Kenapa perusahaan mesti berfokus pada pengembangan keterampilan karyawan? Sebagai sebuah bisnis, perusahaan tidak mungkin menjalankannya sendiri tanpa kontribusi karyawan. Maka, kualitas sumber daya manusia pada dasarnya akan sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis perusahaan.
Oleh sebab itu, sudah menjadi tugas perusahaan untuk menyiapkan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan. Baik itu secara soft skill maupun hard skill.
Lalu, apa saja manfaat dari pengembangan keterampilan karyawan bagi perusahaan? Jenis kemampuan apa yang mesti karyawan kuasai dan apa saja metode yang perusahaan gunakan? Kali ini Tim Belajar Lagi sudah menyiapkan ulasan lengkapnya khusus buat kamu, simak dan cermati baik-baik, ya!
Pengertian pengembangan keterampilan karyawan
Menurut Indeed, pengembangan keterampilan karyawan sebenarnya merujuk pada bagaimana upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan kesempatan belajar bagi karyawan. Umumnya, karyawan yang mengikuti program pengembangan keterampilan akan mempelajari hal-hal baru ataupun mendalami apa yang sudah mereka kuasai.
Upaya dari perusahaan ini nantinya akan membantu karyawan memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, hingga membekali diri menjadi lebih baik dalam berkarier. Selain itu, perusahaan pun akan mendapatkan manfaat berupa peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan.
Dalam praktiknya, perusahaan bisa membuat anggaran khusus untuk program pengembangan ini. Hal tersebut merupakan bentuk investasi terbaik bagi perusahaan untuk tujuan atau keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Maka, sudah sepantasnya berbagai bentuk program pengembangan seperti pelatihan atau workshop rutin diadakan bagi karyawan.
Manfaat pengembangan keterampilan karyawan
Meski program pengembangan akan berdampak positif ke perusahaan, tujuan utama sebenarnya adalah memberi manfaat ke karyawan. Dalam berbisnis, perusahaan juga bertugas memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan semua karyawannya.
Berikut ini ada beberapa manfaat yang akan karyawan peroleh setelah mengikuti program pengembangan keterampilan:
Pembelajaran berkelanjutan
Bagi kebanyakan orang, istilah “belajar” lebih sering mengacu pada pendidikan formal atau kegiatan akademik yang didapatkan hingga bangku kuliah. Padahal, belajar sendiri merupakan upaya manusia untuk meningkatkan kualitas diri tanpa perlu adanya batasan usia.
Masalahnya, bekerja di perusahaan dengan jam kerja tertentu (misalnya jam 9 pagi hingga jam 5 sore) membuat orang kesulitan meluangkan waktu untuk belajar. Apalagi sudah banyak tanggung jawab dan peran yang karyawan miliki bagi perusahaan. Hal ini membuat karyawan seakan-akan tidak ada waktu tersisa untuk belajar.
Program pengembangan dari perusahaan akan memberikan solusi dari masalah tersebut. Karyawan tetap dapat bertumbuh dan berkembang, sekalipun tidak menempuh pendidikan ataupun akademik secara formal. Yang terpenting di sini adalah perusahaan memberikan kesempatan belajar bagi karyawan.
Dengan begitu, karyawan otomatis memperoleh pembelajaran berkelanjutan dengan lebih mudah. Selain itu, perusahaan pun bisa menyediakan pelatihan atau workshop yang sesuai dengan kebutuhan karyawannya. Maka, karyawan masih tetap bisa “belajar” sekalipun melakukan rutinitas pekerjaan di perusahaan.
Meningkatkan skill
Dalam bidang pekerjaan apa pun, industri akan senantiasa terus berubah dari waktu ke waktu. Untuk dapat bertahan dan beradaptasi dengan hal tersebut, karyawan dituntut untuk terus bergerak maju. Jika tidak, karyawan akan mengalami ketertinggalan atau bahkan kemunduran.
Singkatnya, karyawan harus selalu mengikuti perkembangan tren dalam industrinya. Mulai dari informasi, pengetahuan, hingga tren paling terkini yang berkaitan dengan pekerjaannya. Agar bisa beradaptasi, keterampilan karyawan semestinya ditingkatkan.
Program pengembangan dari perusahaan pada akhirnya akan memberi manfaat berupa peningkatan kemampuan karyawan. Dari situ, karyawan menjadi lebih mudah mengikuti berbagai perubahan yang ada serta mampu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif.
Peningkatan kemampuan tidak hanya didapatkan dari belajar hal baru, tetapi juga lebih mendalami keterampilan yang sudah karyawan kuasai. Harapannya, keterampilan yang makin terasah tersebut juga berdampak baik ke rencana karier para karyawan.
Mengembangkan karier
Memperoleh keterampilan baru secara langsung mengarah pada peningkatan dan pertumbuhan karier karyawan. Makin banyak belajar, makin banyak pula hal-hal yang karyawan kuasai. Maka, perusahaan pun akan melihat bahwa karyawan tersebut merupakan aset berharga yang layak dipertahankan untuk rencana jangka panjang.
Besar kemungkinan bahwa program pengembangan yang dilakukan perusahaan akan bermanfaat pula dalam pengembangan karier karyawannya. Siapa tahu, muncul bibit-bibit yang berpotensi menjadi pemimpin di masa depan bagi perusahaan.
Banyak karyawan bisa mengalami jenjang karier yang lebih cepat saat rutin mengikuti program pengembangan dari perusahaan. Tidak menutup kemungkinan juga karyawan dapat mengalihkan fokus karier dari bidang satu ke bidang yang lainnya.
Dengan begitu, makin besar pula peluang karyawan mengembangkan karier untuk jangka panjang. Inilah salah satu manfaat besar yang bisa karyawan dapatkan ketika perusahaan memfasilitasi berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan.
Metode pengembangan karyawan
Sementara, ada beberapa program pengembangan keterampilan karyawan yang bisa perusahaan sediakan untuk karyawan. Bentuknya antara lain kursus online, konferensi, kursus sertifikasi, mentoring, dan corporate training. Berikut penjelasannya:
1. Online courses
Kursus secara daring menawarkan akses mandiri bagi seseorang ke berbagai topik atau pembahasan. Metode belajar yang umum digunakan adalah menggunakan video yang berisi penjelasan materi dan tugas. Kursus online juga mulai berkembang dengan memberikan bimbingan langsung lewat video conference seperti Zoom ataupun Google Meet.
Tipe kursus seperti ini memiliki keunggulan berupa fleksibilitas karena tidak terbatas pada jarak. Bahkan, ada pula kelas yang menawarkan kebebasan jam belajar bagi para pesertanya.
Meskipun hanya secara daring, secara umum durasi kursus seperti ini bisa panjang juga, lho. Mulai dari 6 minggu hingga 24 minggu. Materi pembelajarannya juga tetap komplit, sama halnya seperti mengikuti kelas secara offline.
Nah, perusahaan bisa bermitra dengan organisasi atau lembaga yang menyediakan kursus online semacam ini. Beberapa karyawan yang terpilih bisa diikutkan ke kursus dengan waktu belajar yang disepakati bersama. Adanya fleksibilitas dalam belajar seperti ini biasanya membuat karyawan lebih bersemangat.
2. Conferences
Berbeda dengan pelatihan, konferensi biasanya memiliki sponsor dari industri tertentu dan hanya berfokus pada pertemuan dengan para profesional. Di sini tidak ada pembelajaran khusus seperti pelatihan. Para profesional dalam konferensi akan memaparkan proyek atau penelitian untuk dibagikan ke rekan-rekan lainnya.
Meski begitu, konferensi ini juga berguna dalam membangun jejaring dan memperluas informasi sekaligus pengetahuan. Karyawan yang diikutkan perusahaan ke dalam konferensi berpotensi memperoleh ilmu baru yang berguna dalam pekerjaan.
Konferensi lebih banyak berdampak ke peningkatan keterampilan karyawan di level senior. Adanya diskusi dari pemaparan para profesional dapat mengasah kemampuan karyawan untuk berpikir kritis. Selain itu, peluang berkoneksi ke lebih banyak profesional juga membuka kesempatan meningkatkan jenjang karier.
3. Certification courses
Kursus bersertifikasi sangat berpotensi mengembangkan keterampilan karyawan. Kemampuan yang sudah karyawan miliki akan semakin terasah lengkap dengan sertifikasinya. Ini juga akan membantu karyawan dalam memperbaharui CV-nya.
Jenis kursus ini bisa dalam bentuk online maupun offline. Biasanya metodenya mirip, yaitu pembelajaran intensif selama durasi tertentu, pemberian tugas, dan diakhiri dengan tes. Peserta yang mampu mengikuti setiap tahap dan proses kursus nantinya akan memperoleh sertifikat.
Secara umum, kursus bersertifikat juga meningkatkan profesionalitas karyawan. Ini akan mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Perusahaan yang memberikan kursus semacam ini biasanya berpeluang besar mempertahankan para karyawan terbaiknya.
4. Mentorship
Program pengembangan seperti mentorship bisa menjadi alternatif terbaik bagi perusahaan. Karyawan membutuhkan sosok mentor yang dapat bertindak sebagai penasihat atau pemberi bimbingan dalam bekerja. Tugasnya bukan hanya memberi instruksi, tetapi juga berbagi pengalaman tentang pekerjaan.
Seseorang yang bertugas sebagai mentor biasanya merupakan orang yang tergolong senior dalam bidangnya. Mentorship ini bisa dibilang semi formal karena pada dasarnya tidak ada kegiatan khusus di dalamnya. Seorang karyawan biasanya memiliki satu sosok mentor yang dia jadikan panutan selama bekerja.
Namun, tidak ada salahnya juga perusahaan mencoba mengadakan mentorship sebagai pendampingan formal bagi tiap karyawan baru. Secara umum, program pengembangan seperti ini jauh lebih minim biaya atau bahkan tidak butuh biaya sama sekali. Yang terpenting adalah memonitoring program mentorship berjalan dengan efektif atau tidak.
5. Corporate training program
Ini merupakan metode paling umum dalam pengembangan kemampuan karyawan. Training ini melibatkan banyak karyawan dari berbagai bidang atau divisi. Dalam praktiknya, perusahaan dapat bekerja sama dengan lembaga eksternal untuk memberikan topik dan materi ke karyawan.
Nah, Belajar Lagi juga punya Corporate Training yang bisa perusahaan gunakan untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan karyawan. Program pembelajaran intensif dari Belajar Lagi ini sifatnya menyenangkan dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Lewat Corporate Training, karyawan akan memperoleh pemahaman akan suatu materi secara holistik, baik dari teori maupun praktik. Pilihan programnya beragam, seperti digital skill, sales skill, dan soft skill. Perusahaan juga bebas memilih metode belajarnya, mau bootcamp secara online ataupun workshop.
Untuk informasi lebih lengkap, silakan kunjungi situs Belajar Lagi, ya. Jangan ragu untuk menyampaikan kebutuhan perusahaan ke tim Belajar Lagi!
Skill yang mesti diasah
Lalu, jenis keterampilan dan kemampuan apa saja yang mesti karyawan asah lewat program pengembangan? Menurut Indeed, beberapa kemampuan ini wajib dikuasai karyawan di tengah kemajuan industri dan teknologi:
1. Komunikasi
Secara umum, komunikasi adalah jenis kemampuan paling penting karena merupakan bagian esensial dari setiap bagian pekerjaan. Proses komunikasi menjadi penentu bagus tidaknya sebuah tim bekerja. Tanpa adanya komunikasi yang baik, sulit rasanya bekerja dengan banyak orang.
Selain itu, komunikasi juga berhubungan erat dengan penyampaian ide dan gagasan agar bisa dipahami dengan baik oleh semua orang. Dalam praktiknya, kemampuan komunikasi juga berperan dalam pemberian instruksi agar tujuan yang diharapkan tercapai.
Maka, sudah sewajarnya perusahaan memasukkan topik atau materi tentang komunikasi ke dalam pelatihan ataupun workshop. Kemampuan berkomunikasi wajib dimiliki semua karyawan, tanpa memandang level atau status jabatan.
2. Teamwork
Kemampuan bekerja sama yang baik akan mendorong sebuah tim mencapai tujuan yang perusahaan inginkan. Apalagi hampir tidak ada pekerjaan yang hanya bisa karyawan lakukan seorang diri. Semuanya pasti melalui proses kerja sama ataupun kolaborasi.
Kerja sama yang apik juga mendukung terciptanya suasana kerja yang lebih positif, nyaman, dan harmonis. Dalam kerja sama tim, tidak ada yang menang ataupun kalah karena semua anggota akan bersinergi. Inilah yang menjadi alasan kenapa teamwork menjadi salah satu kemampuan yang harus dikuasai karyawan.
3. Problem solving
Pemecahan masalah melibatkan identifikasi isu, memahaminya, serta menentukan solusi yang paling efektif. Tidak semua orang punya bakat alami memiliki kemampuan problem solving. Itu sebabnya perusahaan mesti memfasilitasi karyawan untuk belajar dan mengasah kemampuan ini.
Karyawan dengan kemampuan problem solving yang baik biasanya lebih mampu melihat satu masalah dari berbagai sudut pandang. Tujuannya agar mampu menerapkan solusi paling efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Alhasil, tujuan yang diinginkan pun tetap tercapai sekalipun ada halangan.
4. Perencanaan
Tidak banyak yang menyadari bahwa kemampuan dalam perencanaan itu penting. Meski bidang kerja karyawan bukan pada divisi perencanaan, kemampuan ini tidak boleh diremehkan. Mampu mengatur waktu dan energi dalam bekerja dapat mendorong meningkatnya efektivitas kerja.
Lingkup kemampuan perencanaan bukan hanya pada mengatur jadwal kerja, melainkan juga memilah mana pekerjaan yang penting dan kurang penting. Karyawan harus mampu mengidentifikasi tugas yang ada, membuat skala prioritas, membuat jadwal, dan menyelesaikannya.
Oleh sebab itu, keterampilan dalam perencanaan mesti senantiasa diasah. Perusahaan dapat memberikan materi khusus mengenai hal ini bagi karyawan melalui pelatihan tertentu.
Baca Juga: 6 Jenis Pelatihan Soft Skill untuk Pekerjaan yang Wajib Diikuti
5. Self management
Kemampuan berikutnya ini mengacu pada kemampuan melakukan tugas sebaik mungkin dengan atau tanpa pengawasan. Pada karyawan dengan level lebih tinggi, self management berarti juga kemampuan mendelegasikan pekerjaan ke anak buah.
Karyawan dengan self management yang baik akan sangat membantu manajer agar tidak banyak menghabiskan waktu memberikan instruksi atau pengawasan. Selain itu, self management juga menjadi motivasi bagi karyawan untuk mengembangkan produktivitas kerja sebaik mungkin.
6. Kepemimpinan
Tidak semua karyawan memiliki kemampuan dalam memimpin. Padahal, kepemimpinan bukan hanya milik para leader di perusahaan. Sudah semestinya setiap orang memiliki kemampuan ini, setidaknya untuk memimpin dirinya sendiri.
Maka, sangat penting bagi perusahaan untuk senantiasa mengasah kemampuan karyawan dalam hal kepemimpinan. Kemampuan ini sering kali menjadi faktor penentu baik tidaknya kualitas pekerjaan seseorang. Apalagi jika perusahaan juga butuh menyiapkan calon-calon pemimpin untuk rencana jangka panjang.
7. Teknologi
Kemajuan teknologi menuntut perusahaan untuk terus beradaptasi pada perkembangan zaman, tak terkecuali para karyawannya. Maka, karyawan harus menguasai teknologi jika perusahaan ingin tetap mampu bersaing dengan kompetitor.
Kemampuan teknologi ini juga beragam. Pada level yang paling dasar, karyawan setidaknya mampu menggunakan email, bekerja dengan tools kolaborasi, menggunakan cloud, dan lain-lain. Untuk pekerjaan tertentu, kemampuan teknologi bisa juga meliputi penyuntingan video, menguasai bahasa pemrograman, dan sebagainya.
Tingkatkan Performa Tim Anda Bersama Belajarlagi! Jangan biarkan tim Anda tertinggal dalam persaingan digital. Dengan program pelatihan karyawan dari Belajarlagi, Anda dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan keterampilan terbaru dan terbaik. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan peningkatan performa bisnis Anda sekarang!
Tips pengembangan keterampilan karyawan
Agar bisa konsisten pada program-program pengembangan keterampilan karyawan, perusahaan harus punya komitmen tinggi dalam hal tersebut. Artinya, perusahaan mau berinvestasi untuk program tertentu seperti pelatihan dan workshop.
Berikut beberapa tips yang bisa perusahaan lakukan untuk mengembangkan kemampuan para karyawannya:
1. Beri pelatihan berkala
Perusahaan sebaiknya tidak menunda-nunda memberikan pelatihan ke karyawan. Bahkan, jauh lebih baik jika melakukannya sejak awal, tepatnya saat karyawan baru saja masuk.
Kebutuhan pelatihan karyawan yang satu dengan yang lainnya bisa juga berbeda. Perusahaan harus memiliki catatan mengenai pelatihan apa saja yang sudah dan belum pernah karyawan dapatkan. Karyawan dengan potensi tertentu biasanya berkesempatan mendapatkan pelatihan lebih banyak, terutama jika direncanakan menjadi leader.
Selain itu, jauh lebih baik jika perusahaan memiliki program pelatihan dalam satu tahun. Cakupannya bisa beragam, tergantung pada sasaran pelatihan dan materinya. Memiliki jadwal pelatihan dan melaksanakannya secara berkala akan sangat bagus untuk mendorong perkembangan karyawan.
2. Lakukan delegasi dan mentoring
Para manajer juga perlu belajar memberikan tanggung jawab lebih ke beberapa karyawan yang memang dirasa mampu. Maka, delegasi adalah hal yang penting. Adanya delegasi pekerjaan akan mendorong karyawan belajar keterampilan baru.
Maka, tidak menutup kemungkinan upaya ini akan membantu manajer untuk menemukan calon pemimpin baru. Namun, ingat juga tidak semua karyawan mampu melakukan tugas delegasi semacam ini. Butuh kejelian manajer untuk mendelegasikan pekerjaan ke orang yang tepat.
Selain delegasi, mentoring juga menjadi metode efektif untuk mengembangkan kemampuan karyawan. Sosok mentor dapat menjadi guru bagi karyawan, mulai dari hal pekerjaan sampai berbagi pengalaman.
3. Libatkan karyawan dalam pembelajaran saat kerja
Perusahaan bisa mengembangkan keterampilan karyawan lewat para manajer. Dalam proyek tertentu, ada baiknya karyawan dilibatkan langsung dalam prosesnya. Dengan begitu, karyawan dapat belajar hal baru melalui real case.
Tentunya tidak sembarang karyawan bisa manajer libatkan. Mungkin hanya satu atau dua orang saja. Berikan tanggung jawab kecil kepada karyawan tersebut, misalnya membantu manajer dalam mengumpulkan data.
Selama dibantu tugasnya, manajer dapat memberikan pembelajaran langsung ke karyawan. Beri tahu hal-hal yang sekiranya berpotensi mengembangkan keterampilan anak buah. Contohnya, problem solving, komunikasi, teamwork, dan lain-lain.
4. Beri kesempatan karyawan dalam project
Tidak hanya membantu dalam sebuah proyek, tidak ada salahnya manajer memberi peran lebih besar bagi karyawan. Katakanlah manajer mencermati potensi salah satu karyawannya yang lebih menonjol daripada teman-temannya. Untuk mengasah kemampuan karyawan tersebut, manajer dapat memberikan kepercayaan kepadanya sebagai project leader.
Tidak harus untuk sebuah proyek besar. Manajer dapat memberikan proyek dalam skala lebih kecil. Tujuan dari pemberian proyek ini adalah mengamati bagaimana cara karyawan memimpin sebuah tim.
Manajer masih boleh melakukan monitoring terhadap karyawan tersebut, hanya saja tidak banyak terlibat secara langsung. Karyawan juga boleh meminta saran ke manajer jika memang diperlukan. Intinya, praktik langsung di lapangan seperti ini akan jauh lebih efektif untuk mengasah kemampuan karyawan.
5. Evaluasi dan feedback
Pengembangan keterampilan karyawan tidak bisa lepas dari proses evaluasi. Perusahaan mesti mengarahkan para manajer atau pemimpin lainnya untuk rutin mengevaluasi kinerja karyawan. Tujuannya agar bisa memberikan masukan untuk kemajuan karyawan itu sendiri.
Evaluasi ini bisa berupa pujian ataupun kritik. Jika kinerja karyawan memang baik, ada baiknya manajer mengutarakan hal tersebut. Kalaupun ada kritik akan suatu pekerjaan, hendaknya disampaikan dengan baik agar sifatnya membangun.
Tanpa adanya evaluasi, sulit untuk melihat perkembangan karyawan. Perusahaan sendiri biasanya memiliki program rutin dalam rangka memberikan penilaian ke karyawan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Contoh Pelatihan Karyawan untuk Pengembangan SDM
Kesimpulan
Pengembangan keterampilan karyawan menjadi tugas perusahaan yang tidak boleh diabaikan. Selain memberikan manfaat ke karyawan, perusahaan dapat memperoleh benefit tersendiri dari karyawan yang senantiasa berkembang.
Beberapa metode yang lazim digunakan untuk mengembangkan keterampilan karyawan bisa melalui kursus online, konferensi, mentorship, hingga corporate training program. Perusahaan dapat memilih metode mana yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan karyawan.
Agar program pengembangan karyawan senantiasa konsisten terlaksana, perusahaan harus mempunyai komitmen kuat dalam melakukannya. Salah satunya adalah rutin melakukan program pelatihan secara berkala dan terevaluasi.