Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa beberapa brand mendominasi pasar, sementara yang lain sulit bersaing? Salah satu kuncinya ada pada market share!
Market share bukan hanya sekedar angka, tapi juga cerminan seberapa besar pengaruh sebuah bisnis dalam industrinya. Semakin besar market share, semakin kuat posisi perusahaan dalam persaingan.
Di artikel ini, Tim Belajarlagi akan membahas apa itu market share, bagaimana cara mengukurnya, dan strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkannya. Yuk, pelajari lebih dalam dan temukan cara agar bisnismu bisa lebih unggul di pasar!
Apa itu Market Share?
Secara sederhana, market share adalah bagian dari total penjualan di industri tertentu yang berhasil dikuasai oleh sebuah perusahaan. Semakin besar market share, semakin kuat posisi bisnis tersebut di pasar. Market share ini bukan sekadar angka di laporan keuangan, tapi juga alat penting untuk:
- Mengetahui seberapa besar pengaruh bisnis dalam persaingan pasar.
- Menyusun strategi yang tepat agar bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan market share.
- Mengukur tren penjualan dan memahami perubahan permintaan konsumen.
Sebaliknya, kalau market share sebuah bisnis terlalu kecil, bisa jadi itu pertanda kalau produknya kurang diminati atau kalah bersaing dengan kompetitor. Di sisi lain, bisnis dengan market share yang terus meningkat punya peluang lebih besar untuk berkembang, meningkatkan produksi, dan meraih keuntungan lebih tinggi.
Supaya lebih mudah dipahami, coba bayangkan kamu sedang berjualan es kopi susu di sekitar kampus karena minuman ini lagi hits dan banyak dicari mahasiswa. Tapi tentu ada banyak pedagang lain yang juga menjual es kopi susu dengan varian dan harga berbeda.
Misalnya, dalam satu bulan ada 2.000 gelas es kopi susu yang terjual di daerah tersebut. Dari jumlah itu, 500 gelas dibeli dari kedai kamu, sementara 1.500 sisanya dibeli dari kompetitor. Ini berarti kamu menguasai market share sebesar 25%.
Namun, market share ini bisa berubah kapan saja. Misalnya, kalau ada kompetitor baru yang menawarkan promo buy 1 get 1, bisa saja pelanggan mulai beralih ke sana. Atau kalau tren minuman berubah, dan orang-orang lebih suka minuman boba ketimbang kopi susu, maka market share produkmu juga bisa terpengaruh.
Fungsi Market Share untuk Bisnis
Market share adalah bukan hanya angka di laporan bisnis, tapi juga punya banyak fungsi lain bagi perusahaan. Nah, berikut beberapa fungsi penting market share yang perlu kamu tahu:
1. Meningkatkan Reputasi Bisnis
Pernah dengar istilah "yang laris biasanya yang paling dipercaya"? Nah, market share sering dianggap sebagai tanda kepercayaan konsumen terhadap sebuah brand. Kalau produk atau layananmu berhasil menguasai pasar dalam waktu lama, orang-orang bakal lebih yakin dengan bisnismu, maka lakukan corporate branding.
Bahkan, tanpa perlu diminta, konsumen yang puas bisa jadi “promotor” gratis buat produkmu. Mereka bisa merekomendasikan ke teman, keluarga, atau bahkan posting di media sosial. Dari sini, reputasi bisnismu pun makin kuat dan dikenal luas!
2. Menemukan Peluang Konsumen Baru
Market share juga bisa jadi petunjuk kalau masih ada banyak calon pelanggan yang belum tersentuh. Kalau persentase market share-mu masih kecil, artinya masih banyak orang yang bisa kamu jangkau dengan strategi pemasaran yang lebih tepat.
Misalnya, kalau kamu baru jualan lewat Instagram, bisa jadi ada peluang lebih besar kalau kamu juga promosi di TikTok atau WhatsApp. Dengan memahami market share, kamu bisa tahu ke mana arah pertumbuhan bisnismu.
3. Mengukur Daya Saing Bisnis
Market share juga bisa jadi cermin untuk melihat seberapa kuat bisnismu dibanding kompetitor. Kalau market share-mu masih tertinggal jauh, bisa jadi kompetitor punya strategi yang lebih efektif.
Di sinilah pentingnya melakukan analisis pasar. Kamu bisa menerapkan strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dari kompetitor yang sukses, lalu menemukan cara yang lebih inovatif untuk menarik pelanggan.
4. Mengukur Kinerja Penjualan
Market share bisa jadi indikator apakah penjualan produkmu sedang naik atau turun. Kalau market share tinggi, berarti produkmu banyak dicari. Tapi kalau turun, bisa jadi ada yang perlu dievaluasi.
Misalnya, setelah dianalisis, ternyata penjualan lewat media sosial seperti WhatsApp dan Facebook belum maksimal. Nah, dari situ kamu bisa mulai menyiapkan strategi digital marketing baru, seperti lebih aktif bikin konten menarik atau menggunakan iklan berbayar untuk menjangkau lebih banyak orang.
Baca Juga: Manfaatkan Kolaborasi dan Strategi KOL Marketing Biar Jualan Makin Cuan!
Jenis-Jenis Market Share yang Perlu Kamu Tahu

1. Value Market Share
Jenis value market share ini dihitung berdasarkan total nilai penjualan. Jadi, bukan menghitung jumlah produk yang terjual, tapi lebih ke nilai uang yang dihasilkan dari penjualan tersebut.
Tapi, ada satu hal yang perlu diingat: value market share nggak selalu sejalan dengan volume market share. Misalnya, brand A menjual sedikit produk dengan harga tinggi, sementara brand B menjual lebih banyak produk dengan harga lebih murah. Bisa jadi, brand A punya value market share tinggi, tapi volume market share-nya lebih rendah dibanding brand B.
2. Volume Market Share
Kalau value market share fokus pada nilai penjualan, volume market share lebih fokus pada jumlah produk yang terjual.
Contohnya, kalau ada dua toko roti yang berjualan di kota yang sama, toko A bisa saja menjual 10.000 roti per bulan, sedangkan toko B hanya 7.000 roti. Dalam hal ini, toko A punya volume market share yang lebih besar. Tapi kalau harga roti di toko B lebih mahal dan total pendapatannya lebih tinggi, maka value market share-nya bisa jadi lebih unggul.
3. Revenue Market Share
Revenue market share ini mirip dengan value market share, tapi lebih spesifik ke pendapatan perusahaan dibandingkan dengan kompetitor. Artinya, yang dihitung bukan hanya nilai jual produk, tapi total uang yang berhasil dikumpulkan dari semua penjualan.
Revenue market share bisa membantu bisnis untuk melihat apakah strategi harga yang diterapkan sudah efektif dibanding kompetitor. Jadi, kalau bisnismu punya revenue market share tinggi, artinya kamu berhasil mendapatkan lebih banyak pendapatan dibanding pesaing di industri yang sama.
4. Customer Market Share
Jenis market share yang satu ini lebih fokus pada jumlah pelanggan dibandingkan dengan total pelanggan di pasar.
Misalnya, di industri telekomunikasi, provider A punya 30 juta pelanggan dari total 100 juta pengguna di Indonesia. Ini berarti customer market share provider A sebesar 30%.
Customer market share adalah biasanya jadi patokan penting di bisnis yang sangat bergantung pada pelanggan tetap, seperti layanan streaming, provider internet, atau platform langganan digital.
Baca juga: 50+ Cara Mengembangkan Usaha dengan Cepat dan Efektif
Cara Menghitung Market Share dengan Mudah
Pernah kepikiran seberapa besar pengaruh bisnismu di pasar? Market share adalah cara sederhana untuk mengetahui seberapa kuat posisimu dibandingkan dengan kompetitor. Semakin besar market share, semakin dominan bisnismu di industri. Berikut ini cara menghitung market share:
Market share = (Pendapatan bisnis ÷ Total pendapatan industri) × 100 persen
Biar lebih jelas, kita pakai contoh es kopi susu.
Misalnya, tahun ini bisnis es kopi susu yang kamu jalankan berhasil meraup pendapatan sebesar 250 juta rupiah. Sementara itu, total pendapatan seluruh bisnis es kopi susu di kotamu mencapai 1 miliar rupiah. Maka, perhitungan market share-nya seperti ini:
Market share = (250 juta ÷ 1 miliar) × 100 persen = 25 persen
Artinya, bisnis es kopi susu yang kamu jalankan berhasil menguasai 25 persen dari total pasar es kopi susu di daerahmu.
Tapi, ada hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu menghitung market share, yaitu menentukan siapa target konsumennya. Mengetahui target pasar dengan jelas akan membuat perhitungan market share lebih akurat dan membantu kamu memahami posisi bisnismu di industri.
Misalnya, jika kamu menjual es kopi susu, target konsumennya mungkin pekerja kantoran dan mahasiswa. Namun, kelompok ini masih terlalu luas. Coba persempit lagi agar lebih spesifik. Misalnya, targetnya adalah pekerja kantoran dan mahasiswa yang membeli kopi lebih dari tiga kali seminggu. Bisa juga menyasar mereka yang mencari es kopi susu dengan harga terjangkau, tetapi tetap mengutamakan rasa yang premium.
Dengan menentukan target konsumen yang jelas, kamu bisa lebih mudah memahami siapa yang paling mungkin membeli produkmu dan bagaimana peluang bisnismu berkembang di pasar.
Setelah memahami cara menghitung market share, sekarang saatnya menganalisis bisnismu. Siapa tahu, market share bisnismu bisa terus meningkat.
Baca juga: Hampir 100 Tahun, Ini Cara Bata Bertahan di Pasar Lokal
Hambatan yang Bisa Membuat Bisnis Sulit Menjangkau Market Share

Dalam perjalanan bisnis, pasti akan selalu ada hal yang bisa menghambat perusahaan untuk meraih market share yang diinginkan. Kendala ini bisa datang dari dalam maupun luar perusahaan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengevaluasinya agar bisa menemukan solusi yang tepat. Berikut beberapa faktor yang sering menjadi penghambat:
1. Salah Menentukan Target Pasar
Lakukan analisa pasar bisnis. Menargetkan konsumen yang kurang sesuai dengan produk bisa membuat penjualan sulit berkembang. Misalnya, jika kamu menjual es kopi susu premium dengan harga tinggi, tapi menawarkannya kepada pelajar dengan uang jajan terbatas, kemungkinan besar produkmu kurang diminati. Begitu juga jika bisnis masih baru dan langsung menyasar pasar kelas atas tanpa membangun brand terlebih dahulu, resikonya akan lebih besar.
2. Persaingan yang Semakin Ketat
Semakin banyak kompetitor di industri yang sama, semakin sulit untuk menarik perhatian pelanggan. Konsumen punya lebih banyak pilihan, jadi kamu harus menemukan keunikan atau Unique Selling Point (USP) yang membuat produkmu lebih menarik dibandingkan yang lain.
3. Kurangnya Daya Saing
Jika produk yang kamu jual tidak memiliki keunggulan dibandingkan kompetitor, konsumen cenderung memilih yang sudah lebih dikenal. Oleh karena itu, penting untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas, atau memberikan nilai tambah agar produkmu tetap bersaing.
4. Pemasaran yang Tidak Tepat Sasaran
Saat ini, teknologi memungkinkan bisnis untuk menjangkau pelanggan lewat berbagai kanal, seperti media sosial dan website. Namun, jika strategi pemasaran tidak tepat, iklan yang kamu buat bisa saja tidak sampai ke orang yang benar-benar tertarik dengan produkmu. Pastikan kamu menentukan target audiens dengan jelas agar pemasaran lebih efektif dan bisa meningkatkan market share bisnis.
Baca Juga: Cara Jualan Online untuk Para Pemula, Biar Laris Manis!
Cara Efektif Meningkatkan Market Share

1. Gunakan Metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM)
Dalam dunia bisnis, ada strategi yang sering digunakan untuk mengembangkan usaha dengan lebih cepat dan efektif, yaitu metode Amati, Tiru, Modifikasi (ATM). Dengan metode ini, kamu bisa mempelajari strategi kompetitor, melihat apa yang sudah mereka lakukan dengan baik, lalu menyesuaikannya agar lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnismu sendiri.
Tapi perlu diingat, ATM bukan berarti menjiplak mentah-mentah strategi kompetitor. Kamu hanya mengambil inspirasi dari mereka, kemudian memodifikasi dan mengembangkan strategi tersebut agar lebih unggul dan relevan dengan target pasar bisnismu. Beberapa hal yang bisa kamu pelajari dari kompetitor adalah:
- Kelebihan dan kekurangan produk mereka
- Cara mereka melayani pelanggan
- Strategi pemasaran yang mereka gunakan
Dari situ, kamu bisa menyesuaikan strategi bisnis agar lebih efektif dan sesuai dengan kondisi pasarmu.
2. Tentukan Unique Selling Point (USP)
Agar bisa bersaing, produkmu harus memiliki keunggulan yang membedakannya dari kompetitor. Keunggulan inilah yang disebut Unique Selling Point (USP).
Cara menentukan USP:
- Cari tahu apa yang diinginkan pelanggan melalui survei atau feedback langsung
- Evaluasi strategi pemasaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan
- Identifikasi kelemahan kompetitor dan jadikan itu sebagai keunggulan produkmu
USP bisa berasal dari berbagai aspek, seperti kualitas produk, harga, pelayanan, atau bahkan cara kamu berkomunikasi dengan pelanggan di media sosial.
3. Buat Website untuk Bisnis
Di era digital, memiliki website bisnis bisa membantu meningkatkan kredibilitas dan memperluas jangkauan pasar. Beberapa manfaat website untuk bisnismu antara lain:
- Menampilkan produk secara profesional
- Meningkatkan visibilitas bisnis melalui strategi SEO dan digital marketing
- Memudahkan pelanggan dalam mencari informasi dan melakukan pembelian
Jika ingin lebih optimal, kamu juga bisa mengkombinasikannya dengan Search Engine Marketing (SEM) agar website lebih mudah ditemukan di mesin pencari.
4. Gunakan Strategi Marketing yang Efektif
Strategi pemasaran yang tepat bisa membuat bisnismu lebih dikenal dan menarik lebih banyak pelanggan. Beberapa cara yang bisa kamu coba:
- Menggunakan influencer atau selebgram untuk promosi
- Memanfaatkan iklan digital di media sosial dan Google Ads
- Mengadakan giveaway atau promo khusus untuk menarik perhatian pelanggan
Pilih strategi yang sesuai dengan target pasarmu agar hasilnya lebih maksimal.
5. Bangun Hubungan Baik dengan Pelanggan
Mendapatkan pelanggan baru memang penting, tapi mempertahankan pelanggan lama juga tidak kalah krusial. Pelanggan setia bisa menjadi "brand ambassador" yang mempromosikan produkmu secara gratis melalui rekomendasi ke teman dan keluarga.
Cara menjaga loyalitas pelanggan:
- Terus berinovasi dan menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan mereka
- Menjaga kualitas produk tetap konsisten
- Menerapkan strategi cross-selling dan up-selling
- Menyediakan layanan pelanggan yang responsif dan ramah
- Mengadakan customer loyalty program sebagai bentuk apresiasi
Semakin puas pelanggan dengan produk dan layananmu, semakin besar kemungkinan mereka akan terus membeli dan merekomendasikannya ke orang lain.
6. Sesuaikan Harga Produk
Konsumen selalu mencari produk berkualitas dengan harga terbaik. Menawarkan harga yang lebih kompetitif bisa menjadi strategi untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan market share.
Tapi ingat, sebelum menurunkan harga, pastikan kamu sudah melakukan perhitungan matang agar tetap mendapatkan keuntungan dan tidak merusak kestabilan bisnismu.
7. Perluas Target Pasar dengan Kelompok Demografi Baru
Jika ingin memperbesar market share, jangan ragu untuk melirik kelompok demografi baru. Misalnya, jika bisnismu selama ini menyasar kalangan mahasiswa, kamu bisa mencoba menjangkau pekerja kantoran atau ibu rumah tangga.
Demografi bisa berdasarkan:
- Usia
- Status ekonomi
- Minat dan kebiasaan belanja
- Lokasi geografis
Dengan strategi ini, kamu bisa memperluas jangkauan pasar dan membuka peluang baru bagi bisnismu.
8. Rutin Lakukan Evaluasi Bisnis
Evaluasi adalah kunci agar bisnismu tetap berkembang dan bisa beradaptasi dengan perubahan pasar. Jangan hanya fokus pada pendapatan dan pengeluaran, tapi juga pantau efektivitas strategi yang sudah diterapkan.
Kamu bisa melakukan evaluasi setiap minggu, bulan, per-semester, hingga tahunan. Dari hasil evaluasi tersebut, kamu bisa melihat apa yang sudah berhasil dan apa yang perlu diperbaiki agar bisnismu terus bertumbuh.
Kesimpulan
Market share adalah bagian dari total penjualan di industri tertentu yang berhasil dikuasai oleh sebuah perusahaan. Meningkatkan market share bukanlah sesuatu yang instan, tapi dengan strategi yang tepat dan konsisten, bisnismu bisa berkembang lebih pesat. Mulai dari mempelajari kompetitor, menetapkan USP, menggunakan strategi pemasaran yang efektif, hingga menjaga loyalitas pelanggan, semua faktor ini bisa membantu memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan daya saing bisnis. Yuk mulai analisa market share bisnis kamu bersama Belajarlagi Marketing Agency!