Dalam menjalankan sebuah bisnis di perusahaan, kesejahteraan karyawan tidak bisa disepelekan. Pasalnya, kelancaran atau perkembangan bisnis pun pada dasarnya bergantung pada bagaimana karyawan yang menjalankannya. Maka, perusahaan harus berperan dalam penyediaan kesejahteraan bagi para pegawainya.
Karyawan yang bekerja dengan bahagia tentunya akan berdampak positif pula ke perusahaan. Misalnya, produktivitas meningkat, munculnya beragam inovasi, tercapainya target perusahaan, dan lain-lain. Pada akhirnya, hal inilah yang akan berpengaruh ke keberlangsungan bisnis perusahaan hingga tahun-tahun mendatang.
Memangnya apa saja sih manfaat kesejahteraan karyawan dan seperti apa implementasinya di perusahaan? Tim Belajarlagi sudah merangkum ulasan lengkapnya, nih. Yuk, kita pelajari dan cermati bersama-sama!
Definisi kesejahteraan karyawan
Melansir dari Pelago, kesejahteraan karyawan merupakan istilah yang paling sering digunakan dalam konteks HR dan biasanya mengacu pada beragam tunjangan atau fasilitas yang perusahaan tawarkan ke karyawan. Contoh cakupan dari kesejahteraan pegawai ini luas. Mulai dari tunjangan jabatan, asuransi kesehatan, biaya lembur, dan lain-lain.
Selain contoh tadi, ada pula perusahaan yang menawarkan bentuk kesejahteraan lain. Misalnya, penyediaan fasilitas olahraga, fasilitas penitipan anak, program pelatihan serta pengembangan, dan masih banyak lagi.
Secara singkat, kesejahteraan pegawai ini umumnya bertujuan untuk menarik dan mempertahankan sumber daya perusahaan yang ada. Target besarnya adalah meningkatkan kepuasan karyawan agar bisa berefek pula ke kinerja dan produktivitas.
Dalam perkembangannya, kesejahteraan yang dimaksud di sini pun mulai berkembang, tidak terbatas pada fasilitas-fasilitas tadi saja. Kini banyak pula perusahaan yang mementingkan kesejahteraan para pegawai dari aspek kesehatan fisik, mental, emosional, hingga finansial.
Burnout kini menjadi salah satu tanda kurang kesejahteraan yang dimiliki karyawan. Penyebab dari burnout sendiri beragam, bisa dari beban kerja tinggi ataupun relasi tidak sehat dengan sesama rekan kerja. Nah, tugas perusahaan adalah bagaimana menciptakan kesejahteraan dalam bekerja guna mencegah kejadian seperti burnout tersebut.
Cakupan kesejahteraan karyawan
Menurut penelitian dari Alight, 4 dari 10 karyawan merasa pandemi di tahun 2020 kemarin berdampak pada penurunan kesejahteraan mental dan emosional. Sistem kerja dari rumah alias work from home diduga menjadi salah satu penyebabnya. Tanpa ada batasan jelas tentang jam kerja, karyawan justru rentan stres ketika bekerja dari rumah.
Sementara, sebanyak 86% manajer beranggapan bahwa pelatihan tentang kesehatan mental akan sangat dibutuhkan untuk mendukung peran mereka sebagai pemimpin. Dari sini jelas terlihat bahwa cakupan kesejahteraan pegawai makin luas. Tidak lagi sebatas fasilitas yang perusahaan berikan.
Melihat tren kebahagiaan karyawan dalam bekerja yang cenderung naik dan turun, sudah sewajarnya perusahaan memprioritaskan kebutuhan pegawainya dan inilah pentingnya kesejahteraan karyawan. Berikut beberapa cakupan kesejahteraan karyawan yang bisa menjadi pedoman HR:
- Prospek dan jenjang karier jelas
- Kesehatan fisik
- Kesehatan mental dan emosional
- Keamanan
- Komunitas dalam perusahaan yang sehat
- Pengembangan diri, baik soft skill maupun hard skill
Dengan adanya cakupan yang jelas, perusahaan dapat memulai strategi untuk mewujudkan kesejahteraan pegawai-pegawainya. Selama bekerja untuk perusahaan, pegawai setidaknya merasakan kebutuhan-kebutuhan dalam cakupan tadi terpenuhi.
Baca Juga: Wajib Tahu! Contoh Pelatihan Karyawan untuk Pengembangan SDM
Manfaat kesejahteraan karyawan
Adanya kesejahteraan dalam bekerja sebenarnya tidak hanya berdampak baik ke pegawai, tetapi juga memberi manfaat bagi perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan sebaiknya tidak menunda-nunda dalam memberikan program kesejahteraan. Ingat, keberlangsungan bisnis pun sangat bergantung pada kondisi dan performa karyawan.
Manfaat dari adanya program kesejahteraan pegawai antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas
Indikasi kebahagiaan ataupun kesejahteraan pegawai tidak melulu diukur dari gaji atau pendapatan. Perusahaan mesti jeli pada bentuk kesejahteraan yang secara tidak langsung memberi kenyamanan bagi pegawai. Salah satunya adalah kebutuhan untuk dihargai dan didengarkan.
Saat perusahaan berkomitmen memberikan kesejahteraan dari hal sederhana seperti itu, dampaknya bisa luar biasa lho. Karyawan yang merasa kebutuhan dasarnya terpenuhi akan cenderung lebih sejahtera. Bahkan, kemungkinan besar karyawan tersebut menjadi lebih produktif dalam bekerja.
Semangat dan fokus dalam bekerja juga lebih meningkat. Dalam hal ini, perusahaan tentu ikut diuntungkan, bukan? Produktivitas kerja karyawan naik, potensi memperoleh kenaikan keuntungan pun cukup signifikan.
2. Menurunkan turnover perusahaan
Selain produktivitas yang meningkat, loyalitas karyawan pun akan mengikuti. Siapa sih yang tidak betah bekerja pada perusahaan yang selalu memprioritaskan pegawainya?
Tidak mudah untuk mempertahankan karyawan dalam rentang waktu yang lama. Akan sangat disayangkan jika karyawan dengan potensi baik justru memutuskan resign karena merasa tidak berkembang di perusahaan.
Nah, pemberian kesejahteraan yang tepat menjadi kunci penting untuk mencegah hal tersebut terjadi. Pada akhirnya, kebutuhan karyawan yang terpenuhi juga turut membantu perusahaan menurunkan turnover. Perusahaan pun menjadi lebih bisa fokus mengembangkan karyawan-karyawan terbaik yang sudah ada daripada berulang kali merekrut karyawan baru.
Baca juga: 15 Alasan Resign yang Baik, Masuk Akal, dan Nggak Ngasal
3. Membangun citra perusahaan
Sebuah perusahaan yang memberikan kepedulian akan kesejahteraan pegawai tentunya akan dipandang baik oleh masyarakat. Terlebih di zaman sekarang citra sebuah perusahaan sangat mudah terekspos ke berbagai jenis media sosial.
Tak hanya itu, hubungan kerja sama dengan para mitra dan klien pun juga makin kuat ketika citra perusahaan kian baik. Secara tidak langsung, kesejahteraan pegawai dapat menjadi gambaran kondisi perusahaan keseluruhan. Citra positif ini akan berdampak bagus ke keberlangsungan bisnis ke depannya.
Bahkan, besar kemungkinan akan lebih banyak orang ingin bekerja di perusahaan. Para pencari kerja tentu akan tertarik bekerja di perusahaan dengan kultur yang sehat dan baik.
4. Memperkuat kebersamaan karyawan
Karyawan yang sejahtera biasanya berhubungan erat juga dengan relasi antar rekan kerja. Ketika masing-masing karyawan merasa kebutuhannya terpenuhi, relasi dengan pegawai lain pun cenderung lebih sehat. Nantinya ini berdampak besar ke kerja sama karyawan dalam pekerjaan.
Alhasil, lingkungan kerja pun menjadi harmonis karena kebersamaan karyawan terjalin erat. Secara tidak langsung, ini akan membantu perusahaan untuk mewujudkan tujuan karena punya tim-tim yang solid.
Ingat, skill kerja sama dan komunikasi antar pegawai menjadi kunci penting untuk membangun kinerja positif. Selama kesejahteraan pegawai terpenuhi, relasi semua karyawan pun cenderung terjaga baik dan stabil.
5. Bisnis makin kondusif
Setiap perusahaan pasti menginginkan bisnisnya makin sehat dan sukses. Bahkan, bisnis terus berkembang dan kuat dari tahun ke tahun. Meski tampak sederhana, mengutamakan kesejahteraan karyawan sebenarnya adalah kunci terbaik untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Karyawan adalah elemen penting yang menggerakkan arah perusahaan berdasarkan visi dan misi tertentu. Jika perusahaan tidak mampu menggerakkan karyawan secara optimal, mustahil sebuah bisnis bisa bertahan lama.
Makin sejahtera karyawan, bisnis perusahaan pun kian kondusif. Bayangkan saja, ketika karyawan dalam kondisi sehat secara mental, fisik, maupun emosional, maka dampaknya akan positif juga perusahaan.
Baca Juga: Cara Mudah Menyiapkan Pelatihan Soft Skill buat Karyawan
Contoh Implementasi Kesejahteraan Karyawan di perusahaan
Lantas, bagaimana implementasi kesejahteraan karyawan di dalam perusahaan? Dalam hal ini, perusahaan harus berkomitmen untuk membuat langkah dan program yang mendorong karyawan agar lebih sejahtera dalam bekerja.
Fokusnya bukan sekadar pada pemberian fasilitas (tunjangan, asuransi, uang lembur, dan lain-lain), tetapi juga menggali dan memahami apa sih yang dibutuhkan karyawan. Berikut beberapa implementasi yang bisa dilakukan:
1. Cari tahu kebutuhan karyawan
Saat hendak berkomitmen memberikan kesejahteraan untuk semua orang, pertama-tama perusahaan harus paham apa yang menjadi kebutuhan pegawai. Perusahaan dapat melakukan survei internal untuk mengumpulkan data-data tersebut secara lebih akurat.
Secara umum, perusahaan dapat menanyakan apa yang menjadi kebutuhan, kegelisahan, dan keinginan karyawan. Dari situ, perusahaan akan mendapatkan gambaran mengenai kondisi karyawan secara keseluruhan. Bukan sekadar survei, melainkan juga mulai menindaklanjuti hasil survei yang ada.
Misalnya, perusahaan bisa merancang garis besar program-program apa saja yang mendukung kesejahteraan pegawainya. Setiap program harus disusun dengan jelas agar sesuai dengan target kebutuhan karyawan. Pelaksanaannya pun mesti efisien agar benar-benar berguna bagi karyawan.
2. Tentukan tujuan
Nah, yang tidak kalah penting adalah menetapkan tujuan jelas pada setiap program kesejahteraan yang dibuat. Pastikan keseluruhan program yang dibuat benar-benar fokus pada tujuan tersebut.
Katakanlah salah satu kebutuhan karyawan adalah pengembangan diri karyawan selama bekerja. Ide program untuk memenuhi kebutuhan itu bisa beragam. Mulai dari program mentoring dari senior sampai pelatihan dari perusahaan. Meski sama-sama untuk pengembangan diri karyawan, tujuan spesifik dari masing-masing program bisa berbeda.
Maka, perusahaan butuh memikirkan tujuan jelas dan spesifik sebelum memulai program kesejahteraannya. Perlu dipahami bahwa program yang terlalu banyak tidak selalu efektif. Perusahaan sebaiknya benar-benar memilih jenis program yang jelas tujuan dan pelaksanaannya agar lebih efisien secara biaya dan waktu.
Baca juga: Tujuan Pelatihan Karyawan dan Langkah Menyelenggarakannya
3. Susun program sesuai kebutuhan karyawan
Terakhir, perusahaan segera menyusun program sesuai hasil survei dan mempertimbangkan tujuan yang jelas. Tentukan program yang skalanya memang besar ataupun kecil. Tidak semua program harus memerlukan biaya, lho.
Program di sini dapat pula berupa kebijakan yang berlaku juga sebagai aturan tertulis. Misalnya, karyawan merasa mudah stres secara mental ketika dibebani pekerjaan di waktu menjelang jam pulang. Guna mendukung kesejahteraan pegawai, perusahaan bisa memberlakukan aturan pemberian pekerjaan oleh manajer atau atasan maksimal di jam tertentu.
Untuk program kesejahteraan yang besar, pastikan perusahaan benar-benar menyiapkan detailnya sebaik mungkin. Apalagi jika program tersebut harus melibatkan mitra eksternal. Contoh paling mudah adalah program pelatihan keterampilan bagi karyawan.
Nah, Corporate Training Belajarlagi dapat menjadi mitra paling tepat untuk perusahaan yang ingin meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam pengembangan skill. Program pelatihan dari Belajarlagi ini bisa membantu perusahaan dalam merancang dan melaksanakan pelatihan sesuai kebutuhan karyawan.
Program pembelajaran yang ada disusun dengan kurikulum yang menyenangkan sehingga para karyawan akan memperoleh pendalaman yang holistik. Baik itu secara teori maupun praktik. Pelatihan akan makin seru karena prosesnya begitu interaktif dan dijamin tidak membosankan!
Ada dua opsi pelatihan yang bisa perusahaan pilih, yaitu bootcamp atau workshop. Untuk informasi selengkapnya mengenai jenis program pelatihannya, bisa cek langsung di website Belajarlagi, ya!
Kesimpulan
Cakupan kesejahteraan karyawan sebenarnya cukup luas, mulai dari kesehatan fisik, kesehatan mental, keamanan, hingga pengembangan karier. Guna menciptakan bisnis yang kian kondusif, perusahaan wajib memenuhi kesejahteraan pegawai tersebut. Caranya adalah dengan menyusun program-program tertentu yang berfokus pada kebutuhan karyawan.
Program kesejahteraan pada dasarnya tidak hanya berdampak bagus ke pegawai, melainkan juga ke perusahaan. Manfaatnya antara lain meningkatkan produktivitas, membangun citra bisnis sehat, hingga menurunkan turnover. Maka, sudah sewajarnya setiap perusahaan memprioritaskan kesejahteraan pegawai jika ingin bertahan di industri yang makin ketat ini.