Apa saja sih manfaat soft skill dan kenapa penting untuk memilikinya? Berbeda dengan hard skill, soft skill lebih banyak bicara dengan kecakapan seseorang dalam bersikap dan berperilaku. Sebelum memulai merintis karier, ada baiknya para fresh graduate menyiapkan soft skill sebaik mungkin.
Dalam proses rekrutmen, banyak perusahaan yang lebih memprioritaskan soft skill calon karyawan daripada hanya hard skill-nya. Itu artinya, mempunyai hard skill yang bagus tidak menjadi jaminan cepat memperoleh pekerjaan.
Tim Belajar Lagi sudah menyiapkan artikel lengkap mengenai manfaat soft skill serta beberapa contohnya. Buat kamu para fresh graduate yang bersiap mulai bekerja, simak dan cermati ulasan berikut ini, ya!
Apa itu Soft Skill?
Dalam lingkungan kerja yang cepat berubah, memiliki keterampilan teknis yang tepat saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan dalam karier. Pemberi kerja dan organisasi semakin mencari individu yang mempunyai keterampilan unik yang melampaui keahlian teknis. Keterampilan ini biasa disebut soft skill.
Soft skill adalah kombinasi dari sifat kepribadian, kebiasaan, dan keterampilan sosial yang dihargai di tempat kerja. Mereka adalah keterampilan non-teknis yang memungkinkan individu berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah secara kreatif. Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), soft skill adalah "atribut kepribadian dan sifat yang meningkatkan kemampuan individu untuk berinteraksi dan bekerja dengan orang lain."
Karakteristik Utama Soft Skill
Soft skill sulit untuk dikuantifikasi, tetapi dapat diidentifikasi melalui perilaku, sikap, dan kebiasaan kerja individu. Beberapa karakteristik soft skill termasuk:
- Komunikasi efektif dan kerja tim
- Kemampuan adaptasi dan fleksibilitas
- Kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis
- Pengelolaan waktu dan organisasi
- Kecerdasan emosi dan empati
- Kepemimpinan dan inisiatif
- Pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional
Baca Juga: 20 Contoh Hard Skill dan Tips Meningkatkannya (Terbaru 2024)
Apa Perbedaan Hard skill dan Soft skill?
Sebelum membahas manfaat soft skill, coba kamu cermati dulu apa perbedaan soft skill dan hard skill. Perbedaan jelas antara kedua kemampuan itu sebenarnya terletak pada penggunaannya.
Ruang lingkup hard skill banyak di kemampuan yang sifatnya teknis yang bisa diperoleh lewat pendidikan tertentu. Kompetensinya bisa berupa bagaimana cara menggunakan mesin, kemampuan menulis, kemampuan desain, dan lain-lain.
Sementara, soft skill lebih mengarah ke pengembangan kepribadian dan karakter seseorang. Soft skill ini biasanya akan terus berkembang dan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Sama halnya seperti hard skill, soft skill pun bisa senantiasa diasah dan dipelajari.
Beberapa contoh hard skill dalam pekerjaan:
- SEO/ SEM marketing
- Manajemen database
- Mobile development
- Marketing campaign management
- Multilingual
- Programming
- Dan lain-lain
Contoh soft skill dalam bekerja antara lain:
- Pemecahan masalah
- Kreativitas
- Kerja sama tim
- Berpikir kritis
- Kepemimpinan
- Empati
- Dan lain-lain
Jika kamu cermati, daftar soft skill lebih banyak berdampak ke bagaimana berelasi dengan orang lain. Oleh sebab itu, soft skill merupakan sesuatu yang wajib kamu latih sedari dini.
Apa Pentingnya Soft Skill bagi Mahasiswa?
Sebagai mahasiswa, penting untuk memahami bahwa soft skill tidak hanya penting untuk karir di masa depan, tetapi juga berdampak pada kesuksesan akademik saat ini. Dengan memiliki soft skill yang kuat, Anda dapat:
- Meningkatkan kemampuan berkelompok dan presentasi
- Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi efektif dengan dosen dan rekan sekelas
- Meningkatkan kemampuan mengelola waktu dan prioritas
- Meningkatkan kesempatan untuk memenangkan beasiswa atau magang
Baca Juga: Cara Mudah Menyiapkan Pelatihan Soft Skill buat Karyawan
Apa Pentingnya Soft Skill di Tempat Kerja?
Soft skill sangat penting untuk kesuksesan di tempat kerja. Pemberi kerja menghargai individu yang memiliki soft skill yang kuat karena mereka:
- Meningkatkan kerja tim dan kolaborasi
- Meningkatkan pelayanan pelanggan dan hubungan
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
- Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan inklusif
- Mendorong inovasi dan kreativitas
- Meningkatkan peluang promosi dan kemajuan karier
Menurut studi LinkedIn, 57% pemberi kerja menghargai soft skill lebih dari hard skill, dan 59% pemberi kerja percaya bahwa soft skill lebih penting dari pendidikan formal. Dalam studi lain, 77% pemberi kerja melaporkan bahwa soft skill sama pentingnya dengan keterampilan teknis.
Baca Juga: 6 Jenis Pelatihan Soft Skill untuk Pekerjaan yang Wajib Diikuti
Apa Manfaat Soft Skill untuk Kita?
Perusahaan mungkin tidak keberatan dengan pengalaman dan kemampuan yang belum maksimal. Namun, kebanyakan perusahaan tidak bisa mentolerir soft skill yang kurang bagus. Sebut saja, kurang bisa adaptasi, tidak mampu bekerja dalam tim, terlambat, dan lain-lain.
1. Mampu berinteraksi dan beradaptasi
Salah satu manfaat soft skill terpenting adalah menyiapkan diri agar lebih mudah beradaptasi di lingkungan kerja. Banyak lho fresh graduate yang cukup kaget begitu memasuki perusahaan karena budayanya yang jauh berbeda dengan saat kuliah. Mulai dari orang-orangnya, sistem kerja, aturan, dan lain-lain.
Menguasai beberapa soft skill akan mempermudah fresh graduate dalam proses menyesuaikan diri dengan pekerjaan. Sekalipun banyak hal baru, setidaknya dia mampu beradaptasi lebih cepat. Dengan begitu, itu akan memperlancar pekerjaannya.
Selain itu, soft skill juga membantu fresh graduate untuk berinteraksi dengan orang-orang baru. Apalagi jika rekan-rekan kerjanya didominasi para senior yang usianya cukup jauh. Berelasi dengan orang lain butuh trik dan kecakapan tersendiri dan itu bisa didapat dari belajar soft skill.
2. Mengasah kemampuan kerja dalam tim
Ciri khas dalam bekerja adalah akan banyak berkolaborasi dalam tim. Itu artinya, para fresh graduate justru memiliki tantangan dalam bekerja dalam tim, bukan cuma sebagai individu. Nah, tidak semua fresh graduate terampil dalam hal ini.
Bekerja dalam tim akan sangat banyak menggunakan soft skill. Misalnya, empati, komunikasi, negosiasi, pemecahan masalah, dan lain-lain. Jadi, terbayang ya betapa pentingnya mempelajari soft skill sejak kuliah.
Jika fresh graduate tidak mampu berkolaborasi, dia akan kewalahan sendiri. Pasalnya, pada dasarnya tidak ada pekerjaan yang mesti benar-benar diselesaikan sendirian.
3. Bisa mengelola waktu dengan baik
Manfaat soft skill berikutnya adalah mendorong fresh graduate untuk lebih bijak dalam mengelola waktu. Keterampilan manajemen waktu juga tidak kalah penting dalam bekerja. Tanpa mengelola waktu dan energi dengan baik, pasti akan banyak pekerjaan yang tidak selesai.
Kemampuan ini bisa dilatih sejak masih kuliah, terutama dari hal sederhana. Contohnya, tepat waktu mengumpulkan tugas, tidak terlambat ikut kuliah, membuat jadwal harian, dan lain-lain.
Perusahaan jelas lebih suka dengan karyawan yang mampu mengelola waktu dengan baik. Manajemen waktu yang bagus akan meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.
4. Membangun etos kerja kuat
Soft skill juga mendukung manfaat dalam hal peningkatan etos kerja. Etika bekerja merupakan salah satu hal yang sulit untuk diajarkan karena butuh pembiasaan jangka panjang. Sementara, etos kerja sangat berhubungan dengan kejujuran dan tanggung jawab dalam bekerja.
Ketika fresh graduate sudah menguasai beberapa soft skill, secara tidak langsung dia menjadi lebih siap bekerja. Tidak mungkin pekerjaan dilakukan asal-asalan, apalagi sengaja menundanya. Etos kerja semacam inilah yang menjadi pondasi penting dalam membangun karier.
5. Bekal dalam kepemimpinan
Terakhir, soft skill memberi manfaat berupa melatih fresh graduate untuk menjadi pemimpin di masa depan. Kepemimpinan merupakan jenis keterampilan yang banyak perusahaan cari. Fresh graduate yang punya leadership skill cukup baik biasanya paling siap terjun ke dunia kerja.
Maka, penting juga untuk para mahasiswa mengasah kemampuan ini sejak di bangku kuliah. Tidak harus dengan menjadi ketua organisasi tertentu, kok. Setidaknya mahasiswa harus belajar memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu.
Dalam jangka panjang, soft skill akan sangat bermanfaat dalam perkembangan karier. Tujuan dan prospek karier menjadi lebih jelas. Hal seperti ini mesti fresh graduate perhatikan, nih.
Baca Juga: Tips Pengembangan Potensi Diri buat Kerja di Tech Industry
Contoh Soft skill yang Wajib Dimiliki
1. Keterampilan Komunikasi
Skill Komunikasi efektif adalah fondasi dari setiap kolaborasi yang sukses. Ini melibatkan komunikasi verbal dan non-verbal, mendengarkan aktif, dan kejelasan pesan. Di tempat kerja, keterampilan komunikasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas, tim yang lebih baik, dan kepuasan pelanggan.
Menurut Society for Human Resource Management, 85% dari karyawan percaya bahwa komunikasi adalah kunci sukses di tempat kerja.
2. Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Skill problem solving atau pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah keterampilan soft yang kritis yang memungkinkan individu menganalisis situasi kompleks, mengidentifikasi solusi, dan membuat keputusan yang tepat. Keterampilan ini sangat penting dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah di mana adaptasi dan pikiran cepat sangat diperlukan.
Menurut National Association of Colleges and Employers, 72% dari pemberi kerja percaya bahwa keterampilan pemecahan masalah sangat penting untuk pekerja baru.
3. Kepemimpinan dan Pembangunan Tim
Keterampilan kepemimpinan, pembangunan dan kerjasama tim sangat diperlukan untuk mengelola dan memotivasi tim, mendelegasikan tugas, dan menetapkan tujuan. Pemimpin yang efektif menginspirasi anggota tim untuk bekerja menuju tujuan yang sama, menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
4. Presentasi & Berbicara di Depan Umum
Skill public speaking atau kemampuan untuk berkomunikasi ide-ide secara efektif melalui presentasi dan berbicara di depan umum adalah keterampilan soft yang vital. Ini memerlukan kepercayaan diri, kejelasan pesan, dan kemampuan untuk menghibur audiens.
5. Keterampilan Antar-Personal & Kecerdasan Emosi
Keterampilan antar-personal dan kecerdasan emosi memungkinkan individu untuk memahami dan menavigasi situasi sosial yang kompleks, membangun hubungan yang kuat, dan berempati dengan orang lain. Keterampilan ini sangat penting untuk tim yang efektif, resolusi konflik, dan pelayanan pelanggan.
6. Manajemen Stress & Keseimbangan Hidup-Kerja
Manajemen stress dan keseimbangan hidup-kerja adalah keterampilan soft yang kritikal yang memungkinkan individu untuk memprioritaskan tugas, mengelola waktu, dan mempertahankan keseimbangan hidup-kerja yang seimbang. Keterampilan ini sangat penting untuk mengurangi kelelahan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kepuasan kerja.
7. Change Management
Keterampilan manajemen perubahan memungkinkan individu untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat, menavigasi ketidakpastian, dan memimpin orang lain melalui periode transformasi. Keterampilan ini sangat penting dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah seperti sekarang ini. Ini membutuhkan adanya time management skill yang efektif juga.
Pengelolaan waktu yang baik merupakan kunci keberhasilan efektivitas bekerja. Agar kalian tidak kaget dengan ritme kerja perusahaan, kemampuan manajemen waktu mesti dilatih. Pasalnya, pola kerja saat di perusahaan akan berbeda jauh dibandingkan dengan saat kuliah dulu.
8. Resolusi Konflik & Negosiasi
Conflict resolution skill atau keterampilan resolusi konflik dan negosiasi memungkinkan individu untuk menavigasi konflik yang kompleks, membangun hubungan, dan menemukan solusi yang saling menguntungkan. Keterampilan ini sangat penting untuk tim yang efektif, pelayanan pelanggan, dan pengembangan bisnis.
9. Berpikir Kritis
Soft skill berikutnya yang wajib dimiliki adalah berpikir kritis. Kalian dapat melatih kemampuan ini lewat membaca, mendengarkan secara aktif, dan menyimak diskusi secara mendalam. Kegiatan organisasi dan kemahasiswaan dapat menjadi wadah yang baik untuk melatihnya.
Kenapa berpikir kritis penting? Dunia kerja erat kaitannya dengan banyak perubahan serta adaptasi. Tanpa ada kemampuan berpikir kritis, seseorang cenderung mudah saja menerima petunjuk atau memandang masalah secara subjektif. Berpikir kritis dapat merangsang inovasi dan kreativitas dalam bekerja.
Baca Juga: Mengupas Keterampilan Penting di Tempat Kerja
Tips dan Cara Meningkatkan Softskill
1. Tentukan Kemampuan yang Ingin Dikembangkan
Pertama, tentukan kemampuan apa yang ingin Anda kembangkan. Misalnya, Anda ingin meningkatkan kemampuan manajemen waktu, maka latihlah diri Anda dengan disiplin.
2. Amati dan Tiru Kebiasaan Positif Orang Lain
Kedua, amati dan tiru kebiasaan positif orang lain yang memiliki kemampuan soft skill yang baik. Misalnya, Anda dapat belajar bagaimana mereka menjadi pendengar yang aktif dan kritis saat diskusi.
3. Tetapkan Target Pencapaian
Ketiga, tetapkan target pencapaian dan evaluasi kinerja Anda secara teratur. Bertanya kepada rekan kerja atau mentor Anda untuk mendapatkan umpan balik dan saran.
4. Cari Tempat Pembelajaran yang Sesuai
Terakhir, cari tempat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti buku, YouTube, podcast, atau kelas online. Dengan demikian, Anda dapat meningkatkan kemampuan soft skill Anda dengan cara yang menantang dan menyenangkan.
Tak hanya itu, bagi para karyawan yang ingin meningkatkan soft skill di tempat kerja agar memiliki performance yang maksimal, segera daftar Corporate Training dari Belajarlagi.
Telah dipercaya oleh berbagai perusahaan ternama seperti Bank Indonesia, Pegadaian, Yamaha, dan lainnya dalam pelatihan karyawan. Ayo, daftar sekarang!
Baca Juga: Manfaat Perencanaan Karir untuk Masa Depan Cemerlang
Kesimpulan
Dengan mengetahui manfaat soft skill, para fresh graduate dapat menyiapkan diri sebaik mungkin mulai dari sekarang. Menguasai soft skill menjadi bekal terbaik untuk langsung terjun ke dunia kerja. Jadi, bukan cuma hard skill yang mesti diasah, soft skill pun juga.
Contoh soft skill penting bagi fresh graduate antara lain komunikasi, kerja sama, analisis, pemecahan masalah, interpersonal, dan lain-lain. Perusahaan cenderung lebih menyukai fresh graduate yang lebih siap dalam soft skill daripada hard skill semata.