Perbedaan Marketing vs Sales: Beda Peran, Satu Tujuan!

Zihan Berliana R
8 Min Read
Published:
June 28, 2024
Updated:
June 28, 2024

Kesuksesan bisnis terjalin erat dengan kolaborasi strategis antara dua komponen utama marketing dan sales. Meskipun memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu menemukan, menarik, dan mempertahankan pelanggan, kedua fungsi ini menerapkan pendekatan yang berbeda dalam mencapai targetnya.

Marketing berfokus pada bagian atas penjualan, seperti menjangkau target audience dan leads. Sementara tim sales berfokus pada transaksi di bagian bawah untuk memastikan pelanggan menyelesaikan pembelian mereka.

Menggabungkan nilai yang dibawa oleh masing-masing bidang ini dapat menjadi kunci untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Dengan demikian, pertumbuhan bisnis semakin meningkat dan memiliki kesuksesan yang berkelanjutan.

Lalu, apa perbedaan marketing dan sales? Simak dalam artikel berikut ini.

Pengertian Marketing dan Sales

Apa itu Sales?

Melansir Indeed, sales atau penjualan adalah proses memasarkan barang dan jasa. Seorang sales akan meyakinkan calon pelanggan agar membeli dari perusahaan Anda. Cara untuk meyakinkan ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti menjelaskan manfaat produk Anda, menawarkan diskon, atau membuat produk Anda lebih menarik daripada produk pesaing.

Apa itu Marketing?

Sementara itu, pemasaran atau marketing adalah sebuah proses dalam membuat orang tertarik pada produk Anda melalui berbagai strategi, seperti brand awareness, campaign, penetapan harga, pengemasan, penempatan, dan promosi. Marketing memiliki fokus untuk menganalisis kebutuhan dan minat pelanggan untuk membuat produk lebih menarik bagi mereka.

Baca Juga: Macam-macam strategi marketing bisnis retail di Indonesia

Apa Perbedaan Marketing dan Sales?

Kolaborasi antara marketing dan sales adalah kunci untuk meningkatkan penjualan. Memahami perbedaan antara kedua fungsi ini merupakan langkah awal untuk membangun sinergi yang efektif. Berikut perbedaan marketing dan sales:

perbedaan marketing dan sales

1. Perbedaan Proses Kerja

Perbedaan marketing dan sales terletak pada proses kerja mereka. Tim sales terlibat dalam interaksi langsung dengan konsumen, sedangkan tim marketing fokus pada strategi pemasaran yang menarik pelanggan.

Interaksi Langsung oleh Tim Sales

Tim sales berinteraksi langsung dengan konsumen melalui berbagai cara, seperti:

  • Kunjungan langsung ke lokasi calon konsumen
  • Menghubungi lewat telepon
  • Bertemu di acara atau kegiatan

Dalam beberapa kasus, tim sales perlu menyesuaikan pendekatan dan perlakuan mereka kepada setiap konsumen.

Strategi Pemasaran oleh Tim Marketing

Sementara tim sales berinteraksi dengan pelanggan, tim marketing memiliki tugas untuk menganalisis pasar untuk memahami kebutuhan konsumen. Mereka merancang tools dan konsep yang menarik pelanggan untuk mencari produk yang ditawarkan.

Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk mempromosikan produk dan menyusun strategi pemasaran yang efektif. Tim Marketing juga bertugas untuk terus mengevaluasi kembali strategi yang dipakai sebelumnya untuk memastikan kesuksesan berkelanjutan.

Melansir Indeed, berikut ini tahapan umum dalam proses marketing dan sales:

Proses Sales (Penjualan):

  1. Prospektif (Pencarian Calon Pelanggan): Membuat daftar target konsumen dan melakukan riset awal tentang mereka.
  2. Penghubungan (Membangun Kontak): Menghubungi calon pelanggan potensial, biasanya melalui email dingin (cold email) atau panggilan telepon.
  3. Kualifikasi (Memilih Calon Pelanggan): Mengevaluasi prospek berdasarkan respon mereka, kebutuhan, dan kesiapan untuk membeli produk.
  4. Pendekatan (Penjadwalan Pertemuan): Menjadwalkan pertemuan dan bertemu dengan prospek yang memenuhi kualifikasi.
  5. Demonstrasi Produk: Menampilkan produk dan menjelaskan fitur serta manfaatnya.
  6. Penanganan Keberatan: Mendengarkan keberatan prospek, memahami perspektif mereka, dan mengatasi kekhawatiran mereka.
  7. Penutupan Penjualan: Negosiasi harga, membuat proposal, dan menutup kesepakatan.
  8. Orientasi Pelanggan (Onboarding): Menyampaikan produk dan membantu pelanggan memulai menggunakannya.
  9. Tindak Lanjut: Mendukung pelanggan dengan layanan purna jual, mempertahankan mereka, dan mengubah mereka menjadi pembeli tetap.

Proses Marketing (Pemasaran):

  1. Riset pasar: Mempelajari pasar dan calon pelanggan.
  2. Segmentasi: Membagi pelanggan Anda ke dalam segmen berbeda berdasarkan karakteristik mereka.
  3. Strategi: Membangun strategi pemasaran untuk setiap segmen yang ingin Anda targetkan.
  4. Posisi Merek (Positioning): Mendefinisikan fitur pembeda produk Anda dan menonjolkannya dalam kampanye pemasaran.
  5. Kampanye: Membuat dan menjalankan kampanye pemasaran.
  6. Performa: Mengukur performa kampanye pemasaran.
  7. Penyempurnaan (Fine-Tuning): Memodifikasi dan menyempurnakan kampanye pemasaran Anda berdasarkan performanya.

2. Strategi Pekerjaan

Perbedaan sales dan marketing juga terlihat dalam strategi kerja mereka. Strategi marketing melibatkan analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam pasar. Hal ini membantu mereka mengembangkan strategi yang efektif untuk menjangkau target audiens dan mencapai tujuan pemasaran. Berikut adalah contoh strategi marketing:

  • Pemasaran yang berfokus pada produk: Perusahaan menonjolkan berbagai aspek produk mereka, seperti kualitas, ukuran, dan kemasan.
  • Pemasaran yang berfokus pada harga: Perusahaan membuat pembelian lebih menarik melalui berbagai strategi harga, seperti harga rendah, pencocokan harga (menawarkan harga yang lebih rendah dari pesaing), dan harga premium (menegaskan kualitas tinggi).
  • Pemasaran status: Perusahaan memposisikan produk mereka sebagai simbol status dan membatasi siapa yang dapat membelinya. Contohnya, produsen mobil kelas atas mungkin hanya menjual mobilnya kepada kelompok individu berpenghasilan tinggi dan tokoh berpengaruh tertentu, sehingga memunculkan kesan eksklusif.
  • Pemasaran online: Perusahaan memasarkan produk mereka melalui strategi digital marketing, seperti SEO, email, dan media sosial.

Di sisi lain, tim sales fokus pada pelacakan prospek dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan penjualan. Mereka dapat menggunakan berbagai metode seperti penawaran diskon atau promosi khusus untuk menarik minat pelanggan. Berikut adalah contoh strategi sales:

  • Cold calling: Menghubungi calon pelanggan secara langsung melalui telepon dan menawarkan produk.
  • Penjualan door-to-door: Tim sales mendatangi pelanggan secara langsung untuk menawarkan produk dan menutup transaksi saat itu juga.
  • Promosi diskon: Perusahaan menawarkan potongan harga untuk produk tertentu dalam jangka waktu terbatas.
  • Kupon diskon: Perusahaan mengeluarkan kupon diskon untuk menarik minat segmen pelanggan tertentu, misalnya pemegang kartu kredit dari bank tertentu.
  • Pameran dagang: Perusahaan memamerkan dan menjual produk mereka di pameran dagang.
  • Cross-selling: Menawarkan produk lain kepada pelanggan yang sudah ada. Misalnya, bank dapat menawarkan kartu kredit kepada nasabah tabungan mereka.

3. Perbedaan Target Pekerjaan

Perbedaan marketing dan sales juga terlihat dalam ruang lingkup pekerjaan dan durasinya. Tim sales fokus pada penjualan langsung dan target jangka pendek untuk mencapai kuota penjualan.Mereka berinteraksi dengan calon pelanggan untuk meyakinkan mereka membeli produk.

Berikut contoh target sales:

  • Meningkatkan pendapatan bulanan
  • Menutup penjualan produk
  • Mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan CRM
  • Meningkatkan margin keuntungan
  • Menurunkan biaya akuisisi pelanggan

Sementara itu, menurut Indeed, tim marketing berfokus pada perspektif jangka panjang. Mereka berfokus pada membangun strategi pemasaran yang efektif untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Target marketing bersifat tidak langsung dan berdampak pada peningkatan penjualan dalam jangka panjang. 

Contoh target marketing:

  • Riset kebutuhan dan minat pelanggan
  • Membangun merek (brand building)
  • Meningkatkan kesadaran produk
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Menjaga hubungan pelanggan
  • Memposisikan perusahaan sebagai pemimpin di industrinya
  • Menghasilkan prospek yang berkualitas
  • Meluncurkan produk baru
  • Memposisikan ulang merek atau produk

Meski campaign marketing mungkin tidak memiliki dampak langsung yang terlihat pada pendapatan perusahaan, hal ini berkontribusi pada pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca Juga:10 Strategi Pemasaran UMKM di Era Digital untuk Penjualan

4. Peralatan Pekerjaan

Perbedaan jobdesk antara sales dan marketing juga tercermin dalam peralatan kerja yang mereka gunakan. Meskipun media yang digunakan sama, fungsi dan tujuannya berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing tim.

Media Sosial: Meskipun sama-sama menggunakan media sosial, fungsinya berbeda.

  • Marketing: Sebagai sarana promosi untuk mengunggah konten.
  • Sales: Sebagai strategi penjualan berbasis digital.

Peralatan Khusus:

  • Marketing: Membutuhkan aplikasi manajemen proyek untuk analisis data dan pembuatan konten produk.
  • Sales: Membutuhkan aplikasi untuk mencatat rapat, hasil pertemuan, dan pembuatan faktur penjualan.

5. Waktu Bekerja

Selain peralatan pekerjaan, perbedaan marketing dan sales juga terletak pada waktu bekerja. 

Pekerjaan Jangka Pendek: Penjualan Langsung

  • Tim sales fokus pada penjualan langsung dan target jangka pendek untuk mencapai kuota penjualan.
  • Mereka berinteraksi dengan calon pelanggan untuk meyakinkan mereka membeli produk.
  • Hasil kerja mereka dapat langsung terlihat dalam bentuk penjualan yang terjadi.

Pekerjaan Jangka Panjang: Analisis dan Evaluasi

  • Tim marketing memiliki perspektif jangka panjang.
  • Mereka melakukan riset, analisis, dan evaluasi untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
  • Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama karena dampaknya tidak langsung terlihat pada penjualan.
  • Tujuan marketing adalah meningkatkan penjualan secara tidak langsung melalui peningkatan kesadaran merek, membangun hubungan pelanggan, dan menarik minat calon pembeli.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Pull Marketing dan Push Marketing? 

pelatihan sales

Marketing dan sales merupakan dua pilar penting dalam mencapai kesuksesan bisnis. Untuk meningkatkan efektifitas kedua bidang ini, diperlukan ilmu dan pengetahuan yang mumpuni. Namun, Anda mungkin merasa kesulitan dalam menentukan strategi corporate branding yang tepat untuk perusahaan Anda.

Belajarlagi hadir sebagai solusi untuk membantu Anda. Kami menyediakan Corporate Training yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Salah satu program unggulannya adalah sales skill training serta soft skill lain seperti decision making, time management, public speaking, communication skill, problem solving, dan leadership. Keterampilan-keterampilan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan teamwork dan produktivitas karyawan marketing dan sales.

Belajarlagi siap membantu perusahaan Anda dalam meningkatkan performance bisnis Anda melalui berbagai Corporate Training yang ada. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi laman Belajarlagi sekarang!

Kesimpulan

Perbedaan marketing dan sales memiliki perbedaan dalam proses kerja, strategi, target, dan waktu kerja. Meski berbeda, tujuan akhir mereka sama, yaitu meningkatkan penjualan dan mencapai kesuksesan bisnis.

Kolaborasi yang efektif antara marketing dan sales menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan berbagi informasi, membangun komunikasi yang terbuka, dan menyelaraskan strategi, dua tim ini dapat bekerja sama dengan baik untuk menarik pelanggan, meningkatkan konversi, dan mendorong pertumbuhan bisnis.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Bisakah kita kerja sebagai sales sekaligus marketing?

Ya, Anda bisa bekerja sebagai sales dan marketing sekaligus, terutama di bisnis kecil atau startup. Namun, dua peran ini dapat memiliki beban kerja yang berat, Anda harus siap untuk menyelesaikan keduanya.

Selain itu, sales dan marketing membutuhkan keahlian yang berbeda. Anda wajib berkomunikasi secara aktif dan fokus pada hasil untuk sales, dan Anda harus bisa untuk menganalisis, kreatif, dan memahami pasar untuk strategi marketing. 

Dua peran ini bisa jadi bertentangan. Jadi, Anda harus bisa cepat beralih antara fokus jangka pendek (sales) dan jangka panjang (strategi marketing).

2. Bagaimana cara kolaborasi tim sales dan tim marketing?

Kolaborasi yang efektif antara tim sales dan marketing merupakan kunci utama untuk mencapai kesuksesan bisnis. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan kolaborasi:

  • Membangun Skill Komunikasi yang Terbuka: Adakan rapat rutin untuk berbagi informasi, mendiskusikan strategi, dan menyelesaikan masalah bersama. Lalu, buatlah saluran komunikasi yang mudah diakses dan terbuka untuk semua anggota tim untuk mendorong komunikasi terbuka dan transparan antar tim untuk menghindari kesalahpahaman.
  • Memahami Peran dan Tujuan Bersama: Pastikan setiap anggota tim memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Diskusikan tujuan bersama dan bagaimana setiap tim berkontribusi untuk mencapainya.
  • Keselarasan Tujuan dan Strategi: Koordinasikan tujuan dan strategi sales dan marketing agar selaras dan tidak saling bertentangan. Pastikan semua kampanye dan aktivitas marketing mendukung upaya sales dalam mencapai target penjualan. Lakukan evaluasi berkala untuk memastikan keselarasan dan efektivitas strategi yang diterapkan.
  • Berbagi Data dan Wawasan: Sales dan marketing dapat berbagi data dan wawasan tentang pelanggan, pasar, dan tren terbaru secara berkala. Gunakan data dan wawasan untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
  • Kerja Sama dalam campaign: Berkolaborasi dalam mengembangkan dan melaksanakan campaign marketing yang terintegrasi dengan strategi sales. Ciptakan campaign yang menarik dan konsisten dengan pesan yang ingin disampaikan.

3. Apa contoh kolaborasi antara tim sales dan marketing?

1. Pengembangan Campaign

Tim marketing dan sales bekerja sama untuk mengembangkan strategi branding atau campaign marketing yang terintegrasi dengan strategi sales. Campaign ini dapat mencakup iklan, konten media sosial, dan acara untuk meningkatkan kesadaran merek, menghasilkan prospek, dan mendorong konversi.

Contoh: tim marketing dapat membuat konten yang menarik dan informatif tentang produk, sedangkan tim sales dapat menggunakan konten tersebut untuk menjalin hubungan dengan prospek dan mendorong mereka untuk membeli.

2. Pembuatan Konten yang Berfokus pada Sales

Tim marketing dapat membuat konten yang dirancang khusus untuk mendukung tim sales dalam upaya mereka mempromosikan produk. Konten ini dapat berupa brosur, lembar spesifikasi, dan testimoni pelanggan yang dapat digunakan oleh tim sales untuk menjelaskan produk kepada prospek dan meningkatkan penjualan.

Contoh: tim marketing IKEA membuat video tentang sistem membeli produk furniture yang dapat digunakan oleh tim sales untuk menunjukkan keunggulan produk tersebut.

#
Marketing
Belajarlagi author:

Zihan Berliana R

SEO Content Writer dengan 4 tahun pengalaman dalam menulis artikel dalam berbagai bidang, mulai dari news, entertainment, gaming, lifestyle, health, otomotif, edukasi, hingga bisnis. Ia memiliki passion khusus di bidang SEO.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.