Cara Merekrut Karyawan yang Kompeten: Proses dan Tipsnya

Ayu Novia
8 Min Read
Published:
October 21, 2024
Updated:
October 21, 2024

Teman Belajar, nyatanya nggak semua bisnis atau perusahaan paham betul cara merekrut karyawan. Perlu learning curve dan trial error supaya perusahaan bisa berjalan dengan karyawan yang satu visi. Nah, untuk mencegah turnover tinggi, kamu perlu paham rahasianya!

Kali ini, Tim Belajarlagi sudah siapkan serba-serbi perekrutan karyawan agar kamu mendapatkan barisan orang-orang terbaik. Nggak cuma itu, ketahui juga rahasia perekrutan yang lebih efektif biar bisnis makin lancar!

Apa Itu Proses Rekrutmen?

Merupakan proses yang kompleks untuk membantu perusahaan menemukan kandidat dengan kualifikasi tinggi. Biasanya, recruiter atau hiring manager bertugas meng-handle pembukaan lowongan ini.

Di perusahaan atau bisnis yang lingkupnya masih kecil, business owner bisa turun tangan untuk menyeleksi pelamar.

Dari POV seorang pelamar kerja, rekrutmen dimulai ketika mereka mencari lowongan kerja yang sesuai skill. Proses ini berakhir waktu mereka memperoleh job offer.

Kalau dari segi HR, mereka harus buat promosi lowongan kerja, drafting, laku beriklan supaya banyak calon kandidat yang tertarik mendaftar. Dilanjutkan sesi tes dan interview, offering ke pelamar terpilih, dan onboarding.

Baca juga: Apa Perbedaan Job Posting dan Job Description? 

Cara Melakukan Proses Rekrutmen yang Efektif

cara melakukan proses rekrutmen

1. Tentukan kebutuhan rekrutmen

Kesuksesan dari cara merekrut karyawan yang pertama adalah menentukan keperluan pembukaan lowongan. Suatu posisi akan dibuka kalau ada yang meninggalkan perusahaan, dapat promosi, atau pensiun. Bisa juga sewaktu perusahaan lagi sibuk-sibuknya ekspansi.

Nah, situasi ini yang bakal membantu HR untuk melakukan analisis lalu menyusun spesifikasi kebutuhan perusahaan. Ini sudah termasuk tanggung jawab dan kualifikasi yang sesuai, ya. Biar lebih mudah memetakannya, cukup perhatikan hal-hal ini:

  • Tipe profil pelamar (Skill, pengalaman, riwayat pelatihan, dan lainnya)
  • Tipe kontrak kerja
  • Jam kerja
  • Range gaji

Kalau mau menyiapkan kandidat ideal, perusahaan juga harus tahu mau menyasar yang berpengalaman atau fresh graduate. Sedangkan, posisi baru harus diambil lewat diskusi antara manajemen dan hiring manager.

2. Planning campaign dan proses

Step selanjutnya adalah memastikan lowongan kerja ini bisa menarget kandidat yang tertarik mengirim data pelamar. Rekruter juga harus sudah tentukan rentang waktu kandidat bisa mengirimkan lamarannya.

Yang sering terjadi adalah entry-level terisi lebih cepat ketimbang posisi manajemen atau specialist. Di tahapan ini, kamu akan lebih fokus merancang alur interview. 

Kalau job description-nya cenderung teknis dan advance, pertimbangkan buat mengajukan tes dan mengerjakan salah satu klien.

3. Mencari dan menggaet kandidat

HR mulai beriklan setelah menentukan strategi distribusi lowongan. Ada dua opsi rekrutmen yang bisa dilakukan hiring manager, yaitu:

  • Internal recruitment: Iklan disebarkan lewat channel internal perusahaan, contohnya newsletter. Employer bisa jadi lebih memprioritaskan karyawan saat ini karena sudah hafal dengan culture dan hanya butuh waktu singkat untuk onboarding.
  • External recruitment: HR juga harus aktif mencari kandidat dan menghubungi mereka lewat job portal atau social media. Cara ini biasanya dipilih untuk bawa warna dan suasana baru ke dalam tim.

4. Screening dan pemilihan kandidat

Setelah menerima CV dari kandidat yang tertarik, ini nih, waktu yang tepat untuk set up ekspektasi. Sebelum lanjut ke stage selanjutnya, kualifikasi adalah bare minimum yang harus bisa dipenuhi pelamar.

Sekarang, banyak perusahaan yang memakai sistem ATS supaya lebih mudah melakukan tahap screening dan  mem-filter ratusan atau ribuan lamaran. Selain CV, ATS juga dipakai untuk seleksi cover letter, memproses kontak, sampai drafting pertanyaan interview.

Jangan lupa kirim konfirmasi kelolosan ke kandidat di tahap pertama. Jelaskan soal proses interview, jadwal hiring, sampai onboarding. Tujuannya memastikan kalau semua kandidat bisa menyiapkan diri sebaik mungkin. 

5. Hiring dan onboarding

Cara merekrut karyawan yang ideal hampir tiba di tahap akhir. Kirimkan job offer dan lengkapi kebutuhan onboarding. Offering letter harus berisi waktu untuk mulai bekerja, kompensasi, jam kerja, dan ekspektasi performa.

Kalau kandidat menerima penawarannya, onboarding secara teknis bisa dilakukan. Lewat onboarding, karyawan baru lebih mudah beradaptasi dengan perusahaan dan lingkungan kerja. Berikan dukungan yang maksimal, ya!

6. Evaluasi proses hiring

Langkah terakhir yang nggak kalah penting adalah menganalisis proses yang sudah terjadi. Caranya adalah mengukur tingkat kepuasan kandidat selama mengikuti rekrutmen.

Kamu juga bisa mengukur hasil atau persentase dari iklan lowongan pekerjaan. Contohnya, jika kamu notice dengan rendahnya minat satu posisi. Cobalah mengobrol dengan departemen terkait untuk brainstorming penyebab atau faktornya.

Baca juga: Daftar Hak dan Kewajiban Perusahaan Terhadap Karyawan (Baru)

Bagaimana Cara Mendapatkan Karyawan Terbaik?

cara mendapatkan karyawan terbaik

1. Lakukan review secara rutin

Setiap hari, pasti ada orang-orang yang mengirimkan lamaran ke perusahaan. Inilah kesempatan emas untuk memperoleh informasi tentang kandidat potensial yang bisa dihubungi di masa depan. Aktivitas scanning ini lebih baik kamu lakukan dalam lima langkah mudah, yaitu:

  • Me-review cover letter: Cari tahu kepribadian pelamar dan pengalaman sebelumnya yang cocok dengan nilai perusahaan.
  • Lakukan scan pertama: Perhatikan kata kunci dan skill spesifik yang ada di dalam dokumen.
  • Scan kedua untuk skill dan kualifikasi: Bandingkan skill dengan kebutuhan job description. Pastikan skill bisa mengisi gap tersebut.
  • Review jabatan sebelumnya: Entah itu evaluasi dari posisi atau orang sebelumnya.
  • Tentukan applicant yang masuk kualifikasi: Simpan kandidat dengan resume yang kuat

2. Evaluasi internal

Cara merekrut karyawan juga punya opsi yang cukup efektif, yaitu merekrut pihak internal dulu. Lebih mudah lagi kalau memang mereka punya rencana untuk naik jabatan.

Strategi seperti ini yang menurunkan turnover rate karena karyawan bisa dapat benefit dan kesempatan berkembang lebih pesat. Nggak perlu atur jadwal training berulang karena background mereka sudah sama dengan value perusahaan.

3. Bangun database kandidat

Beberapa waktu, kamu bakal menerima resume dari kandidat luar biasa. Sedangkan, kendalanya belum ada posisi yang dibuka dan sesuai dengan latar belakang kandidat itu.

Database akan jadi aset hiring manager terbaik di masa depan. Daftar nama yang masuk adalah referensi paling berguna untuk perusahaan. Jika kamu pakai database, aksesnya bisa diatur berdasarkan nama kandidat atau kata kunci skill tertentu.

4. Penerapan 7C

Dilansir dari Forbes, ada tujuh kategori yang bisa kamu identifikasi sebagai cara merekrut karyawan. Kalau memenuhi, artinya merekalah yang terbaik untuk perusahaanmu, yaitu:

  • Competent: Apakah pelamar punya skill, pengalaman, dan pendidikan yang bisa menyukseskan segala bentuk assignment?
  • Capable: Apakah mereka bisa menyelesaikan pekerjaan secara kreatif dengan effort lebih, nggak hanya tugas yang mudah saja? Karyawan yang baik punya potensi untuk berkembang dan kemauan menjalankan tanggung jawab sebaik mungkin.
  • Compatible: Apakah orang ini bisa beradaptasi dengan rekan kerja maupun klien?
  • Commitment: Apakah pelamar ini memang serius bekerja dalam jangka waktu lama? Ataukah dia cenderung suka mencari sesuatu yang lebih baik?
  • Character: Punyakah mereka value yang sama dengan perusahaan? Apakah mereka jujur dan bisa dipercaya? Apakah mereka bisa bekerja dalam tim?
  • Culture: Biasanya ditentukan lewat value, aturan, ekspektasi, dan prosedur yang berpengaruh pada owner maupun karyawan.
  • Compensation: Pastikan orang itu juga puas dengan penawaran benefit atau kompensasi yang diberikan. 

Baca juga: Kesejahteraan Karyawan: Definisi, Manfaat, dan Implementasinya

5. Utamakan inklusivitas

67% pencari kerja percaya kalau lingkungan kerja yang heterogen memengaruhi pertimbangan job offering. Membangun lingkungan kerja yang beragam, setara, dan inklusif ternyata penting buat karyawan.

Inilah cara supaya seluruh departemen bisa merasakan kalau perusahaanmu serius menyediakan kenyamanan buat semua orang. 

Kesimpulan

Setelah mendapatkan informasi tentang cara merekrut karyawan di atas, tentu pikiranmu makin terbuka untuk mengambil orang-orang terbaik dan punya potensi lebih baik. Nggak hanya pelamar, perusahaan juga harus selalu berbenah.

Salah satunya dengan meningkatkan skill dan kompetensi karyawanmu bersama Belajarlagi. Program Corporate Training akan mendukung investasi tim dengan kualitas korporat yang tinggi. Daftar sekarang juga!

Sumber:

https://www.forbes.com/sites/alanhall/2012/06/19/the-7-cs-how-to-find-and-hire-great-employees/

https://www.tonyrobbins.com/blog/how-to-hire-superstars

https://www.forbes.com/advisor/business/how-to-hire-employees/

#
Karir
Belajarlagi author:

Ayu Novia

A Strategist and Copywriter with more than 3 years in the creative industry. Passionate in data-driven writing for various niches of content.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.