Melihat banyak iklan bertebaran di internet, kamu pasti penasaran gimana sih cara membuat iklan online? Kenapa iklan yang muncul lewat daring begitu mudah menarik minat audiens? Lalu, apa sebenarnya kelebihan dari beriklan secara online tersebut?
Ya, perkembangan teknologi kini memudahkan para pebisnis untuk mendistribusikan iklan. Kalau dulu kamu mengenal iklan lewat televisi dan radio, sekarang medianya sudah makin luas. Mulai dari mesin pencari, email, hingga media sosial.
Menayangkan iklan secara online pada pada dasarnya merupakan bagian dari strategi digital marketing. Tim Belajar Lagi sudah menyiapkan ulasan lengkap mengenai jenis iklan daring sampai cara membuat iklan online. Buat kamu yang tertarik berkarier di digital marketing, wajib baca artikel ini sampai habis, ya!
Apa itu iklan online?
Melansir dari Semrush, iklan online merupakan jenis pemasaran digital yang bertujuan menyampaikan pesan ataupun promosi ke audiens. Iklan online sendiri biasanya membutuhkan bujet atau biaya tertentu, tergantung jenis iklan yang perusahaan gunakan.
Karena bekerja lewat daring, jenis iklan ini jelas mudah kamu temukan. Sebut saja melalui kotak masuk email-mu, mesin pencari (misalnya Google), situs web, sampai media sosial. Setiap kamu berselancar di internet, hampir pasti kamu selalu menjumpai iklan, deh!
Kebanyakan iklan daring bertujuan untuk mengajak audiens melakukan tindakan tertentu. Misalnya, pembelian, berlangganan, pengunduhan, dan lain-lain. Berikut beberapa sasaran yang perusahaan ingin capai saat beriklan lewat daring:
- Meningkatkan brand awareness: Menjadikan merek lebih dikenal audiens secara luas
- Mendorong traffic web meningkat: Mengajak audiens berkunjung ke situs web lebih sering
- Menghasilkan leads: Membujuk calon pelanggan untuk meninggalkan informasi tertentu secara sukarela (misalnya: alamat email dan kontak lainnya)
- Meningkatkan penjualan: Mendorong audiens melakukan pembelian atas produk tertentu
- Menargetkan ulang calon pelanggan: Menampilkan iklan kepada orang-orang yang pernah berinteraksi dengan brand sebelumnya
Sampai pada definisi iklan online ini, semoga Teman Belajar mulai bisa memiliki gambaran umum yang cukup, ya. Selanjutnya, kamu akan mencermati manfaat berikut cara kerja dari iklan online.
Apa manfaat dari beriklan secara online
Perkembangan internet yang kian pesat menjadikan iklan daring sebagai langkah paling potensial untuk pemasaran. Hampir semua orang menggunakan sebagian besar waktunya untuk menggunakan internet. Bahkan, media sosial menjadi aplikasi yang paling sering orang pakai.
Bayangkan saja, berapa banyak kemungkinan pengguna internet meng-klik sebuah iklan yang tayang lewat mesin pencari ataupun media sosial. Apalagi algoritma dari mesin pencari sering kali memudahkan pebisnis untuk beriklan pada target market lebih tepat.
Berikut beberapa manfaat dari membuat iklan online:
Penargetan audiens lebih tepat
Beriklan secara daring memungkinkan pebisnis menjangkau para individu yang kemungkinan besar tertarik pada produk atau jasa sebuah brand. Ini sangat membantu perusahaan untuk lebih efektif dalam bekerja, terutama dengan tidak membuang-buang waktu menawarkan produk pada sembarang orang.
Kunci dari iklan online adalah penargetan yang lebih tepat dan akurat. Bisa saja berdasarkan lokasi, usia, jenis kelamin, hingga minat. Penargetan yang efektif membantu sebuah brand menjangkau audiens yang lebih cocok.
Manfaat ini tentu saja tidak bisa diberikan oleh cara periklanan secara konvensional. Oleh sebab itu, banyak pebisnis mulai beralih ke pemasaran digital lewat iklan.
Pendistribusian lebih cepat daripada iklan tradisional
Selain itu, iklan online dapat langsung aktif dan berjalan dalam rentang waktu kurang lebih satu jam. Maka, jenis iklan ini membantu perusahaan untuk mencapai target sasaran dengan lebih cepat pula.
Kecepatan dari iklan daring juga memungkinkan sebuah brand atau perusahaan merespon perubahan pasar dengan lebih cepat. Perusahaan bisa memanfaatkan tren terkini untuk menjadi peluang pemasaran yang efektif.
Jangkauan luas
Uniknya, beriklan secara online sangat membuka kesempatan perusahaan menjangkau lebih banyak audiens. Bahkan, dari segi lokasi atau geografis yang jauh sekali pun.
Jangkauan global yang baru ini pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan itu sendiri. Misalnya, meningkatkan visibilitas merek, memperluas basis pelanggan, dan mendorong inovasi produk.
Hasilnya mudah terukur
Terakhir, iklan online memberikan metrik real time bagi pebisnis yang berisi ulasan mengenai kinerja dari iklan. Ini akan menjadi dasar penting bagi perusahaan dalam mengevaluasi efektivitas campaign terhadap tujuan pemasaran.
Dengan hasil yang lebih terukur daripada iklan konvensional, perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya dengan cermat. Iklan yang dinilai kurang berkontribusi pada penjualan dapat segera diperbaiki atau membuat rencana baru lainnya.
Jenis iklan online
Sebelum mempelajari bagaimana cara membuat iklan online, kamu harus memahami dulu apa saja jenis-jenis iklan online. Beda target audiens bisa jadi beda pula jenis dan media iklannya. Simak ulasan ini baik-baik, ya!
1. Search engine marketing
Menurut Semrush, search engine marketing (SEM) adalah taktik pemasaran digital yang fokusnya pada peningkatan visibilitas situs web pada halaman mesin pencari. Entah itu secara organik maupun berbayar. Berikut contoh tampilan iklan pada mesin pencari:
Bagian atas adalah bentuk iklan yang berbayar, sementara yang bawah ada contoh iklan organik. Tujuannya biasanya untuk meningkatkan konversi. Perusahaan akan menyelaraskan copywriting dalam iklan dengan maksud tujuan pengguna dalam mesin pencari.
Berikut ini beberapa tipe dari search engine marketing:
Pay-Per-Click (PPC) Advertising
Fokus dari PPC adalah pada hasil pencarian. Perusahaan akan berupaya agar iklan dapat muncul pada mesin pencari ketika audiens mengetikkan kata kunci tertentu. Dalam hal ini, kemampuan melakukan riset kata kunci amat dibutuhkan.
Product Listing Ads (PLA)
Apakah kamu pernah menuliskan kata kunci jenis produk pada mesin pencari, lalu langsung muncul banyak gambar produk tersebut beserta harganya? Nah, ini merupakan bentuk dari product listing ads. Jenis iklan ini khusus dirancang untuk bisnis (terutama marketplace) yang otomatis muncul saat pengguna mencari produk tersebut di mesin pencari.
PLA ini tampil pada bagian atas pencarian, sehingga memungkinkan pengguna untuk langsung menemukannya. Contohnya sebagai berikut:
Banner Ads
Nah, banner ads biasanya muncul pada bagian atas maupun samping dari halaman sebuah web. Bentuk iklan ini dapat tampil dari mesin pencari atau bisa juga muncul pada website yang menjalin kerja sama langsung dengan perusahaan.
Banner ads sangat efektif untuk meningkatkan brand awareness audiens. Bentuk banner ads biasanya seperti ini:
Video Ads
Selanjutnya, video ads adalah iklan dalam bentuk klip menarik yang khusus dirancang untuk menyedot perhatian audiens. Video tersebut biasanya terintegrasi dengan platform streaming seperti YouTube. Video ads paling sering muncul pada mesin pencari, aplikasi seluler, hingga media sosial.
In-App Ads
Bentuk iklan ini terintegrasi ke dalam aplikasi seluler yang tujuannya menjangkau audiens secara lebih efektif. Format iklannya bermacam-macam, mulai dari spanduk hingga iklan layar penuh.
2. Social media marketing
Social media marketing melibatkan campaign pada berbagai platform media sosial. Misalnya, Facebook, Instagram, LinkedIn, TikTok, dan lain-lain. Iklan pada setiap platform memiliki karakteristik berbeda-beda, tergantung dari tipe audiensnya. Maka, penting bagi sebuah brand untuk mengenali audiens sebelum memutuskan membuat campaign pada platform tertentu.
Beberapa jenis social media marketing biasanya meliputi:
Paid Social Media Ads
Perusahaan akan memasang iklan berbayar pada media sosial tertentu untuk menjangkau audiens lebih luas. Iklan tersebut dapat muncul dalam bermacam-macam format, mulai dari foto, video, carousel, dan lain-lain.
Daya tarik dari paid social media ads ini cukup tinggi. Pebisnis cukup menargetkan audiens sesuai kriteria tertentu. Contohnya, demografi, minat, kebiasaan audiens, dan variabel lainnya. Ini juga merupakan bentuk iklan yang umum kamu jumpai di media sosial.
Influencer Marketing
Cara membuat iklan online yang menarik buat audiens salah satunya adalah melalui kerja sama dengan influencer marketing. Influencer biasanya memiliki kepercayaan tinggi dari para audiensnya.
Ketika influencer memberikan opini positif akan suatu produk, para followers-nya kemungkinan besar akan menjadi tertarik dan penasaran. Oleh sebab itu, strategi social media marketing lewat influencer ini sekarang banyak diminati pebisnis.
3. Email advertising
Melalui email advertising, perusahaan dapat memasang iklan online kepada para pelanggannya. Cara ini sudah cukup lama muncul dan masih banyak dilakukan hingga sekarang. Beberapa bentuk email advertising antara lain:
Inbox Advertising
Bentuk ini menempatkan iklan langsung kepada kotak masuk pengguna. Pesan tersebut biasanya akan masuk ke promotion tab ataupun social tab. Inbox advertising dapat menjangkau audiens lebih banyak, bahkan ke pengguna yang sebenarnya tidak berlangganan email ke brand.
Newsletter Ads
Tujuan dari newsletter ads ini adalah memberikan informasi rutin kepada para pelanggan lewat email. Isi dari newsletter sendiri beragam, bisa berupa promo, rilis produk, dan lain-lain. Dengan newsletter ads, pelanggan dapat senantiasa terkoneksi dengan brand.
4. Native advertising
Native advertising merupakan bentuk iklan yang terintegrasi langsung ke sebuah website tanpa mengganggu kenyamanan pengguna. Iklan ini dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan konten lain di sekitarnya. Beberapa bentuknya antara lain:
Sponsored Content
Iklan ini semacam ini akan muncul pada sebuah platform dan biasanya dibuat sebagai soft selling. Pembuatan sponsored content bertujuan untuk memberikan nilai kepada para pembaca atau pengguna.
Promoted Listings
Iklan bawaan ini biasanya muncul pada situs marketplace yang bentuknya berupa listing. Hanya saja, penempatannya sebagai prioritas sehingga akan muncul paling atas. Ciri-ciri promoted listings adalah terdapat tanda label “Ad” atau “Sponsored”.
Baca Juga: Perbedaan Social Media Ads dan Google Ads, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Cara membuat iklan online
Sampai di sini, Teman Belajar jadi makin kebayang ‘kan bagaimana seperti apa iklan online itu. Menekuni dunia digital marketing tidak akan bisa lepas dari iklan online. Maka, jika kamu benar-benar tertarik berkarier di digital marketing, sebaiknya persiapkan diri mulai sekarang.
Belajar Lagi punya Bootcamp Full-Stack Digital Marketing yang bisa kamu ikuti. Pada bootcamp ini, materi pembelajaran digital marketing-nya lengkap. Termasuk salah satunya tentang SEM dan social media ads. Biar nggak penasaran, ikuti update kelasnya di website Belajar Lagi, ya!
Nah, sebelumnya pelajari dulu deh bagaimana cara membuat iklan online berikut. Cermati sama-sama yuk!
1. Kenali dan pahami audiens
Dalam beriklan, ingat bahwa targetnya adalah para audiens. Maka, mengenali dan memahami audiens sifatnya itu sangat penting. Iklan yang dibuat semestinya menyesuaikan minat, kebiasaan, ataupun masalah audiens.
Agar campaign lebih efektif, kamu harus tahu dulu target audiens-nya mau seperti apa. Bisa berdasarkan demografi, jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan lain-lain.
Google Analytics dapat menjadi tools pembantu dalam mengenali dan mendapatkan wawasan lebih banyak soal audiens. Selain itu, kamu bisa juga menggunakan hasil survei atau wawancara untuk memahami karakteristik audiens.
2. Tentukan tujuan jelas
Setelah tahu akan menyasar ke audiens seperti apa, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan yang jelas. Sukses tidaknya sebuah campaign bisa sangat bergantung pada jelas tidaknya tujuan pemasaran itu sendiri.
Tujuan dalam membuat iklan online bisa beragam. Misalnya, meningkatkan penjualan, menaikkan kesadaran merek, meningkatkan web traffic, dan lain-lain. Kamu harus memastikan tujuan mana yang ingin brand capai.
Untuk memudahkan menyusun tujuan, kamu bisa belajar menggunakan metode SMART:
- Specific: Buat tujuan serinci mungkin. Misalnya: ubah tujuan “meningkatkan penjualan” menjadi “meningkatkan penjualan hingga 20%”.
- Measurable: Pastikan tujuan tersebut juga terukur. Contohnya: “menghasilkan 500 leads baru”.
- Achievable: Ingat, tujuan mesti realistis untuk tercapai dalam jangka waktu yang ditetapkan.
- Relevant: Sasaran iklan online mesti selaras dengan tujuannya. Jika brand ingin menaikkan kesadaran merek, maka tujuannya bisa berupa “meningkatkan jumlah pengikut sebanyak 50%”.
- Time-bound: Tentukan tenggat waktu untuk memunculkan urgensi dan membantu perusahaan tetap fokus. Contoh: “meningkatkan penjualan hingga 20% pada kuartal keempat”.
3. Pilih jenis iklan online
Kamu sudah mengenal beberapa jenis iklan online. Pemilihan iklan online bisa kamu sesuaikan dengan tujuan serta target audiens-nya.
Katakanlah target audiens adalah orang berusia 25-35 tahun. Maka, social media marketing bisa menjadi pilihan terbaik mengingat orang dengan rentang usia tersebut sangat aktif di media sosial.
Contoh lainnya, andai ingin meningkatkan brand awareness, jenis iklan semacam email marketing, native advertising, dan social media marketing bisa dipilih. Intinya, tidak semua jenis iklan mesti kamu buat. Pilihlah mana yang memang sesuai dengan target dan audiens.
4. Atur target audiens secara efektif
Jangan lupa manfaatkan opsi penargetan audiens untuk menjangkau orang secara lebih spesifik. Hati-hati agar tidak terjebak pada penargetan yang kurang atau malah berlebihan. Beberapa rambu yang bisa kamu pakai dalam penargetan misalnya:
- Mulai dari demografi: Gunakan info seperti usia dan lokasi sebagai titik awal penargetan
- Pertimbangkan minat dan perilaku: Targetkan berdasarkan apa yang audiens sukai dan cara audiens berinteraksi saat menggunakan platform tertentu
- Untuk bisnis lokal, pakai penargetan geografis: Targetkan orang-orang yang berada dalam jangkauan bisnis lokal agar hasilnya lebih efektif
5. Patuhi regulasi pada platform
Setiap platform memiliki aturan dan spesifikasi konten (ukuran gambar atau video) berbeda dalam beriklan. Untuk mendapatkan hasil terbaik, kamu mesti menjalankan iklan berdasarkan aturan tersebut:
- Kunjungi dan cermati pusat bantuan yang biasanya ada pada setiap platform
- Pantau perubahan yang platform lakukan pada iklan termasuk segala kebijakannya untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru
- Pelajari setiap fitur unik dari masing-masing platform, misalnya Facebook menawarkan lebih banyak format iklan dan opsi peningkatan jangkauan audiens
- Luangkan waktu untuk mempelajari dan mencermati perbedaan penayangan iklan dari masing-masing platform
6. Pantau dan optimasi
Ujilah berbagai versi iklan yang kamu buat dan lihatlah bagaimana hasilnya. Wawasan dari iklan yang berjalan dapat membantumu menentukan langkah beriklan selanjutnya.
- Tetapkan KPI: Identifikasi metrik terpenting dalam campaign, entah itu berupa penayangan, kilk, maupun konversi
- Analisis dan optimasi: Gunakan data dari penayangan iklan untuk mengoptimasi kinerja iklan berikutnya
- Uji banyak variasi iklan: Buat beberapa versi iklan, bisa berupa copywriting yang berbeda, bentuk konten dan visual berbeda, hingga penargetan yang berbeda
Baca Juga: Simak Panduan Lengkap Belajar Social Media Ads, Cocok untuk Pemula!
Kesimpulan
Cara membuat iklan online sebenarnya sangat bergantung pada tujuan dan target dari pemasaran itu sendiri. Seorang digital marketer yang baik akan jeli memilih jenis iklan online berdasarkan target audiens-nya. Tanpa memahami audiens, mustahil bisa membuat iklan online yang tepat sasaran.
Melakukan pemasaran lewat iklan online akan tetap menjadi pilihan terbaik perusahaan, mengingat perkembangan digital marketing juga kian pesat. Yuk, kuasai pemasaran digital mulai sekarang biar lebih siap di masa depan!