Siapa bilang belajar sosial media itu sulit?
Pasalnya, kini kehidupan kita tidak bisa lepas dari jejaring sosial via daring ini. Hanya saja, diperlukan pemahaman lebih mengenai optimalisasinya, agar sosial media bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan.
Oleh karena itu, tidak heran kini banyak yang mencari cara belajar sosial media marketing dari nol untuk pemula. Tidak hanya bisa dipakai secara pribadi, kamu juga bisa menekuninya sebagai karir dengan prospek yang menjanjikan, lho.
Lantas, bagaimana tahapan mudah untuk belajar sosial media marketing dari nol? Simak penjelasannya di bawah ini, ya.
Mengenal Sosial Media Marketing
Sebelum belajar sosial media marketing dari nol, maka kamu harus tahu terlebih dahulu apa itu sosial media marketing agar tidak salah kaprah.
Melansir Digital Marketing Organization, sosial media marketing adalah penggunaan situs web media sosial dan jejaring sosial untuk memasarkan produk dan layanan perusahaan.
Lebih lengkapnya, sosial media marketing adalah proses membuat konten yang disesuaikan untuk setiap platform media sosial; guna mendorong keterlibatan dan mempromosikan bisnis.
Kegiatan ini sebagian besar mengenai upaya untuk “terhubung” dengan audiens atau pelanggan dan membantu mereka memahami merek milikmu dengan lebih baik. Maka tak heran, jika penggunaan sosial media marketing sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis.
Di masa kini, hampir semua perusahaan telah menggunakan sosial media marketing. Mengingat, marketing jenis ini memang lebih efisien jika dibandingkan dengan metode marketing konvensional.
Apa Pentingnya Sosial Media Marketing?
Tidak hanya biayanya yang murah dan merupakan cara mudah untuk meningkatkan brand awareness, ternyata ada banyak sekali manfaat dari sosial media marketing bagi pelaku usaha.
Apa saja pentingnya penggunaan sosial media marketing? Ini dia rangkuman lengkapnya.
1. Meningkatkan Brand Awareness
Sebuah produk akan semakin diakui keberadaannya ketika diunggah di media sosial secara terus-menerus. Ini karena perlahan-lahan masyarakat akan mulai menaruh perhatian.
Mulanya masyarakat mungkin hanya akan melihat-lihat produk atau jasa yang kamu tawarkan untuk sementara waktu. Namun, jika terus diunggah di media sosial, sebuah produk akan mulai dianggap ada dan diingat oleh masyarakat. Ini karena media sosial jadi sebuah platform yang terus dikonsumsi setiap hari oleh orang-orang.
Bahkan, kamu tidak perlu capek mengikuti bazar atau membuka toko jika sudah memaksimalkan sosial media marketing.
2. Mendapatkan Feedback Produk
Ini adalah tahap lanjutan dari efek sosial media marketing. Setelah diakui keberadaannya, sebuah produk akan mulai jadi topik pembicaraan. Kamu pun bisa melihat langsung bagaimana customer berinteraksi dengan konten di media sosialmu. Misalnya, dengan memberikan like atau memfollow akun milikmu.
Ditambah lagi, media sosial juga menawarkan fitur komentar. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk memberikan pendapatnya soal produk yang kamu tawarkan atau cara kamu memasarkan produk milikmu.
Bagi perusahaan, ini bisa jadi alat untuk mengukur kelebihan dan kekurangan dari produk atau strategi marketing yang kamu pilih. Secara tak langsung, kamu bisa mempelajari strategi marketing yang tepat untuk usahamu.
3. Mempelajari Kompetitor
Mempelajari kompetitor jadi lebih mudah dengan sosial media marketing. Pasalnya, sosial media marketing sekarang marak digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk.
Dengan aktif di media sosial, strategi yang dilakukan oleh kompetitor bisa jadi bahan pembelajaran dan evaluasi untuk bisnis milikmu.
4. Efektif dan Efisien
Dibanding pemasaran secara offline seperti pada spanduk atau baliho, sosial media marketing bisa lebih efektif menjangkau konsumen. Kenapa? Sebab, kamu sendiri bisa mengatur target iklan dengan sangat mendalam.
Kamu bisa mengatur umur, gender, tempat tinggal, hobi, hingga status hubungan sekalipun. Alhasil, pemasaran yang kamu lakukan akan jauh lebih efektif dengan cara yang efisien dan tak berbelit-belit.
5. Memperluas Market Share Bisnis
Media sosial bisa digunakan oleh siapapun dan dimanapun mereka berada. Dengan kata lain, target konsumen tidak terbatas di tempat tinggalmu. Namun, dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, kamu juga bisa memperluas market share hingga ke luar negeri sekalipun.
Ini semua memungkinkan bila kamu memang menerapkan sosial media marketing dengan baik. Misalnya, menggunakan hashtag yang tepat, sehingga semua orang bisa mencari bisnismu dengan mudah.
6. Komunikasi yang Lebih Mudah ke Konsumen
Komunikasi yang baik adalah hal krusial dalam setiap hubungan. Termasuk hubungan antara bisnis dengan konsumennya. Nah, melalui sosial media marketing kamu bisa melakukan komunikasi dua arah dengan mudah ke konsumen.
Konsumen bisa mengirimkan private message, meninggalkan komentar, atau melakukan mention brand milikmu. Hebatnya, kamu akan langsung mendapatkan pemberitahuan tentang hal tersebut dan bisa segera meresponnya.
7. Menarik Traffic ke Website Milikmu
Sosial media marketing juga bisa dijadikan jembatan bagi trafik baru ke website bisnismu, lho.
Caranya, kamu hanya tinggal memasukkan URL website pada deskripsi. Sehingga orang-orang yang mengkliknya akan langsung diarahkan ke website bisnismu.
Apalagi jika post-mu memang menarik dan bermanfaat. Dijamin, pasti akan banyak orang yang membagikan post tersebut, sehingga traffic yang datang ke website juga lebih banyak.
Tahapan Mudah Belajar Sosial Media Marketing dari Nol
Kemudahan lainnya dari belajar sosial media marketing adalah kamu tidak memerlukan pendidikan formal untuk ini. Siapa saja bisa, asalkan memiliki kemauan untuk belajar.
Tapi, mulai dari mana dulu, nih? Yuk, kita bahas satu per satu.
1. Pilih Skill yang Ingin Kamu Pelajari
Sosial media marketing bukan soal posting foto di Instagram atau unggah video di TikTok saja. Bidang ini juga mencakup optimasi SEO (search engine optimization), email marketing, content marketing, blogging, dan bahkan PPC atau pay per click marketing.
Memang semuanya sangat menarik untuk dipelajari. Tapi, tidak semuanya bisa diterapkan untuk pekerjaan atau bisnis yang sedang dijalankan.
Ketahui dulu visi misi perusahaan atau goal yang ingin kamu raih secara personal di masa mendatang.
Apakah kamu ingin membuat content marketing yang bisa mengonversi pembaca menjadi pelanggan? Atau ingin membuat kata-kata iklan yang menggugah emosi melalui skill copywriting? Atau justru ingin membawa website perusahaan selalu jadi nomor 1 di Google untuk suatu kata kunci?
Pikirkanlah dengan matang. Lalu mulailah memilih topik pertama untuk dipelajari.
2. Mengikuti Webinar
Ada banyak cara belajar sosial media marketing sampai mahir. Salah satunya adalah dengan mengikuti webinar. Selain diisi oleh banyak pakar ahli, topik yang dibahas pun beragam. Mulai dari SEO marketing, PPC marketing, hingga social media marketing.
Ada webinar yang diselenggarakan secara rutin tiap dua minggu atau malah sebulan sekali, dan ada juga webinar yang diadakan setahun sekali.
Salah satunya, Search Engine Journal menawarkan webinar mingguan dengan beragam topik, seperti tips kampanye iklan berbayar dan tips SEO yang berkaitan dengan kesehatan website.
Sedangkan webinar tahunan, contohnya adalah brightonSEO. Di webinar ini, ada banyak pembicara yang akan memberikan insight-insight menarik. Ada yang berprofesi sebagai PR Director, Digital Marketing Consultant, dan bahkan Senior SEO Specialist.
3. Ikut Kelas Khusus/Bootcamp
Selain webinar, kursus online juga punya banyak manfaat dalam membangun fondasi sosial media marketing yang kuat.
Tak perlu harus mengikuti yang berbayar jika saat ini kamu belum punya cukup dana. Banyak pelatihan digital marketing yang menawarkan enrollment gratis. Benar-benar tanpa pungutan biaya.
Google Digital Unlocked, misalnya, yang menawarkan topik kursus Fundamentals of Digital Marketing. Di sini, kamu akan mempelajari dasar-dasar sosial media marketing dan apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis.
Kelas sertifikasi digital marketing lainnya yang juga memberi kesempatan belajar cuma-cuma (meskipun beberapa topik berbayar) adalah HubSpot Academy, Coursera, dan Udemy.
4. Subscribe Blog dan Channel YouTube Ahli Sosial Media Marketing
Sosial medial marketing merupakan bidang yang dinamis. Untuk SEO marketing saja, hampir selalu ada info terbaru. Belum lagi kalau Google melakukan perubahan secara besar-besaran pada algoritmanya.
Nah, agar kamu tetap update dengan berita marketing terbaru, tidak ada salahnya subscribe blog dan channel YouTube yang membahas seputar pemasaran online ini.
Moz, Content Marketing Institute, dan Neil Patel merupakan blog marketing yang bisa kamu ikuti dari sekarang.
Bagaimana dengan channel YouTube? Kami rekomendasikan Backlinko, Ahrefs, dan Digital Marketing Institute yang sangat mudah dipahami bagi pemula, dan tentu saja selalu update dengan perubahan-perubahan algoritma Google.
5. Join Kursus Analytics
Tak hanya teori, kamu pun harus menguasai skill analytics. Untuk apa? Tentu saja untuk melacak key metric kampanye iklan yang dilakukan, persona brand di internet, consumer behaviour, dan lain-lain.
Dari sekian banyak platform analytics, Google Analytics adalah yang paling banyak digunakan dan juga direkomendasikan. Bukan hanya karena ini produk Google. Tapi justru platform ini gratis dan mampu memberikan insight yang akan sangat membantu perkembangan bisnis milikmu.
Di platform ini, kamu akan tahu umur audiens yang mengakses dan berinteraksi di website, banyaknya transaksi, jumlah revenue, landing page mana saja yang punya performa terbaik, hingga bounce rate.
6. Membuat Website Pribadi
Tidak ada yang lebih baik dibanding learning by doing. Jadi, kamu harus mencoba praktik agar melihat sejauh mana kemampuanmu.
Maka, cara belajar sosial media marketing berikutnya, yakni membuat website pribadi dari usaha yang kamu jalankan. Ingat, website ini dibangun setelah kamu punya produk dan menentukan target pasar yang tepat.
Di luar sana memang tersedia berbagai marketplace, tapi akan lebih baik jika kamu punya website sendiri sebagai bukti kredibilitas dan profesionalitas bisnis yang dijalankan.
7. Mempelajari Marketing Funnel
Marketing funnel menggambarkan tahapan yang calon konsumen lalui untuk menjadi pelanggan produkmu. Singkat kata, ini memperlihatkan perjalanan prospek menjadi pelanggan.
Setidaknya ada lima tahapan dalam marketing funnel:
- Awareness (kesadaran): tahap di mana audiens menyadari masalah tertentu dan ingin menyelesaikannya;
- Consideration (consideration): audiens mencari tahu tentang produk yang mereka butuhkan;
- Purchase (pembelian): audiens memutuskan membeli produk;
- Retention (pembelian kembali): konsumen puas dan membeli produk untuk kedua kali dan seterusnya;
- Advocacy (testimoni): konsumen merekomendasikan produk milikmu ke orang lain.
Dengan mengelompokkan target pasar berdasarkan marketing funnel, kamu bisa membuat pesan promosi yang sesuai kebutuhan audiens pada saat yang tepat.
Jadi, kamu tidak sembarang jualan, misalnya ke orang yang baru kenal produkmu dan belum memahami sepenuhnya tentang manfaat produk.
8. Kembangkan SEO, SEM, juga Social Media Ads
Terakhir, cara belajar sosial media marketing dari nol adalah dengan mengembangkan kemampuan di bidang SEO, SEM, dan Social Media Ads. Kamu bisa mulai dengan:
1. Search Engine Optimization (SEO) adalah teknik mengoptimasi website agar produk yang kamu tawarkan muncul di mesin pencari saat orang-orang mencarinya. Adapun SEO terbagi menjadi:
- SEO on page: upaya SEO yang fokus pada konten website sehingga mudah ditemukan target pasar. Misalnya memposting artikel SEO-Friendly;
- SEO off page: upaya SEO untuk mengoptimasi website dari luar. Tujuannya untuk meningkatkan kredibilitas dan relevansi situs. Bisa dengan menanam backlink pada blog tetangga, membuka Google Bisnisku, dan banyak lagi;
- Technical SEO: upaya mengoptimasi back-end website sehingga performanya oke. Baik dari struktur website, kecepatan website, dsb.
2. Search Engine Marketing (SEM) adalah teknik mengoptimasi website agar muncul di mesin pencari dengan menggunakan iklan. Cocok jika kamu ingin cara instan, namun perlu diingat bahwa ini memerlukan biaya.
Jika dibandingkan dengan SEO, berikut keunggulan SEM:
- Bebas menentukan target pasar secara spesifik. Mulai dari usia, jenis kelamin, lokasi, dsb;
- Berpotensi meningkatkan traffic dan conversion rate. Pasalnya, SEM akan menempatkan website-mu pada ranking teratas Google;
- Hasil lebih cepat daripada SEO. Dengan bayaran tertentu, website langsung menduduki halaman pertama Google.
Strategi Sosial Media Marketing untuk Pemula
Setelah mempelajari sosial media marketing dari nol, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi yang tepat agar pemasaran dapat maksimal.
Jika kamu masih belum tahu mulai darimana, penjelasan berikut ini mungkin bisa membantumu. Jangan lupa dicatat, ya!
1. Tentukan Tujuan
Sebelum memasuki hal yang lebih teknis, kamu perlu menentukan tujuan dalam menggunakan media sosial tersebut. Apakah untuk promosi? Untuk melayani pelanggan? Atau mengarahkan pelanggan ke website? Semua hal tersebut perlu ditentukan sebelum melakukan pemasaran di media sosial.
Menurut Alfred Lua dari Buffer.com, sangat bagus untuk fokus pada satu tujuan, kecuali kamu memiliki tim di mana beberapa anggota dapat mengambil tujuan yang berbeda dalam penggunaan media sosial.
Misalnya, kamu memiliki tim marketing yang beberapa anggotanya bertugas untuk melakukan promosi di media sosial, sementara anggota lainya bertugas untuk melakukan pelayanan pelanggan.
2. Kenali Audiensmu
Dikutip dari Hootsuite, mengetahui siapa audiens-mu dan apa yang ingin mereka lihat di media sosial adalah kunci dari sosial media marketing. Dengan mengenal audiens, kamu bisa menentukan bentuk tindakan apa yang cocok untuk melakukan pemasaran di media sosial.
Bagi kamu yang masih bingung untuk menentukan audiens, jangan khawatir dulu. Kamu dapat menggunakan konsep 5W + 1H dari Alfred Lua berikut.
- Siapa mereka? (Misalnya, jabatan, usia, jenis kelamin, gaji, lokasi, dll.)
- Apa yang mereka minati yang bisa kamu berikan? (Misalnya hiburan, konten pendidikan, studi kasus, informasi tentang produk baru, dll.)
- Di mana mereka biasanya nongkrong online? (Misalnya Facebook, Instagram, atau media sosial lainnya)
- Kapan mereka mencari jenis konten yang dapat kamu berikan? (Misalnya, pagi hari, siang hari, sore hari, akhir pekan, atau pada hari kerja)
- Mengapa mereka mengkonsumsi konten tersebut? (Misalnya untuk menjadi lebih baik dalam pekerjaan mereka, menjadi sehat, untuk tetap up-to-date dengan sesuatu, dll.)
- Bagaimana cara mereka mengkonsumsi konten tersebut? (Misalnya membaca posting-an media sosial, menonton video, dll.)
Di samping itu, jika kamu sudah memiliki atau baru memulai bisnis tetapi masih bingung untuk memanfaatkan sosial media, kamu bisa menentukan target audiens terlebih dahulu.
Misalnya, kamu memiliki bisnis sepatu resmi (dress shoes). Maka kamu bisa menargetkan pekerja kantoran dengan jenis kelamin laki-laki yang memiliki usia 25-45 tahun. Sedangkan untuk konten yang akan dibagikan, kamu dapat mencobanya dengan topik mengenai “Rekomendasi Sepatu Terbaik” dalam bentuk video dan mengunggahnya ketika sore hari atau jam pulang kerja.
3. Tentukan Media Sosial yang Akan Digunakan
Setelah mengenali audiens dari bisnismu, langkah selanjutnya yaitu menentukan media sosial yang akan kamu gunakan. Apakah itu Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, atau yang lainnya. Selain itu, kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu mengenai kesesuaian antara media sosial yang akan digunakan dengan audience-mu. Misalnya berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Setelah melakukan riset dan menemukan media sosial yang cocok, kamu akan dengan mudah menentukan media sosial yang akan digunakan. Contohnya, kamu memiliki targeting audience dengan rata-rata usia 25 tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta, maka tidak ada salahnya jika mencoba menggunakan Instagram untuk membagikan konten promosi.
Selain dari usia dan jenis kelamin, kamu juga bisa menentukan penggunaan media sosial berdasarkan kesesuaian konten yang ingin dibagikan. Apakah berupa konten video, gambar, atau sekedar informasi promosi?
4. Tentukan jenis konten yang akan dibagikan
Apabila sudah mengetahui media sosial yang akan digunakan, maka strategi sosial media marketing selanjutnya adalah menentukan konten yang ingin dibagikan kepada audiens.
Kamu juga bisa menggunakan lebih dari satu media sosial, jika bentuk konten yang akan dibagikan sesuai dengan audiens yang ditargetkan. Apakah itu mengenai hiburan, berita, riset terbaru, atau yang lainnya.
Selain itu, kamu bisa mengemas konten tersebut agar lebih menarik dan berbeda dari yang lainnya, seperti video essay atau infografis.
Misalnya, kamu memiliki audience dengan usia 35-49 tahun, dan bekerja sebagai akademisi atau dosen. Kamu dapat menggunakan Twitter dengan memberikan konten seputar riset terbaru dalam bentuk infografis atau utas (thread).
5. Analisis
Adapun tahapan terakhir yaitu melakukan analisis terhadap strategi sosial media marketing yang telah kamu lakukan di media sosial. Kamu dapat menganalisisnya berdasarkan dampak dari konten-konten yang kamu bagikan seperti, jumlah like, respons pada kolom komentar, dan juga pertumbuhan jumlah followers.
Setelah melakukan analisis, kamu akan bisa melihat pola dari audiensmu di media sosial.
Misalnya, konten seperti apa yang mereka sukai, kapan waktu mereka paling sering mengakses konten yang kamu berikan, dan bentuk promosi seperti apa yang dapat meningkatkan penjualan secara langsung. Sehingga dari pola tersebut kamu dapat melakukan inovasi ketika membagikan konten selanjutnya.
Kesimpulan
Dengan memadukan berbagai media pemasaran, sosial media marketing bisa sukses dan meningkatkan performa bisnis. Sebab, semua jadi serba otomatis dan kamu lebih mudah melakukan promosi ke target pasar yang tepat.
Nah, jika kamu yang ingin atau baru terjun ke bisnis online, mungkin belajar sosial media marketing terlihat rumit. Namun jangan khawatir. Kamu bisa mengikuti bootcamp seputar sosial media marketing di Belajar Lagi bersama para ekspert di bidangnya.
Jadi, siap Belajar Lagi?