis dan bijaksana pada saat yang bersamaan. Jadi, kamu harus tahu kapan harus mengambil sikap dan kapan harus berkompromi.
Dengan kemampuan negosiasi yang baik, kamu dapat meyakinkan orang lain untuk melakukan tindakan tertentu sesuai harapan. Misalnya ketika berhadapan dengan mitra bisnis dan pelanggan.
Keterampilan negosiasi juga bermanfaat untuk menyelesaikan konflik terkait pelanggan, pemahaman yang lebih baik tentang klien dan mitra, serta membangun hubungan.
4. Kemampuan dalam Manajemen Proyek
Skill lainnya yang penting untuk dimiliki oleh business development ialah kemampuan manajemen proyek.
Hal ini karena kamu harus bisa menetapkan target, merencanakan pekerjaan, mengelola proyek, menghitung anggaran, waktu dan biaya, serta mencari cara untuk mengurangi risiko.
Intinya, kamu harus bisa memimpin tim sambil mengelola proyek sehingga berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan. Jadi, kamu juga perlu mengetahui cara meresolusi konflik, memberikan dukungan kerja tim, dan melakukan evaluasi kinerja.
5. Keterampilan di Bidang Penjualan
Keterampilan berikutnya yang perlu dimiliki oleh seorang business development yaitu kemampuan dalam bidang penjualan.
Kemampuan yang dimaksud dapat meliputi pemeliharaan hubungan dengan prospek yang memenuhi syarat, memperbarui basis data CRM penjualan, dan menindaklanjuti klien potensial.
Dalam hal ini, seorang pengembang bisnis dapat meningkatkan penjualan melalui aktivitas seperti cold-calling atau merencanakan pertemuan satu lawan satu untuk menjual barang dan jasa kepada calon pelanggan.
Meski demikian, tanggung jawab untuk mengubah prospek menjadi pelanggan diserahkan kepada tim penjualan. Jadi, kamu harus mampu berkolaborasi dengan tim penjualan agar target penjualan tercapai.
6. Kemampuan dalam Analisis Data
Kemampuan untuk menganalisis data juga penting bagi seorang business development professional. Jadi, kamu perlu menganalisis riset pasar dan data penjualan untuk mengidentifikasi peluang yang paling baik bagi perusahaan.
Tidak hanya itu, kamu harus mampu melacak hasil pengembalian investasi (ROI) bersama dengan data pendukung yang ada.
Adapun metrik yang digunakan untuk menganalisis ROI tergantung pada siklus penjualan, kebutuhan perusahaan, dan industrinya.
Namun biasanya, pengukuran ROI atau metrik standar yang digunakan meliputi pendapatan, jumlah kesepakatan yang dihasilkan melalui kemitraan dan saluran lainnya, serta alur penjualan dan pengaruh tim pengembangan bisnis pada alur tersebut.
7. Keterampilan dalam Menggunakan Komputer
Seorang business development perlu memiliki keterampilan dalam menggunakan komputer.
Dalam hal ini, kamu tidak harus memiliki keterampilan IT atau pemrograman sebagai pengembang bisnis, tetapi harus memiliki kemampuan menggunakan komputer yang dibutuhkan untuk operasi sehari-hari.
Sebagian besar komunikasi bisnis, analisis dan penelitian, dilakukan dengan menggunakan komputer di era digital ini. Itu artinya, kamu harus memahami program dasar komputer.
Beberapa program komputer yang perlu kamu kuasai yaitu aplikasi Microsoft Office untuk kebutuhan dokumentasi rutin serta email untuk keperluan komunikasi.
Selain itu, kamu perlu memiliki pengetahuan yang baik dalam mengoperasikan perangkat lunak CRM untuk mendukung hubungan dengan pelanggan.
8. Menguasai Ilmu Pemasaran
Tidak hanya memiliki keterampilan di bidang penjualan, kamu juga perlu menguasai ilmu marketing atau pemasaran jika bekerja sebagai pengembang bisnis profesional.
Hal ini karena kamu akan berkolaborasi dengan tim pemasaran selama proses mencapai tujuan perusahaan.
Selain itu, business development dan tim pemasaran memiliki tujuan yang sama untuk mengembangkan bisnis. Jadi, pengembang bisnis harus mengetahui prinsip dasar pemasaran.
Beberapa perusahaan kecil mungkin tidak dapat mempekerjakan tim pemasaran yang lengkap, sehingga sebagian tugas mereka dilakukan oleh pengembang bisnis. Oleh karena itu, mereka harus memiliki keterampilan pemasaran juga.
9. Kemampuan untuk Beradaptasi
Penting bagi setiap pengembang bisnis untuk memiliki kemampuan beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.
Apalagi, dunia bisnis bisa saja mengalami berbagai perubahan karena banyak faktor. Oleh karenanya, pengembang bisnis profesional harus mampu menghadapi kondisi perubahan industri dengan cepat tanggap dan tepat.
Ketika ada perubahan pasar, kamu harus sigap dalam merancang strategi yang lebih relevan dengan kondisi industri.
10. Memiliki Motivasi Tinggi
Mengingat banyaknya tanggung jawab yang diemban, seorang pengembang bisnis perlu memiliki motivasi tinggi agar semua tujuannya dapat dicapai.
Selain motivasi, kamu juga perlu memiliki kedisiplinan yang baik, sikap tidak mudah menyerah, dan semangat tinggi dalam mencapai tujuan.
Baca Juga: Apa Bedanya Cross selling, Up selling, Down selling?
Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Business Development
Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab seorang business development adalah menciptakan value bagi perusahaan dari pelanggan, pasar, dan relasinya.
Jika kamu bertanya kepada seseorang yang bekerja di posisi business development, kamu mungkin akan mendengar jawaban berbeda tentang meja kerja mereka sebagai business development.
Bagaimana bisa? Karena business development berubah seiring pertumbuhan teknologi, perusahaan, dan SDM yang berharga bagi mereka dalam jangka panjang berubah seiring pertumbuhan perusahaan. Simak penjelasan berikut untuk lebih jelasnya.
1. Early Stage
Di perusahaan startup, pekerjaan seorang business development terkenal biasanya merupakan tahap yang paling sulit.
Fase startup adalah saat ketika lini bisnis baru diluncurkan dan ide-ide dikembangkan.
Pada tahap ini, sangat penting untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi pelanggan. Fungsinya agar perusahaan dapat membuktikan bahwa produk/jasa yang ditawarkannya dapat disukai pasar.
Kegiatan yang dilakukan business development pada tahap startup sangat beragam dan lebih fokus pada penjualan dan pengembangan produk.
Contohnya adalah:
- Melakukan riset pasar dan mengidentifikasi pelanggan potensial
- Penetrasi ke pasar baru dan mendapatkan pelanggan
- Mencari karyawan dan memberikan pelatihan
- Mengelola produk sehingga menciptakan nilai tambah
- Mengetahui keadaan industri dan pesaing
2. Growth Stage
Fase ini dapat terjadi setelah satu tahun atau beberapa tahun perusahaan didirikan. Dalam fase tumbuh dan berkembang.
Pekerjaan pengembangan bisnis pada tahap ini berfokus pada bagaimana mencapai pertumbuhan dengan aplikasi dan pelanggan yang ada.
Pada tahap ini, dengan dana yang dimiliki perusahaan cukup, tugas business development semakin beragam, seperti:
- Mempromosikan produk baru
- Mengekspansi ke pasar baru
- Pemasaran agresif atau saluran lain untuk menarik lebih banyak pelanggan
- Merger dan Akuisisi (M&A)
- Analisis data untuk memahami potensi pasar atau produk
3. Mature Company
Perusahaan besar biasanya memiliki investasi yang stabil dan memiliki jumlah karyawan yang banyak. Pekerjaan sebagai business development di perusahaan besar akan lebih spesifik dan menguasai bidang tertentu.
Beberapa pekerjaan sehari-hari yang akan dihadapi oleh seorang business development di sebuah perusahaan besar adalah:
- Cut Costing atau kurangi biaya dengan mulai melakukan outsourcing
- Bekerja sama dengan divisi lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
- Merencanakan dan menyatukan kegiatan pemasaran
- Melakukan penelitian pada organisasi atau perusahaan lain untuk membangun hubungan profesional
- Agar target yang telah ditentukan tercapai dilakukan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan tim
Jenjang Karier Business Development
Berikut ini adalah jenjang karier dari profesi business development:
1. Business Development Representative (BDR)
Business Development Representative (BDR) adalah posisi entry-level yang melibatkan pencarian prospek dan kualifikasi prospek tahap awal saat mereka memasuki saluran pemasaran.
BDR menelpon dan mengirim email kepada calon pembeli dengan harapan dapat membuat perjanjian penjualan setiap harinya.
BDR memiliki sebutan yang berbeda pada tiap perusahaan. Terkadang, posisi BD level staff ini juga disebut hanya BizDev saja, atau Business Development Analyst, kemudian selevel di atasnya, ada posisi Business Development Associate.
2. Business Development Manager
Business Development Manager bertanggung jawab untuk memimpin tim BDR dan memegang kendali awal dari proses penjualan yang melibatkan pemasaran dan prospek yang memenuhi syarat penjualan.
Posisi ini memiliki tanggung jawab tambahan untuk mengelola kontributor individu dan mengawasi semua aspek pipeline penjualan.
3. Business Development Leadership
Business Development Leadership kemungkinan besar tidak akan lagi mengelola kontributor individu dan tidak akan terlalu sibuk dengan kegiatan operasional sehari-hari pada tim.
Sebaliknya, fokus Business Development Leadership adalah pada pengambilan keputusan strategis dan memantau tujuan perusahaan di tingkat yang lebih tinggi.
Terkadang, posisi ini disebut juga dengan BD Director atau BD Executive.
Baca Juga: Rekomendasi Bootcamp Business Development untuk Asah Skill
Cara Menjadi Seorang Business Development
Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang business development, berikut adalah cara untuk memulai karir ini:
1. Cari Pengalaman Magang
Agar dapat mempermudah mendapatkan pekerjaan menjadi seorang business development, pengalaman internship atau magang diperlukan.
Dengan adanya magang, kamu bisa belajar lebih awal dari perusahaan sebelumnya tentang model bisnisnya dan belajar dari para senior.
Jaman sekarang, banyak perusahaan yang membuka lowongan internship untuk business development.
Kamu bisa mencari di situs lowongan kerja dengan kata kunci business development internship. Salah satu situs lowongan kerja yang bisa kamu gunakan adalah Linkedin.
2. Terus Up-to-Date dengan Perkembangan Baru
Untuk menjadi seorang business development yang handal, diperlukan pengetahuan yang luas mengenai segala sisi industri bisnis.
Selalu perbaharui pengetahuan dengan membaca berita ekonomi, perkembangan teknologi dan juga industri dan pelatihan business development dari Belajarlagi.
Kembangkan pengetahuan tentang pemasaran, akuntansi, maupun manajemen agar dapat membantu kamu di pekerjaan nanti.
3. Persiapkan CV
Untuk mendapatkan pekerjaan pertama, tentunya diperlukan Curriculum Vitae (CV) untuk melamar pekerjaan.
CV business development yang baik harus dibuat sedemikian rupa sehingga menonjolkan kemampuan dan pencapaiannya.
Baca Juga: Gaji Business Development Berapa ya?
Gaji Seorang Business Development
Dilansir dari Amartha, Gaji rata-rata yang bisa didapatkan oleh Business Development adalah Rp. 150.000.000 per tahun atau Rp. 76.923 per jam.
Mengejar karir di bidang yang satu ini memang bisa menjadi pilihan yang menggiurkan dengan gaji yang tinggi.
Ditambah dengan pasar Indonesia yang sangat besar dengan target market yang beragam. Yang paling penting adalah, kemudahan teknologi yang sekarang punya peran penting dalam mengenalkan produk atau brand yang sedang kita branding.
Kesimpulan
Setelah mengetahui pengertian sampai dengan gaji dari profesi yang satu ini. Pastinya kita juga menyimpulkan business development ini berbeda dengan sales. Karena profesi ini lebih menitik beratkan kepada long term atau jangka panjang.
Menjadi seorang business development artinya diperlukan skill yang mumpuni. Bagi kamu yang belum memiliki pengalaman dalam bidang bisnis, semuanya bisa dimulai melalui belajar dengan mentor yang berpengalaman.
Bukan hanya sekedar ilmu, tapi juga experience yang akan kamu dapatkan untuk meningkatkan kepercayaan dirimu.