Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar “influencer marketing”?
Jika jawabannya adalah strategi marketing yang dijalankan dengan menggaet para “influencer” di platform media sosial mereka, jawabanmu sudah tepat.
Dulunya, label “influencer” hanya diberikan kepada pesohor ternama di televisi. Namun semuanya berubah ketika kehadiran internet. Siapa saja kini bahkan bisa menjadi influencer atau pemberi pengaruh ketika memiliki followers.
Mengutip Sprout Social, komunitas para influencer yang erat dapat memupuk koneksi otentik, yang kemudian mengarah ke kepercayaan dan keterlibatan yang lebih tinggi.
Agar lebih paham tentang penggunaan influencer marketing dalam bisnis, berikut ini adalah penjelasan yang wajib kamu simak.
Definisi Influencer Marketing
Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan jasa influencer. Seperti yang telah disebutkan di awal, cara ini tidak terbatas pada selebriti atau publik figur, melainkan bisa oleh siapa saja selama memiliki pengaruh di media sosial sehingga target pemasaran tercapai.
Bisa dikatakan, strategi influencer marketing adalah gabungan dari alat pemasaran lama dan baru. Dibutuhkan ide dukungan selebriti dan menempatkannya ke dalam kampanye pemasaran berbasis konten modern. Pembeda utama dalam hal pemasaran influencer adalah bahwa hasil kampanye adalah kolaborasi antara merek dan influencer.
Menurut survey Oberlo, 93% marketer telah menggunakan strategi ini. Seiring berkembangnya aneka platform media sosial, nilainya diperkirakan terus meningkat.
Influencer Marketing memang bukan istilah baru di era digital. Sederhananya, Influencer Marketing adalah jasa yang ditawarkan oleh seseorang (influencer) untuk mempromosikan suatu produk kepada para pengikutnya di media sosial.
Umumnya, channel media sosial yang digunakan oleh influencer adalah media sosial, seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan Facebook.
Di channel itulah nantinya influencer akan membuat konten yang menarik dalam rangka mempromosikan produk atau brand. Bentuk promosinya bisa berupa Feed, Story, Video, dan lain-lain (bergantung layanan kerja sama yang klien inginkan).
Statistik Influencer Marketing
Dilansir dari Influencer Marketing Hub, berikut ini statistik dari influencer marketing di seluruh dunia:
- Pemasaran influencer telah berkembang menjadi $16,4 miliar pada tahun 2022.
- Bisnis menghasilkan ROI $5,2 untuk setiap $1 yang dibelanjakan untuk pemasaran influencer.
- Ada peningkatan 465% dalam penelusuran untuk frasa "influencer marketing" di Google saja sejak 2016.
- 90% responden survei percaya bahwa pemasaran influencer adalah bentuk pemasaran yang efektif.
- 67% merek menggunakan Instagram untuk pemasaran influencer.
- 1360 Platform dan agensi yang berfokus pada pemasaran influencer memasuki pasar dalam 5 tahun terakhir saja.
Baca juga: Storytelling Marketing: Cara, dan Tips untuk Bisnis (Baru)
Jenis-jenis Influencer Marketing
Sebelum memutuskan menggunakan strategi influencer marketing untuk bisnismu, kenali terlebih dahulu jenis-jenisnya.
Seseorang disebut influencer jika memenuhi minimal dua aspek ini:
- Memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain karena memiliki otoritas, pengetahuan, dan hubungan dengan audiens
- Memiliki pengikut pada segmentasi niche market tertentu yang terlibat secara aktif
Ada beberapa jenis influencer marketing berdasarkan jumlah followers yang perlu kamu ketahui. Berikut adalah jenis influencer marketing berdasarkan jumlah followers-nya:
1. Mega Influencer
Jika dilihat dari jumlah pengikutnya, maka mega influencer memiliki jumlah pengikut tergolong banyak di media sosial. Influencer jenis ini setidaknya memiliki pengikut lebih dari 1 juta followers.
Sebagian besar influencer jenis ini berprofesi sebagai public figure seperti selebriti, artis, seniman dan banyak lagi. Maka dari itu, tarif untuk bekerjasama relatif mahal bisa mencapai 16 juta untuk sekali posting.
2. Macro Influencer
Di bawah mega influencer terdapat macro influencer dengan jumlah pengikut mencapai 40.000 hingga 1 juta followers. Influencer jenis ini sebagian dikuasai selebritis yang belum terlalu terkenal.
Selain itu juga ada pakar daring yang telah sukses membangun followers yang signifikan. Biasanya mereka lebih bersahabat untuk diajak kerjasama. Tapi sebelum itu, kamu perlu memastikan bahwa followers mereka asli atau bukan akun palsu.
3. Micro Influencer
Mengerucut ke bawah ada micro influencer yang memiliki niche market tertentu. Influencer jenis ini memiliki pengikut mulai dari 1.000 hingga 40 ribu followers.
Dengan jumlah followers tersebut, sebagian micro influencer tidak merasa mereka bisa mempengaruhi orang lain. Oleh karena itu, micro influencer terkadang mempromosikan produk secara gratis.
4. Nano Influencer
Terakhir nano influencer memiliki pengikut tidak terlalu banyak, tapi mereka merupakan pakar di suatu bidang tertentu. Jumlah pengikutnya biasanya kurang dari 1000 followers.
Meski begitu, followers mereka biasanya lebih tertarik untuk mendengarkan atau menonton konten yang dibuat.
Pasalnya, promosi melalui Nano Influencer terjadi cukup natural. Influencer tersebut mampu mempengaruhi pengikutnya secara langsung karena pesan promosi yang disampaikan terjalin selayaknya teman.
Baca juga: Flywheel Marketing: Arti, Tahapan, dan Contohnya (Terbaru)
Alasan Mengapa Influencer Marketing “Naik Daun”
Belakangan ini, influencer marketing sangatlah populer. Bukan hanya trend semata, strategi tersebut terus tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Alasan influencer terus berkembang, antara lain:
1. Semakin Banyak Pilihan dalam Membuat Konten
Kian berkembangnya media sosial, konten yang dibuat juga semakin variatif. Video merupakan salah satu jenis konten yang paling sering dibuat oleh influencer untuk mempromosikan suatu produk.
2. Berkembangnya Agensi Influencer Marketing
Pemasaran yang melibatkan influencer menjadi suatu standar dalam strategi bisnis.
Saat ini, terdapat agensi yang mewakili influencer dan agensi yang membantu brand untuk membantu mereka mendapatkan sosok yang tepat.
3. Semakin Banyak Orang yang Menjadi Influencers
Mungkin kamu akan berpikir bahwa ada terlalu banyak influencer untuk saat ini. Namun, media sosial yang terus berkembang membuat peluang untuk orang baru menjadi influencer semakin besar.
Dengan begitu akan semakin banyak pula audiens untuk berbagai macam niche market. Sehingga, bisa lebih mudah menemukan influencer yang cocok dengan produk atau brand kamu.
Baca juga: KOL dan Influencer adalah Dua Hal Berbeda, Ini Penjelasannya!
Manfaat Menggunakan Influencer Marketing
Ada berbagai manfaat yang akan kamu dapatkan bila bekerja sama dengan Influencer Marketing, baik secara langsung maupun menggunakan jasa agency.
Tak hanya sekedar membantu arus penjualan, tetapi ada manfaat lain yang akan kamu dapatkan, diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Produk Menjadi Pusat Perhatian
Setiap pemilik bisnis dapat membuat produk atau jasanya menjadi pusat perhatian dengan cepat. Caranya, tak lain, ialah dengan menggandeng seseorang yang sedang viral sebagai influencer.
Ini karena, aktivitas influencer kerap menjadi pusat perhatian followers-nya. Poin tersebutlah yang akhirnya menjadi dasar bahwa memilih seorang influencer tidak melulu harus dari kategori premium demi menggebrak pasar.
Asal pilihan bisnismu tepat, bisa menyasar komunitas tertentu, penggunaan influencer marketing mikro tentu lebih pas.
Perlu kamu ketahui bahwa bermitralah dengan influencer yang mampu menggerakkan emosi dan dekat dengan audiens setia nya, agar mereka dapat terpengaruhi bahwa merek milikmu adalah pemimpin di industri tersebut.
2. Membangun Kedekatan dengan Konsumen
Seperti yang sudah dibahas, seorang influencer mampu memperkenalkan produk dengan baik. Produk yang mereka promosikan bisa langsung dikenal, bahkan viral di media sosial.
Namun, untuk mencapai manfaat ini, kamu perlu memilih dan membuat konten yang engaging dengan sang Influencer, ya. Dengan begitu, pesan promosi untuk memperkenalkan produk bakalan tersampaikan dengan baik.
3. Membangun Kepercayaan Konsumen
Jika brand dipromosikan dengan cara konvensional mungkin perlu waktu yang relatif lama untuk meyakinkan calon pembeli.
Namun, kehadiran public figure atau seseorang yang expert mampu mempengaruhi pembeli dengan membentuk kepercayaan konsumen.
Fakta menunjukkan jika 53% konsumen perempuan melakukan pembelian produk setelah melihat posting-an dari influencer.
4. Memaksimalkan Strategi Konten
Hal menarik lainnya yang bisa kamu dapatkan ketika berkolaborasi dengan influencer adalah bentuk dan kreativitas konten digital yang lebih beragam.
Influencer bisanya akan membuat konten versi mereka sendiri, mengingat merekalah yang lebih tahu bagaimana cara berkomunikasi paling tepat dengan audiensnya.
Strategi konten yang fresh tentu akan menambah daya pikat dan memperbesar peluang efektivitas pemasaran online bisnis milikmu.
Wujudkan versi lebih menarik dari bisnis kamu lewat digital campaign yang dijalankan bersama Belajarlagi Marketing Agency
5. Influencer Menghubungkan Bisnis dengan Generasi Milenial dan Gen Z
Milenial semakin menyukai dan berkontribusi pada popularitas media digital. Jadi, jika kamu ingin menarik pasar milenial atau Gen Z, influencer marketing sangat penting di dunia digital pertama saat ini.
Menarik konsumen dari segmen audiens ini membawa nilai luar biasa bagi merek dan akses tak ternilai ke salah satu demografi paling menguntungkan.
Generasi milenial memandang media sosial sebagai sumber informasi untuk berbelanja. Sebuah studi oleh Animoto menyatakan 75% keputusan untuk membeli pada generasi milenial dipengaruhi oleh media sosial suatu brand.
Selain itu terkait generasi Z juga saat ini mulai penting dilihat karena telah melewati Milenial sebagai generasi hidup terbesar, mewakili 40% konsumen global.
Pertumbuhan populasi Generasi Z dan memiliki daya belanja sebesar $143 miliar menjadikannya salah satu kekuatan konsumen paling berpengaruh di pasar saat ini.
6. Memberikan Benefit Jangka Panjang
Mirip dengan SEO, influencer marketing bersifat jangka panjang. Jangan berharap untuk melihat efek instan terkait angka penjualan dari bisnismu dari satu posting influencer.
Merek harus melihat investasi influencer marketing sebagai strategi jangka panjang karena ini bagian penting dari membangun suatu hubungan, bukan hanya promosi (hard selling).
Membangun kepercayaan antara merek milikmu dan konsumen membutuhkan waktu, dan hal tersebut juga berlaku terhadap influencer pada influencer marketing.
7. Hemat Budget
Saat ini bisnis merasa lebih sulit untuk mempromosikan produk atau layanan karena biaya iklan berbayar terus meningkat. Tetapi di sini lah influencer marketing dapat membantu menekan biaya.
Biaya influencer sangat tergantung pada ukuran audiens. Selain itu, influencer marketing membuka peluang baru bagi merek untuk bersaing dengan strategi yang lebih efisien dan optimal di situs media sosial seperti YouTube dan Instagram.
Influencer marketing dapat membantu bisnismu mendapatkan ROI yang besar, meningkatkan penjualan, dan menghemat lebih banyak uang.
Cara umum menurunkan biaya dengan influencer marketing adalah dengan menegosiasikan kesepakatan kerjasama di mana influencer mendapatkan komisi berbasis kinerja.
8. Hemat Waktu
Untuk membuat kampanye iklan, kamu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan gambar, menggandakannya, dan menjadwalkan iklan di seluruh platform.
Nah, bekerjasama dengan influencer akan membantu mengalihkan pekerjaan di atas dan menghemat banyak waktu.
Influencer marketing akan membuat merek dipromosikan setiap hari di berbagai saluran oleh orang-orang populer. Terutama di saat stagnasi pasar, konten yang dibuat oleh influencer menjadi semakin populer.
Banyak influencer menghasilkan konten dari rumah atau studio mereka, yang, pada gilirannya, kerja sama influencer marketing akan membantu merek untuk terus membuat konten baru dari jarak jauh setiap saat.
Selain itu, konten bermerek yang dibuat oleh influencer juga dapat diposting ulang atau digunakan kembali oleh perusahaan untuk kampanye marketing mereka.
Ini juga dapat menghemat banyak waktu dan uang. Dilansir oleh Engagio Digital, dengan melibatkan content creator, 41% pengiklan telah menghemat anggaran untuk produksi konten.
9. Memberikan Value
Influencer marketing bertujuan untuk memberikan konten yang menawarkan solusi atas suatu masalah sehingga menstimulasi emosi audiens.
Influencer peka terhadap kebutuhan pengikut dan penggemar mereka sehingga dapat dengan mudah membuat konten yang juga akan menawarkan nilai bagi target konsumen bisnismu.
10. Cocok untuk Segala Bisnis
Influencer biasanya memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Contohnya seperti kesehatan, kebugaran, traveling, kuliner, kecantikan, bisnis, dan sebagainya.
Tidak peduli seberapa besar kamu dan industri apa yang kamu geluti, selalu ada ruang untuk semua orang, selama kamu mengidentifikasi influencer yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Tips Bekerjasama dengan Influencer Marketer
Jika kamu ingin bermitra dengan influencer media sosial untuk menumbuhkan audiens, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti.
Berikut ini penjelasannya, mengutip Mailchimp:
- Bermitra dengan influencer yang selaras dengan pesan brand milikmu. Kamu tentu tidak ingin bekerja dengan seseorang yang dapat berdampak buruk pada bisnis.
- Jangan fokus pada jumlah pengikut yang mereka miliki. Kamu tidak perlu fokus pada jumlah pengikut yang dimiliki oleh seorang influencer. Sebaliknya, ada baiknya memperhatikan hubungan yang mereka miliki dengan pengikut mereka. Ini karena kampanye mungkin tidak berjalan dengan baik jika seorang influencer memiliki sejuta pengikut tetapi tingkat keterlibatannya rendah.
- Buat kesepakatan. Membuat kesepakatan formal secara tertulis membantu menghindari kebingungan dan memastikan masing-masing pihak mengetahui tanggung jawab mereka.
- Berikan nilai. Meskipun kamu dapat membayar influencer, kamu juga ingin memberi mereka nilai lebih dari sekadar uang. Misalnya, dapatkah kamu membantu mereka meningkatkan keterpaparan mereka? Apakah kemitraan ini akan saling menguntungkan?
- Teliti influencer sebelum melakukan kontak. Mencari influencer yang tepat hampir seperti mencari karyawan yang tepat untuk bisnis milikmu. Luangkan waktu untuk meninjau apa yang mereka posting dan menilai kemitraan yang mereka miliki di masa lalu untuk memastikan mereka cocok.
- Jika kamu menemukan influencer yang cocok untuk mempromosikan produk dan layanan bisnismu, kamu dapat meningkatkan pijakan di industri yang ingin kamu geluti.
Baca juga: Idol Korea Laris Jadi Influencer di Indonesia
Contoh Influencer Marketing untuk Bisnis
Perlu diingat bahwa tren influencer marketing terus berkembang seiring perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi.
Oleh karena itu, penting bagi merek untuk selalu mengikuti tren terkini dan menyesuaikan strategi influencer marketing mereka dengan perubahan yang terjadi di pasar.
Berikut ini adalah beberapa contoh tren terkini dalam influencer marketing:
1. Konten Video
Video menjadi format yang sangat populer dalam influencer marketing. Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram Reels menjadi tempat utama bagi influencer untuk berbagi konten video yang menarik dan menghibur.
Bekerja sama dengan influencer marketing dalam pembuatan konten video dapat membantu merek untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan berinteraksi dengan cara yang lebih visual.
2. Live Streaming
Live streaming menjadi tren yang signifikan dalam influencer marketing. Influencer dapat melakukan siaran langsung di platform seperti Instagram, Facebook, atau YouTube untuk berinteraksi secara real-time dengan pengikut mereka.
Upaya tersebut memberikan peluang bagi merek untuk berkolaborasi dengan influencer dalam acara live streaming dan secara langsung mengenalkan produk atau menyampaikan pesan merek kepada audiens.
3. Diversifikasi Platform
Selain fokus pada Instagram, banyak merek juga mulai melibatkan influencer di platform lain seperti TikTok, Clubhouse, podcast, dan platform media sosial lainnya.
Diversifikasi platform membantu brand untuk mencapai audiens yang berbeda dan mengoptimalkan kehadiran mereka di berbagai saluran komunikasi yang populer.
4. UGC (User-Generated Content)
Merek juga memanfaatkan konten yang dibuat oleh pengguna (user-generated content) dalam strategi influencer marketing.
Mereka dapat mengajak pengikut dan pelanggan untuk berbagi pengalaman menggunakan produk atau merek tersebut, dan kemudian membagikan konten tersebut melalui kanal influencer mereka.
Strategi Influencer Marketing
Setelah kamu mengetahui terkait dampak positif yang diberikan oleh influencer marketing, mungkin kini kamu tertarik untuk menerapkan strategi pemasaran ini.
Tapi sebelumnya pahami dulu bagaimana cara menyusun strategi influencer marketing yang efektif.
1. Definisikan Target Audiens
Dengan menetapkan target audiens dari produk atau jasa, kamu akan lebih mnudah juga menentukan siapa saja influencer yang cocok dengan target audiensmu.
Jika kamu belum mengetahuinya, kamu bisa menganalisis siapa sajakah yang membeli produkmu.
Contoh sederhananya adalah jika kamu ingin mempromosikan suplemen anak, target audiens yang cocok untuk mempromosikannya adalah seorang ibu yang sudah memiliki anak.
Alasannya karena pembeli utama produk anak-anak merupakan orang tuanya bukan anaknya.
2. Atur Target
Sebelum kamu menjalankan strategi influencer marketing, ada baiknya untuk mengatur terlebih dahulu target apa yang kamu inginkan. Setiap target yang ditentukan akan memiliki pendekatan atau bentuk pemasaran yang berbeda.
Jangan sampai target yang kamu tentukan tidak tercapai akibat salah melakukan pendekatan.
Contoh sederhananya adalah jika kamu ingin meningkatkan penjualan sekaligus visitor dalam website, kamu bisa mengajak para influencer untuk bekerja sama mempromosikan kode voucher yang hanya bisa di-redeem dalam website.
3. Konsultasi dengan Influencer Secara Langsung
Membuat strategi influencer marketing yang sudah diatur oleh brand dan memberikan brief mutlak kepada influencer tentu sah-sah saja.
Namun, ada baiknya strategi yang dibuat oleh brand didiskusikan kembali dengan para influencer yang ingin diajak bekerjasama.
Kenapa? Influencer memiliki pengetahuan yang lebih dalam mengenai seperti apa followers mereka, jenis konten yang efektif, dan juga cara mempromosikannya.
Dengan mendiskusikan hal ini, influencer pastinya akan memberikan panduang yang tepat untuk menciptakan campaign yang efektif untuk mencapai target yang sudah ditentukan.
Tak hanya itu, diskusi dengan para influencer ini juga akan memberikan insight untuk para brand bagaimana mereka berinteraksi dengan target audiesnya di media sosial.
4. Pilih Influencer Secara Tepat
Hampir semua pengguna sosial media ingin menjadi influencer. Memiliki banyak followers, mendapatkan endorsement, dan memiliki persona online mungkin impian bagi mereka.
Maka dari itu, banyak sekali akun yang ingin mendapatkan semua itu dengan cara instan yaitu followers palsu, like palsu, dan komentar palsu.
Akun-akun ini sudah marak beredar di sosial media sehingga kita sulit untuk mencari influencer sesungguhnya yang membangun branding mulai dari nol.
Memilih influencer yang tepat merupakan hal yang harus dikerjakan secara teliti. Periksa jumlah followers, engagement, bahkan konten yang dibuatnya.
Jangan sampai brand tertipu dengan orang tampil bak influencer tetapi ternyata sama sekali tidak memberi pengaruh dan campaign berakhir gagal.
5. Ukur Hasil Campaign
Bagaimana cara mengetahui keberhasilan sebuah campaign yang dijalankan dengan bekerja sama dengan para influencer marketing? Cobalah hitung jumlah atau persentase, masukkan ke laporan, dan bandingkan.
Apa saja yang bisa dihitung? Kamu bisa memulainya dari pertambahan followers, kenaikan visitor rate dalam website, tingkat pembelian, serta engagement dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Jika sudah, masukkan ke dalam laporan dan buatlah perbandingan dengan influencer lain sebagai bahan pembelajaran.
Dengan mencatat semua hasilnya, kamu bisa mencari influencer setipe atau bahkan mengajak mereka untuk bekerja sama lagi. Semakin rinci yang kamu catat, semakin mudah juga untuk memilih influencer ke depannya.
Kesimpulan
itu dia penjelasan tentang definisi, keuntungan, dan contoh influencer marketing.
Perlu dipahami bahwa influencer bukan hanya menjadi alat dalam strategi pemasaran, melainkan aset hubungan sosial dalam kolaborasi dengan brand demi mencapai tujuan pemasaran.
Jangan lupa, sebelum menerapkannya pastikan kamu menemukan influencer yang tepat, ya!