Kamu pasti sudah akrab banget dengan TikTok—platform yang super populer dan sering jadi tempat munculnya tren-tren viral. Mulai dari video lucu, tips kecantikan, sampai challenge seru, semua bisa kamu temukan di sana. Tapi pernah tidak sih kamu kepikiran soal efek samping dari penggunaan TikTok yang terlalu sering, terutama buat anak-anak dan remaja? Pertanyaan seperti "TikTok merusak generasi muda?" mulai sering muncul karena semakin banyak orang tua dan ahli yang khawatir dengan bahaya TikTok untuk anak-anak.
Banyak pengguna muda yang tanpa sadar terpapar konten-konten yang belum tentu sesuai dengan usia mereka. Ada juga tekanan sosial untuk tampil sempurna atau ikut tren demi mendapatkan likes dan views, yang justru bisa berdampak pada kesehatan mental. Tidak sedikit remaja yang merasa cemas, stres, atau bahkan kehilangan rasa percaya diri setelah menghabiskan waktu berjam-jam di TikTok. Inilah salah satu contoh nyata dari dampak media sosial pada kesehatan mental yang sering kali dianggap sepele.
Walaupun TikTok punya banyak sisi positif, kita tidak boleh tutup mata terhadap efek negatifnya. Apalagi jika digunakan tanpa pengawasan atau kesadaran akan batasan. Supaya kamu bisa lebih bijak dalam menggunakan platform ini, yuk kenali lebih dalam dampak negatif TikTok yang jarang dibahas. Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati kontennya tanpa harus mengorbankan kesehatan mental atau masa depan generasi muda.
Dampak Negatif TikTok
Meski TikTok memiliki sisi positif, kenyataannya tidak sedikit pula dampak negatif yang muncul dari berbagai konten di platform ini. Dalam penelitian Dampak Negatif dari Media Sosial TikTok Terhadap Gaya Bahasa Masyarakat oleh Muslimin Muslimin, Sri Aditya Datunggu, Anisa Lamakaraka, ditemukan beberapa pengaruh negatif utama yang perlu jadi perhatian, terutama bagi pelajar dan mahasiswa.
1. Membuang Waktu Produktif
Dengan beragam konten hiburan yang ditawarkan, TikTok sering kali membuat penggunanya lupa waktu. Banyak mahasiswa yang akhirnya menunda tugas, melewatkan jam belajar, bahkan mengabaikan aktivitas penting lainnya. Seperti yang disampaikan oleh Erma, konten yang sedang tren bisa membuat seseorang terlena hingga mengorbankan waktu produktifnya. Hal serupa diungkapkan Izzi Noor Layli dari organisasi mahasiswa, yang menyoroti penurunan produktivitas akibat terlalu lama menonton TikTok.
2. Minimnya Batasan Usia
TikTok bisa diakses siapa saja, termasuk anak-anak. Sayangnya, tidak semua konten di dalamnya cocok untuk semua usia. Beberapa video menampilkan pakaian yang tidak pantas, tarian yang sensual, atau bahkan konten rasis. Menurut beberapa responden, sistem penyaringan TikTok masih belum optimal, sehingga anak-anak pun bisa dengan mudah melihat konten yang seharusnya dibatasi. Ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua dan pendidik.
3. Ujaran Kebencian dan Cyberbullying
TikTok juga menjadi lahan subur bagi hate comment, body shaming, hingga tindakan cyberbullying. Seperti yang diungkapkan Erma, platform ini mendorong sebagian pengguna untuk berlomba-lomba tampil sempurna, bahkan jika harus mengorbankan harga diri. Tidak jarang pula terjadi saling hujat antar konten kreator demi menaikkan engagement. Meskipun banyak juga konten edukatif, kita tidak bisa menutup mata terhadap sisi gelap yang ada di baliknya.
Selain itu, ada beberapa dampak negatif TikTok lainnya yang perlu diwaspadai.
4. Kecanduan atau Adiksi Digital
Salah satu dampak negatif TikTok yang paling nyata adalah adiksi. Fitur "For You Page" yang selalu menampilkan video menarik secara tak berujung membuat banyak orang sulit berhenti scrolling. Ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak dan remaja, karena mereka belum memiliki kontrol diri yang kuat. Jika tidak dikendalikan, bahaya TikTok untuk anak-anak bisa berdampak serius terhadap waktu tidur, fokus belajar, hingga kesehatan mental mereka.
5. Penyebaran Hoaks dan Misinformasi
TikTok bukan cuma tempat video lucu atau tantangan viral. Banyak juga informasi yang belum tentu benar, tapi disebarkan secara luas tanpa verifikasi. Ini jadi masalah besar, apalagi bagi pengguna yang belum bisa membedakan antara fakta dan opini. Bahkan, jika pengguna kurang kritis dalam sebuah literasi digital. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membentuk pemahaman yang keliru dan menyesatkan. Maka tidak berlebihan jika muncul pertanyaan, TikTok merusak generasi muda?
6. Ancaman Privasi Data
Tanpa disadari, pengguna sering membagikan informasi pribadi melalui konten yang mereka unggah. Dari lokasi, kebiasaan, hingga wajah dan suara bisa dengan mudah dilacak. TikTok juga mengumpulkan data pengguna untuk keperluan algoritma dan iklan, yang bisa menjadi risiko jika disalahgunakan. Ini adalah salah satu dampak negatif TikTok yang sering diabaikan, tapi seharusnya jadi perhatian serius.
7. Tekanan Sosial dan Standar Kecantikan Tidak Realistis
TikTok dipenuhi dengan konten yang menampilkan gaya hidup mewah, tubuh ideal, dan kecantikan sempurna. Hal ini bisa memicu rasa tidak percaya diri, terutama di kalangan remaja. Dampak media sosial pada kesehatan mental menjadi sangat nyata ketika pengguna mulai membandingkan diri mereka dengan standar yang tidak realistis dan terus-menerus merasa kurang.
8. Normalisasi Perilaku Negatif
Beberapa tren dan tantangan di TikTok justru menampilkan perilaku yang tidak pantas, mulai dari aksi berbahaya, kata-kata kasar, hingga candaan berbau kekerasan. Konten seperti ini bisa memengaruhi cara berpikir dan bertindak pengguna, terutama anak-anak yang masih dalam tahap belajar membedakan baik dan buruk.
9. Gangguan Kesehatan Mental
Selain tekanan sosial, paparan berlebihan terhadap konten di TikTok juga bisa memicu gangguan kecemasan, stres, bahkan depresi. Banyak pengguna yang merasa harus terus aktif, mendapatkan likes, atau menjadi viral agar merasa "berharga". Ini menunjukkan betapa seriusnya dampak media sosial pada kesehatan mental, terutama jika digunakan tanpa batas.
10. Menurunnya Kemampuan Fokus dan Konsentrasi
Durasi video TikTok yang singkat dan cepat membuat otak terbiasa dengan hal-hal instan. Akibatnya, banyak orang mengalami kesulitan untuk fokus dalam waktu lama atau menyelesaikan tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Ini merupakan salah satu dampak negatif TikTok yang pelan-pelan tapi cukup merusak kemampuan berpikir jangka panjang.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Watermark TikTok dengan Mudah
Cara Menggunakan TikTok secara Sehat dan Bijak

Meski punya berbagai dampak negatif, bukan berarti kamu harus langsung menghapus TikTok dari ponselmu. Sama seperti media sosial lainnya, semuanya kembali pada bagaimana kamu menggunakannya. Nah, supaya tetap bisa menikmati konten menarik tanpa terjebak sisi gelapnya, berikut beberapa cara menggunakan TikTok secara sehat dan bijak:
1. Atur Waktu Penggunaan
Penggunaan TikTok yang tidak terkontrol dapat mengganggu keseimbangan kehidupan sehari-hari, seperti waktu belajar, bekerja, atau beristirahat. Untuk menghindari hal ini, sangat disarankan untuk menggunakan fitur pengingat waktu layar yang ada di aplikasi TikTok. Fitur ini memungkinkan kamu untuk membatasi durasi harian dalam mengakses aplikasi tersebut, sehingga kamu tetap bisa menikmati hiburan tanpa mengorbankan produktivitas. Cobalah untuk membuat jadwal khusus untuk bersantai dengan TikTok dan pastikan waktu yang kamu habiskan di aplikasi ini tidak mengganggu aktivitas penting lainnya. Dengan mengatur waktu penggunaan dengan bijak, kamu bisa memanfaatkan TikTok secara sehat dan efisien.
2. Pilih Konten Berkualitas
TikTok memungkinkan penggunanya untuk menonton beragam jenis konten, mulai dari hiburan hingga edukasi. Agar pengalaman kamu di TikTok tetap positif dan bermanfaat, penting untuk lebih selektif dalam memilih konten yang ingin dilihat. Salah satu cara terbaik untuk membantu algoritma TikTok menampilkan lebih banyak konten yang sesuai dengan minat dan nilai positif kamu adalah dengan aktif berinteraksi—seperti memberi like, mengikuti akun, atau menyimpan video yang bermanfaat. Misalnya, jika kamu tertarik pada topik kesehatan mental, pastikan untuk mengikuti kreator TkTok yang membagikan informasi edukatif dan inspiratif. Dengan cara ini, bukan hanya kamu mendapatkan konten yang lebih berguna, tapi juga bisa berkontribusi dalam menciptakan ruang yang lebih positif di TikTok.
3. Aktifkan Mode Terbatas (Restricted Mode)
TikTok memang menyediakan berbagai macam konten untuk semua usia, tetapi tidak semua konten cocok atau aman untuk dilihat oleh anak-anak dan remaja. Untuk menghindari bahaya TikTok bagi anak-anak, sangat disarankan untuk mengaktifkan fitur Restricted Mode yang dapat memfilter konten-konten yang tidak pantas. Fitur ini sangat berguna bagi orang tua yang ingin memastikan bahwa anak-anak mereka hanya dapat mengakses konten yang sesuai usia. Bahkan bagi remaja yang masih berada dalam masa pencarian identitas, mode ini bisa membantu memastikan bahwa konten yang muncul di beranda mereka lebih edukatif dan positif. Dengan pengaturan yang bijak, kamu dapat memastikan pengalaman yang lebih aman dan terkontrol di TikTok.
4. Jangan Terjebak FOMO (Fear of Missing Out)
Banyak orang merasa tertekan untuk mengikuti setiap tren atau tantangan yang sedang viral di TikTok, tetapi tidak semua tren baik untuk diikuti. FOMO atau ketakutan akan ketinggalan ini sering kali membuat seseorang bertindak impulsif, bahkan melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri demi mendapatkan perhatian atau popularitas. Ingat, TikTok bukanlah tentang mengikuti tren demi tren. Pilihlah tren yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip hidup kamu, serta pertimbangkan dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Mengikuti tren yang hanya mengutamakan viralitas tanpa memperhatikan dampaknya bisa berisiko. Jadi, jangan takut untuk melewatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan diri kamu dan tetap fokus pada hal-hal yang memberi manfaat.
5. Jaga Privasi dan Etika Digital
Di era digital, sangat penting untuk selalu menjaga privasi dan etika dalam setiap interaksi online. Meskipun TikTok memberikan kebebasan untuk membuat konten dan berbagi pengalaman, ada baiknya kamu menghindari membagikan informasi pribadi yang terlalu detail atau sensitif, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau informasi pribadi lainnya. Selain itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam berkomentar atau berinteraksi dengan orang lain di TikTok. Hindari terlibat dalam perdebatan negatif atau menyebarkan ujaran kebencian. Berbuat baik dan bersikap positif dalam setiap interaksi digital adalah langkah bijak untuk menjaga reputasi dan hubungan yang sehat dengan sesama pengguna TikTok. Dengan menjaga privasi dan etika digital, kamu turut berkontribusi pada dunia maya yang lebih aman dan menyenangkan.
6. Follow Influencer yang Membuat Konten Positif!
Melansir Hootsuite, TikTok memang sering dikaitkan dengan tantangan viral atau joget-joget, tapi ada juga banyak kreator yang menggunakan platform ini untuk hal-hal bermanfaat. Mereka berbagi informasi tentang kesehatan, kebugaran, edukasi, pengembangan diri, dan banyak topik penting lainnya. Lewat pendekatan yang edukatif tapi tetap ringan, para influencer ini berhasil menjadikan TikTok sebagai ruang belajar yang seru dan inspiratif.
Beberapa dari mereka menyampaikan tips kesehatan, membongkar mitos medis, hingga membahas isu penting seperti kesehatan mental. Ada juga yang fokus pada gaya hidup sehat dan kebugaran, membagikan rutinitas olahraga dan motivasi hidup sehat. Lainnya membahas topik-topik sensitif seperti pentingnya menjaga kesehatan mental dan mendorong orang untuk lebih terbuka mencari bantuan profesional.
Konten seperti ini menjadi bukti bahwa TikTok tidak hanya soal hiburan semata, tapi juga bisa menjadi media untuk menciptakan perubahan positif.
7. Eksplorasi Niche, Bagikan Apa yang Kamu Suka!
Salah satu hal terbaik dari TikTok adalah kebebasannya dalam mengekspresikan diri di berbagai niche. Apapun keahlian atau minat kamu, entah itu memasak, coding, menggambar, traveling, finansial, atau pengembangan diri, TikTok memberikan ruang untuk berbagi dan menjangkau audiens yang relevan.
Misalnya, ada kreator yang fokus membagikan tips traveling hemat, mencari tiket murah, hingga destinasi tersembunyi yang jarang diketahui orang. Ada juga yang membahas hal-hal praktis seputar keuangan pribadi, karier, atau bahkan belajar bahasa asing. Hal-hal ini mungkin terlihat sederhana, tapi ternyata punya dampak besar buat penonton yang sedang mencari solusi atau inspirasi.
Baca juga: 10+ Cara Mengubah Tanggal Lahir di Tiktok, Wajib Tahu!
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai dampak negatif TikTok. Jika kamu ingin memanfaatkan TikTok secara bijak bahkan menghasilkan uang, Belajarlagi bisa jadi solusi terbaik untuk membantumu melangkah lebih jauh. Di era digital seperti sekarang, sangat penting untuk memiliki skill yang relevan dan bisa langsung dipraktikkan, salah satunya melalui Full-Stack Digital Marketing Bootcamp dari Belajarlagi. Dalam program ini, kamu akan mempelajari secara mendalam tentang TikTok marketing, mulai dari pembuatan konten yang menarik, memahami algoritma, hingga memaksimalkan fitur-fitur TikTok seperti TikTok Shop, Live, Affiliate, dan TikTok Ads.
Selain itu, kamu juga akan dibekali dengan pengetahuan lengkap tentang digital marketing secara keseluruhan, mulai dari SEO, iklan digital, hingga strategi organik di media sosial. Dengan bimbingan mentor berpengalaman dan pembelajaran yang langsung bisa dipraktekkan, kamu tidak hanya akan mempelajari teori, tetapi juga langsung mengimplementasikan ilmu tersebut. Jadi, jika kamu serius ingin menghasilkan cuan dari TikTok dan mempersiapkan diri sebagai kreator atau pebisnis digital yang andal, jangan tunggu lagi! Cek Belajarlagi sekarang juga!