Seiring dengan persaingan bisnis yang berkembang semakin ketat dan kompleks, industri maupun UMKM berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas produk serta memperluas jaringan konsumen. Hal ini menjadikan business development berperan penting dalam strategi pertumbuhan bisnis di berbagai perusahaan di Indonesia.
Peluang karir sebagai business development akan banyak dicari dan dibuka selama kurun waktu 5 tahun mendatang dengan jumlah lowongan pekerjaan mencapai lebih dari 2 juta lowongan. Setidaknya begitulah proyeksi “Future Job” dari World Economic Forum 2023 hingga 2027 mendatang. Pasar tenaga kerja dalam sektor tersebut juga hampir seimbang dengan permintaan sumber daya manusia di bidang digital marketing dan strategy specialist.
Para praktisi business development tak hanya sekadar bertugas untuk menghasilkan profit bagi lini bisnis, tetapi juga mengeksplorasi inovasi, mengembangkan hubungan bisnis dalam skala luas, serta mengembangkan kemitraan yang akan berdampak positif untuk jangka panjang bagi perusahaan.
Dalam artikel ini Tim Belajarlagi membahas tugas yang dilakukan oleh praktisi business development dan peluang-peluangnya. Simak penjelasan di bawah ini sampai tuntas, ya!
Apa Sih Business Development itu?
Apakah teman Belajar tahu apa itu business development dan fungsinya dalam sebuah perusahaan? Melansir dari laman Indeed, aktivitas business development atau pengembang bisnis tidak terbatas pada strategi peningkatan penjualan saja seperti yang dilakukan oleh tim marketing. Scott Pollack tentang definisi business development,
“Business development is the creation of long-term value for an organization from customers, markets, and relationships.”
Ya, lebih dari aktivitas penjualan, business development merupakan serangkaian proses identifikasi peluang pasar baru guna meningkatkan pertumbuhan bisnis secara menyeluruh. Cara pengembangan bisnis pun beragam, namun umumnya dilakukan melalui akuisisi pelanggan, penargetan pasar baru, serta pengembangan kemitraan untuk hubungan bisnis jangka panjang dengan misi besar.
1. Membangun Value Jangka Panjang
Nilai atau value adalah hal fundamental yang banyak dicari oleh pelanggan. Jika produk bisnis Anda bisa menyentuh value hidup konsumen, produk maupun layanan Anda bisa jadi andalan konsumen. Hal ini akan berdampak baik pada penggunaan yang berulang hingga menciptakan loyalitas pelanggan.
2. Pelanggan
“Mengetuk pintu” pelanggan potensial, itulah salah satu peran business development dengan strategi yang tepat bisa mengaktifkan target pasar baru untuk mengetahui produk atau layanan bisnis Anda.
3. Pasar
Karena pelanggan hidup dalam satu group atau satu wilayah tertentu, maka cara untuk memahami pasar adalah melalui demografi. Pasar dalam bisnis bisa dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, kalangan ekonomi, preferensi gaya hidup, dan lain sebagainya. Scott mengatakan bahwa dengan mengidentifikasi peluang untuk menjangkau pelanggan baru dengan memasuki pasar baru merupakan salah satu upaya untuk membangun value yang lebih luas dan diketahui oleh banyak orang.
Peran sebagai business development biasanya bervariasi setiap sektor bisnis maupun perusahaan. Begitu pula dengan tanggung jawabnya. Namun, bagi Anda yang tertarik untuk mendalami karier ini perlu mengasah keterampilan interpersonal yang mumpuni, presentasi yang menarik, dan inisiatif yang kuat untuk mendorong bisnis perusahaan. Hal ini tak lepas dari tanggung jawab business development untuk mengembangkan prospek baru dan membuat kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan.
Praktisi business development seringkali terlibat dalam komunitas, membangun jejaring kerja sama, dan memelihara hubungan dengan rekan bisnis. Singkatnya business development akan banyak bekerjasama di ranah Business to Business (B2B).
Peran dan Tugas Business Development
Mengingat pentingnya posisi ini dalam sebuah bisnis yang menghubungkan dengan peluang baru, maka peran dan tugas business development ini melibatkan kemampuan membangun strategi bisnis yang futuristik, berpikir maju ke depan, analisis market yang mendalam dan menyeluruh, serta mampu menjalin relasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan.
Jika dipaparkan lebih rinci, peran dan tugas praktisi business development meliputi:
- Riset pasar untuk menentukan harga, demografi, tren pasar, juga kebiasaan konsumen. Tak lupa riset tersebut juga diikuti dengan riset kompetitor agar hasil riset lebih komprehensif.
- Mengidentifikasi channel pemasaran yang ideal dan memetakan keterlibatan calon pelanggan potensial pada kanal tersebut. Misalnya saja, sebuah produk mengandalkan channel instagram dan facebook untuk mengenalkan produk baru karena konsumennya sering berinteraksi dengan channel tersebut.
- Mengembangkan materi promosi, campaign, dan rencana pemasaran.
- Berkolaborasi dengan tim marketing untuk mengidentifikasi ide branding yang lebih efektif dan mengembangkan materi promosi.
- Mengidentifikasi cara dan strategi bersaing dengan brand kompetitor sekaligus menghimpun bahan untuk meningkatkan kualitas produk brand yang sedang Anda handle.
Bidang-bidang Business Development
Tahukah Sobat Bio kalau bidang business development itu banyak jenisnya yang harus bekerja sama untuk memfasilitasi beragam informasi, merencanakan strategi, dan membuat keputusan taktis yang cerdas. Berikut bidang yang ditangani oleh business development:
- Riset dan analisis pasar: Informasi yang dihimpun dari sini bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi peluang pasar atau target market baru dan mengembangkan strategi yang efektif.
- Penjualan dan prospek bisnis: Bagian ini melibatkan pencarian calon pelanggan, kualitas prospek, serta berkoordinasi dengan tim marketing dan sales untuk mengubah prospek menjadi pelanggan.
- Kemitraan strategis: Hal ini mencakup pembentukan kerjasama kemitraan strategis, konsinyasi, atau kolaborasi yang menciptakan peluang saling menguntungkan.
- Pengembangan produk dan inovasi: Riset and development menjadi kata yang pas untuk mendefinisikan bagian ini, mereka yang tergabung dalam tim R&D melakukan riset pasar, feedback pelanggan, dan berkolaborasi dengan tim internal perusahaan untuk mendorong inovasi produk atau layanan baru.
- Analisis dna pendanaan: Bisnis tidak hanya bergantung pada produk dan layanan saja, melainkan juga pada pendanaannya. Business development pada bagian ini menganalisis dan mengidentifikasi opsi pendanaan, investasi, atau mengidentifikasi peluang hibah.
Asah Skill Interpersonal dan Pahami Dasar-Dasar Pengembangan Bisnis
Nah, skill interpersonal, baik analisis, strategi, dan komunikasi tersebut kemudian bisa Anda aplikasikan ketika Anda juga memahami dasar pengembangan bisnis. Setiap lini bisnis memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam mengembangkan bisnis. Ada yang memprioritaskan membangun komunitas sebagai jembatan jaringan profesional jangka panjang. Di sisi lain ada yang membuka cabang baru di kawasan lain untuk memperluas pasar mereka. Namun, ada juga yang mengembangkan produk unggulan lain untuk menjawab permasalahan yang ada dirasakan konsumen. Beberapa prioritas tersebut bisa disesuaikan dengan karakteristik bisnis serta karakteristik pelanggannya.
1. Pemahaman ekonomi bisnis
Salah satu aspek mendasar untuk memahami dasar pengembangan bisnis adalah dengan melihat pertumbuhan ekonomi makro yang dinamis. Misalnya saja Indonesia yang merupakan negara berkembang, dengan populasi yang besar tentu menjadi target konsumen yang luas untuk berbagai jenis produk dan jasa. Untuk memahami hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan data market overview sebagai salah satu dasar untuk ekspansi pasar.
Pemahaman pasar yang komprehensif tersebut bisa membantu Anda untuk mencapai tujuan dari business development untuk memperoleh akses ke pasar yang baru atau merumuskan keunggulan kompetitif dari sebuah produk. Anda juga bisa ikut berperan dalam aliansi strategis, atau merger dan akuisisi bisnis.
2. Negosiasi, jaringan, dan lobbying
Inisiatif untuk melakukan kemitraan strategis tentu tidak dapat dilakukan oleh seorang business development seorang diri, melainkan juga bekerja sama dengan divisi-divisi lain seperti bagian hukum untuk mengurus proses perizinan, finance untuk lobbying pendanaan. Sedangkan business development mempertimbangkan dampak positif dari opsi yang tersedia dan memilih strategi yang paling bermanfaat bagi bisnis. Tiga soft skill tersebut mutlak diperlukan agar kerja sama dengan berbagai vendor, lembaga, pemerintah, maupun regulator lebih mudah dilakukan.
3. Penghematan biaya
Bicara tentang business development tidak hanya membicarakan produknya atau peningkatan omzet saja loh, Teman Belajar. Keputusan strategis untuk mengembangkan bisnis juga mempertimbangkan efisiensi untuk meningkatkan keuntungan, termasuk juga pemotongan biaya untuk rapat atau optimasi sumber daya manusia.
Bagaimana Proses Mengembangkan Sebuah Bisnis yang Realistis dan
Mengembangkan bisnis memang bukan perkara yang mudah. Semua ada ilmunya dan bisa dipelajari dengan menggunakan metode yang spesifik, terukur, dapat dicapai, dan relevan (SMART). Tenang Teman Belajar, Tim Belajarlagi sudah merangkum beberapa garis besar cara mengembangkan bisnis yang bisa Anda aplikasikan.
1. Riset dan Analisis Pasar
Anda bisa coba memulai riset pasar yang komprehensif untuk mendapat pengetahuan mengenai tren pasar, kebutuhan masyarakat, dan lanskap persaingan produk. Identifikasi dan analisis ini berguna untuk membaca peluang pertumbuhan dan memahami dinamika pasar.
2. Tetapkan Sasaran yang Jelas
Hasil langkah pertama bisa Anda manfaatkan guna menentukan tujuan dan sasaran yang spesifik untuk pengembangan bisnis. Sasaran pasar ataupun konsumen ini menyasar pada pendapatan, perluasan pasar, atau pengembangan produk/layanan? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, proses pengembangan bisnis Anda akan fokus dan terarah.
3. Bangun Jaringan dan Hadirkan Sebuah Solusi
Anda bisa mulai mengontak berbagai pemangku kepentingan untuk menjalin kerja sama. Manfaatkan acara networking, pameran, konferensi industri, dan email personal untuk membangun kredibilitas. Saat membangun jaringan, tawarkan solusi yang selaras dengan kebutuhan klien. Tunjukkan value dan soroti manfaat utama dari produk atau layanan Anda.
4. Perluas Jaringan dan Negosiasi
Jika jaringan kerja sama telah terbentuk, Anda bisa mempersiapkan dan menyampaikan proposal penawaran. Pantau terus perkembangannya, dan jika bersambut. Selamat, Anda telah menjadi seorang deal maker!
5. Evaluasi terus menerus
Memantau dan mengevaluasi kerjasama juga bisa digunakan untuk melihat efektifitas pengembangan bisnis. Anda bisa mengumpulkan feedback dan melihat bagian mana yang perlu dioptimasi. Kemudian, Anda bisa melengkapi strategi untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.
Kesimpulan
Dalam bisnis yang kompetitif, business development berperan penting untuk mengarahkan pertumbuhan bisnis. Dengan mengidentifikasi peluang menjalin kemitraan dan merencanakan ekspansi produk, tim business development membantu menciptakan kesuksesan bisnis dalam jangka panjang.
Tertarik untuk berkarir sebagai business development? Persiapkan diri Anda sekarang!