Apa saja sih contoh UMKM di desa? UMKM menjadi salah satu bentuk bisnis yang paling banyak di Indonesia. Meski skalanya tidak terlalu besar, UMKM punya sejarah menyelamatkan ekonomi Indonesia saat krisis tahun 1998, lho.
UMKM sebenarnya merupakan jenis bisnis atau usaha yang dilakukan individu maupun kelompok, badan usaha kecil, bahkan hingga rumah tangga. Selama ini, UMKM juga turut memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka, potensi keberadaan UMKM sebenarnya masih sangat luas, terutama di daerah desa.
Tim Belajarlagi kali ini akan mengulas lebih dalam mengenai contoh UMKM di desa yang selama ini bisa memberikan hasil menguntungkan. Ada juga sedikit tips mengenai cara mengelola UMKM agar bisa terus berkembang. Simak dan cermati bersama-sama, yuk!
Pengertian UMKM
Melansir dari Kompas, UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan bentuk bisnis perorangan maupun kelompok yang memenuhi syarat sebagai usaha mikro. Menurut UU RI nomor 20 tahun 2008, penggolongan dapat dilakukan berdasarkan omzet per tahun, jumlah kekayaan, hingga jumlah karyawan. Dari situ, sebuah bisnis bisa digolongkan ke mikro, kecil, ataupun menengah.
Lalu, bisnis atau usaha seperti apa yang layak menjadi bagian dari UMKM? Beberapa kriteria UMKM antara lain sebagai berikut:
- Usaha mikro. Keuntungan dari usaha sekitar 300 juta rupiah per tahun dengan kekayaan bersih minimal 50 juta rupiah. Contoh: pedagang di pasar, usaha pangkas rambut, dan lain-lain.
- Usaha kecil. Keuntungan dari usaha sekitar 300 juta sampai 2,5 miliar rupiah per tahun dengan kekayaan bersih 50 juta hingga 500 juta rupiah. Contoh: katering, restoran kecil, dan lain-lain.
- Usaha menengah. Keuntungan dari usaha sekitar 2,5 miliar sampai 50 miliar rupiah per tahun dengan kekayaan bersih 500 juta hingga 10 miliar rupiah. Contoh: bakery skala rumahan, toko bangunan, dan lain-lain.
Salah satu ciri khas dari UMKM adalah administrasi usaha yang belum diterapkan maksimal. Bahkan, beberapa UMKM masih mencampurkan finansial pribadi dan finansial untuk bisnis.
Sementara, kebanyakan contoh UMKM di desa berada di kategori mikro dan kecil, tetapi tidak menutup kemungkinan juga ada yang masuk ke menengah.
Baca Juga: Mengapa ya Perusahaan Bikin Dua Brand dengan Jenis yang Sama?
Apa Saja Contoh UMKM di Desa?
Lokasi desa yang biasanya jauh dari kota menjadi peluang untuk membuka banyak usaha yang menguntungkan. Maka, jangan heran jika di desa pun banyak usaha atau bisnis yang diupayakan oleh warganya. Berikut rangkuman 20 contoh UMKM yang umum kamu jumpai di desa:
1. Warung sembako
Salah satu kebutuhan dasar warga desa adalah sembako. Jika tingga di kota, kamu bisa mudah memperoleh sembako di minimarket ataupun supermarket. Sementara, warga desa selalu mengandalkan warung sembako untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Ya, warung sembako merupakan salah satu contoh UMKM di desa yang berpeluang memberikan keuntungan signifikan.
2. Warung makan
Selain warung sembako, usaha yang ramai dikunjungi warga desa adalah warung makan ataupun warung kopi. Desa sangat identik dengan budaya berkumpul dan mengobrol hingga berjam-jam. Nah, tempat paling nyaman untuk melakukan aktivitas itu adalah warung makan.
Warung makan bisa menyediakan aneka sayur dan lauk untuk makan siang hingga makan malam. Selain itu, ada pula aneka camilan yang tersedia seperti gorengan, keripik tempe, dan lain-lain. Bisnis warung makan cukup diminati warga desa karena tidak terlalu membutuhkan modal besar, sementara keuntungan yang dihasilkan pun cukup besar.
3. Usaha jahit
Membuka usaha jahit juga merupakan contoh UMKM di desa yang cukup menguntungkan. Bisnis jahit di desa biasanya selalu ramai, terlebih jika ada momen-momen tertentu. Misalnya, tahun ajaran baru, hari raya, pernikahan, dan lain-lain..
4. Agen gas LPG
Zaman sekarang, hampir semua keluarga menggunakan LPG untuk keperluan dapur. Untuk mempermudah akses warga memperoleh LPG, bisnis sebagai agen LPG dapat menjadi solusi terbaik, lho. Tujuannya agar warga tidak perlu jauh-jauh memesan atau membeli LPG ke kota.
Potensi bisnisnya juga cukup menguntungkan selama kebutuhan warga akan LPG tetap tinggi. Apalagi jika belum banyak pesaing bisnis serupa di desa.
5. Berjualan donat
Usaha paling mudah untuk dikerjakan di desa sebenarnya adalah berjualan makanan. Yang terpenting adalah target marketnya. Salah satu target market yang bisa memberikan potensi keuntungan adalah anak-anak, maka menjual jajanan atau camilan anak merupakan opsi terbaik.
Nah, donat merupakan jenis jajanan anak yang disukai sekaligus cukup mudah dalam membuatnya. Untuk menarik perhatian anak-anak, warga desa biasanya bereksperimen pada variasi topping donatnya. Mulai dari gula halus, meses cokelat, keju, dan lain-lain.
6. Berjualan gorengan
Contoh UMKM di desa yang paling umum berikutnya adalah berjualan gorengan. Makanan ini merupakan kesukaan warga dan tingkat kebutuhan akan gorengan pun sangat tinggi. Modal untuk berjualan gorengan juga tergolong tidak besar, sementara keuntungannya bisa berkali-kali lipat.
7. Produk makanan olahan
Di desa, hasil pertanian atau produk khas daerah biasanya melimpah. Nah, ini sering warga manfaatkan untuk membuka usaha produk makanan olahan. Misalnya, manisan, keripik, dan lain-lain.
Produk makanan olahan seperti ini bisa dijual di desa atau bahkan dipasarkan lebih luas. Bayangkan, jika produk itu diberi nama brand, bukan tidak mungkin bisa dipasarkan sebagai oleh-oleh khas daerah tertentu. Potensi keuntungannya pun lebih tinggi.
8. Jual pulsa
Bisnis penjualan pulsa ataupun paket data cukup marak di desa. Di era teknologi yang kian maju, kebutuhan akan internet pun pasti ikut meningkat.
Usaha jual pulsa tergolong cukup mudah dijalankan dan punya pasar yang jelas. Warga desa tak perlu jauh-jauh ke kota jika ingin mengisi pulsa. Cukup datang ke kios jual pulsa terdekat saja.
9. Usaha token listrik
Selain berjualan pulsa dan data, ide bisnis token listrik pun banyak ditemukan di desa. Tidak semua warga desa bisa mengisi token listrik secara mandiri. Keberadaan kios token listrik tentu akan sangat membantu sekaligus bisa memberikan keuntungan signifikan.
10. Usaha salon
Bisnis salon rumahan juga menjamur di desa. Bagaimana pun juga, warga desa punya kebutuhan untuk mempercantik diri, termasuk soal penataan rambut. Meski skala kecil rumahan, pelanggan salon di desa biasanya selalu ramai, lho.
Baca Juga: 7+ Cara Memulai Bisnis Cuci Sepatu, Cetak Rekor Penjualan Seperti dr.Tirta
11. Jasa laundry
Contoh UMKM di desa yang kini juga mulai banyak bermunculan adalah usaha jasa laundry. Kini warga desa punya pilihan untuk mencuci pakaian sekeluarga secara lebih praktis dan hemat energi. Terutama untuk keluarga yang memiliki banyak anggota di dalamnya.
12. Bengkel motor
Dengan jumlah pengendara motor yang terus meningkat, potensi usaha bengkel motor masih tetap menggiurkan, terutama di desa. Hampir setiap keluarga di desa pasti mempunyai motor dan memerlukan pemeliharaan secara berkala. Nah, keberadaan bengkel motor akan sangat membantu warga ketika motornya bermasalah.
13. Usaha fotokopi
Institusi resmi seperti kantor ataupun sekolah biasanya memiliki kebutuhan memperbanyak dokumen. Untuk itulah, usaha fotokopi juga menjadi bisnis yang menguntungkan. Apalagi bisa jadi tidak banyak kios fotokopi yang tersebar di desa.
14. SPBU mini
Jika desa belum memiliki fasilitas SPBU seperti di kota, tentu warga cukup kesulitan saat ingin membeli bahan bakar kendaraan. Usaha SPBU mini kini juga banyak muncul di desa, tujuannya untuk memberikan akses pembelian bahan bakar lebih mudah bagi warga. Untuk memulainya, seseorang tinggal melakukan kemitraan sesuai dengan syarat dari Pertamina.
15. Usaha bibit tanaman
Lahan di desa yang luas dan subur menjadikan usaha bibit tanaman patut dilirik. Dengan memiliki bibit tanaman berkualitas tinggi, seseorang tinggal menjualnya ke petani atau pembudidaya. Andai potensi pasarnya cukup tinggi, warga desa bisa membangun bisnis bibit tanaman ini dalam skala lebih besar.
16. Ternak lele
Bisnis ternak lele merupakan usaha paling populer di desa dan mampu memberikan keuntungan signifikan. Modal untuk ternak lele relatif terjangkau dengan perawatan yang tidak susah. Hasil ternak lele dapat dijual ke pengepul, pedagang ikan, atau bahkan sebagian untuk konsumsi pribadi.
17. Usaha ayam petelur
Kebutuhan masyarakat akan telur terus meningkat dari waktu ke waktu. Bukan cuma di desa, bahkan hingga ke perkotaan. Bisnis ayam petelur menjadi contoh UMKM di desa yang cukup sukses karena memberikan keuntungan yang terus berlipat setiap tahunnya.
18. Usaha transportasi
Beberapa desa dengan akses transportasi terbatas sangat memerlukan kendaraan tertentu jika ingin ke kota. Oleh sebab itu, usaha transportasi seperti sewa mobil juga cukup menarik untuk dicoba. Apalagi kebutuhan warga untuk ke kota biasanya beragam, mulai dari berobat ke rumah sakit, bank, dan lain-lain.
19. Kerajinan tangan
Jika desa memiliki potensi peluang wisata yang baik, maka usaha kerajinan tangan pun berpeluang mendulang untung tinggi. Ya, produk-produk kerajinan tangan khas daerah biasanya sangat banyak dicari para pelancong alias wisatawan. Bahkan, ada pula kerajinan
20. Jajanan pasar
Contoh UMKM di desa yang paling praktis sebenarnya adalah berjualan aneka jajanan pasar. Target marketnya sudah sangat jelas dan produknya dicari. Hanya saja, bisnis ini pasti cukup banyak pesaingnya sehingga butuh inovasi tertentu untuk menarik minat pelanggan tetap.
Baca Juga: 10 Daftar Konsultasi Bisnis Gratis untuk UMKM
Bagaimana Cara Agar UMKM Semakin Maju?
Begitu banyak contoh UMKM di desa yang sudah dibahas. Satu pertanyaan muncul, mampukan bisnis skala kecil hingga menengah tersebut bertahan lama?
Karena digitalisasi kian meningkat, maka UMKM di desa pun harus pelan-pelan menyesuaikan diri. Jika ingin bisnisnya lebih berkembang hingga ke luar desa, UMKM harus pelan-pelan melirik digital marketing dan pelatihan UMKM. Pasalnya, pemasaran digital kini menjadi kunci dalam keberhasilan sebuah bisnis, baik skala kecil maupun besar.
Para pelaku UMKM dapat memulai mempelajari pemasaran digital lewat berbagai kursus atau kelas. Salah satunya seperti yang ada di Belajarlagi: Bootcamp Fullstack Digital Marketing. Melalui kelas tersebut, pelaku UMKM akan belajar digital marketing mulai dari dasar hingga praktik pada studi kasus tertentu.
Selain mengikuti kelas, pelaku UMKM bisa pula bekerja sama dengan Belajarlagi Digital Agency untuk mengembangkan bisnis secara lebih signifikan. Baik itu melalui media sosial sampai digital ads. Bersama Belajarlagi, bisnis UMKM pun bisa lebih dikenal luas masyarakat, bahkan di luar desa.
Baca Juga: 7 Tips Memilih Jasa SEO Agency Untuk Perkembangan Bisnis
Kesimpulan
Berbagai contoh UMKM di desa tadi menjadi bukti bahwa peluang bisnis di desa tetap bisa mendulang keuntungan signifikan. Untuk tetap bisa bertahan dan mengembangkan bisnis lebih luas, UMKM harus mencoba pemasaran digital mulai sekarang. Ini akan sangat membantu menjaga keberlangsungan bisnis hingga jangka panjang.