Istilah probation kerja sebenarnya lebih sering kamu kenal dengan sebutan masa percobaan. Hampir semua karyawan baru pasti melewati fase tersebut, terutama fresh graduate. Masa probation ini sangat penting karena menentukan nasib karyawan baru, akan menjadi pegawai tetap atau tidak.
Singkatnya, perusahaan akan menilai kapasitas dan kemampuan seorang karyawan melalui masa percobaan tersebut. Jadi, lolos tes sampai wawancara bukanlah jaminan mutlak seorang karyawan dapat berubah status jadi pegawai tetap. Selama periode probation, segala jenis kerja karyawan baru akan terpantau dan terawasi dengan saksama.
Buat Teman Belajar yang tergolong masih fresh graduate, tidak ada salahnya nih menyiapkan diri untuk masa percobaan ini. Berikut ulasan mengenai serba-serbi probation, manfaat, hingga tips agar bisa lolos. Simak ya!
Pengertian Probation Kerja
Melansir dari Breathehr, probation kerja merupakan periode kerja karyawan baru jalani dalam rentang waktu tertentu dan nantinya mempengaruhi keberlanjutan kontrak kerjanya. Pada masa tersebut, atasan langsung akan melakukan penilaian dan evaluasi untuk menentukan cocok tidaknya karyawan tersebut dengan perusahaan.
Maka, akan ada dua kemungkinan hasil dari masa percobaan tersebut. Pertama, perusahaan akan memutus kontrak karyawan yang kurang dapat beradaptasi atau mengikuti ritme kerja. Kedua, karyawan tersebut akan lolos masa probation dan menjadi karyawan tetap.
Periode percobaan ini sebenarnya tidak hanya berlaku untuk orang dengan status fresh graduate. Pada banyak perusahaan, aturan ini berlaku untuk semua level kerja. Mulai dari level staf hingga manajerial.
Manfaat Probation Bagi Perusahaan dan Karyawan
Probation kerja memiliki peran penting dalam proses rekrutmen. Periode ini bermanfaat untuk kedua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan sendiri.
Melalui masa probation, perusahaan memiliki waktu untuk mengevaluasi karyawan secara keseluruhan. Kualitas karyawan dapat benar-benar terlihat ketika sudah terjun ke lapangan, bukan sekadar lolos rangkaian tes dan wawancara.
Apalagi masing-masing atasan biasanya punya kriteria tersendiri akan cocok tidaknya seseorang untuk bekerja sama. Dengan adanya periode percobaan ini, perusahaan masih punya pilihan untuk tidak melanjutkan kontrak karyawan yang ternyata tidak cocok.’
Sementara, karyawan juga menerima manfaat dari masa percobaan. Sama halnya seperti perusahaan, karyawan baru turut bisa mempertimbangkan kecocokan dirinya dengan perusahaan. Bagaimana pun juga, kultur atau budaya perusahaan dapat makin jelas terlihat saat sudah bekerja langsung dan menjadi bagian dari sebuah tim.
Poin paling penting, waktu probation adalah masa terbaik untuk karyawan beradaptasi. Baik itu dengan pekerjaan, sistem, ataupun hubungan antar rekan kerja. Karyawan dapat belajar banyak hal dan menggali potensi sebaik mungkin pada periode ini.
Tips Lolos Masa Probation Kerja
Setelah paham pentingnya periode probation kerja, sekarang waktunya kamu mempersiapkan diri andai nanti lolos wawancara. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan selama masa percobaan:
Ciptakan First Impression Baik
Sebelum menonjolkan kemampuan atau keunggulan, tunjukkan dulu impresi terbaikmu. Entah itu ke atasan langsung ataupun ke rekan kerja. Meski belum tahu medan kerja, tidak ada salahnya menawarkan diri membantu pekerjaan sekalian belajar.
Namun, perlu kamu catat bahwa menciptakan first impression baik bukan berarti mesti menjilat ya. Hindari kebaikan yang sifatnya hanya pura-pura, apalagi demi membuat sebuah citra baik. Jadilah diri sendiri dan bersikap baiklah selama berada pada lingkungan kerja.
Jangan Ragu Bertanya Jika Ada Kesulitan
Bagi sebagian orang, probation kerja terkesan menyeramkan. Namun, pada dasarnya itu adalah masa terbaik untuk banyak belajar dan beradaptasi. Tidak perlu malu jika menemui kesulitan atau melakukan kesalahan.
Bertanyalah ketika menemui kesusahan. Ingat, bertanya bukan berarti tidak mampu atau tidak kompeten. Justru lewat bertanyalah kamu akan lebih banyak belajar. Dari situ pula atasan akan menilai kinerjamu.
Tunjukkan Performa Kerja
Masa probation biasanya berlangsung antara tiga sampai enam bulan, tergantung dari kebijakan perusahaan. Pada rentang waktu tersebut, gunakan sebaik-baiknya untuk menunjukkan performa kerja.
Tidak perlu takut menonjolkan kemampuanmu, misalnya berbahasa asing, berkomunikasi dengan klien, dan lain-lain. Percayalah, atasan akan sangat menghargai usahamu dalam memberi kontribusi terbaik buat perusahaan.
Kelola Pekerja Seefektif Mungkin
Kebanyakan karyawan baru akan mudah stres ketika mendapati banyak pekerjaan dalam satu waktu. Tanpa pengelolaan waktu yang baik, besar kemungkinan beberapa pekerjaan akan terbengkalai. Oleh sebab itu, belajarlah mengelola pekerjaan dengan efektif.
Ketika banyak orang memberi pekerjaan, pastikan dulu urgensi dari tiap pekerjaan. Kerjakan sesuai prioritas dan jika menemui kesusahan, tanyakan ke atasan. Baik tidaknya performa karyawan tidak hanya dinilai dari seberapa cepat menyelesaikan pekerjaan kok.
Bangun Relasi dengan Divisi Lain
Poin ini kadang karyawan lewatkan saat menjalani probation kerja. Fokus pada tugas dan tanggung jawab memang baik. Namun, jangan lupa pula menjalin hubungan baik dengan karyawan lain.
Tidak terbatas dengan rekan satu divisi, melainkan juga karyawan dari divisi-divisi lain. Ingat, bekerja pada perusahaan berarti akan berelasi dengan banyak bagian. Jadi, usahakan mengenal karyawan lagi, terutama yang sering berhubungan dengan bagianmu.
Belajar Memanajemen Emosi dan Stres
Terakhir yang paling penting adalah mengelola emosi dan stres. Tanpa manajemen emosi yang baik, karyawan rentan terjebak dalam lingkaran frustasi. Ini bukan sinyal baik dalam masa probation.
Tak cuma ketahanan fisik, ketahanan mental juga sangat penting dalam bekerja. Atasan tentu lebih nyaman bekerja dengan karyawan yang dapat mengatasi rasa lelah atau stres yang muncul dengan baik.
Dari penjelasan mengenai probation kerja tersebut, semoga Teman Belajar dapat menemukan ritme kerja yang tepat kala nanti sudah bekerja ya. Persiapkan kemampuan dan mental mulai dari sekarang dan semoga sukses!