Cara Membangun Personal Branding, Auto Dilirik HRD!

Belajarlagi Writer
8 Min Read
Published:
October 25, 2023
Updated:
October 25, 2023

Cara membangun personal branding kini menjadi kata kunci yang paling banyak dicari. Pasalnya, kini perekrut lebih mudah mencari tahu tentang kandidat hanya dengan melihat akun sosial medianya, seperti LinkedIn, Facebook, dan Instagram. 

Mengutip Forbes, menciptakan personal branding bisa menjadi tugas yang sulit dan penuh rintangan. Dan salah satu cara termudah untuk tersesat dalam proses ini adalah tidak tahu harus mulai dari mana. 

Bahkan Oprah Winfrey memulai dengan melakukan beberapa iterasi gaya di sebuah acara lokal kecil sebelum menjadi salah satu personal branding paling berpengaruh di dunia.

Agar kamu tahu cara membangun personal branding yang tepat dan auto dilirik HRD, simak informasinya di bawah ini!

Definisi Personal Branding

Membangun personal branding

Mengetahui cara membangun personal branding akan menjadi tantangan bila kamu sendiri tidak tahu apa definisinya.

Dilansir dari Harvard Business Review, personal branding adalah praktik strategis yang disengaja di mana seseorang mendefinisikan dan mengekspresikan proposisi nilai dirinya sendiri. 

Artikel tersebut juga menjelaskan bahwa ada 4 (empat) hal penting dalam personal branding, yaitu:

  • Menarik untuk orang-orang sekitar
  • Otentik (asli, tidak duplikasi orang lain)
  • Konsisten
  • Dikenal banyak orang

Secara singkatnya, personal branding adalah bagaimana cara kamu ingin dikenal. Ini akan sangat berkaitan dengan dunia kerja, profesional, menyangkut keahlian dan keterampilan. 

Membangun personal branding kini menjadi keharusan karena turut berpengaruh dalam proses seleksi saat melamar pekerjaan. Human resource juga melakukan background check pada kandidatnya melalui daring. 

Personal branding akan mempengaruhi nilaimu selama proses seleksi hingga akhirnya kamu diputuskan untuk diterima atau tidak.

Personal branding merupakan gambaran diri yang bisa ditunjukkan lewat apa saja.

Personal branding juga bisa terlihat lewat cara berpakaian, berbicara, hingga gadget dan kendaraan yang digunakan.

Intinya, apa pun yang melekat pada dirimu, dilakukan secara konsisten, serta disadari orang lain, maka itu bisa membangun personal branding kamu tanpa disadari.

Manfaat Membangun Personal Branding

Dari pembahasan di atas kita sudah mengetahui pentingnya dan cara untuk membangun personal branding. Kalau kamu belum tertarik membangun citra diri, berikut paparan manfaat yang dapat berkaitan dengan dunia kerja.

1. Banyak Dikenal

Coba bayangkan jika kamu masuk ke komunitas graphic designer, lalu ada orang yang mengenali, tentu merasa bangga bukan? 

Melalui personal branding seseorang dapat dikenal luas oleh orang lain, bahkan tanpa orang tersebut memperkenalkan diri secara formal. 

Dalam pemasaran ada istilah mouth to mouth marketing, ini juga berlaku pada personal branding. 

Audience dari media personal branding milikmu bisa saja memberitahu rekan lainnya tentang profilmu begitu pula seterusnya. 

Semakin kuat pondasi personal branding, maka makin mudah HRD dan relasi mengenali dirimu.

2. Menarik Banyak Peluang Kerja

Ketika banyak orang yang mengenalimu, maka bisa membuka peluang kerja yang lebih luas. 

Terlebih jika kamu sering membagikan proses dan hasil pekerjaan serta membantu orang lain. Hal tersebut akan membentuk cara pandang orang lain terhadap dirimu. 

Contohnya, kamu seorang yang gemar melukis dan sering membagikan tips maupun daily konten video di sosial media saat membuat lukisan. Lama-kelamaan, orang akan mengenali dirimu sebagai pelukis. 

Pengaruhnya, orang yang mungkin ingin dilukis, pecinta seni ataupun brand bisa menjangkau serta menjalin kerjasama denganmu dan karya-karyamu.

3. Meminimalisir Impostor Syndrome

Impostor syndrome adalah kebiasaan menyabotase diri sendiri. Contohnya, kamu ragu mengikuti kompetisi menggambar, padahal dari segi keahlianmu sangat mumpuni. 

Namun karena kurangnya validasi, kamu jadi meragukan diri sendiri sehingga membatasi ruang untuk pengembangan dan menghambat kemajuan karier. 

Dengan personal branding maka kamu tidak lagi minder karena orang disekitar percaya dan melihat kamu sebagai orang benar-benar kompeten menggambar dan dibuktikan dengan hasil. 

Keuntungan lainnya yaitu membangun kredibilitas, kepercayaan diri, memegang penuh kendali karier, mencapai tujuan, meningkatkan kekayaan, dan memudahkan orang lain menemukanmu.

Tujuan Membangun Personal Branding

Tujuan personal branding adalah memikat serta meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap diri individu tersebut. Selain itu, beberapa alasan berikut juga menjelaskan betapa pentingnya personal branding dibangun.

Dalam dunia profesional, personal branding menentukan posisi seseorang di tempat kerja, seberapa berpengaruh suaranya untuk didengar, dan masih banyak lagi.

Sebegitu pentingnya personal branding, bisa membuat eksistensi seseorang disadari atau tidak.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pentingnya membangun personal branding dalam dunia profesional:

1. Membangun Kredibilitas

Membangun kepercayaan tidak bisa dalam waktu singkat karena setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.

Oleh karena itu jika tidak dimulai dari sekarang, kamu akan kesulitan mendapatkan kepercayaan dari orang-orang sekitar saat dibutuhkan nanti.

Kredibilitas tidak hanya berkaitan dengan seberapa mampu kamu diberikan sebuah jabatan, tetapi juga seberapa jauh kamu bisa dipercaya terhadap sesuatu.

2. Membangun Koneksi

Ini secara tidak langsung berkaitan dengan reputasimu. Semakin baik reputasi seseorang, maka akan semakin mudah menjalin pertemanan.

Personal branding yang positif membantumu untuk membangun koneksi dengan siapa saja. Dengan adanya kepercayaan, maka mereka tak ragu untuk berhubungan denganmu.

Jika jaringan pertemananmu luas, ada banyak keuntungan yang bisa didapat, misalnya informasi terupdate dari sumber terpercaya.

3. Menumbuhkan Kepercayaan Diri

Membentuk personal branding berarti membangun kepercayaan diri di waktu yang bersamaan.

Ini sangat penting dalam dunia profesional karena orang yang percaya diri memiliki self-esteem dan ­self-value yang kuat. Keduanya berperan dalam integritas dan loyalitas terhadap pekerjaan.

Namun hati-hati, kepercayaan diri di sini jauh berbeda dengan overconfidence. Menjadi seseorang yang terlalu percaya diri pun bisa dianggap tidak baik oleh orang-orang di sekitarnya.

4. Kejujuran Terhadap Diri Sendiri

Personal branding merupakan sesuatu yang datang berdasarkan nilai, prinsip, hasrat, dan tujuan seseorang. Itu semua tidak akan terkemas dengan baik tanpa adanya kejujuran terhadap diri sendiri.

Mungkin kamu bisa menipu orang-orang sekitar dengan personal branding tertentu, namun percayalah itu tidak akan bertahan lama.

Personal branding adalah sesuatu yang berkaitan erat dengan dirimu. Segala kelemahan dan kelebihan harus bisa kamu terima untuk menjalani pekerjaan, agar lebih mudah dan memberikan hasil terbaik.

Cara Membangun Personal Branding

Cara membangun personal branding

Personal branding adalah apa yang orang lihat dan bicarakan tentang kamu, ketika kamu tidak ada di ruangan itu.

Ketika orang-orang mengetahui bahwa kamu memiliki sebuah karakter dan keahlian yang kuat dalam sebuah bidang, akan terbuka banyak kesempatan dan jalan dalam membangun karirmu. 

Selain itu, kamu akan semakin dicari oleh berbagai orang atau industri yang membutuhkan keahlian tersebut.

Pertanyaannya adalah, bagaimana caranya supaya kamu semakin dikenal? Bagaimana kamu membangun kekuatan personal branding kamu sendiri?

Jika serius ingin memulai, berikut ini adalah cara membangun personal branding yang bisa kamu ikuti!

1. Pahami dan Kenali Dirimu Sendiri

Cara membangun personal branding yang paling pertama dan utama adalah kamu harus mengenali dirimu. Tak hanya itu, kamu juga harus memahami dirimu dahulu.

Personal branding kamu haruslah merupakan refleksi diri kamu sendiri, bukan apa yang ingin dilihat oleh orang lain. 

Hal-hal apa saja yang kamu percayai? What are you stands for? Apa saja kelemahan dan kekurangan kamu? Hal-hal seperti inilah yang pertama harus kamu pahami terlebih dulu. 

Memang membutuhkan waktu untuk bisa memahami diri sendiri, tetapi ketika kamu sudah menemukan pemahaman yang kuat terhadap diri sendiri, akan sangat mudah untuk membangun personal branding kamu.

Jika tidak terlihat seperti diri kamu sendiri, atau kamu berusaha untuk memalsukan karakter diri kamu, bagaimana bisa orang lain akan mempercayai kamu? 

Bahkan jika orang lain tertipu dengan karakter palsu kamu, sedikit ketidakkonsistenan dapat membawa masalah bagi kamu. Dan selalu memperbaiki karakter yang bukan jati diri kamu akan sangat melelahkan sekali.

Membangun personal branding yang pertama dan terpenting adalah mengembangkan dan memahami dirimu sendiri. 

2. Tetapkan Citra Diri

Hampir sama dengan cara membangun personal branding yang pertama, cara kedua ini masih sangat berkaitan dengan diri sendiri.

Untuk memutuskan citra seperti apa yang ingin ditampilkan, kamu harus mengenali apa yang menjadi keunikan diri sendiri.

Beberapa orang yang mengetahui apa yang menjadi bakat, kelebihan, atau keunikan dirinya termasuk orang yang cukup beruntung. Namun, memiliki kemampuan tersebut hanyalah modal awal yang dapat mempermudah langkah selanjutnya. 

Apabila kamu tidak mengasah modal awal tersebut, maka hal tersebut pun tak akan lantas menjadi personal branding seperti yang kamu harapkan.

Sebaliknya, jangan berkecil hati jika kamu termasuk orang yang merasa tidak memiliki kemampuan khusus. Kamu bisa memperkaya informasi mengenai profesi apa yang paling banyak dibutuhkan dan nyaman untuk dilakukan. 

Tentukan apa yang ingin kamu capai, lalu mulailah membekali diri dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

3. Asah Keterampilan

Masih berkaitan dengan dua poin sebelumnya, mengasah keterampilan adalah elemen penting dalam cara membangun personal branding. 

Maksimalkan potensi dalam dirimu dengan melakukan berbagai aktivitas yang mendukung.

Kamu dapat mengikuti pelatihan formal maupun online courses yang banyak tersedia. Pilihlah sesuai bidang yang ingin ditekuni dan menjadi branding kamu nantinya.

Tak lupa, setelah mengikuti pelatihan, terapkan wawasan yang kamu miliki ke dalam bentuk tindakan. Misal, kamu ingin menjadi seorang online marketer yang handal. 

Mengikuti teori yang disampaikan di ruang latihan saja tentu tidak akan dapat mengukur sejauh mana kesiapan kamu untuk dapat dilihat sebagai seorang online marketer sesungguhnya.

Kamu dapat mencoba dengan membuka toko online sendiri. Namun jika modal yang diperlukan terlalu besar, maka kamu bisa bergabung dengan pihak lain. Cobalah untuk melamar sebagai online marketer di sebuah usaha atau bisnis. 

Solusi lainnya yang tak kalah menarik, kamu bisa coba mengikuti program magang atau internship yang banyak ditawarkan.

4. Bangun Keberadaan Secara Online

Cara membangun personal branding satu ini adalah suatu hal yang akan kamu monitor dan terus kembangkan secara berkala.

Apakah kamu memiliki sebuah website profesional? Salah satu cara yang bagus untuk bisa ditemukan secara online adalah dengan membangun website. Hal ini akan memberikan kamu kontrol lebih, terhadap keberadaanmu secara online. 

Sangat baik bila kamu bisa memberikan konten-konten terbaru dalam website personal. Apalagi saat ini harga domain dan hosting semakin murah, jadi tidak ada salahnya untuk membangun web personal. 

Selain itu, cobalah untuk mencari diri kamu di mesin pencari dan perhatikan bagaimana diri kamu terlihat di mesin pencari tersebut.

5. Tentukan Target Audiens

Menentukan target audiens akan sangat membantu kamu untuk menentukan selanjutnya.

Seperti misal, kamu telah bekerja di perusahaan X sebagai seorang content editor selama tiga tahun. kamu kemudian ingin pindah ke perusahaan Y yang lebih besar sebagai senior content editor dan mengembangkan karir di sana.

Begitu telah mematok Y sebagai target audiens, maka kamu pun harus mencari informasi lebih dalam mengenai perusahaan Y. Content editor seperti apa yang mereka cari? Apakah dengan pengalaman kamu selama tiga tahun di X sudah cukup dengan yang dibutuhkan Y? 

Mengenali karakter Y dan diri sendiri merupakan salah satu bekal kamu untuk menguatkan bargaining power. Perkecil gap antara kamu dengan Y untuk memperkecil pula kemungkinan mereka menolak kamu.

6. Tampilkan Portofolio

Cara membangun personal branding ini akan menunjukkan keseriusanmu dalam bidang yang kamu tekuni.

Misal, kamu seorang copywriter atau content writer di sebuah perusahaan. Hasil kerja kamu pun hanya akan dilihat orang-orang yang berada di dalam lingkungan kerja tersebut. 

Apabila ingin berpindah ke perusahaan lain misalnya, kamu akan cenderung memerlukan lebih banyak effort untuk menjelaskan kualitas yang dimiliki.

Hal ini tentu akan berbeda jika kamu mempunyai portofolio yang dapat diakses oleh publik. Dengan juga menulis di blog atau website sendiri misalnya, kamu memberi kesempatan orang di luar kantor untuk mengetahui keterampilan yang kamu miliki.

Dalam kata lain, kamu semakin mengukuhkan branding diri sendiri sebagai seorang copywriter maupun content writer. 

Nantinya, jika ada klien atau saat kamu mendaftar bekerja di perusahan lain dengan posisi serupa, portofolio tersebut akan menjadi senjata yang ampuh untuk memperluas peluang kerja sama.

7.  Perluas Networking

Cara membangun personal branding berikutnya adalah melalui networking. Lewat jejaring pertemanan atau rekanan yang luas, kamu pun akan membuka lebih banyak kesempatan untuk berkembang. 

Kamu tak perlu terpaku hanya ingin berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja. Saat bermaksud memperluas networking, kamu juga bisa menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda.

Pasalnya melalui networking, kamu bisa mendapat lebih banyak teman atau rekan untuk berdiskusi atau bekerja. Kamu pun akan memperoleh lebih banyak wawasan dari berbagai sudut pandang yang mungkin tidak pernah kamu sadari sebelumnya.

Networking juga merupakan salah satu pintu rezeki. Misal, kamu seorang arsitek dan memiliki kawan yang bekerja sebagai seorang konsultan pajak. Kawan tersebut kemudian memiliki seorang klien yang memerlukan jasa arsitek dan dia merekomendasikan kamu. 

Jika klien tersebut puas dengan hasil kerja kamu, bukan tidak mungkin dia akan kembali menggunakan atau bahkan merekomendasikan jasa arsitekmu kepada orang lainnya.

8. Selalu Belajar Hal Baru

Tidak peduli seberapa ahli kamu dalam suatu bidang saat ini, sangatlah bijak untuk mengingat bahwa segala hal saat ini selalu berubah dengan cepat sekali, lebih cepat dari yang kita kira. 

Oleh karena itu, perlu memperbarui pengetahuan kamu terhadap bidang atau industri yang sedang ditekuni. Sangat penting juga untuk bisa mengikuti perubahan tren yang begitu cepat.

Saat kamu mulai menajamkan personal brandmu sendiri, berbagai kesempatan baru akan datang kepadamu. Orang-orang akan mulai melihat bahwa kamu memang paham dengan apa yang kamu katakan. 

Terbukalah kelemahan tentang dirimu. Hal ini akan semakin menunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang manusiawi, sama seperti yang lain. Tapi kamu berbeda karena kamu punya sesuatu.

9. Memanfaatkan Berbagai Platform

Membangun personal branding di zaman sekarang cukup mudah. Kehadiran teknologi digital benar-benar membantu kamu punya banyak ‘senjata’ powerful yang bahkan dapat digunakan secara gratis, seperti Linkedin, Instagram, Twitter, Medium, dan banyak lainnya. 

Berbagai platform tersebut akan dapat menjadi tool yang cukup ampuh untuk memperluas network sekaligus menjadi media untuk memperlihatkan portofolio. 

Namun tentu saja, kamu tidak harus menggunakan seluruh platform untuk meningkatkan personal branding. 

Seperti contoh, kamu seorang media influencer di bidang fashion. Platform yang tepat bagi kamu saat ini boleh jadi Instagram, TikTok, dan blog. 

Sementara itu, apabila kamu seorang business analyst di suatu korporasi, maka platform yang tepat untuk membangun personal branding adalah di Linkedin dan Medium.

Contoh Personal Branding yang Berhasil

Setelah tahu tujuan dan cara membangun personal branding, tak ada salahnya untuk simak contoh yang berhasil.

Keberhasilan tokoh-tokoh ini akan menjadi inspirasi dalam membangun personal branding yang baik. Jangan lupa dicatat, ya!

1. Oprah Winfrey

Kamu pasti mengetahui siapa itu Oprah Winfrey yang sangat populer berkat acara TV miliknya di Amerika Serikat.

Oprah Winfrey berhasil memanfaatkan pengalaman hidupnya sebagai cara untuk menjadi sosok wanita tangguh.

Berkat hal ini, host ternama Amerika Serikat ini pun berhasil memiliki personal branding yang sangat memukau dan berhasil membuat banyak orang kagum dengan perjuangan yang sudah dilakukannya.

2. Neil Patel

Neil Patel adalah seorang penulis yang kerap membahas tentang Digital Marketing berdasarkan pengalaman yang dialaminya.

Berkat pengalamannya, Neil Patel berhasil menjadi guru online di bidang Digital Marketing dan SEO (Search Engine Optimization).

3. Gary Shang

Berikutnya, contoh dari personal branding yang sukses memukau banyak orang datang dari Gary Shang.

Gary Shang berhasil menciptakan suatu website yang berisikan tentang pengalaman hidupnya, seperti karier, pendidikan, dan proyek-proyek yang dipegangnya.

Hal ini menunjukkan bahwa sang penulis sudah memiliki pengalaman yang mumpuni sebagai web developer dan software engineering, sehingga dikenal banyak orang.

4. Mark Manson

Mark Manson merupakan penulis dari buku self-motivation terkenal, yaitu The Subtle Art of Not Giving a F*ck.

Setelah mengetahui bahwa namanya kini sangat populer, Mark Manson pun membuat webpage pribadi miliknya dengan domain: markmanson.net.

Hal ini dapat dicontoh olehmu untuk bisa membangun personal branding yang tepat di dunia profesional. 

5. Jeff Goins

Terakhir, kamu dapat mencontoh Jeff Goins yang sudah berhasil membangun personal branding baik di dunia profesional.

Ia memiliki website pribadi dan mengajarkan banyak orang untuk bisa menghasilkan karya tulis yang baik, sehingga dapat diminati oleh banyak orang.

Ini membuktikan bahwa website pribadi yang digunakan sebagai personal branding oleh Jeff Goins berhasil dan membuat banyak orang terbantu berkat ilmu miliknya.

Kesimpulan

Itu dia informasi lengkap dengan cara membangun personal branding yang bisa kamu ikuti.

Personal branding bisa membantu kamu mengembangkan diri sembari mengukuhkan posisi sebagai leader di suatu bidang atau industri. 

Tak hanya itu, personal branding juga dapat membantu kamu dalam meningkatkan kesuksesan karir dan memberi kesempatan untuk meraih tujuan.

Ketika orang-orang mengetahui bahwa kamu memiliki sebuah karakter dan keahlian yang kuat dalam sebuah bidang, akan terbuka banyak kesempatan dan jalan dalam membangun karirmu. 

Sebagai keuntungan tambahan, kamu akan semakin dicari oleh berbagai orang atau industri yang membutuhkan keahlian tersebut.

Pada dasarnya, kamu perlu melakukan upaya secara internal maupun eksternal untuk membangun personal branding. 

Upaya internal berarti upaya untuk membangun kualitas personal yang ingin ditampilkan, sedangkan upaya eksternal berarti upaya untuk mempromosikan atau memperkenalkan kualitas personal tersebut kepada audiens.

#
Karir
#
Personal Development
Belajarlagi author:

Belajarlagi Writer

Tim penulis Belajarlagi yang profesional dan berdedikasi untuk memberi informasi berkualitas demi Teman Belajar

Temukan Hal Menarik dan Asyik Lainnya

Yuk, Langganan Newsletter Kami

Topik apa yang paling menarik untuk anda?
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Cookie Consent

By clicking “Accept”, you agree to the storing of cookies on your device to enhance site navigation, analyze site usage, and assist in our marketing efforts. View our Privacy Policy for more information.