Word of Mouth Marketing: Rahasia Ampuh Tingkatkan Penjualan‍

Zihan Berliana R
8 Min Read
Published:
July 15, 2024
Updated:
July 15, 2024

Pernahkah Teman Belajar mendengar tentang suatu produk atau perusahaan dari rekomendasi teman? Itulah kekuatan Word of Mouth Marketing, cara ampuh untuk menyebarkan informasi dan membangun reputasi positif bisnis kita.

Dengan memanfaatkan teknik marketing tradisional ini, kita bisa menjangkau pelanggan baru, meningkatkan penjualan, dan yang terpenting, menjalin hubungan yang lebih erat dengan konsumen yang sudah ada.

Penasaran bagaimana caranya? Artikel ini akan membahas lengkap tentang Word of Mouth Marketing dan bagaimana kita dapat menggunakannya untuk menggembangkan bisnis kita ke level selanjutnya!

Apa Itu Word of Mouth?

Secara sederhana, ungkapan "Word of Mouth" atau “mulut ke mulut” menggambarkan penyampaian informasi secara lisan. Namun, dalam konteks bisnis, istilah ini berevolusi menjadi konsep yang lebih kompleks, yakni Word of Mouth Marketing.

Melansir Indeed, Word of Mouth Marketing adalah strategi pemasaran yang diterapkan saat informasi tentang perusahaan atau produk disebarkan dari orang ke orang, biasanya terjadi dalam percakapan sehari-hari, bukan melalui materi promosi resmi. 

Jika sebuah perusahaan berhasil menerapkan strategi ini, artinya banyak orang membicarakan bisnis tersebut dan saling mendorong untuk mendukungnya. Contohnya, seorang rekan kerja bercerita tentang restoran baru yang mereka suka dan mengajak kita untuk mencobanya.

Word of Marketing tidak hanya sebatas penyebaran informasi, tetapi juga melibatkan peran aktif konsumen dalam membangun reputasi perusahaan. Ulasan positif dari pelanggan, seperti mereka yang mencoba penginapan baru atau pengguna jam tangan pintar yang aktif di media sosial, berperan sebagai promotor merek secara tidak langsung

Baca Juga: Flywheel Marketing: Konsep & Implementasi

Manfaat Word of Mouth untuk Bisnis

Dalam dunia marketing, konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih percaya pada opini dan rekomendasi dari orang yang mereka kenal dibandingkan pesan iklan yang disampaikan oleh pihak yang tidak dikenal.

Dalam hal ini, Indeed menjelaskan bahwa Word-of-mouth marketing (WoM) memiliki keunggulan dalam hal penyebaran informasi secara organik. Artinya, informasi mengenai perusahaan atau produk dapat menjangkau pelanggan baru secara pasif. 

Contohnya, jika seseorang merekomendasikan toko perlengkapan kantor yang baru kepada rekan kerja, rekan kerja tersebut mungkin akan meneruskan rekomendasi tersebut kepada teman dan keluarga mereka. Proses ini dapat terus berulang hingga jaringan pelanggan potensial yang luas mengetahui keberadaan bisnis tersebut.

Hal ini selaras dengan sebuah studi Nielsen pada tahun 2021 yang dikutip dari Investopedia bahwa 88% orang di seluruh dunia lebih percaya pada rekomendasi dari orang yang mereka kenal (earned media) dibandingkan dengan bentuk iklan lainnya. Hal ini menunjukkan betapa efektifnya strategi pemasaran word-of-mouth (WoM).

Selain itu, Word of Mouth Marketing juga memiliki beberapa manfaat lainnya, yakni sebagai berikut.

1. Kepercayaan Konsumen yang Tinggi

Konsumen cenderung lebih percaya rekomendasi dari orang yang mereka kenal (teman, keluarga, kolega) dibandingkan iklan. Ulasan dan pengalaman positif yang dibagikan dari mulut ke mulut dianggap lebih jujur dan autentik.

2. Reputasi Positif yang Terbangun

Word of Mouth yang baik membantu membangun reputasi positif dan citra yang baik di mata konsumen. Pelanggan yang puas akan dengan senang hati merekomendasikan produk atau layanan kita, sehingga meningkatkan brand awareness dan daya tarik bisnis kita.

3. Jangkauan Audiens yang Lebih Luas

Word of Mouth marketing bisa menyebar secara organik dan menjangkau audiens baru yang belum pernah terpapar iklan kita. Informasi tentang bisnis kita dapat dengan mudah "dibagikan" dari satu orang ke orang lain, memperluas jangkauan pemasaran kita secara pasif.

4. Peningkatan Penjualan dan Loyalitas Konsumen

Rekomendasi positif dari pelanggan yang puas dapat mendorong orang lain untuk mencoba produk atau layanan kita. Hal ini berujung pada peningkatan penjualan dan membangun basis pelanggan yang loyal.

5. Efisiensi Biaya

Word of Mouth merupakan strategi pemasaran yang hemat biaya. kita tidak perlu mengeluarkan anggaran besar untuk iklan tradisional. Pelanggan kita sendiri yang secara tidak langsung mempromosikan bisnis kita.

6. Meningkatkan Engagement 

Word of Mouth didasarkan pada interaksi dan percakapan. Bisnis yang memperhatikan opini dan umpan balik pelanggan dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan dengan mereka.

Baca Juga: Storytelling Marketing: Cara, dan Tips untuk Bisnis (Baru)

Elemen-Elemen Word of Mouth

Word of Mouth yang efektif membutuhkan beberapa elemen penting untuk dapat berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa elemen kunci:

elemen word of mouth marketing

1. Talkers (Pembicara)

Ini adalah orang-orang yang menyebarkan informasi tentang perusahaan atau produk kita. Mereka bisa berupa pelanggan yang puas, influencer, blogger, atau bahkan karyawan kita sendiri.

2. Topics (Topik)

Ini adalah hal-hal yang akan dibicarakan orang tentang perusahaan atau produk kita. Ini bisa berupa fitur produk yang unik, pengalaman layanan pelanggan yang luar biasa, atau kampanye pemasaran yang menarik.

3. Tools (Perangkat)

Ini adalah cara-cara yang kita gunakan untuk memfasilitasi percakapan tentang perusahaan kita. Ini bisa berupa media sosial, program loyalitas, forum online, atau acara komunitas.

4. Taking Part (Partisipasi)

kita perlu menunjukkan bahwa kita peduli dengan apa yang dikatakan orang tentang bisnis kita. Ini melibatkan mendengarkan umpan balik pelanggan, menanggapi komentar dan ulasan online, dan berpartisipasi dalam percakapan yang relevan.

5. Tracking (Pelacakan)

Penting untuk melacak keberhasilan strategi Word of Mouth yang bisa dilakukan dengan memantau media sosial, menganalisis review-review dari pelanggan kita, atau melacak kode referral.

Selain itu, terdapat beberapa elemen lainnya yang menjadi kunci keberhasilan Word of Mouth, yakni sebagai berikut:

  • Kredibilitas: Orang lebih cenderung mempercayai rekomendasi dari sumber yang mereka anggap kredibel dan ahli.
  • Emosi: Orang lebih cenderung membicarakan pengalaman yang berkesan, baik itu positif maupun negatif.
  • Sosialisasi: Platform media sosial memudahkan orang untuk berbagi rekomendasi dan pengalaman dengan orang lain.
  • Keunikan: Produk atau layanan yang unik dan berbeda dari yang lain lebih mungkin dibicarakan.

Baca Juga: 5 Perbedaan Marketing dan Sales: Beda Peran, Satu Tujuan!

Strategi Word of Mouth Marketing

Meskipun pemasaran dari Word of Mouth sering terjadi secara organik, perusahaan dapat mendorong pelanggan untuk menyebarkan informasi tentang produk mereka dengan beberapa cara. Berikut beberapa strategi dari Indeed untuk mengembangkan bisnis melalui Word of Mouth:

stratgei word of mouth marketing
Word of MouthDok. E Global Soft Solutions

1. Dorong Pelanggan untuk Memberikan Ulasan

Ulasan positif dari pelanggan yang puas dapat meyakinkan calon konsumen lain. Minta pelanggan untuk memberikan ulasan di website, platform e-commerce, atau media sosial.

2. Tawarkan Insentif untuk Referral

Program referral menawarkan reward atau diskon kepada pelanggan yang merekomendasikan produk atau jasa kita ke teman atau keluarga mereka. Ini dapat mendorong mereka untuk secara aktif mempromosikan bisnis kita.

3. Ciptakan Konten Media Sosial yang Menarik

Konten media sosial yang menarik dan memancing emosi dapat memicu percakapan dan dibagikan oleh pengikut. Gunakan humor, cerita inspiratif, atau visual yang menarik perhatian.

4. Mudahkan Pembagian Pengalaman Pelanggan

Pastikan kita memiliki kehadiran yang aktif di media sosial. Buat tagar unik untuk gambar dan postingan kita, sehingga memudahkan pengguna untuk membicarakan dan membagikan pengalaman mereka dengan brand kita.

5. Libatkan Influencer

Bermitralah dengan influencer yang relevan dengan target market kita. Kirimkan produk kita kepada mereka untuk diulas. Jika mereka memiliki pengalaman positif, mereka akan merekomendasikannya kepada pengikut mereka yang banyak. Ini juga bisa disebut strategi influencer marketing

6. Prioritaskan Kualitas Layanan Pelanggan

Perlakukan pelanggan dengan baik dan berikan pengalaman positif pada setiap interaksi. Hal ini dapat membuat mereka merasa dihargai dan lebih cenderung untuk merekomendasikan bisnis kita.

7. Pahami Target Pasar dan Sesuaikan Strategi

Lakukan market research, lalu kenali pelanggan kita dan sesuaikan konten dan strategi media sosial kita dengan mereka. Ini akan membuat konten kita lebih relevan dan menarik bagi mereka.

8. Kembangkan Nilai Unik Sebagai Brand

Ciptakan dan komunikasikan nilai unik yang dimiliki brand kita. Ini bisa berupa dukungan terhadap komunitas lokal, praktik bisnis yang ramah lingkungan, atau produk dengan kualitas terbaik. Hal ini dapat meningkatkan Word of Mouth secara organik dari pelanggan.

Apa Saja Contoh Word of Mouth?

Berikut contoh Word of Mouth marketing:

  • Pelanggan secara aktif mempromosikan produk/jasa kita kepada jaringan sosialnya.
  • Pelanggan menjadi brand ambassador kita di media sosial.
  • Pelanggan memberikan testimoni yang dapat meningkatkan kredibilitas produk/jasa kita.
  • Pelanggan menunjukkan minat untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan merek kita.
  • Pelanggan berperan sebagai influencer yang mengajak teman untuk mencoba produk/jasa kita.

Selain itu, berikut ini contoh perusahaan populer yang telah berhasil memanfaatkan strategi word of mouth marketing, beserta contoh penerapannya:

1. Gojek

  • Contoh: Program referral "Ajak Teman Naik Gojek". Program ini memberikan insentif berupa potongan harga atau voucher gratis kepada pengguna yang berhasil mengajak teman untuk menggunakan layanan Gojek. Hal ini mendorong pengguna untuk secara aktif merekomendasikan Gojek kepada orang-orang di sekitar mereka.
  • Strategi: Gojek berhasil menciptakan viralitas dengan program referral yang sederhana namun efektif. Insentif yang menarik dan kemudahan dalam mengajak teman membuat program ini sangat populer di kalangan pengguna.

2. Starbucks

  • Contoh: Desain gerai Starbucks yang nyaman dan instagramable. Banyak orang yang sengaja mengunjungi Starbucks untuk bersantai dan mengambil foto untuk diunggah di media sosial. Hal ini membuat Starbucks menjadi tempat yang sering dibicarakan dan direkomendasikan.
  • Strategi: Starbucks menciptakan pengalaman yang unik dan estetika yang menarik bagi pelanggan. Dengan desain gerai yang menarik, Starbucks berhasil mengubah dirinya menjadi lebih dari sekadar kedai kopi, melainkan menjadi tempat berkumpul dan berbagi pengalaman.

3. Netflix

  • Contoh: Rekomendasi film dan serial yang sangat personal. Algoritma Netflix yang canggih mampu memberikan rekomendasi tontonan yang sesuai dengan preferensi setiap pengguna. Hal ini membuat pengguna merasa bahwa Netflix sangat memahami mereka dan terus kembali untuk mencari rekomendasi baru.
  • Strategi: Netflix menciptakan pengalaman menonton yang sangat personal dan memuaskan. Dengan rekomendasi yang tepat, pengguna akan merasa senang berbagi pengalaman menonton mereka dengan teman-teman, sehingga secara tidak langsung mempromosikan Netflix.

4. Apple

  • Contoh: Peluncuran produk baru seperti iPhone selalu dinantikan oleh banyak orang. Antrian panjang di depan toko Apple pada hari peluncuran menjadi bukti betapa kuatnya pengaruh word of mouth pada brand ini.
  • Strategi: Apple menciptakan hype yang sangat tinggi sebelum peluncuran produk baru. Mereka juga sangat menjaga kualitas produk dan pengalaman pengguna, sehingga pelanggan merasa puas dan dengan senang hati merekomendasikan produk Apple kepada orang lain.

5. Airbnb

  • Contoh: Ulasan dari pengguna yang menginap di Airbnb sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan tempat menginap bagi pengguna baru.
  • Strategi: Airbnb mendorong pengguna untuk memberikan ulasan setelah menginap. Ulasan-ulasan ini sangat transparan dan dapat dilihat oleh semua pengguna. Hal ini membuat pengguna merasa lebih aman dan percaya diri ketika memilih tempat menginap di Airbnb.

6. Tesla

  • Contoh: Komunitas pemilik Tesla yang sangat aktif di media sosial. Pemilik Tesla sering berbagi pengalaman dan tips tentang mobil mereka.
  • Strategi: Tesla menciptakan komunitas yang sangat kuat di antara pemilik mobil mereka. Mereka sering mengadakan acara dan memberikan akses eksklusif kepada pemilik mobil. Hal ini membuat pemilik Tesla merasa bangga menjadi bagian dari komunitas dan dengan senang hati merekomendasikan Tesla kepada orang lain.

Nah itu dia penjelasan lengkap mengenai Word of Mouth dalam Marketing yang dapat meningkatkan penjualan secara organik. Tingkatkan visibilitas brand Anda dan dorong pertumbuhan bisnis dengan strategi Word of Mouth yang efektif.

Bagi Anda yang ingin meningkatkan strategi Word of Mouth Marketing dalam perusahaan agar bisnis lebih dikenal dan laris manis, Belajarlagi Digital Agency siap bantu bisnis Anda meraih kesuksesan lewat strategi digital marketing yang tepat! 

Mulai dari social media handling, produksi konten, digital ads, SEO handling, dan lain-lain, kami siap menjadi partner bisnis Anda untuk membantu Anda mencapai target pasar yang lebih luas dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Kunjungi website Belajarlagi untuk info lengkapnya!

Kesimpulan

Word of Mouth Marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan rekomendasi dari pelanggan yang puas untuk mempromosikan produk atau jasa. Ini adalah bentuk pemasaran yang sangat efektif karena pesan yang disampaikan berasal dari orang yang dipercaya, sehingga lebih mudah diterima oleh calon konsumen. Dengan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat memaksimalkan potensi WoM untuk meningkatkan brand awareness, kepercayaan pelanggan, dan pada akhirnya, meningkatkan penjualan.

#
Marketing
Belajarlagi author:

Zihan Berliana R

SEO Content Writer dengan 4 tahun pengalaman dalam menulis artikel dalam berbagai bidang, mulai dari news, entertainment, gaming, lifestyle, health, otomotif, edukasi, hingga bisnis. Ia memiliki passion khusus di bidang SEO.

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.